Pembimbing :
Dr. Yulia Hermawati, Sp.A
Riwayat Kelahiran
Pasien lahir di bidan dengan berat badan lahir 3000 gram dan
panjang 51 cm, lahir spontan, langsung menangis kuat segera setelah
lahir, usia kehamilan 38 minggu.
Riwayat Postnatal
Pasien tidak rutin ke posyandu tiap bulan untuk menimbang badan
dan mendapat imunisasi.
Riwayat Imunisasi
Jenis 0 I II III IV
Hepatitis B 0 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan
Polio 0 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan
BCG 1 bulan
DPT 2 bulan 3 bulan 4 bulan
Campak 9 bulan
Mata
palpebra edema (-/-), mata cekung (+/+), air mata (+/+) sedikit menurun,
konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (2mm/2mm), reflek cahaya
(+/+)
Hidung
napas cuping hidung (-/-), sekret (-/-), epistaksis(-/-)
Telinga
sekret (-/-), tragus pain (-/-), normotia
Mulut
mukosa basah (+), sianosis (-), gusi berdarah (-)
Tenggorok
uvula di tengah, mukosa faring hiperemis(-), tonsil T1-T1
Leher
trakea di tengah, kelenjar getah bening tidak membesar, JVP tidak
meningkat
Thorax
Bentuk : normochest, retraksi (-), gerakan simetris kanan kiri
Pulmo
Inspeksi : Pengembangan dada kanan = kiri
Palpasi : Fremitus raba kanan = kiri
Perkusi : Sonor / Sonor di semua lapang paru
Batas paru-hepar : SIC V kanan
Batas paru-lambung : SIC VI kiri
Redup relatif : SIC V kanan
Redup absolut : SIC VI kanan (hepar)
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-)
Cor
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis tidak kuat angkat
Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
Kiri atas : SIC II LPSS
Kiri bawah : SIC IV LMCS
Kanan atas : SIC II LPSD
Kanan bawah : SIC IV LPSD
Auskultasi : bunyi jantung I-II intensitas nomal, regular,
bising (-)
Abdomen
Anorektal
hiperemis (-)
Ekstremitas
BB : 6,4 kg
TB : 63 cm
U : 7 bulan
Normocephal
Pemeriksaan 13/11/17 Satuan Rujukan
HEMATOLOGI RUTIN
Hematokrit 29 % 36-44
INDEX ERITROSIT
UUB cekung (-), Mata cekung (-/-), air mata berkurang (-/-),
BU (+) normal, Capillary Refill Time < 2 detik
Assesment:
1. Diare akut dengan dehidrasi ringan sedang e/c virus
(terhidrasi)
2. Gizi kurang dan anemia.
DIARE
Invasi mukosa.
Shigella, C. Jejuni, E. coli enteroinvasife dan Salmonella
diare berdarah melalui invasi dan perusakan sel epitel
mukosa.
Itu terjadi sebagian besar di colon dan bagian distal ileum.
Invasi mungkin diikuti pembentukan mikroabses dan ulkus
superfisial sel darah merah dan sel darah putih atau terlihat
adanya darah dalam tinja.
Toksin menyebabkan kerusakan jaringan dan kemungkinan
juga sekresi air dan elektrolit dari mukosa.
1.Brown KH. Diarrhea and Malnutrition. Prosiding simposium: nutrition and
infection, prologue and progress since 1968; Am Soc for Nutr Sci: January 2003.
2.Harohalli R S, Donna G G. Malnutrition. eMedicine 2009. Didapat dari:
URL:http://emedicine.medscape.com/article/985140-overview.
3.Buku ajar ilmu kesehatan fk ui .Tjokronegoro Arjatmo, Utama
Hendra.Balai penerbit FK UI Jakarta. 2002 hal 164-172.
Anemia dalam kehamilan yang paling sering ialah anemia akibat
kekurangan zat besi. Kekurangan ini disebabkan karena kurang
ANEMIA ZAT BESI masuknya unsur zat besi dalam makanan, gangguan reabsorbsi, dan
penggunaan terlalu banyaknya zat besi.
Vitamin A
6 bulan- 1 tahun : 100.000 IU Pendidikan orangtua :
> 1 tahun : 200.000 IU penyuluhan tentang
penanganan diare dan cara-
cara pencegahan diare
Terapi
Cairan rehidrasi nilai ulang
derajat dehidrasi, berat badan,
gejala dan tanda dehidrasi.
Jika masih dehidrasi rehidrasi Tumbuh
ulang sesuai dehidrasinya. Kembang
Jika setelah 3 hari antibiotik, tidak
ada perubahan klinis & lab
pikirkan penggantian antibiotik
sesuai hasil uji sensitivitas.
Timbang BB:
sebelum & sesudah rehidrasi,
2 minggu setelah sembuh
Dst secara periodik sesuai umur
Jika anak mengalami gizi buruk maka
dikelola sesuai dengan SPM gizi buruk.
Dehidrasi
(ringan, sedang,
berat, hipotonik,
isotonik atau
hipertonik).
Malnutrisi
energi Syok
protein hipovolemik
Kehilangan
Kejang (pd cairan &
elektrolit Hipokelemia (dg gx
dehidrasi
mendadak: meteorismus,
hipertonik) hipotoni otot, lemah,
bradikardi, perubahan
EKG).
Tx
antimikrobial
jika ada
indikasi
Makanan
Penyediaan air
Imunisasi campak penyapihan yg
minum bersih
benar
Selalu memasak
makanan
ANALISIS KASUS
D. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Pertimbangan
Zinc
Tablet zinc diberikan selama 14 hari
walaupun diare sudah berhenti. Zinc
digunakan untuk memperbaiki epitel
usus (reepitelisasi) yang mungkin
mengalami kerusakan akibat diare.
ANALISIS KASUS
D. Penatalaksanaan
Edukasi
Edukasi pada orang tua pasien ini antara lain:
a. Orang tua untuk membawa anaknya ke pelayanan kesehatan bila
demam, BAB berdarah, sangat haus, makan / minum sedikit, diare lebih
sering, atau belum membaik dalam 3 hari.
b. Cara penyiapan oralit yaitu 1 bungkus oralit dilarutkan dalam 200 cc
air matang.
c. Edukasi tentang langkah pencegahan:
i. Memberikan minum air yang sudah direbus dan menggunakan air
bersih yang cukup.
ii. Mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum makan dan sesudah
buang air besar. Edukasi termasuk kebersihan botol susu yang digunakan
pasien.
iii. Buang air besar di jamban
Untuk mengurangi demam pada pasien, diberikan paracetamol 10
mg/kgBB/kali minum.
ANALISIS KASUS
D. Penatalaksanaan
Nutrisi
Makanan dengan menu yang sama saat anak sehat tetap diberikan, dengan
porsi sedikit-sedikit tapi sering. Pasien diberikan diet nasi lauk 1173
kkal/hari.
ANALISIS KASUS
Penatalaksanaan
Simptomatik
Untuk mengurangi demam pada pasien, diberikan paracetamol 10
mg/kgBB/kali minum.