Anda di halaman 1dari 5

KOAS ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

Melysa Br. Sitepu (22010116210097)

Tinea Kapitis

1. Etiologi Tinea kapitis:


Tinea kapitis merupakan infeksi jamur pada rambut dan kulit kepala, alis mata dan
bulu mata yang disebabkan oleh jamur dermatofita genus Tricophyton & Microsporum
yang bersifat mencerna keratin. Jamur penyebab tinea kapitis ini ada yang bersifat
antropofilik, geofilik dan zoofilik.

Microsporum gypseum Trichophyton rubrum

Jamur yang bersifat antropofilik atau hanya mentransmisikan penyakit antar manusia
antara lain adalah Trichophyton violaceum yang banyak ditemukan pada orang Afrika,
Trichophyton schoenleinii, Trichophyton rubrum, Trichophyton megninii,
Trichophyton soudanense, Tricophyton yaoundei, Microsporum audouinii, dan
Microsporum ferrugineum.
Jamur geofilik merupakan jamur yang hidup di tanah dan dapat menyebabkan radang
yang moderat pada manusia. Golongan jamur ini antara lain adalah Microsporum
gypseum dan Microsporum fulvum.
Jamur zoofilik merupakan jamur yang hidup pada hewan, namun dapat
mentransmisikan penyakit pada manusia. Jamur zoofilik penyebab tinea kapitis antara
lain Microsporum canis yang berasal dari kucing, Microsporum nanum yang
berasal dari babi, Microsporum distortum yang merupakan varian dari Microsporum
canis, Tricophyton verrucosum yang berasal dari sapi dan Tricophyton
mentagrophytes var. equinum yang berasal dari kuda.
2. Patofisiologi tinea kapitis
Tinea capitis berhubungan dengan Pityrosporum orbiculare dan Pityrosporum ovale
yaitu flora normal pada kulit kepala yang dapat berubah sesuai dengan keadaan
lingkungan seperti suhu, media, dan kelembapan. Selain itu, adanya zat fungistatik
berupa berupa asam lemak rantai pendek dari secret yang dihasilkan oleh kelenjar
sebacea pada masa post pubertal juga menjadi factor yang berperan dalam terjadinya
tinea kapitis.
Hifa jamur bertumbuh secara sentrifugal dari tempat inokulasi awalnya ke lapisan
stratum korneum, kemudian mencernakan keratin yang terdapat pada rambut.
Dermatofit ektotrik (diluar rambut) infeksinya khas di stratum korneum perifolikulitis,
menyebar sekitar batang rambut dan dibatang rambut bawah kutikula 1 dari
pertengahan sampai akhir anagen saja sebelum turun ke folikel rambut untuk
menembus kortek rambut. Hifa-hifa intrapilari kemudian turun ke batas daerah keratin,
dimana rambut tumbuh dalam keseimbangan dengan proses keratinisasi, tidak pernah
memasuki daerah berinti.

Anatomi rambut
Folikel rambut

Ujung-ujung hifa-hifa pada daerah batas ini disebut Adamsons fringe, dan dari sini
hifa-hifa berpolifrasi dan membagi menjadi artrokonidia yang mencapai kortek rambut
dan dibawa keatas pada permukaan rambut. Rambut-rambut akan patah tepat
diatas fringe tersebut, dimana rambutnya sekarang menjadi sangat rapuh sekali. Secara
mikroskop hanya artrokonidia ektotrik yang tampak pada rambut yang patah,
walaupun hifa intrapilari ada juga. Patogenesis infeksi endotrik (didalam rambut) sama
kecuali kutikula tidak terkena dan artrokonidia hanya tinggal dalam batang rambut
menggantikan keratin intrapilari dan meninggalkan kortek yang intak. Akibatnya
rambutnya sangat rapuh dan patah pada permukaan kepala dimana penyanggah dan
dinding folikuler hilang meninggalkan titik hitam kecil (black dot). Infeksi endotrik
juga lebih kronis karena kemampuannya tetap berlangsung di fase anagen ke fase
telogen.

Ada 3 tipe invasi pertumbuhan jamur pada rambut :

1. Invasi ektotriks. Biasanya disebabkan oleh M.canis, M.gypseum, T.equinum, dan


T.verrucosum. Pada jenis ini, jamur mengincasi hingga ke luar batang rambut
karena terjadi penghancuran kutikula rambut. Pada pemeriksaan dengan sinar
Wood, tampak rambut yang terinfeksi memberikan fluoresensi berwarna hijau
kekuningan.

2. Invasi endotriks. Disebabkan oleh jamur yang bersifat antropofilik, yaitu


T.tonsurans dan T.violaceum. Invasi jamur terbatas hanya didalam batang rambut
saja dan kutikula rambut masih utuh. Pada pemeriksaan dengan sinar Wood, tidak
tampak fluoresensi.
3. Favus. Disebabkan oleh T.schoenleinii yang memproduksi krusta sehingga
mengakibatkan kerontokan rambut.

3. Manifestasi klinis tinea kapitis

Berdasarkan bentuk yang khas, tinea kapitis dibagi dalam empat bentuk:

1. Gray pacth ring worm

Penyakit ini dimulai dengan papul merah kecil yang melebar ke sekitarnya dan
membentuk bercak yang berwarna pucat dan bersisik. Warna rambut menjadi abu-
abu dan tidak mengkilat lagi dan mudah patah dan terlepas dari akarnya, sehingga
menimbulkan alopesia setempat. Dengan pemeriksaan dengan sinar Wood tampak
flourosensi kekuning-kuningan pada rambut yang sakit melalui batas gray pacth
tersebut. Jenis ini biasanya disebabkan spesies mikrosporon dan trikofiton.

2. Black dot ring worm

Terutama disebabkan oleh trikofiton tonsuran, T.Violaseum dan T.Mentagrofites.


Infeksi jamur terjadi dalam rambut (endotrik) atau diluar rambut atau (ektotrik) yang
menyebabkan rambut putus tepat pada permukaan kulit kepala.Ujung rambut tampak
sebagai titik-titik hitam diatas permukaan kulit yang bewarna kelabu, sehingga
tampak sebagai gambaran black dot. Biasanya bentuk ini terdapat pada orang
dewasa dan sering terjadi pada wanita. Rambut sekitar lesi juga jadi tidak bercahaya
lagi disebabkan kemungkinan sudah terkena infeksi.

3. Kerion

Bentuk ini adalah bentuk yang serius, karena disertai radang yang hebat yang bersifat
lokal, sehingga pada kulit kepala tampak bisul-bisul kecil yang berkelompok dan
kadang-kadang ditutupi sisik-sisik tebal. Rambut di daerah ini putus-putus dan
mudah dicabut. Bila kerion ini menyembuh akan meninggalkan suatu daerah yang
botak permanen oleh karena terjadi sikatrik. Bentuk ini disebabkan oleh M. kanis,
M.gipseum , T. tonsuran dan T.Violaseum.

4. Tinea favosa

Kelainan dikepala dimulai dengan bintik-bintik kecil dibawah kulit yang bewarna
merah kekuningan dan berkembangan menjadi krusta yang berbentuk cawan
(skutula), serta memberi bau busuk seperti bau tikus moussy odor. Rambut diatas
skutula putus-putus dan mudah lepas dan tidak mengikat lagi.
4. Pengobatan tinea kapitis pada anak:

Pemberian obat peroral griseofulvin 10-25mg/kgBB/hari selama 6 minggu, dapat


diberikan pula sampo mencuci kepala dan rambut yang mengandung desinfektan
antimikotik seperti larutan asam salisilat, asam benzoate dan sulfur presipitatum.

Anda mungkin juga menyukai