Anda di halaman 1dari 10

Kepada Yth.

: TUTORIAL INFEKSI TROPIS


Rencana Baca : Kamis, 4 Oktober 2018 Pukul 10.00
Tempat : RS Unhas Gedung A, Lantai 4

IDENTIFIKASI VIBRIO MENGGUNAKAN THIOSULFATE CITRATE


BILE SALTS SUCROSE AGAR
Ranisa Handayani, Irda Handayani, Benny Rusli
Program Studi Ilmu Patologi Klinik FK UNHAS / RSUP DR Wahidin Sudirohusodo
Makassar

I. PENDAHULUAN
Penyakit kolera adalah penyakit infeksi saluran pencernaan yang
disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae yang mengeluarkan toksin yang
disebut enterotoksin. Enterotoksin adalah suatu protein, dengan berat molekul
84.000 Dalton, tahan panas dan tak tahan asam, resisten terhadap tripsin tapi
dirusak oleh protease.1,2
Vibrio merupakan bakteri gram negatif berbentuk koma, memiliki satu
flagella di salah satu kutubnya sehingga memiliki motilitas yang tinggi. Sekitar
12 spesies Vibrio termasuk dalam bakteri patogen. Vibrio cholerae, Vibrio
parahaemolyticus, Vibrio vulnificus merupakan penyebab terbesar infeksi
Vibrio di dunia.3
Vibrio didefinisikan berdasarkan karakteristik biokimia, saat ini
dihubungkan dengan data terkait DNA, urutan asam amino dari enzim seperti
glutamin sintetase dan superoksida dismutase serta profil asam lemak seluler.
Bakteri V.cholerae sebagai penyebab diare terbanyak merupakan
bakteri yang dapat hidup dan berkembang pada keadaan aerob dan anaerob
(anaerob fakultatif), tumbuh cepat dalam suasana basa (pH 8.0-9.5) dan suhu
37oC pada berbagai jenis media selektif, termasuk media yang mengandung
garam mineral dan aspargin sebagai sumber karbon dan nitrogen. 1,2,3

Gambar 1. Vibrio
(Sumber : http://www.scielosp.org/pdf/spm/v56n3/v56n3a16.pd)
Tutorial Infeksi Tropis 1
Taksonomi Vibrio akan dijelaskan dengan tabel dibawah ini
Klasifikasi
Kingdom Bacteria
Phylum Protobacteria
Class Gamma Protobacteria
Ordo Vibrionales
Family Vibrionaceae
Genus Vibrio
Tabel 1. Taksonomi Vibrio
(Sumber : Principles and Practice of Clinical Bacteriology)
V.cholerae dapat menginfeksi manusia melalui rute pencernaan (fecal
oral), akibat makanan hasil laut atau air yang terkontaminasi. World Health
Organization (WHO) menyatakan ada lebih dari 100.000 kasus dan lebih 1900
kematian setiap tahun akibat bakteri ini. Bakteri V. cholerae pertama kali di
temukan oleh Robert Koch pada tahun 1883.4
Masa inkubasi V.cholerae tiga sampai 4 hari dengan manifestasi klinik
berupa diare. Gejala klinis diawali dengan munculnya diare yang encer
kemudian dalam waktu singkat feses yang semula berwarna dan berbau menjadi
lebih encer, masif dan berwarna putih seperti air cucian beras (rice water stool),
cairan ini mengandung mucus, sel epitel dan sejumlah besar V. cholerae
mengakibatkan dehidrasi, kehilangan elektrolit dengan cepat dan banyak
sehingga terjadi renjatan dan bila tidak diobati akan menyebabkan kematian.5,6,7
Jenis Vibrio dan sumber penularannya akan dijelaskan dengan tabel
dibawah ini :
Spesies Sumber Infeksi Penyakit
Vibrio cholerae Air, makanan Gastroenteritis
Vibrio Kerang, air laut Gastroenteritis, infeksi luka,
parahaemolyticus bakteremia
Vibrio vulnificus Kerang, air laut Bakteremia, infeksi luka,
cellulitis
Vibrio alginolyticus Air laut Infeksi luka, otitis eksterna
Vibrio bollisae Kerang Gastroenteritis, infeksi luka,
bakteremia

Vibrio damsela Air laut Infeksi luka


Vibrio metschnikovii Tidak diketahui Bakteremia

Tutorial Infeksi Tropis 2


Spesies Sumber Infeksi Penyakit
Vibrio mimicus Air Gastroenteritis, infeksi
luka, bakteremia
Vibrio furnissii Air laut Gastroenteritis
Vibrio cincinnatiensis Tidak diketahui Bakteremia, meningitis
Vibrio carchariae Air laut Infeksi luka
Tabel 2. Jenis Vibrio dan Penularannya
(Sumber : Vibrio spp. (Family Vibrionaceae) Associated with Human Disease)

Pemeriksaan yang digunakan saat ini untuk mendukung diagnosis


V.cholerae adalah dengan cara konvensional (kultur dan isolasi bakteri) yang
memerlukan waktu 3-5 hari. Saat terjadinya kasus wabah kolera, diagnosis
laboratorium lainnya yang digunakan adalah dengan metode rapid
immunochromatography test yang memerlukan waktu 15-20 menit, mudah,
murah dan cepat tetapi memiliki kelemahan yaitu memerlukan sedikitnya 10 5
cfu/ml sel bakteri agar memberikan deteksi hasil tes positif. V.cholerae sering di
perbanyak dengan cara menginokulasikan spesimen ke medium penyubur dan
di inkubasi 6-8 jam pada suhu 37o C. 8
Tes biokimia dan serologis telah dikembangkan untuk membedakan
Vibrio dengan fenotip yang sama dan untuk mengidentifikasi Vibrio species
yang menyebabkan penyakit infeksi terutama penyakit dari makanan. Penyakit
infeksi yang paling sering ditemukan adalah gastroenteritis karena makanan laut
mentah. Pencegahan infeksi Vibrio dapat dilakukan dengan pemeriksaan air dan
bahan makanan.
Media selektif untuk identifikasi Vibrio adalah Thiosulfate Citrate Bile
Salts Sucrose (TCBS) Agar yang berguna untuk isolasi efektif dan pertumbuhan
Vibrio. Media ini memiliki pH yang tinggi atau bersifat alkalis antara 8.5 – 9.5
yang dapat menekan pertumbuhan flora intestinal. Selain TCBS, media selektif
yang sering digunakan adalah Aronson Agar dan Monsur Agar. Pemeriksaan
laboratorium untuk Vibrio selain kultur meliputi : pemeriksaan feses
mikroskopis, uji serologis dan uji biokimia. 4,9

Tutorial Infeksi Tropis 3


II. TUJUAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan ini bertujuan untuk identifikasi dan isolasi bakteri Vibrio.

III. METODE PEMERIKSAAN


A. Pra analitik10,11,12
1. Persiapan Pasien
Tidak ada persiapan khusus
2. Persiapan Sampel atau Spesimen
Sampel atau spesimen dapat berupa feses, bahan makanan dan air.
Spesimen harus ada dilaboratorium dalam waktu 2-3 jam setelah
diambil. Spesimen harus dalam suhu ruang, bila ada penundaan
dalam pemeriksaan, spesimen harus dimasukkan dalam media transport
Alcaline Peptone Water untuk spesimen feses atau makanan, Cary and
Blair untuk swab, dan dimasukkan dalam refrigerator. Transport lebih
dari 8 jam dapat mempengaruhi hasil, jangan bekukan spesimen atau
sampel.

2. Alat dan Bahan :


a. Alat :
1. Ose steril
2. Kapas lidi
3. Inkubator

Gambar 2. Alat dan Bahan


(Sumber : www.laboratoryequipment.com)

Tutorial Infeksi Tropis 4


b. Bahan :
Thiosulfate Citrate Bile Salts Sucrose (TCBS) Agar
Bahan Jumlah
Sucrose 20 g/l
Dipeptone 10 g/l
Sodium Citrate 10 g/l
Sodium Thiosulfate 10 g/l
Sodium Chloride 10 g/l
Ekstrak ragi 5 g/l
Oxbile (Oxgall) 5 g/l
Sodium Cholate 3 g/l
Ferric Citrate 1 g/l
Bromothymol Blue 0.04 g/l
Thymol Blue 0.04 g/l
Agar 15 g/l
Tabel 3. Bahan TCBS Agar
(Sumber : Thiosulfate Citrate Bile Salts Sucrose Agar. Himedia® Kit)

B. Analitik 1,10,12
1. Prinsip tes
Medium ini terdiri dari protein tumbuhan dan hewan, campuran
Oxygall, Sodium chloride, Sodium thiosulfate, Ferric citrate, Sucrose
dan ekstrak ragi. Garam empedu menghambat pertumbuhan
mikroorganisme gram positif , 1 % Sodium chloride untuk pertumbuhan
optimal dan aktivitas metabolik Vibrio, Sodium thiosulfate sebagai
sumber sulfur dan kombinasi dengan ferric citrate untuk mendeteksi
produksi Hydrogen sulfide, Sucrose berfungsi untuk fermentasi
karbohidrat bersama dengan Bromothymol blue dan Thymol blue,untuk
membedakan jenis Vibrio.
2. Cara Kerja
a. Beri label identitas pasien dan tanggal penanaman pada media
TCBS.
b. Nyalakan api bunsen
c. Ambil kapas lidi yang berisi spesimen lalu dioleskan satu titik
pada media TCBS Agar.

Tutorial Infeksi Tropis 5


d. Ratakan olesan dengan digores menggunakan ose steril pada
media TCBS Agar dengan teknik 4 kuadran
e. Inkubasi media pada suhu 35-37oC selama 18-24 jam
f. Amati perubahan warna koloni pada media TCBS Agar

C. PASCA ANALITIK10,12
1. Interpretasi :
No Jenis Vibrio Warna Koloni
1. Vibrio cholerae Kuning
2. Vibrio parahaemolyticus Biru – hijau
3. Vibrio alginolyticus, Vibrio Kuning
fluvialis, Vibrio furnissi
4. Vibrio mimicus, Vibrio Hijau
damsela
5. Vibrio vulnificus Hijau (85%) atau kuning
(15%)
6. Vibrio hollisae Hijau (pertumbuhan
sedikit)
7. Vibrio metschnikovii Kuning
Tabel 4. Interpretasi Vibrio Spesies Berdasarkan Warna Koloni
(Sumber : Hardy Diagnostic TCBS Agar)

Koloni berwarna
biru-hijau, khas
pada Vibrio
Koloni berwarna parahaemolyticus
kuning, khas
pada Vibrio
cholera

Gambar 3. Vibrio cholera dan Vibrio parahemolyticus pada TCBS Agar


(Sumber : https://microbiologyinfo.com/thiosulfate-citrate-bile-salts-sucrose-
tcbs-agar-composition-principle-uses-preparation-and-colony-morphology/)

Tutorial Infeksi Tropis 6


Tabel 5. Karakteristik Tes Biokimia pada Vibrio spp
(Sumber : Koneman’s Color Atlas and Textbook of Diagnostic Microbiology)

Tabel 6. Contoh Pemeriksaan Serotyping Vibrio cholera


(Sumber : Principles and Practice of Clinical Bacteriology)

2. Quality Control10
Organisme Waktu Temperature Atmosfer Hasil

Vibrio 18-24 35℃ Aerob Terdapat


parahaemolyticus jam pertumbuhan:
Koloni berwarna
biru-hijau
Tabel 7. Quality Control
(Sumber : Hardy Diagnostic TCBS Agar)

Tutorial Infeksi Tropis 7


3. Keterbatasan
1. Memerlukan pemeriksaan lebih lanjut setelah dilakukan kultur dengan
pemeriksaan biokimia dan imunologi untuk identifikasi
2. TCBS Agar kurang mendukung pertumbuhan yang baik untuk Vibrio
hollisae dan Vibrio metschnikovii
3. Kultur yang tumbuh pada TCBS Agar harus diinterpretasikan
maksimal 2 x 24 jam setelah keluar dari inkubator, koloni Vibrio yang
berwarna kuning dapat berubah menjadi warna hijau apabila
diletakkan di suhu ruang.

Tutorial Infeksi Tropis 8


DAFTAR PUSTAKA

1. Brooks F. Geo. Carroll C.Karen. Butel S.Janet et al. Vibrios, Campylobacters,


Helicobacter, and Associated Bacteria in Medical Microbiology. 27th Edition.
USA. McGraw Hill. 2016. p.255-257
2. Pommerville C.Jeffrey. Foodborne and Waterborne Bacterial Disease in
Alcamo’s Fundamentals of Microbiology. 9th Edition. United State. Jones and
Batlett Publishers. 2011. p.349-350
3. Gillespie Stephen H, Hawkey, Peter M. Principles and Practice of Clinical
Bacteriology. 2nd Edition.United Kingdom. Wiley. 2006. p. 407-416
4. Kaysner AC, DePaola Angelo. Vibrio. Bacteriological Analytical Manual.
Available at : www.fda.gov. Accessed August 8, 2018
5. Todar Kenneth. Vibrio cholera and Asiatic cholera. Available at :
www.textbookbacteriology.net/cholera.html. Accessed August 8, 2018
6. Soemarsono H. Kolera. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi VI. Interna
Publishing. 2014. Hal 589-590
7. Bannister Barbara. Gillespie Stephen. Jones Jane. Travel Associated and Exotic
Disease in Infection Microbiology and Management. 3rd edition. United State.
Blackwell Publishing, Inc. 2006, p.468
8. Waldor K.Matthew. Keusch T.Gerald. Cholera and Other Vibrioses in
Harrison’s Gastroenterology and Hepatology. McGraw Hill. 2010. Hal.284
9. Sariadji Kambang. Sunarno. P Nelly.et.al. Evaluasi Medium Pengayaan
V.cholerae Untuk Diagnosis Kolera Menggunakan Immunochromatographic
Strip Test. Vol 41. Buletin Penelitian Kesehatan.2013. Hal 12
10. Ananta WS. Wijaya P. Dhinarananta IGP. Yuniadi. Hendrayana Agus.
Identifikasi Serotipe Bakteri Vibrio cholera Terisolasi dari Es Bahan Pengawet
Ikan Yang Digunakan Oleh Pedagang Hasil Laut Pasar Modern dan Pasar
Tradisional di Kota Denpasar. www.ojs.unud.ac.id. Accessed August 8, 2018
11. BD Diagnostic Systems. Thiosulfate Citrate Bile Salts Sucrose Agar. Available
at www.bd.com. Accessed August 5, 2018

Tutorial Infeksi Tropis 9


12. Thiosulfate Citrate Bile Salts Sucrose Agar. Himedia® Kit. Available at
www.himedialabs.com. Accessed August 10, 2018

Tutorial Infeksi Tropis 10

Anda mungkin juga menyukai