OLEH :
Rio Nesa Pratama
112018214
KEPANITERAAN KLINIK
DEPARTEMEN KULIT DAN KELAMIN RSPAD GATOT SOEBROTO
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
PERIODE 10 FEBRUARI – 14 MARET 2020
Varisela atau cacar air atau chicken pox
adalah infeksi akut primer oleh virus
varicella zoster yang menyerang kulit dan
mukosa, manifestasi klinis didahului gejala
konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama
berlokasi dibagian sentral tubuh
Epidemiologi varisela berdeba di masing-
masing belahan dunia yang memiliki
perbedaan antara temperatur dan iklim
tropis
Varisela menyerang terutama anak-anak,
tetapi dapat menyerang orang dewasa
Penyebab Varisela adalah Virus Varicella Zoster, anggota
Subfamilli Alphaherpesvirinae dan famili Herpesviridae.
Bentuk Bulat atau spherical
Ukuran 120-300 mm
Memiliki kapsul, terdiri dari lipid dan glikoprotein.
Memiliki capsid icosahedric yang terdiri dari 162 kapsomer
Memiliki sebuar linier genom DNA untai ganda dengan sekitar
125.000 pasang basa.
Patofisiologi
Virus menyebar kekulit dan mukosa
Virus varisela virus bereplikasi di epidermis
menginfeksi kapiler endotel pada lapisan
papiler dermis menyebar ke folikel
Kontak kulit dan glandula sebasea terjadi
Kontak
tidak erupsi pada kulit papul eritematosa
langsung
langsung muncul vesikel pada permukaan kulit
vesikel muncul diseluruh tubuh
Masuk ke traktus
respiratorius bagian atas Pustula Absorpsi
nasofaring masuk ke RES cairan Lesi
(limpe dan liver) virus
bereplikasi virus
menyebar keseluruh tubuh Krusta
melalui pembuluh darah dan
brkumpul di limfosit T
Jaringan parut
Gejala Klinis
Anak Dewasa
1. Stadium
munsulnya keluhan
kulit
1. Pada dewasa 2. Awalnya lesi
1. Pada anak gejala lebih berat berupa makula
biasanya lebih ringan eritematus -> papul -
2. Gejalanya : > vesikel -> pustula->
2. Gejala yang timbul demam, menggigil, krusta
malaise, nyeri kepala malaise, nyeri
dan sumer-sumer kepala, anorexia,
nyeri tenggorokan
dan batuk.
Tzanck Smear
Direct Flourescent
Assay
Polymerase
Chain Readction
Biopsi
Kulit
DFA
Tzanck Smear
Variola Varicella
Stadium inkubasi
erupsi (prodromal): Demam tidak terlalu tinggi
Nyeri kepala, nyeri tulang,
nyeri sendi, demam
Malese
tinggi, menggigil, Nyeri kepala
muntah, 3-4 hari
Stadium makulo-papular:
Vesikel (tear drops)
Makula eritematous yg cepat Penyebaran: badan, muka,
menjadi papul (muka & ekstremitas, selaput lendir
ekstremitas), telapak mata, dan saluran nafas
tangan, telapak kaki,
demam hilang. atas
Stadium Gatal
vesikulo
pustulosa:
Penyebaran polimorf
10-15 hari vesikel mjd pustul,
umbilikasi, suhu tubuh ↑
Stadium resolusi:
Berlangsung 2 minggu,
krustasikatriks &
atrofi
Hand, Foot and Mouth Disease
• masa inkubasi 3-7 hari , demam ringan, anoreksia, malaise dan nyeri
tenggorokan
• vesikel ulkus kecil berukuran 4-8 mm, dangkal, datar dan sekitarnya
eritema
• timbul lesi di kulit yang tidak gatal vesikel dan papul.
• lesi terdapat di tangan, kaki dan dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain
• lesi menghilang dalam waktu 7-10 hari.
Antipiretik
Simtomatik
Analgesik
Antivirus
Pengobatan Vesikel
Topikal
Krusta
Antibiotik
Kelompok pasien Pengobatan
Normal
Neonatus Asiklovir 10 mg/kgBB atau 500 mg/ m2 IV tiap 8 jam selama
10 hari
Anak ( 2 – 12 thn) Simtomatis saja
Asiklovir 20 mg/ KgBB PO setiap 4 jam selama 5 hari
Valacyclovir 20 mg/kgBB PO tiap 8 jam selama 5 hari
Dewasa Asiklovir 5 x 800 mg PO per hari selama 7 hari
Asiklovir 10 mg/kgBB tiap 8 jam IV selama 7-10 hari
Valacyclovir 3 x 1 gr PO selama 8 hari
Famcyclovir 3 x 500 mg PO selama 7 hari
Kehamilan Pemberian Asiklovir harus diatas usia kehamilan >20 mgg
Imunikompromais
Pada pasien dengan Asiklovir 10 mg/kgBB tiap 8 jam IV minimal 10 hari
Imunokompromais Asiklovir 5 x 800 mg PO per hari selama 7 hari
Valacyclovir 3 x 1 gr minimal 10 hari
Famcyclovir3 x 500 mg PO selama minimal 10 hari
Pasien Resisten Foscarnet 40 mg/kgBB IV tiap 8 jam sampai lesi sembuh
Acyclovir
Imunisasi
VZIG
Pasif
Pencegahan
Imunisasi Vaksin
Aktif Varisela
1. Menggunakan Varicella Zoster Imunoglobulin VZIG
2. Perlindungan bersifat sementara
3. Pemberian dalam wakti 3 hari (< 96 jam) setelah terpapar VZV, pada
anak imunokompeten terbukti mencegah varisela sedangkan pada anak
yang imunokompromais dapat meringankan gejala klinis.
4. Dosis 125 U/ 10 kg BB, dengan dosis minuman 125 U dan dosis maksimum
625 U secara IM
VZIG dapat di berikan pada :
Anak-anak yang berusia <15 tahun yang belum pernah menderita varisela atau
herpes zoster
Usia pubertas> 15 tahun yang belum pernah menderita varisela atau herpes
zoster dan tidak memiliki antibosi terhadap VZV
Bayi yang baru lahir, dimana ibunya menderita varisela dalam kurun waktu 5
hari sebelum atau 48 jam setelah melahirkan
Bayi prematur dan bayi usia < 15 hari yang ibunya belum pernah menderita
varisela dan herpes zoster
Anak – anak yang menderita leukemia atau lymphoma yang belum pernah
menderita varisela
1. Menggunakan Vaksin varicella Virus (oka stan)
2. Perlindungan
Efek bertahandapapat
Samping pemberian 10 tahunterjadi
dengan dayadan
Lokal proteksi velawan
Sistemik
1. varisela antara
Lokal : Nyeri 70-100 suntikan
didaerah %
3.
2. Pemberian vaksin ini
Sistemik : demam, efektof
kejang diberikan
karena padaalergi
demam, umurberupa
≥ 1 tahun
gatal,
dan direkomendasikan
bengkak, sulit bernafasusia 12-18 bulan.
4. Pemberian suntikan secara subkutan
Pemberian Vaksin harus di tunda pada :
1. Sakit
Vaksin iniberat
diberikan pada :
2.
1. Wanita
Ana-anak hamil
yang belum pernah menderita varisela harus diberikan
3.
2. Keadaan
Anak yang yang dapat
berusia menurunkan
>13 tahun yangkekebalan
belum pernah menderita cacar air
4. Menderita
atau belumHIV/AIDS atau pengakit
pernah menerima sistem
vaksin imun diberikan 2 dosis
dan harus
5. Sedang menjalani
selang minimal 23 pengbotan
hari dengan obat mempengaruhi sistem imun
6.
3. Menderita kanker
Vaksin varisela dandiberikan
dapat sedang menjalani
bersamaampengobatan
dengan vaksin lain
7. Baru menerima transfusi darah, ditunda 2 minggu
Isolasi dan istirahan yang cukup pada masa
aktif sampai semua lesi mengering
Bila mandi hati-hati agar vesikel tidak pecah
Jangan menggaruk dan dijaga agar vesikel
tidak pecah, biarkan mengering dan lepas
sendiri
1.Infeksi Sekunder
2. Pneumonia bakterial
Anak 3. Otitis media
4 . Meningitis
1. Pneumonia varisela
Dewasa 2. Miokarditis, glomeronefritis,
orkitis, gastritis.
1. Sindrom Reye
SSP 2. Cerebral Ataxia
1. Penumonia
2. Hepatitis
Imunokompromais 3. Encephalitis
4. Varisela hemoragik
5. Purpura
Ad Vitam : Bonam
Ad Fungtionam : Bonam
Ad Sanationam : Bonam