Dermatofita
PENDAHULUAN
• Dermatofita gol. jamur yg mampu membentk
molekul perlekatan pd keratin & menggunakannya
sebagai sumber bahan makanan kolonisasi pd jar
keratin ( epidermis, kuku, rambut )
• Digunakan KOH 10 – 20 %
Hasil Pemeriksaan Mikroskopik Jamur
Pemeriksaan mikroskopik dari kerokan kulit, tampak septa & hifa ya bercabang
Ada 9 bentuk :
– Tinea kapitis
– Tinea favosa (tidak ada di Indonesia)
– Tinea korporis
– Tinea imbrikata
– Tinea kruris
– Tinea unguium
– Tinea pedis
– Tinea manuum
– Tinea barbae ( jarang ditemukan lagi)
TINEA KAPITIS
Epidemiologi
Favus biasanya sebelum masa remaja & berlanjut hingga masa
dewasa.
keterkaitan dengan malnutrisi & hiegine yg buruk
Etiologi
T. schoenleinii adalah penyebab paling umum pada tipe favus.
Temuan Klinis
Favus awal (biasanya 3 minggu pertama infeksi) ditandai adanya
eritema follikular merata dengan sedikit sisik perifolikuler &
sedikit pd pembungkus rambut.
Rambut mengering
Ada 3 bentuk
Tipe Inflamasi
-Biasanya disebabkan oleh T.mentagrophytes &
T.verrucosum
-Mirip dengan pembentukan kerion pd tinea kapitis.
-Rambut pd daerah yg terkena tidak mengkilat, rapuh & ada masa
purulen sekitar akar rambut.
Tipe Superfisial
Epidemiologi
Bisa menular langsung dari manusia atau hewan terinfeksi.
Anak-anak paling banyak terserang zoophilik
patogen,khususnya M.canis).
Etiologi
T.rubrum,T.mentagrophytes,M.canis
&T.tonsuranspenyebab paling sering
Temuan Klinis
Tampilan bentuk klasik adalah berupa lesi annular
batas nya sering berupa vesikular & berkembang
secara sentrifugal.
Epidemiologi
• Tinea kruris menyebar lewat kontak langsung ,& makin
memburuk karena pakaian ketat,hawa panas & lembab
Temuan Klinis
Biasanya tampak sebagai papulovesikel multipel yg
erimatous dengan batas yg jelas, meninggi.
Pruritus , nyeri dengan maserasi & infeksi sekunder.
Epidemiologi
Meluas seluruh dunia
Kejadian tinea pedis jumlahnya lebih tinggi pada orang
yg sering menggunakan kamar mandi umum, ataupun
kolam renang.
Tinea manus bisa terjadi karena adanya
kontak langsung dgn:
• penderita
• hewan yg terinfeksi ,
• Tanah
• Autoinokulasi.
Etiologi
Tinea pedis dan tinea manus terutama disebabkan
oleh T.rubrum tetapi dapat juga disebabkan oleh
T.mentagrophytes & E.floccosum.
Temuan Klinis
Tinea pedis bisa tampak sebagai salah satu dari 4 bentuk ,atau
kombinasinya.
Terutama diantara jari ke-3 dengan ke-4 dan ke-4 dengan ke-5.
disebabkan T.mentagrophytes
adanya vesikel-vesikel dengan ukuran lebih dari 3
mm, vesikulopustulosa, atau bula diatas kulit tipis pd
telapak kaki & daerah yg dekat telapak kaki.
Tipe Ulseratif Akut
Patologi
Secara histologi
tinea pedis hiperkeratotik atau tinea manus
ditemukan adanya akantosis,hiperkeratosis,infiltrat
perivaskular superfisial.
Onikomikosis
• Onikomikosis Infeksi pada kuku yg disebabkan oleh jamur
dermatofita, jamur nondermatofita, atau yeast.
Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksan KOH, biopsi kuku, dan kultur jamur
Pengobatan Dermatofitosis
a. Tinea Capitis / Favus
Kelemahan griseofulvin :
- kepatuhan yg buruk,ok biaya & lamanya pengobatan
- rasa yg pahit
- Fotosensitivitas
- sakit kepala,
- efek samping gastrointestinal.
Fluconazole
• Tersedia dlm btk tablet & cairan
• dosis 6 mg/kg/hr selama 20 hari
•
• Absorpsi fluconazole tdk dipengaruhi makanan
• efek samping gastrointestinal jarang
Itraconazole
• Pd dosis 3-5 mg/kg/hr selama 4-6 mgg
Terbinafin
• Dosis 3-6 mg/kg/hr dpt menyembuhkan tinea capitis
Trichophyton dalam 2-4 mgg, ttp 4-8 mgg terapi eradikasi
microsporum.
Terapi adjuvant
Shampo selenium sulfida ( 1% dan 2,5% ), zinc pyrithione ( 1% dan 2
% ), povidon iodine (2,5%) & ketokonazole (2%) digunakan 2-4 kali
seminggu selama 2-4 minggu.
dewasa
• fluconazole 150 mg per minggu selama 4-6 minggu
• itraconazole 100 mg selama 15 hari
• terbinafin 250 mg selama 2 minggu
• griseofulvin 500 mg selama 2-6 minggu