I. PENDAHULUAN
Penyakit kolera adalah penyakit infeksi saluran pencernaan yang
disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae yang mengeluarkan toksin yang
disebut enterotoksin. Enterotoksin adalah suatu protein, dengan berat molekul
84.000 Dalton, tahan panas dan tak tahan asam, resisten terhadap tripsin tapi
dirusak oleh protease.1,2
Vibrio merupakan bakteri gram negatif berbentuk koma, memiliki satu
flagella di salah satu kutubnya sehingga memiliki motilitas yang tinggi. Sekitar
12 spesies Vibrio termasuk dalam bakteri patogen. Vibrio cholerae, Vibrio
parahaemolyticus, Vibrio vulnificus merupakan penyebab terbesar infeksi
Vibrio di dunia.3
Vibrio didefinisikan berdasarkan karakteristik biokimia, saat ini
dihubungkan dengan data terkait DNA, urutan asam amino dari enzim seperti
glutamin sintetase dan superoksida dismutase serta profil asam lemak seluler.
Bakteri V.cholerae sebagai penyebab diare terbanyak merupakan
bakteri yang dapat hidup dan berkembang pada keadaan aerob dan anaerob
(anaerob fakultatif), tumbuh cepat dalam suasana basa (pH 8.0-9.5) dan suhu
37oC pada berbagai jenis media selektif, termasuk media yang mengandung
garam mineral dan aspargin sebagai sumber karbon dan nitrogen. 1,2,3
Gambar 1. Vibrio
(Sumber : http://www.scielosp.org/pdf/spm/v56n3/v56n3a16.pd)
Tutorial Infeksi Tropis 1
Taksonomi Vibrio akan dijelaskan dengan tabel dibawah ini
Klasifikasi
Kingdom Bacteria
Phylum Protobacteria
Class Gamma Protobacteria
Ordo Vibrionales
Family Vibrionaceae
Genus Vibrio
Tabel 1. Taksonomi Vibrio
(Sumber : Principles and Practice of Clinical Bacteriology)
V.cholerae dapat menginfeksi manusia melalui rute pencernaan (fecal
oral), akibat makanan hasil laut atau air yang terkontaminasi. World Health
Organization (WHO) menyatakan ada lebih dari 100.000 kasus dan lebih 1900
kematian setiap tahun akibat bakteri ini. Bakteri V. cholerae pertama kali di
temukan oleh Robert Koch pada tahun 1883.4
Masa inkubasi V.cholerae tiga sampai 4 hari dengan manifestasi klinik
berupa diare. Gejala klinis diawali dengan munculnya diare yang encer
kemudian dalam waktu singkat feses yang semula berwarna dan berbau menjadi
lebih encer, masif dan berwarna putih seperti air cucian beras (rice water stool),
cairan ini mengandung mucus, sel epitel dan sejumlah besar V. cholerae
mengakibatkan dehidrasi, kehilangan elektrolit dengan cepat dan banyak
sehingga terjadi renjatan dan bila tidak diobati akan menyebabkan kematian.5,6,7
Jenis Vibrio dan sumber penularannya akan dijelaskan dengan tabel
dibawah ini :
Spesies Sumber Infeksi Penyakit
Vibrio cholerae Air, makanan Gastroenteritis
Vibrio Kerang, air laut Gastroenteritis, infeksi luka,
parahaemolyticus bakteremia
Vibrio vulnificus Kerang, air laut Bakteremia, infeksi luka,
cellulitis
Vibrio alginolyticus Air laut Infeksi luka, otitis eksterna
Vibrio bollisae Kerang Gastroenteritis, infeksi luka,
bakteremia
B. Analitik 1,10,12
1. Prinsip tes
Medium ini terdiri dari protein tumbuhan dan hewan, campuran
Oxygall, Sodium chloride, Sodium thiosulfate, Ferric citrate, Sucrose
dan ekstrak ragi. Garam empedu menghambat pertumbuhan
mikroorganisme gram positif , 1 % Sodium chloride untuk pertumbuhan
optimal dan aktivitas metabolik Vibrio, Sodium thiosulfate sebagai
sumber sulfur dan kombinasi dengan ferric citrate untuk mendeteksi
produksi Hydrogen sulfide, Sucrose berfungsi untuk fermentasi
karbohidrat bersama dengan Bromothymol blue dan Thymol blue,untuk
membedakan jenis Vibrio.
2. Cara Kerja
a. Beri label identitas pasien dan tanggal penanaman pada media
TCBS.
b. Nyalakan api bunsen
c. Ambil kapas lidi yang berisi spesimen lalu dioleskan satu titik
pada media TCBS Agar.
C. PASCA ANALITIK10,12
1. Interpretasi :
No Jenis Vibrio Warna Koloni
1. Vibrio cholerae Kuning
2. Vibrio parahaemolyticus Biru – hijau
3. Vibrio alginolyticus, Vibrio Kuning
fluvialis, Vibrio furnissi
4. Vibrio mimicus, Vibrio Hijau
damsela
5. Vibrio vulnificus Hijau (85%) atau kuning
(15%)
6. Vibrio hollisae Hijau (pertumbuhan
sedikit)
7. Vibrio metschnikovii Kuning
Tabel 4. Interpretasi Vibrio Spesies Berdasarkan Warna Koloni
(Sumber : Hardy Diagnostic TCBS Agar)
Koloni berwarna
biru-hijau, khas
pada Vibrio
Koloni berwarna parahaemolyticus
kuning, khas
pada Vibrio
cholera
2. Quality Control10
Organisme Waktu Temperature Atmosfer Hasil