Anda di halaman 1dari 20

DEMAM TIFOID

DIAGNOSIS BANDING
Panas 7 hari, berobat tak sembuh typhoid fever
Demam 5 hari dan ada perdarahan dengue

hemoragik fever (DHF)


Demam 5 hari tidak ada perdarahan dengue biasa

ANAMNESIS
auto-anamnesis (langsung pada pasien)
alo-anamnesis (pada orangtua/ sumber lain)
cara tercepat menuju diagnosis
kunci menuju diagnosis
didapat data subyektif (rinci)
jangan subyektif

Dimulai dengan:
1. IDENTITAS

Nama (+ nama keluarga)


Umur/ usia
Neonatus/ bayi
Balita/ prasekolah
Sekolah
Akil balik

Jenis kelamin
Nama ortu
Alamat
Umur/ pendidikan/ pekerjaan ortu
Agama dan suku bangsa

2. RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan utama
Keluhan/ gejala yang menyebabkan pasien dibawa berobat
Tidak harus sejalan dengan diagnosis utama

3. RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT


Cerita kronologis, rinci, jls ttg keadaan pasien sblm ada keluhan sampai dibawa berobat
Pengobatan sebelumnya dan hasilnya (macam obat dll)
Tindakan sebelumnya (suntikan, penyinaran)
Reaksi alergi
Perkembangan penyakit gejala sisa/ cacat
Riwayat penyakit pada anggota keluarga, tetangga
Riwayat penyakit lain yg pernah diderita sebelumnya

4. HAL-HAL YANG PERLU TENTANG KELUHAN/ GEJALA:


Lama keluhan
Mendadak, terus-menerus, perlahan-lahan, hilang timbul, sesaat
Keluhan lokal: lokasi, menetap, pindah-pindah, menyebar
Bertambah berat/ berkurang
Yang mendahului keluhan
Pertama kali dirasakan/ pernah sebelumnya
Keluhan yang sama adalah pada anggota keluarga, orang serumah, sekelilingnya
Upaya yang dilakukan dan hasilnya

ANAMNESIS
- Demam lamanya lebih dari 1 minggu, sifatnya sore dan

malam hari lebih tinggi daripada pagi dan siang hari.

- Gangguan kesadaran : lamanya, sifatnya (apatis sampai


somnolen) mengigau, halusinasi, dll.
- Gangguan saluran cerna : mulut bau, perut kembung atau
tegang dan nyeri pada perabaan, konstipasi atau diare,
tinja berdarah dengan atau tanpa lendir atau tinja berwarna
hitam, anoreksia, muntah.
- Gejala lain : kejang, sesak nafas.
- Pengobatan yang telah diberikan, jenis dan lamanya.

Pemeriksaan fisik
Demam
kesadaran menurun
mulut bau
bibir kering dan pecah-pecah (rhagaden),
lidah kotor (coated tongue) dengan ujung dan tepi

kemerahan dan tremor,


perut kembung,
pembesaran hati dan limpa yang nyeri pada perabaan.
.

- Tanda komplikasi di dalam saluran cerna :

Perdarahan usus : tinja berdarah (melena).


Perforasi usus : pekak hati hilang dengan atau tanpa
tanda-tanda peritonitis, bising usus hilang.
Peritonitis : nyeri perut hebat, dinding perut tegang dan
nyeri tekan, bising usus melemah/hilang.

- Tanda komplikasi di luar saluran cerna :


Meningitis, kolesistitis, hepatitis, ensefalopati,
Bronkhopneumonia, dehidrasi dan asidosis

Gambaran Klinis Demam Tifoid Anak


pada 25 Kasus

Laboratorium
Darah perifer
leukopenia, an-eosinofilia,
limfositosis relatif
Bila Trombosit berat
Peningkatan LED,
Peningkatan enzim transaminase
Uji Serologi IgM & IgG
Biakan Salmonella typhi (media empedu)

UJI DIAGNOSTIK
Uji Widal
Pelacak DNA (DNA probe)
IgG protein membran luar
Immunoblotting (Typhi-dot)
PCR (polymerase chain reaction)

Widal
Mendeteksi anti bodi O & H dgn aglutinasi
Aglutinin 0
Meningkat akhir Minggu I (hr 6-8)
Menghilang 6-12 bulan
Diagnostik : - Titer 1/40
- Titer 1/ 200
- Titer konvalesens > 4X akut

Positif palsu
1. salmonella grup D e.g. Enteritidis
2. Enterobacteriaceae
3. Antigen dari pabrik yg berbeda
4. Silent infection (endemis )
Negatif palsu
1. pem.terlalu dini a.b. Belum terbentuk
2. gizi buruk,imunodefisensi,keganasan
3. Th/ a.b. Dini antibodi tdk terbentuk

Aglutinin H
- Dikaitkan dgn infeksi lalu & imunisasi
- Meningkat hari 10 -12
- Tetap (+) bertahun
Widal(+)interpretasi hati-hati

Penatalaksanaan
a. Terapi suportif dapat dilakukan dengan:
1. Istirahat tirah baring dan mengatur tahapan mobilisasi.
2. Diet tinggi kalori dan tinggi protein.
3. Konsumsi obat-obatan secara rutin dan tuntas.
4. Kontrol dan monitor tanda vital (tekanan darah, nadi,
suhu, kesadaran), kemudian dicatat dengan baik di rekam
medik pasien.
b. Terapi simptomatik untuk menurunkan demam
(antipiretik) dan mengurangi keluhan gastrointestinal.

c. Terapi definitif dengan pemberian antibiotik. Antibiotik lini


pertama untuk demam tifoid
kloramfenikol,
ampisilin atau amoksisilin
trimetroprim sulfametoxazole (kotrimoksazol).
d. Bila pemberian salah satu antibiotik lini pertama dinilai
tidak efektif, dapat diganti dengan antibiotik lain atau dipilih
antibiotik lini kedua yaitu Ceftriaxone, Cefotaxime
(diberikan untuk dewasa dan anak),
Kuinolon (tidak dianjurkan untuk anak <18 tahun karena
dinilai mengganggu pertumbuhan tulang).

ANTIBIOTIK

Pengobatan
Suportif
cairan, diet
elektrolit
asam basa

Pengobatan kausal
medikamentosa (antibiotik, kortikosteroid)
bedah (pengobatan komplikasi)

Pengobatan suportif
Cairan
rumatan, larutan D5 : NaCl 0.9% (3:1)
tambah 12.5% setiap kenaikan suhu 10
Diet
makan lunak
kurangi serat, zat yang merangsang
tidak terlalu ketat
Koreksi asam basa
Koreksi elektrolit

Anda mungkin juga menyukai