Anda di halaman 1dari 8

KepadaYth : dr.

Pengesahan supervisor
Rencana Baca :
Tempat : RSP UNHAS Gedung A lantai 4

LAPORAN EKSPERTISE
Nama / NIM : Nur Azni / C108213106
No Kasus :2
Judul Kasus : Malaria vivax
Lokasi : RS. Ibnu Sina
I. DATA PASIEN
Data Pasien : Ny.Rm
RM : 155367
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir/Umur : 31 Desember 1961/ 55 tahun
Diagnosis Klinis : Febris

II. KELUHAN UTAMA


Data tambahan :
Pasien masuk dengan keluhan utama demam yang dialami sejak 3 hari
lalu sebelum masuk rumah sakit, demam disertai nyeri kepala dan nyeri
seluruh badan, pasien juga mengeluh sering pusing, mual (+), muntah (-),
nyeri pada persendian (+). . Pemeriksaan fisik didapatkan TD: 110/70
mmHg, nadi: 84 kali/menit, nafas: 24 kali/menit, suhu: 37,6° C.
Pemeriksaan fisis;Kepala : konjungtiva pucat (+), sclera ikterik (-);
Abdomen: Peristaltik (+) normal, H/L tidak teraba

III. DIAGNOSIS KLINIS


Febris pro evaluasi

Expertise Malaria Vivax/ Mei 2017 Page 1


IV. DATA LABORATORIUM
Tanggal 18 April 2017
Darah Rutin
Tes Hasil Rujukan
WBC 8.700 4.000-10.000 /uL
RBC 3,88 4,5-5,5 x 106 /uL
HGB 10,1 12-16 g/dL
PLT 109.000 150.000-400.000 sel/mm3
MCV 83 80-100 µm
MCH 28 27-34 pg
MCHC 34 30-36 g/dL
Kesan: Anemia, Normositik Normokrom
Trombositopenia
Kimia darah
Tes Hasil Nilai Rujukan
AST 13 <38 U/L
ALT 15 <41 U/L
GDS 104 <110 mg/dl
Kesan:Dalam batas normal

Pemeriksaan Imunoserologi
DHF IgG/IgM : Negatif/Negatif
Pemeriksaan Malaria
Malaria Mikroskopis (ADT) : Ditemukan Plasmodium vivax (stadium
ring)

Expertise Malaria Vivax/ Mei 2017 Page 2


Pemeriksaan Malaria

Gambar 1. Plasmodium Vivax Bentuk Ring

V. DISKUSI:
Malaria merupakan penyakit parasit protozoa yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk Anopheles spp. Empat spesies plasmodium yang
menyebabkan malaria pada manusia yaitu Plasmodium vivax, plasmodium
falciparum, plamodium malariae, dan plasmodium ovale. Dua spesies
yang paling umum dijumpai adalah Plasmodium vivax dan plasmodium
falciparum, yang merupakan spesies yang paling patogenik diantara
semuanya. Klinis penyakit malaria khas dan mudah dikenali karena
demam yang naik turun dan teratur disertai menggigil.1
Plasmodium yang menimbulkan penyakit pada manusia terdiri atas 5
spesies, yaitu Plasmodium falciparum menyebakan malaria tropika,
Plasmodium vivax menyebabkan malaria tertiana, Plasmodium malariae
menyebabkan malaria kuartana, Plasmodium ovale menyebabkan malaria
ovale dan Plasmodium knowlesi menyebabkan malaria knowlesi.
Plasmodium memerlukan dua hospes untuk siklus hidupnya, yaitu
manusia dan nyamuk anopheles betina. Siklus aseksual (skizogoni) terjadi

Expertise Malaria Vivax/ Mei 2017 Page 3


pada tubuh manusia, sedangkan siklus seksual (sporogoni) terjadi pada
nyamuk Anopheles betina.1,2
Infeksi pada manusia dimulai ketika nyamuk Anopheles betina
menginokulasi sporozoit dari glandula salivariusnya pada saat mengisap
darah. Bentuk motil parasit yang kecil ini kemudian diangkut dengan cepat
lewat aliran darah kedalam hati sebagai tempat sasarannya yang berupa sel
parenkim hati, menginvasi, dan memulai periode reproduksi aseksual.3
Stadium dalam hati disebut skizogoni pre eritrositik. Sporozoit menjadi
bundar atau oval, disebut skizon eksoeritrositik yang berukuran 24 – 60 m,
intinya cepat membelah, belum ditemukan pigmen yang kemudian akan
membentuk merozoit eksoeritrositer. Skizogoni eksoeritrositer primer
akan berakhir jika merozoit masuk kedalam eritrosit.3,4

Gambar 1. Siklus hidup Plasmodium6

Pada kasus ini awalnya pasien dicurigai dengan infeksi dengue,


hal ini mungkin disebabkan karena keluhan demam pasien tidak spesifik
untuk tanda-tanda malaria. Tanda-tanda spesifik dari malaria dapat
tersamarkan karena pasien dari awal demam sudah mengkonsumsi obat
anti-piretik, sehingga pola demam yang khas untuk malaria tidak

Expertise Malaria Vivax/ Mei 2017 Page 4


ditemukan. Namun pada pemeriksaan serologi dengue (IgG/IgM Dengue)
ditemukan hasil negatif. Sedangkan pada DDR, ditemukan plasmodium
vivax fase ring.
Pasien ini mengalami anemia dan trombositopenia. Anemia pada malaria
dapat terjadi karena percepatan destruksi sel-sel darah dan peningkatan
bersihan oleh limpa, serta bersamaan dengan hal tersebut terjadi gangguan
(inefektifitas) sistem eritropoiesis. Pasien ini juga mengalami
trombositopenia yang merupakan tanda adanya infeksi aktif yang sensitif.
Trombositopenia atau penurunan jumlah trombosit yang terjadi pada
pasien merupakan manifestasi dari infeksi malaria. Penurunan jumlah
trombosit berkaitan dengan berbagai penyebab diantaranya lisis dimediasi
imun, sekuestrasi pada limpa, gangguan pada sumsum tulang dan
fagositosis oleh makrofag. Infeksi malaria menyebabkan abnormalitas
pada struktur dan fungsi trombosit.5
Kadar leukosit bisa normal maupun leukopenia pada malaria vivax akut,
untuk kasus malaria berat dengan komplikasi dapat terjadi leukositosis.
Anemia akibat eritrosit terinfeksi akan pecah saat melepaskan merozoit
sehingga menyebabkan hemolisis.
Secara umum, diagnosis malaria ditegakkan berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisis dan pemeriksaan laboratorium. Diagnosis
pasti malaria baru dapat ditegakkan dengan pemeriksaan sediaan darah
secara mikroskopis atau uji diagnosis cepat (rapid diagnostic test=RDT).2,6

1. Diagnosis berdasarkan pemeriksaan laboratorium:


A. Pemeriksaan mikroskopis
Terhadap sediaan darah tetes tebal dan tipis dilakukan pemeriksaan
mikroskopis untuk menentukan:
- Adanya parasit malaria
- Jenis spesies dan stadium parasit malaria

Expertise Malaria Vivax/ Mei 2017 Page 5


- Kepadatan parasit:
a. Semi kuantitatif. Pemeriksaan kepadatan parasit semi kuantitatif
menunjukkan nilai:
(-) Negatif : tidak ditemukan parasit pada 100 LPB
(lapangan pandang besar)
(+) Positif 1 : ditemukan 1-10 parasit per 100 LPB
(++) Positif 2 : ditemukan 11-100 parasit per 100 LPB
(+++) Positif 3 : ditemukan 1-10 parasit per 1 LPB
(++++) Positif 4 : ditemukan > 10 parasit per 1 LPB
b. Kuantitatif. Pemeriksaan kepadatan parasit atau indeks parasit
kuantitatif dilakukan melalui pemeriksaan tetes tebal (per leukosit)
atau sediaan darah tipis (per eritrosit) jumlah parasit dihitung per
mikroliter darah.
B. Rapid Diagnostic Test (RDT)
Pemeriksaan RDT berdasarkan deteksi antigen parasit malaria
dengan immunochromatography dalam bentuk dipstick. Terdapat
dua jenis RDT, yaitu:
a.Single rapid test, untuk mendeteksi hanya Plasmodium
falciparum.
b.Combo rapid test, untuk mendeteksi infeksi semua spesies
Plasmodium.

VI. INTERPRETASI
Anemia Normositik Normokrom

Expertise Malaria Vivax/ Mei 2017 Page 6


Trombositopenia
Infeksi Plasmodium Vivax

VII. SARAN
Konfirmasi pemeriksaan ICT Malaria

SUMBER BACAAN

Expertise Malaria Vivax/ Mei 2017 Page 7


1. Kasper, Isselbacher, Fauci dkk. Penyakit Malaria dan Babesiosis.
Penyakit Infeksi. Prinsip – prinsip Ilmu Penyakit Dalam Harrison.
Volume 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2002; 1000-1010.
2. Adelberg,M.J., Plasmodium SP. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi 25.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2002; 708-713.
3. Laihad FJ dan Arbani PR. Situasi Malaria di Indonesia dan
Penanggulangannya dalam: Malaria dari Molekuler ke Klinis. Ed.2.
EGC Jakarta. 2009: 1-6.
4. Katz LM and Minitove JE. Transfusion-Transmitted Disease. In:
Hematology Basic principles and Practice. 6th Ed. Saunders Elsevier.
Philadelphia. 2013: 1738-53.
5. Yotis W. Plasmodium vivax, P. Ovale, P. malariae, P. falciparum. In:
Microbiology & Immunology. Appleton & Lange Reviews/McGraw-
Hill Medical Publishing Division. Florida. 2004.
6. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Departemen Kesehatan RI. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di
Indonesia. Jakarta. Januari 2008.
7. Sutanto I. Diagnosis Mikroskopik dan Serologik Malaria. Dalam:
Malaria dari Molekuler ke Klinis. Ed.2. EGC Jakarta. 2009:103-14.

Expertise Malaria Vivax/ Mei 2017 Page 8

Anda mungkin juga menyukai