Anda di halaman 1dari 16

Kerokan dan Jaringan

Dr. Citra Trisna, MARS


Pemeriksaan Kerokan Kulit
Pemeriksaan Kerokan
Kulit merupakan tindakan
mengambil sample
menggunakan pisau
kerokan dengan cara
mengikis sebagian dari
daerah kulit yang
terinfeksi untuk diperiksa
dan dipastikan di
laboratorium untuk
mengetahui penyebab
penyakitnya.
Penyebab penyakit kulit
tdd: jamur, bakteri atau
alergi
Kulit merupakan barier protektif yang
memiliki fungsi vital seperti perlindungan
terhadap kondisi luar lingkungan baik dari
pengaruh fisik maupun pengaruh kimia, serta
mencegah kelebihan kehilangan air dari tubuh
dan berperan sebagai termoregulasi.
Struktur Kulit

1. Lapisan Epidermis
(kutikel)
2. Lapisan Dermis
(korium, kutis
vera,true skin)
3. Lapisan Subkutis
(hipodermis)
Adneksa Kulit
1. Kelenjar Kulit
2. Kuku
3. Rambut
Fungsi Kulit

1. Fungsi Proteksi
2. Fungsi Absorpsi
3. Fungsi Ekskresi
4. Fungsi Persepsi
5. Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh
(termoregulasi)
6. Fungsi Pembentukan Pigmen
7. Fungsi Keratinisasi
8. Fungsi Pembentukan Vitamin D
Pengambilan kerokan kulit
 Kerokan/guntingan hal ini bermanfaat

khususnya bila dicurigai adanya infeksi


jamur, atau mencari tungau skabies, pasien
lepra.
1. Mikroskopik (KOH 10-20%)
Sampel : kerokan kulit, rambut (dicabut), kerokan
kuku atau apusan dari discar pada dinding vagina
Cara pengambilan :
◦ Sampel diambil dari kerokan skuama diambil dari bagian
tepi lesi yang lebih eritem dan berskuama pada kasus
dermatofitosis, atau psudomembran (membran berwarna
putih) pada kasus kandidiasis kutis.
◦ Selanjutnya hasil kerokan dioleskan/langsung diletakkan
di atas gelas obyek dan ditutup dengan gelas penutup.
◦ Discar pada dinding lateral vagina diusap dengan lidi
kapas steril, selanjutnya dioleskan pada gelas obyek.
2. Mikroskopik (KOH 10-20% + tinta Parker)
 Sampel : kerokan kulit
 Cara pengambilan sampel : selotip

ditempel pada lesi yang berskuama


 halus
Kerokan kulit pada luka

1. Waktu pengambilan
 Setiap waktu boleh diambil. Idealnya sebelum penderita

mendapatkan pengobatan dengan antibiotika

2. Cara pengambilan
 Menyiapkan cotton bud steril, media Carry and Blair

sebagai media transport dan tempat steril untuk


menyimpannya.
 Menghapuskan luka atau kulit yang akan diambil

sampelnya dengan cotton bud. Hindari cotton bud


kontak dengan sekeliling luka atau kulit yang akan
diambil sampelnya
3. Jumlah yang diambil dan penanganannya
 Dua sampai tiga batang cottun bud yang

sudah dioleskan pada luka atau kulit tersebut


dimasukkan ke dalam media transport

4. Penyimpanan
 Cotton bud berisi sampel dapat langsung

digunakan untuk pemeriksaan atau apabila


dimasukkan ke dalam media transport dapat
disimpan pada suhu kamar selama 3 jam,
sedangkan jika disimpan dalam lemari es
dapat mencapai 15 hari.
Biopsi
1. Biposi insisional yaitu pengambilan sampel
jaringan melalui pemotongan dengan pisau
bedah
2. Biopsi eksisional yaitu pengambilan seluruh
massa yang dicurigai untuk kemudian
diperiksa di bawah mikroskop.
3. Biopsi jarum yaitu pengambilan sampel
jaringan atau cairan dengan cara disedot
lewat jarum.
4. Biopsi jarum dengan bantuan
endoskopi. Prinsipnya sama yaitu
pengambilan sampel jaringan
dengan aspirasi jarum, hanya saja
metode ini menggunakan
endoskopi sebagai panduannya.
5. Punch biopsy. Tindakan ini biasa
dilakukan pada kelainan di kulit.
Metode ini dilakukan dengan alat
yang ukurannya seperti pensil yang
kemudian ditekankan pada kelainan
di kulit.
Prosedur-prosedur:
1. Formulir
 Formulir permintaan pemeriksaan Patologi-

Anatomi berisi identitas penderita yaitu nama,


kelamin, umur, serta alamat.
 Lokasi jaringan dan cara jaringan diambil\
 Keterangan klinik pemeriksaan penunjang

laboratorium
Prosedur-prosedur:
2. Penanganan jaringan
 Pengiriman spesimen
 Fiksasi

Anda mungkin juga menyukai