Anda di halaman 1dari 21

BACILLACEAE

BATANG GRAM POSITIF

KLOMPOK 9
 DIANA MISTURA
 MUNAWAROH
 RETNO NAJIAH
Golongan kuman Bacilaceae adalah kuman batang spora berspora
( endospore ) yang bersifat Positif Gram dan terbagi dalam 2 genus yang
terkenal, yaitu :

BACILLUS CLOSTRIDIUM
Aerob Anaerob
Non Motile Umumnya motile
B.Antracis, B.Subtilis, B.Cereus CL. Tetani, CL. Botolinum,
CL. Chauvoei
Genus Bacillus
KLASIFIKASI ILMIAH :
 Domain : Bacteria
 Divisi : Firmicutes
 Kelas : Bacilli
 Ordo : Bacillales
 Famili : Bacillaceae
 Genus : Bacillus

Batang kecil dengan ukuran 0,3-2,2 micron & 1,2-7,0 micron. Memiliki bentuk batang
atau silinder diplobacillus ( jika bergandengan dan berpasangan dua-dua ), streptobacilus
( bergandengan membentuk rantai ). Spesies dari bacillus antara lain :
 Bacillus anthracis
 Bacillus subtilis
 Bacillus cerueus
Bacillus anthracis
 Morfologi :
a. Batang dengan ukuran 1x3-4 micron, dapat tersusun bambu. Spora
sentral. Gerak negative.
b. Pada kultur tampak koloni putih abu-abu, tepi seperti rambut, tidak
ada hemolisis pada agar darah
Sifat Pertumbuhan
B. Anthracis mudah dikultur , baik menggunakan media biasa seperti: plat agar,
kaldu nutrisi maupun media yang diperkaya dengan serum ataupun darah.

Pertumbuhan bakteri anthrax pada meda PAD tidak


teramati sifat hemolitik, bilamana ada biasanya hemilisis
lemah, membentuk koloni kasar berwarna putih keabu-abuan
dan mempunyai tepi koloni tidak beraturan. Pada perbesaran
lemah terlihat sebagai “caput medusa”. Bentuk koloni tersebut
disebabkan bakteri anthrax membentuk formasi panjang dan
tersusun secara pararel. Pembentukan kapsul bekteri
menyebabkan koloni menjadi lebih halus, mukoid, konveks dan
tepinya rata.
Pertumbuhan bakteri anthtax pada media cair tidak
menyebabkan kekeruhan tetapi teramati sebagai gumpalan
yang mengapung dalam media & teramati dapat naik/turun
ketika digoyangkan
Sifat Antigenik
 Important antigen:
Capsular antigen
 Other antigen:
Cell wall polysaccharide antigens, Somatic protein
antigens

1. Poly-D-glutamyl capsule
2. Anthrax Toxin

Multicomponent anthrax toxin :


 Factor 1 : Edema factor
 Factor 2 : Protective factor
 Factor 3 : Lethal factor
Pemeriksaan Laboratorium Bacillus
Anthracis

1. Sampel yang dikumpulkan


Prosedur untuk mengisolasi dan
identifikasi
Pencegahan dan Pengobatan
PENCEGAHAN : PENGOBATAN :
Antraks dapat diobati dengan antibiotic jika
1. Mengonsumsi daging
itu diketahui pada fase awal, antibiotic
yang dimasak matang
yang biasa diberkan antara lain
2. Menghindari kontak ciplofoxacin, doxycycline & levofloxacin.
dengan hewan yang Pengobatan antraks akan efektif jika
terinfeksi dilakukan sesegera mungkin & seringkali
3. Pemberian vaksin menggunakan kombinasi sejumlah
antraks antibiotic

Beberapa factor yang dapat mempengaruhi


tingkat keberhasilan pengobatan, adalah:
1. Luas bagian tubuh yang terinfeksi
2. Usia penderita
3. Kondisi kesehatan penderita secara
umum
Bacillus cereus
 Morfologi :
1. Bakteri berbentuk batang ( ukuran: lebar 1,0-1,2 µm, panjang 3,0-5,0 µm
)
Gram positif jika masih muda dan dapat menjadi gram negative
seiring peningkatan umur
2. Motil ( memiliki flagella peritrik )
3. Aerob atau anaerob fakultatif
4. Tidak memproduksi indol, reaksi VP positif & menggunakan sitrat
sebagai sumber karbon, mereduksi nitrat, tidak memproduksi urease
5. Menghasilkan asam dari fermentasi glukosa, sukrosa, maltose, trehalosa
& gliserol serta tahan pada lysozym

 Suhu untuk germinasii spora :


a. Suhu 1-59 ºC ( pada media
lab )
b. Suhu 5-50ºC ( pada nasi masak
)
Patogenitas
Bacillus cereus bertanggung jawab utk sebagian kecil penyakit bawaan makanan (2-
5%), menyebabkan mual, muntah parah & diare. Hal tersebut terjadi karena
kelangsungan hidup endospore bakteri ketika makanan tidak benar matang.
Memasak makanan di suhu kurang/sama dengan 100ºC memungkinkan beberapa
spora Bacilllus cereus untuk bertahan hidup. Masalah ini diperparah ketika makanan
itu tidak benar didinginkan yg memungkinkan endospore untuk berkecambah.
Pendingan harus disimpan pada suhu 60ºC. Perkecambahan dan pertumbuhan
umumnya terjadi pada suhu 10-50ºC
Pencegahan dan Pengobatan
 Pencegahan:
 Pengobatan:
i. Mengkonsumsi makanan saat I. Memerlukan terapi suportif
panas lebih aman II. Rehidrasi oral/ kadang kadang
ii. Pemasakan harus III. Cairan intravena dan pengganti
manghancurkan sel vegetative elektrolit untuk pasien dengan
t spora: Pengukusan dengan dehidrasi berat
tekanan, penyangraian,
penggorengan, pemanggangan
iii. Bila harus disimpan, dinginkan
dengan cepat
iv. Bila harus disimpan panas
pada suhu lebih dari 60ºC
Pemeriksaan Laboratorium
 Metode Mikroskopis
I. Muncul batang positif gram besar dengan bentuk tunggal,
berpasangan/sepentin dengan ujung persegi setelah pewarnaan gram
II. Spora berbentuk oval ( ellipsoidal ) dan tidak membengkak sel induk

 Media pertumbuhan
Karakter koloni pada agar darah: Besar, berbulu, menyebar, kusam, abu-
abu, granular, menybabkan koloni dan buram dengan permukaan kusut
kasar & batas tidak teratur, beta hemolitik
Bacillus cereus dapat diisolasi dari feses dengan menggunakan media
selektif, seperti: MYPA, PEMBA. Media ini mengambil keuntungan dari reaksi
positif fosfolipase c pada agar kuning telur
Pemeriksaan Biokimia
a) Catalase : Positive
b) Oxidase : negative
c) Indole : negative
d) MR : positive
e) Glucose : Fermentatve, production of acid
f) Sucrose : Fermentative, production acid
g) Lactose : Non fermentation
h) Strach hydrolysis : Positif
i) Nitrate reduction : Positive
j) Gelatin hydrolysis : positive
k) Mortility : motile
Antigenik
Bacillus cereus memproduksi satu toksin emetic (ETE ) & 3 enterotoksin
berbeda ( HBL, NHE & EntK ). Keduanya terdiri dari tiga subunit protein
yang berbeda yang bertindak bersama-sama. Salah satunya enterotoksin
(HBL) juga sebuah hemilisin, yang enterotoksin kedua ( NHE) tidak
hemolsis. Ketiga enterotoksin adalah racun membrane sitotoksik dan sel
aktif yang akan membuang lubang atau saluran dalam membrane
Bacillus subtilis

 Morfologi
 Bentuk batang panjang
 Bakteri gram positif
 Memiliki banyak flagela
 Panjangnya 2-3um dan lebar 0,7-0,8 um
 Aerob obligat
Sifat pertumbuhan

 Basilus subtilis merupakan jenis kelompok bakteri termofilik


 Tumbuh di tanah /kotoran manusia
 suhu maksimum 45 ˚C – 55˚C, minimum 5˚-20˚C dan optimum pada
suhu 25˚ -37˚ C
 Ph 7-8
Sifat biokimia

 Uji asam sulfida


 Katalase
 Sulfid
 Indol
 Citrat
 Utrase
 Uji giula-gula
 Sukrosa
 Glukosa
Sifat antigenik dan patogenesis

BASITRAISIN merupakan Dapat memyebabkan


antibiotik yang di hasilkan Meningitis,endokarditis,
oleh Basilus subtilis. gastroentritis akut, infeksi mata
Basitraisin adalah zat anti dan lainya, Basilus subtilis tidak
mikroba yang di hasilkan
oleh basilus subtilis, suatu
di anggap sebagai patogen
polipeptida yang di hasilkan walaupum kontaminasi makanan
dari pertumbuhan tetap jarang menyebabkan
organisme kelompok Basilus keracunan makanan.
subtilis
Pemeriksaan laboratorium

 Pemeriksaan makroskopis
 Perubahan
 Warna media MSA
 Bentuk koloni
 Permukaan koloni
 Tepi koloni
 Pemeriksaan mikroskopis
 Pewarnaan gram
 Bentuk sel
 Rantai
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai