Anda di halaman 1dari 25

TEKNIK PEMBUATAN BIAKAN

JAMUR

Kelompok 2 :

Shafira Azzahra (P17334115423)


Nida Hayatul Fauziah (P17334115431)
M. Yusri Hafidz H (P17334115441)
Nur Latifah Shaumi (P17334115442)
SLIDE CULTURE
Hari / tanggal : Rabu 26 April 2017
Tujuan : -Mengetahui cara pembuatan slide kultur
-Melihat morfologi mikroskopis jamur
Alat dan Bahan :
1. Cawan petri steril
2. Kapas steril
3. Ose steril
4. Object glass steril
5. Koloni jamur
6. Saboreud dextrose Agar (SDA)
7. Aquadest steril
8. Zat warna LPCB
SLIDE CULTURE
Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan

2. Basahi kapas steril dengan aquadest steril


kemudian letakan pada cawan petri

3. Susun objek glass seccara menyilang diatas


kapas yang sudah dibasahi

4. Lempengan agar dipotong sebesar 1,5cm x 1,5cm


SLIDE CULTURE
5. Potongan agar diletakan diatas objek
glass yang terletak di cawan petri steril
6. Jamur di inokulasi pada lempeng agar
tersebut pada ke empat sisinya,
kemudian ditutup dengan cover glass
steril
7. Inkubasi pada suhu 37C selama 10 hari
dalam inkubator
SLIDE CULTURE
Sampel A

Hari ke 1
Hifa sudah tumbuh

Belum terdapat spora

SDA berwarna kuning


Hari ke 2

Hifa sudah tumbuh


Belum terdapat spora

SDA berwarna kuning


Sampel B

Hari ke 1
Hifa sudah tumbuh

Belum terdapat spora

SDA berwarna kuning


Hari 2
Terdapat hifa

Sudah terbentuk spora

SDA berwarna kuning


Hari 7
Hifa yang bersekat

Mempunyai konidiospora

Lapisan konidiospora

tebal berwarna coklat


gelap sampaihitam
Mempunyai fesikel

Mempunyai konidiofora

SDA berwarna hitam

Perbesaran 40 X
Perbesaran 10 X
KULTIVASI
Tujuan : - Untuk mengetahui cara kultivasi
jamur
- Mendapatkan biakan jamur yang
murni
Metode : Single dot
Alat dan Bahan :

- Cawan Petri Steril - SDA


- Ose Tusuk - Jamur Sampel
- Inkubator
- Bunsen
CARA KERJA
1. Siapkan Plat agar Sabourad Agar

2. Dengan melewatkan nyala api pada bagian seluruh pinggiran

plat agar sabourad

3. Ambil bahan pemeriksaan dengan ose tusuk kemudian

tusukkan pada bagian tengah agar

4. Tutuplah petri disk perlahan-lahan dan lewatkan kembali pada

bagian pinggirnya diatas nyala api.

5. Bungkuslah plat agar yang sudah ditanam.

6. Inkubasi pada Inkubator pada suhu 37C, kemudian amati

pertumbuhannya setiap hari.


KULTIVASI
Sampel A

Hari ke 3

Pada SDA terlihat koloni seperti

filamen yang berwarna putih

Pada SDA memiliki koloni

jamur berwarna hitam

Pada Agar miring koloni terlihat

berwarna hitam tanpa adanya

filamen berwarna puith


Hari ke 3
Pada mikroskopik terlihat
konidiospora
Mempunyai fesikel

Mempunyai konidiofora

Hifanya bersekat
Hari ke 5
Koloni tumbuh memenuhi

cawan petri dan terdapat


filamen berwarna putih
yang lebih sedikit
Pada SDA koloni jamur
berwarna hitam
Pada agar miring koloni
berwarna hitam dan
terlihat butiran-butiran
kecil
Sampel B

Hari ke 3
Pada SDA terlihat koloni

seperti filamen berwarna


putih
Pada SDA koloni jamur
berwarna hitam
Jamur belum tumbuh pada
seluruh permukaan cawan
petri
Pada agar miring koloni
terlihat berwarna hitam
tanpa adanya filamen
Hari ke 3
Pada mikroskopik
terdapat konidiospora
Mempunyai konidiofora

Hifa yang bersekat


Hari ke 5
Pada SDA koloni
tumbuh memenuhi
cawan petri dan
terdapat filamen
berwarna putih yang
lebih sedikit
Pada SDA koloni jamur
berwarna hitam
Pada agar miring koloni
berwarna hitam dan
terlihat butiran-butiran
kecil
PEMBAHASAN
Berdasarkan karakteristik yang telah diamati
selama beberapa hari.Pada pembuatan slide
culture dapat disimpulkan bahwa jamur yang
tumbuh pada SDA adalah Aspergillus sp.
Kemudian setelah dilakukan kultivasi, jamur yang
tumbuh membentuk koloni yang menyerupai
Aspergillus niger.

Pada kedua sampel jamur yang tumbuh, pada


media dan terlihat secara mikroskopik memiliki
karakteristik yang sama, sehingga dapat
disimpulkan sampel A dan B adalah Aspergillus
niger.
ASPERGILLUS NIGER
Pada medium Sabouraud Dextrose
Agar jamur Aspergillus sp.
membentuk koloni filamen dengan
pembentukkan spora yang khas.
Koloni mula-mula berwarna putih

setelah 2-3 hari berubah warna


menjadi kuning atau biru atau
hijau kekuning-kuningan makin
lama warnanya semakin gelap
menjadi kebiru-biruan atau
kehitaman
Secara makroskopis, permukaan

terlihat berwarna kehitaman,


ketika diposisi terbalik
(berlawanan) terlihat berwarna
putih kekuningan.
Terdapat spora,
sporangium dan
sporangiofor
Lapisan konidiospora

tebal berwarna coklat


gelap sampaihitam
Konidiospora memiliki
dinding yang halus,
hialin, tetapi juga
Aspergillus niger (Gandjar 1999)
berwarna coklat
Hifanya bersekat
SUMBER
HTTP://NURUSSOBAH1.WEB.UGM.AC.ID/2015/05/10/
LAPORAN-PRAKTIKUM-MIKROBIOLOGI-DASAR-ACARA-M
ORFOLOGI-JAMUR/

HTTP://WWW.IJEM.IN/ARTICLE.ASP?ISSN=2230-8210;
YEAR=2014;VOLUME=18;ISSUE=1;SPAGE=63;EPAGE=69;
AULAST=WIJESURIYA
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai