Anda di halaman 1dari 6

S:

Pasien mengaku keluar air-air sejak tanggal 08-10-2020 pukul 03.30 WITA, keluar

lendir darah (-), kencang-kencang sejak 1 hari yang lalu. Gerak janin (+). Keluhan

berdebar (+), sesak nafas (+) sejak 12 jam yang lalu. Nyeri dada (-), mual/muntah (-),

BAB cair (-), nyeri perut (-). Keluhan tangan gemetar (+), berkeringat (+), batuk (-),

Pilek (-).

Riwayat hipertensi, DM dan alergi disangkal. Tidak didapatkan riwayat

hipertensi, DM dan alergi pada keluarga.

Dari riwayat antenatal care, pasien periksa di bidan praktek mandiri 1x dan

didapatkan KRT ec hipertiroid. Pasien periksa ke dokter kandungan sebanyak 1x dan

dikatakan KRT ec hipertiroid. Pasien menikah sebanyak 1x sejak tahun 2010, pasien

menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan, stop 3 tahun yang lalu.

Dari riwayat kehamilan sebelumnya didapatkan persalinan pertama pada tahun 2012

pada usia kehamilan 9 bulan dengan cara persalinan spontan pervagina di bidan praktek

mandiri dengan hasil luaran bayi perempuan dengan berat badan 3300 gram dan saat ini

usia 8 tahun. Pada kehamilan yang kedua pada tahun 2017 pada kehamilan 9 bulan

dengan cara persalinan spontan pervaginam dengan hasil luaran bayi perempuan dengan

berat badan 3600 gram dan saat ini usia 3 tahun. Sedangkan saat ini pasien sedang hamil

ketiga.

Dari hari pertama haid terakhir didapatkan tanggal 1 Maret 2020 dengan

taksiran persalinan didapatkan pada tanggal 8 Desember 2020 dengan usia kehamilan

saat itu sesuai 31 minggu 5 hari.

S: Ibu datang pukul 08.27 WITA diantar suami dengan keluhan perut mules-mules sejak pukul 18.00

WITA, PPN (+) lendir darah (+) .

Dari riwayat kehamilan sebelumnya didapatkan persalinan pertama pada tahun 2019 lahir
meninggal UK 4 bulan. Saat ini pasien sedang hamil kedua

HPHT 7/11/2019, TP 14/08/2020.

ANC (+) 12 kali di bidan, USG 1x Sp.OG.

Cek lab (+) hasil dbn, HbsAg (-)

O : GCS : 456 A(-) I(-) C(-) D(-)

TD : 120/80, N : 80, RR : 20, T : 36,7oC, SOT: 98

L I : TFU ½ pusat ¬ 30cm

L II : puki

L III : kepala

L IV : divergen

DJJ : 148 x/m

His (+) 2x/25-30’’/10’

Pada pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan servik 2 cm, effacement 25%, selaput ketuban(+),

teraba kepala, denominator belum jelas.

A: G2P1A0 H 38-39 minggu + JTHIU + preskep + puki + kala I fase laten


S:

Pasien datang dengan keluhan sakit perut hilang timbul sejak pukul 13.00 WITA. Sakit

perut dirasakan semakin sering, memberat dengan durasi yang semakin lama, dan semakin

kuat. Keluhan tersebut disertai dengan keluar flek darah pervaginam. Gerak janin dirasakan

baik. Keluhan lain seperti demam disangkal oleh pasien.

O:

GCS: 15

TD: 110/80 mmHg

N: 98 x/mnt

T: 36 ^C

R: 20 x/mnt

Sat O2: 99%

Kepala: anemis -/-, ikterus -/-, reflek pupil +/+

faring tidak hiperemia

tonsil T2/T2

Thorax: S1S2 tunggal, reguler, murmur (-)

Po : ves +/+, rh -/-, wh -/-

Abdomen: Distensi (-), bising usus normal, nyeri tekan (-)

Extremitas: hangat (+), edema -/-

Status Obstetri

Pemeriksaan Luar

Inspeksi

- Tampak perut membesar ke depan, linea nigra (+), striae lividae (+), tidak tampak
luka bekas operasi

Palpasi

- Tinggi fundus uteri 2 jari di bawah prosesus Xiphoideus (30 cm)

- Pemeriksaan Leopold

I. Teraba bagian besar, bulat dan lunak, kesan bokong

II. Teraba tahanan keras dan memanjang pada sisi kiri (kesan punggung)

Teraba bagian kecil pada sisi kanan (kesan ekstremitas)

III. Teraba bagian bulat dan keras (kesan kepala)

IV. Teraba bagian terbesar kepala sudah masuk pintu atas panggul

(divergen)

Auskultasi

- Denyut jantung janin terdengar paling keras di sebelah kiri bawah umbilikus dengan

frekuensi 11.12.13 reguler (144 kali/menit).

Pemeriksaan Dalam saat pasien datang

VT : pembukaan seviks 4 cm, effacement 50%, ketuban (-)

A:

G4P3A0 UK 37 mg 4 hr T/H PK I

Terapi : Ekspektatif pervaginam

Monitoring : Kelola partograf WHO

KIE : Pasien dan keluarga tentang keadaan ibu dan janin serta rencana tindakan, risiko tindakan, dan
komplikasi dari tindakan yang akan dilakukan.

Kala II

Pimpin persalinan
Monitoring: his, denyut jantung janin

KIE: cara meneran yang benar

Manajemen Aktif Kala III

1. Injeksi oksitosin 10 IU, secara intramuskular pada paha kanan regio anterolateral.

2. Dilakukan penegangan tali pusat terkendali (PTT).

3. Dilakukan masase fundus uteri setelah plasenta lahir.

Kala IV

Tx:

Repair perineum

Amoxicilin 500 mg (PO) tiap 8 jam

Asam Mefenamat 500 mg (PO) tiap 8 jam

Metilergotamin 0,125 mg (PO) tiap 8 jam

Sulfas Ferosus 300 mg (PO) tiap 12 jam

Mx: - Observasi 2 jam post partum

KIE: - Mobilisasi dini, ASI eksklusif, KB, menjaga kebersihan vulva dan vagina

S: Ibu datang pukul 11.00 WITA diantar suami dengan keluhan perut mules-mules sejak pukul 09.00
WITA, lendir darah (+) .

Dari riwayat kehamilan sebelumnya didapatkan persalinan pertama pada tahun 2019 lahir
sptbk/BM/BBL 3200gr/Perempuan

Saat ini pasien sedang hamil kedua

HPHT 7/11/2019, TP 14/08/2020.

ANC (+) 13 kali di bidan, USG 1x Sp.OG.

Cek lab (+) hasil dbn, HbsAg (-) HIV (-)

O : GCS : 456 A(-) I(-) C(-) D(-)

TD : 120/80, N : 80, RR : 20, T : 36,7oC, SOT: 98

L I : 31 cm

L II : puka

L III : kepala
L IV : divergen

DJJ : 148x/m

His (+) 2x/25-30’’/10’

Pada pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan servik 4 cm, effacement 25%, teraba kepala,
denominator UUK, H II

A: G2P1A0 H 39-40minggu + JTHIU + preskep + puka + kala I fase aktif

S: Ibu datang pukul 08.27 WITA diantar suami dengan keluhan perut mules-mules sejak pukul 18.00

Saat ini pasien sedang hamil pertama

HPHT 27/11/2019, TP 5/08/2020.

ANC (+) 12 kali di bidan, USG 1x Sp.OG.

Cek lab (+) hasil dbn, HbsAg (-)

O : GCS : 456 A(-) I(-) C(-) D(-)

TD : 120/80, N : 80, RR : 20, T : 36,7oC, SOT: 98

L I : TFU ½ pusat ¬ 30cm

L II : puki

L III : kepala

L IV : divergen

DJJ : 148 x/m

His (+) 2x/25-30’’/10’

Pada pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan servik 2 cm, effacement 25%, selaput ketuban(+),

teraba kepala, denominator belum jelas.

A: G1P0A0 H 40 minggu + JTHIU + preskep + puki + kala I fase laten

Anda mungkin juga menyukai