Anda di halaman 1dari 20

Bakteri Patogen Gram (+)

KOKUS DAN BASIL

- -
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANTEN
Bakteri Patogen
Adalah Bakteri yang mampu menyebab
kan penyakit. Bakteri patogen dapat
menyebar melalui populasi manusia
dalam berbagai cara. Pengobatan
infeksi yang disebabkan bakteri
patogen melibatkan penggunaan
antibiotik, obat yang telah diformulasi-
kan khusus untuk membunuh bakteri.
BAKTERI PATOGEN GRAM POSITIF

Staphylococcus epidermidis
“KOKUS”
Staphylococcus aureus
Staphylococcus saprophyticus
Staphylococcus haemolyticus
Streptococcus pyogenes
Streptococcus agalactiae
Streptococcus pneumonia
Staphylococcus
• Gram positif bentuk bulat berdiameter 0,7-1,2 µm
• Tersusun seperti buah anggur
• Fakultatif anaerob
• Tidak membentuk spora dan tidak bergerak
• Suhu optimum 37℃ tetapi membentuk pigmen paling baik pada suhu kamar (20-25℃)
• Koloni pada pembernihan berwarna abu-abu sampai kuning keemasan berbentuk bundar,
halus, menonjol dan berkilau
• Ph optimal 7,0-7,5
• Menghasilkan enzim koagulase dan katalase yang bersifat hemolitik
Staphylococcus aureus
MRSA ( methicilin-resistant Staphylococcus aureus )

Artritis septik HA-MRSA


• Demam
• Sendi yang terinfeksi bengkak, merah dan • Menggigil
terasa hangat • Batuk
• Demam • Sesak napas
• Nyeri sendi,terutama saat sendi • Nyeri dada
digerakkan • Sakit kepala
• Lelah dan lemah • Nyeri otot
• Lemas
• Kesulitan menggerakkan tungkai pada
CA-MRSA
sendi yang terinfeksi
• Bengkak
• Kemerahan
• Nyeri
• Bernanah
Pemeriksaan Laboratorium

Sampel Artritis Septik:


Pemeriksaan darah dan arthrocentesis (prosedur pengambilan
sampel cairan sendi dengan menggunakan jarum khusus)
Artritis Septik :
Darah dan Cairan sendi MRSA :
• Pemeriksaan dengan Pemeriksaan biopsi (tulang)
MRSA : • Swab permukaan pus, darah, aspirat trakea, cairan spinal
• Dahak untuk kultur
• Luka • Apusan (apusan pus atau sputum)
• Darah • Kultur bakteri dengan media Agar garam manitol
• Urin • hemolisis ditanam pada medium TSA
• Tulang
Streptococcus
• Kokus gram positif yang terdapat berpasangan dan dalam rantai
• Tidak berkapsul
• Tidak berspora
• Tidak bergerak
• Aerobik, anaerobik fakultatif
• ꞵ-hemolitik
Streptococcus pyogenes
Faringitis
• Nyeri otot
• Tenggorokkan bengkak
• Batuk
• Susah menelan

Sampel
• Sekresi tenggorokan
• Darah
• Serum

Pemeriksaan Laboratorium
• Teknik swab atau usap
• Pemeriksaan darah (termasuk perhitungan darah lengkap)
• Kultur dengan media agar darah
BAKTERI PATOGEN GRAM POSITIF
“BASIL”
Clostridium tetani
Clostridium botulinum
Bacillus anthracis
Bacillus cereus
Corynebacterium diphteriae
Listeria monocytogenes
Clostridium
• Berbentuk batang langsing berukuran
• 0,4-0,6 x 2-5 mikron
• Bersifat motil
• Tersusun tunggal atau berantai membentuk filamen yang panjang
• Pada biakan muda bakteri ini bersifat gram positif dan cepat berubah menjadi gram
negatif pada biakan yang lebih tua
• Tumbuh pada suasana anaerob dan membentuk spora terminal seperti raket tenis
• Suhu optimum 37℃
• Pada lempengan agar darah akan terbentuk koloni yang dilingkari dengan zone hemolyse
Clostridium tetani
Tetanus
• Spasme otot kuat (gejala khas)
• Lock jaw (trismus, susah membuka mulut)
• Risusargonikus
• Opistortorus

Sampel
• Darah

Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan darah tidak diperlukan tetapi jika pada kondisi klinis
parah maka perlu dilakukan pemeriksaan bakteri di laboratorium
bakteriologi
Corynobacterium
• Berdiameter 0,5-1 µm (mikrometer )
• Merupakan basilus yang pleomorfik yang berarti ada variasi ukuran dan bentuk
diantara individu sel dalam biakan murni dimana beberapa sel berbentuk lurus, ada
pula yang bengkok atau berbentuk tongkat
• Panjangnya 1-8 µm dan lebarnya 0,3-0,8 µm
• Mempunyai pembengkakan ireguler pada satu ujung yang memberikan
gambaran “bentuk ganda”
• Umumnya sel membentuk sudut tegak lurus satu terhadap yang lain
• Di dalam batang (dekat kutubnya) terdapat granula yang tersebar tidak teratur yang
terwarna penuh pewarna anilin dan memberikan gambaran manik-manik
• Pada sel yang lebih tua penampilannya seperti butiran bila diwarnai oleh beberapa
pewarna seperti methylene blue atau pewarna Albert disebut butiran nutafosfat
anorganik
Corynebacterium diphteriae
Difteri
• Lapisan tipis berwarna abu-abu dan amandel
• Demam dan menggigil
• Nyeri tenggorokan dan suara serak
• Sulit bernafas atau nafas yang cepat
• Pembengkakan kelenjar getah bening pada leher
• Pilek awal cair tetapi dapat sampai bercampur darah
• Gangguan penglihatan dan bicara melantur

Sampel
• Apusan dakron dari hidung, tenggorok atau lesi yang mencurigakan
• Darah
Pemeriksaan Laboratorium
• Kultur dengan apusan dari hidung, tenggorok atau lesi diinokulasi pada agar miring

serum terkoagulasi Loeffler, cawan agar darah (warna abu-abu) dan cawan agar

telurit (warna cokelat hingga hitam dengan halo berwarna cokelat-hitam)

Olesan langsung diwarnai dengan biru metilen

• Pemeriksaan darah rutin


Daftar Pustaka

• Anonim. 2017. Penyakit Tetanus. Yogyakarta: UGM Press


• Darojah, Pramesti. 2013. Staphylococcus epidermidis. Yogyakarta: UGM Press
• Geo.F.Brooks. 2014. Mikrobiologi Kedokteran Edisi 25. Jakarta: EGC
• Irianto, Koes. 2014. Bakteriologi, Mikologi & Virologi Medis. Bandung: Alfa beta
• Wahyu, Dian. 2017. Deteksi MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus aureus pada Pasien Rumah Sakit de
ngan Metode Maldi-Tof MS dan Multiplex PCR. Jurnal biologi volume 6 No 4 Oktober 2017 Hal. 51-61 Universi
tas Diponegoro
• http://civas.net
• www.alomedika.com
• www.halodoc.com
• www.alodokter.com
• www.generasibiologi.com
Thank you
ANY QUESTIONS ?

Anda mungkin juga menyukai