Anda di halaman 1dari 44

DEMAM TIFOID

Timothea Stephanie 030.08.241

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Definisi
Demam tifoid adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram negatif Salmonella typhi. Demam tifoid merupakan suatu infeksi fecal oral yang pada nantinya akan menyerang saluran cerna khususnya usus halus (jejunum dan ileum) dilanjutkan dengan masuknya ke dalam aliran darah (bakteremia)

Etiologi
Salmonella sp. adalah salah satu strain dari bakteri Gram negatif bentuk bacil atau batang tidak berspora, tidak berkapsul, bergerak dengan flagella peritrik, memiliki ukuran 2-4 m x 0,5 -0,8 m. Kuman ini tumbuh dalam suasana aerob dan fakultatif anaerob, mati dalam suhu 56C dan pada keadaan kering. Memiliki 3 macam antigen yaitu:
antigen O (somatik berupa kompleks polisakarida) antigen H (flagel) antigen Vi

Berdasarkan serotipenya kuman Salmonella dibedakan menjadi 4:


Salmonella typhi Salmonella paratyphi A Salmonella paratyphi B Serotipe group D

Patofisiologi

Manifestasi Klinis
Demam Nyeri kepala Konstipasi Diare Malaise Anoreksia Mialgia Nyeri tenggorokan Hepatomegali Splenomegali Coated tongue Gangguan saraf pusat

Komplikasi
Intraintestinal:
Perdarahan saluran cerna Perforasi usus Ileus paralitik

Ekstraintestinal
a. Komplikasi kardiovaskuler : kegagalan sirkulasi perifer (renjatan, sepsis), miokarditis, trombosis dan tromboflebitis b. Komplikasi darah : anemia hemolitik, trombositopeni dan atau koagulasi intravaskuler diseminata, dan sindrom uremia hemolitik. c. Komplikasi paru : pneumonia, empiema dan pleuritis d. Komplikasi hepar dan kandung empedu : hepatitis dan kolelitiasis. e. Komplikasi ginjal : glomerulonefritis, pielonefritis dan perinefritis. f. Komplikasi tulang : osteomielitis, periostitis, spondilitis dan artritis g. Komplikasi neuropsikiatrik : delirium, meningismus, meningitis, polineuritis perifer, sindrom Guillain-Barre, psikosis dan sindrom katatonia.

Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap Uji Widal Pemeriksaan serologi TUBEX

Diagnosis Banding
Dengue Fever ISPA Gastroenteritis Malaria

Tatalaksana
Istirahat dan perawatan Diet dan terapi penunjang Antibiotika Terapi komplikasi

Pemantauan Terapi
Evaluasi demam Kriteria memulangkan pasien:
tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik nafsu makan membaik klinis perbaikan tidak dijumpai komplikasi

Pencegahan
Memperhatikan kualitas makanan dan minuman Menjaga higienitas dari lingkungan sekitar Vaksinasi

Prognosis
Prognosis pasien demam tifoid tergantung ketepatan terapi, usia, keadaan kesehatan sebelumnya dan ada tidaknya komplikasi.

Identitas Pasien
Nama : An. FA Tanggal Lahir/umur: 1 Desember 2006 / 6 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Tiban Palem D4/14 Agama : Islam No. RM : 21-01-36 Masuk RS : 26 Desember 2012

Identitas Orang Tua


Ayah Nama Umur Tn. F 38 tahun Ibu Ny. N 36 tahun

Alamat
Agama Suku Bangsa Pendidikan Pekerjaan

Tiban Palem D4 Tiban Palem D4 / 14 / 14


Islam Melayu SMA Wiraswasta Islam Melayu SMA Ibu rumah tangga

Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis kepada orang tua pasien pada tanggal 27 Desember 2012 pukul 17.30 WIB di kamar perawatan pasien. Keluhan Utama Demam 3 hari sebelum masuk rumah sakit Keluhan Tambahan Lemas, tidak mau makan dan minum sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien menjadi tidak aktif.

Pasien datang ke UGD RS Otorita Batam tanggal 26 Desember 2012 dengan keluhan demam sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam dirasakan naik turun namun tidak pernah mencapai suhu normal, terutama pada malam hari dan teraba panas dengan perabaan tangan. Tidak ada menggigil pada saat demam. Pasien merasa mual, tidak bisa makan dan minum, namun tidak ada muntah. Tidak ada batuk, pilek, nyeri tenggorokan, sesak napas dan kejang. Buang air kecil jarang dan sudah tidak buang air besar sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien menjadi lemas.

Riwayat Penyakit Dahulu


Orang tua pasien mengaku bahwa pasien tidak pernah mengalami demam seperti ini sebelumnya. Jarang menderita batuk dan pilek. Pasien tidak memiliki alergi terhadap makanan, sesak napas, maupun bersinbersin saat pagi hari. Pasien juga tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya. Imunisasi diakui lengkap oleh ibu pasien.

Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien adalah anak tunggal dan diurus oleh ayah dan ibu kandungnya. Saat ini tidak ada keluarga yang memiliki keluhan seperti pasien. Tidak ada riwayat kejang, asma, batuk lama yang tidak sembuh, batuk darah dan penyakit darah dalam keluarga. Tidak ada yang merokok di dalam rumah.

Riwayat Kehamilan dan Kelahiran


Saat hamil pasien, ibu OS mengaku sehat dan tidak ada mengalami penyakit yang serius. Pemeriksaan antenatal tidak rutin dilakukan di bidan dan hamil cukup bulan. Ibu OS tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan selama kehamilan OS.

KEHAMILAN

Morbiditas kehamilan Perawatan antenatal

Asupan baik, vitamin (+)

pemberian

Tidak rutin kontrol di bidan RS Otorita Batam Bidan Pervaginam Tidak ada Cukup bulan (38 minggu) Berat lahir tidak ingat, Panjang lahir tidak ingat, Lingkar kepala tidak diketahui. Lahir tunggal, langsung menangis, tidak ada cacat bawaan, tidak pucat, tidak biru, tidak kejang

KELAHIRAN

Tempat kelahiran Penolong Persalinan Cara Persalinan Penyulit / kelainan tindakan Masa Gestasi Keadaan bayi

Riwayat Makanan
Umur (bulan) ASI / PASI Buah / Biskuit Bubur Susu Nasi Tim Nasi

0-2
2-4 4-6 6-8 8-10 10sekarang

+
+ + + + +

+ +

+ +

+ +

Riwayat Immunisasi
Vaksin Dasar (usia) Ulangan(usi a) BCG 1 bulan

DPT / PT
POLIO CAMPAK

2 bulan
1,2 bulan 9 bulan

4 bulan
4 bulan

6 bulan
6 bulan

HEPATITIS B 0 bulan

1 bulan

5 bulan

Riwayat Tumbuh Kembang


Psikomotor
Tengkurap Duduk Merangkak Berdiri : 4 bulan : 6 bulan : 8 bulan :10bulan

Riwayat Lingkungan
Rumah milik sendiri, di dalam kompleks perumahan, jarak antar rumah rapat. Rumah jauh dari pabrik dan tempat pembuangan sampah akhir. Rumah mempunyai 8 jendela, dibuka setiap pagi, ventilasi cukup, sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah, sampah kumpulkan di depan rumah, setiap hari diambil oleh petugas kebersihan keliling. Sumber air berasal dari PAM.

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Kesan sakit : tampak sakit sedang Kesadaran : compos mentis Berat badan : 7kg Tinggi badan : 68 cm

Tanda vital
Frek. nadi : 108x/menit Frek. Nafas : 28x/menit Suhu : 38,7 derajat

Status Gizi
Data antropometri Berat badan : 14 kg Panjang badan : 110 cm BB/U: 14/21 kg x 100% = 66,7% (gizi buruk) TB/U: 110/115 cm x 100% = 95,6% ( gizi baik) BB/TB: 14/18 kg x 100% = 77,7% (gizi kurang) Kesan : status Gizi kurang

Status Generalis
Posisi pasien tidur, tampak lemah, kulit tidak ampak ikterik dan tidak pucat. Kepala
Bentuk : normocephali Rambut : warna hitam, distribusi rambut merata, tidak mudah dicabut, dan tidak kering Wajah : simetris, tidak terdapat deformitas, tidak terdapat paralisis. Mata : kelopak mata tidak cekung, konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor kanan kiri, reflex cahaya langsung +/+, reflex cahaya tidak langsung +/+, mata merah -/-, mata berair -/-, air mata +/+.

Hidung
Bentuk : normal, simetris, tidak ada deformitas Septum nasi : tidak terlihat deviasi septum Mukosa : tidak hiperemis, epistaksis -/-, sekret -/ Concha : eutrofi, tidak hiperemis, tidak livid, dan tidak pucat. Pernafasan cuping hidung : -/-

Telinga
Normotia, liang telinga lapang, serumen +/+, sekret -/, MT dan reflex cahaya tidak dapat dinilai.

Mulut
Bibir simetris, tidak pucat, tidak sianosis, tidak kering, tidak ada deformitas. Lidah kotor, T1/T1 tenang.

Leher
Bentuk normal, tidak ada deviasi trakhea, retraksi suprasternal -, KGB tidak tampak membesar

Thoraks
Inspeksi : kedua hemithoraks simetris, gerak pernafasan simetris, retraksi sela iga -/-, ictus cordis tidak terlihat Palpasi : ictus cordis pada ICS IV, 1 jari medial, linea midklavikularis kiri Perkusi : tidak dilakukan Auskultasi
Jantung : BJ I/II reguler, murmur -, gallop-. Paru : Suara Nafas Vesikuler, Rhonchi basah -/-, wheezing -/-

Abdomen
Inspeksi : datar, benjolan-, retraksi epigastrium -, dilatasi vena Palpasi : supel, nyeri tekan tidak dapat dinilai, tidak teraba pembesaran hepar/lien. Asites -, turgor kulit baik. Perkusi : timpani Auskultasi : bising usus + (4x/menit)

Ekstremitas : akral hangat (+) di keempat ekstremitas, sianosis akral (-) di keempat ekstremitas, CRT < 2 detik

Laboratorium
PEMERIKSAAN WBC HASIL 3.21 NILAI NORMAL 6.0-14.0 SATUAN 103/mm3

RBC
HGB HCT PLT Dengue Blood Malaria GDS

4.27
11,8 34.5 152 IgG (-) IgM (-) - /negatif 160

3.80-5.80
10.5-14.0 35-50 150-390 - / negatif -/ negatif <200

106/mm3
g/dl % 103/mm3

mg/dL

Diagnosis Kerja: Demam Tifoid Diagnosis Banding: Dengue Fever, Malaria Pemeriksaan Anjuran: TUBEX, Darah lengkap/12 jam

Penatalaksanaan: Rawat ruang anak IVFD KaEN 3B 15 tpm macro Ceftazidin 2x350mg (IV) Norages 3x150mg (IV) Diet makanan lunak Cek DL, Tubex

Prognosis
Ad vitam Ad functionam Ad sanationam : ad bonam : ad bonam : dubia ad bonamm

Follow Up 27-12-2012
S Demam (+) Sesak (-) Kejang (-) Batuk (-) Pilek (-) Sianosis (-) Ikterik (-) Muntah (-) Makan (+) Minum (+) BAB (-) BAK (+) Mual (+) O A P KU :TSS, CM Demam Tifoid HR : 120x/m RR : 24 x/m S : 38 Kepala: Normocephali, CA -/-, SI -/-, Leher : Retraksi SS Cor : BJ I/II reg, m- gPul : SN ves, rh-/-, wh -/Abd : datar, supel, BU + Ekstremitas : hangat Hasil TUBEX: 6

IVFD Tridex 10 tpm/makro Ceftazidine 2x500mg IV Paracetamol 4x 1 cth Makan lunak / minum

Follow Up 28-12-2012
S Demam (-) Sesak (-) Kejang (-) Batuk (-) Pilek (-) Sianosis (-) Ikterik (-) Muntah (-) Makan (+) Minum (+) BAB (+) BAK (+) Mual (-) O A P KU :TSS, CM Demam Tifoid HR : 120x/m Suspek DBD RR : 28 x/m S : 36,5 Kepala: Normocephali, CA -/-, SI -/-, Leher : Retraksi SS Cor : BJ I/II reg, m- gPul : SN ves, rh-/-, wh -/Abd : datar, supel, BU + Ekstremitas : hangat Hasil Trombosit: 47.000

IVFD Tridex 10 tpm/makro Ceftazidine 2x500mg IV Paracetamol 4x 1 cth Makan lunak / minum Periksa Hb, Ht, Trombosit/12 jam

Follow Up 29-12-2012
S Demam (-) Sesak (-) Kejang (-) Batuk (-) Pilek (-) Sianosis (-) Ikterik (-) Muntah (-) Makan (+) Minum (+) BAB (+) BAK (+) Mual (-) O A KU :TSS, CM Demam Tifoid HR : 88x/m Suspek DBD RR : 24 x/m S : 36,6 Kepala: Normocephali, CA -/-, SI -/-, Leher : Retraksi SS Cor : BJ I/II reg, m- gPul : SN ves, rh-/-, wh -/Abd : datar, supel, BU + Ekstremitas : hangat Hasil Trombosit: 56.000 P

IVFD Tridex 10 tpm/makro Ceftazidine 2x500mg IV Paracetamol 4x 1 cth Makan lunak / minum Periksa darah rutin setiap 24 jam

Follow Up Laboratorium
Tanggal Hb Ht Leukosit Trombosit

27-12-2012

11,1

31,7

3300

75000

28-12-2012

14,4

41,1

4900

47000

29-12-2012

14

39,9

10440

56000

30-12-2012

12,6

40,7

11300

57000

Analisa Kasus
Pasien
Anamnesis

Literatur
Demam tinggi sekitar 39-40C terutama pada malam hari dan cenderung turun pada pagi hari. Gejala gastrointestinal seperti konstipasi, diare, mual, anoreksia dan muntah.

Demam sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit Demam naik turun namun tidak pernah mencapai suhu normal Demam terutama pada malam hari Mual dan sulit untuk makan dan minum (nafsu makan menurun) Belum BAB sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit

Pasien
Pemeriksaan Fisik
Tampak lemah Lidah kotor Pernafasan cuping hidung: -/Inspeksi : kedua hemithoraks simetris, gerak pernafasan simetris, retraksi sela iga -/-, ictus cordis tidak terlihat Palpasi: ictus cordis pada ICS IV, 1 jari medial, linea midklavikularis kiri Perkusi: tidak dilakukan Auskultasi Jantung: BJ I/II egular, murmur -, gallop-. Paru: Suara Nafas Vesikuler, Rhonchi -/-, wheezing -/Abdomen: Inspeksi: datar, benjolan-, retraksi epigastrium -, dilatasi vena Palpasi: supel, nyeri tekan (-), tidak teraba pembesaran hepar/lien. Asites -, turgor kulit baik. Perkusi: timpani Auskultasi: bising usus + (3x/menit)

Literature
Anak tampak lemah Terdapat tifoid tongue (lidah kotor dengan tepinya yang hiperemis). Terdapat gejala-gejala dehidrasi seperti mata cekung dan bibir kering. Terdapat gangguan kesadaran Terdapat ruam makulopapular pada punggung kira-kira 1-5mm (Roseola Spot) namun jarang pada anak Bradikardi relatif (jarang
pada anak)

Pasien
Pemeriksaan Penunjang

Literature Leukopenia Trombositopenia TUBEX > 2

Leukosit: 3300 Trombosit: 75000 TUBEX: 6

Kriteria Rawat Inap


Demam tinggi yang memerlukan asupan cairan dan kalori yang cukup Pasien kesulitan dalam makan dan minum

Daftar Pustaka

Behman, Kliegma dkk. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson edisi 15 volume 2. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC. Bumside, Mc Glynn. 1995. Adams Diganosis Fisik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Hegar, Badriul dkk. 2010. Pedoman Pelayanan Medik Ikatan Dokter Anak Indonesia Jilid I. Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia. Ilmu Kesehatan Anak. 1985. Bagian Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: FKUI Soedarmo, Poorwo Sumarmo S, dkk. 2010. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis Edisi Kedua. Jakarta: Badan Penerbit IDAI Sudoyo, Aru W, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Wilson, dan Price. 2002. Patofisiologi Volume I Edisi Keenam. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai