TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Definisi
Demam tifoid adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram negatif Salmonella typhi. Demam tifoid merupakan suatu infeksi fecal oral yang pada nantinya akan menyerang saluran cerna khususnya usus halus (jejunum dan ileum) dilanjutkan dengan masuknya ke dalam aliran darah (bakteremia)
Etiologi
Salmonella sp. adalah salah satu strain dari bakteri Gram negatif bentuk bacil atau batang tidak berspora, tidak berkapsul, bergerak dengan flagella peritrik, memiliki ukuran 2-4 m x 0,5 -0,8 m. Kuman ini tumbuh dalam suasana aerob dan fakultatif anaerob, mati dalam suhu 56C dan pada keadaan kering. Memiliki 3 macam antigen yaitu:
antigen O (somatik berupa kompleks polisakarida) antigen H (flagel) antigen Vi
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Demam Nyeri kepala Konstipasi Diare Malaise Anoreksia Mialgia Nyeri tenggorokan Hepatomegali Splenomegali Coated tongue Gangguan saraf pusat
Komplikasi
Intraintestinal:
Perdarahan saluran cerna Perforasi usus Ileus paralitik
Ekstraintestinal
a. Komplikasi kardiovaskuler : kegagalan sirkulasi perifer (renjatan, sepsis), miokarditis, trombosis dan tromboflebitis b. Komplikasi darah : anemia hemolitik, trombositopeni dan atau koagulasi intravaskuler diseminata, dan sindrom uremia hemolitik. c. Komplikasi paru : pneumonia, empiema dan pleuritis d. Komplikasi hepar dan kandung empedu : hepatitis dan kolelitiasis. e. Komplikasi ginjal : glomerulonefritis, pielonefritis dan perinefritis. f. Komplikasi tulang : osteomielitis, periostitis, spondilitis dan artritis g. Komplikasi neuropsikiatrik : delirium, meningismus, meningitis, polineuritis perifer, sindrom Guillain-Barre, psikosis dan sindrom katatonia.
Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap Uji Widal Pemeriksaan serologi TUBEX
Diagnosis Banding
Dengue Fever ISPA Gastroenteritis Malaria
Tatalaksana
Istirahat dan perawatan Diet dan terapi penunjang Antibiotika Terapi komplikasi
Pemantauan Terapi
Evaluasi demam Kriteria memulangkan pasien:
tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik nafsu makan membaik klinis perbaikan tidak dijumpai komplikasi
Pencegahan
Memperhatikan kualitas makanan dan minuman Menjaga higienitas dari lingkungan sekitar Vaksinasi
Prognosis
Prognosis pasien demam tifoid tergantung ketepatan terapi, usia, keadaan kesehatan sebelumnya dan ada tidaknya komplikasi.
Identitas Pasien
Nama : An. FA Tanggal Lahir/umur: 1 Desember 2006 / 6 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Tiban Palem D4/14 Agama : Islam No. RM : 21-01-36 Masuk RS : 26 Desember 2012
Alamat
Agama Suku Bangsa Pendidikan Pekerjaan
Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis kepada orang tua pasien pada tanggal 27 Desember 2012 pukul 17.30 WIB di kamar perawatan pasien. Keluhan Utama Demam 3 hari sebelum masuk rumah sakit Keluhan Tambahan Lemas, tidak mau makan dan minum sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien menjadi tidak aktif.
Pasien datang ke UGD RS Otorita Batam tanggal 26 Desember 2012 dengan keluhan demam sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam dirasakan naik turun namun tidak pernah mencapai suhu normal, terutama pada malam hari dan teraba panas dengan perabaan tangan. Tidak ada menggigil pada saat demam. Pasien merasa mual, tidak bisa makan dan minum, namun tidak ada muntah. Tidak ada batuk, pilek, nyeri tenggorokan, sesak napas dan kejang. Buang air kecil jarang dan sudah tidak buang air besar sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien menjadi lemas.
KEHAMILAN
pemberian
Tidak rutin kontrol di bidan RS Otorita Batam Bidan Pervaginam Tidak ada Cukup bulan (38 minggu) Berat lahir tidak ingat, Panjang lahir tidak ingat, Lingkar kepala tidak diketahui. Lahir tunggal, langsung menangis, tidak ada cacat bawaan, tidak pucat, tidak biru, tidak kejang
KELAHIRAN
Tempat kelahiran Penolong Persalinan Cara Persalinan Penyulit / kelainan tindakan Masa Gestasi Keadaan bayi
Riwayat Makanan
Umur (bulan) ASI / PASI Buah / Biskuit Bubur Susu Nasi Tim Nasi
0-2
2-4 4-6 6-8 8-10 10sekarang
+
+ + + + +
+ +
+ +
+ +
Riwayat Immunisasi
Vaksin Dasar (usia) Ulangan(usi a) BCG 1 bulan
DPT / PT
POLIO CAMPAK
2 bulan
1,2 bulan 9 bulan
4 bulan
4 bulan
6 bulan
6 bulan
HEPATITIS B 0 bulan
1 bulan
5 bulan
Riwayat Lingkungan
Rumah milik sendiri, di dalam kompleks perumahan, jarak antar rumah rapat. Rumah jauh dari pabrik dan tempat pembuangan sampah akhir. Rumah mempunyai 8 jendela, dibuka setiap pagi, ventilasi cukup, sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah, sampah kumpulkan di depan rumah, setiap hari diambil oleh petugas kebersihan keliling. Sumber air berasal dari PAM.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Kesan sakit : tampak sakit sedang Kesadaran : compos mentis Berat badan : 7kg Tinggi badan : 68 cm
Tanda vital
Frek. nadi : 108x/menit Frek. Nafas : 28x/menit Suhu : 38,7 derajat
Status Gizi
Data antropometri Berat badan : 14 kg Panjang badan : 110 cm BB/U: 14/21 kg x 100% = 66,7% (gizi buruk) TB/U: 110/115 cm x 100% = 95,6% ( gizi baik) BB/TB: 14/18 kg x 100% = 77,7% (gizi kurang) Kesan : status Gizi kurang
Status Generalis
Posisi pasien tidur, tampak lemah, kulit tidak ampak ikterik dan tidak pucat. Kepala
Bentuk : normocephali Rambut : warna hitam, distribusi rambut merata, tidak mudah dicabut, dan tidak kering Wajah : simetris, tidak terdapat deformitas, tidak terdapat paralisis. Mata : kelopak mata tidak cekung, konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor kanan kiri, reflex cahaya langsung +/+, reflex cahaya tidak langsung +/+, mata merah -/-, mata berair -/-, air mata +/+.
Hidung
Bentuk : normal, simetris, tidak ada deformitas Septum nasi : tidak terlihat deviasi septum Mukosa : tidak hiperemis, epistaksis -/-, sekret -/ Concha : eutrofi, tidak hiperemis, tidak livid, dan tidak pucat. Pernafasan cuping hidung : -/-
Telinga
Normotia, liang telinga lapang, serumen +/+, sekret -/, MT dan reflex cahaya tidak dapat dinilai.
Mulut
Bibir simetris, tidak pucat, tidak sianosis, tidak kering, tidak ada deformitas. Lidah kotor, T1/T1 tenang.
Leher
Bentuk normal, tidak ada deviasi trakhea, retraksi suprasternal -, KGB tidak tampak membesar
Thoraks
Inspeksi : kedua hemithoraks simetris, gerak pernafasan simetris, retraksi sela iga -/-, ictus cordis tidak terlihat Palpasi : ictus cordis pada ICS IV, 1 jari medial, linea midklavikularis kiri Perkusi : tidak dilakukan Auskultasi
Jantung : BJ I/II reguler, murmur -, gallop-. Paru : Suara Nafas Vesikuler, Rhonchi basah -/-, wheezing -/-
Abdomen
Inspeksi : datar, benjolan-, retraksi epigastrium -, dilatasi vena Palpasi : supel, nyeri tekan tidak dapat dinilai, tidak teraba pembesaran hepar/lien. Asites -, turgor kulit baik. Perkusi : timpani Auskultasi : bising usus + (4x/menit)
Ekstremitas : akral hangat (+) di keempat ekstremitas, sianosis akral (-) di keempat ekstremitas, CRT < 2 detik
Laboratorium
PEMERIKSAAN WBC HASIL 3.21 NILAI NORMAL 6.0-14.0 SATUAN 103/mm3
RBC
HGB HCT PLT Dengue Blood Malaria GDS
4.27
11,8 34.5 152 IgG (-) IgM (-) - /negatif 160
3.80-5.80
10.5-14.0 35-50 150-390 - / negatif -/ negatif <200
106/mm3
g/dl % 103/mm3
mg/dL
Diagnosis Kerja: Demam Tifoid Diagnosis Banding: Dengue Fever, Malaria Pemeriksaan Anjuran: TUBEX, Darah lengkap/12 jam
Penatalaksanaan: Rawat ruang anak IVFD KaEN 3B 15 tpm macro Ceftazidin 2x350mg (IV) Norages 3x150mg (IV) Diet makanan lunak Cek DL, Tubex
Prognosis
Ad vitam Ad functionam Ad sanationam : ad bonam : ad bonam : dubia ad bonamm
Follow Up 27-12-2012
S Demam (+) Sesak (-) Kejang (-) Batuk (-) Pilek (-) Sianosis (-) Ikterik (-) Muntah (-) Makan (+) Minum (+) BAB (-) BAK (+) Mual (+) O A P KU :TSS, CM Demam Tifoid HR : 120x/m RR : 24 x/m S : 38 Kepala: Normocephali, CA -/-, SI -/-, Leher : Retraksi SS Cor : BJ I/II reg, m- gPul : SN ves, rh-/-, wh -/Abd : datar, supel, BU + Ekstremitas : hangat Hasil TUBEX: 6
IVFD Tridex 10 tpm/makro Ceftazidine 2x500mg IV Paracetamol 4x 1 cth Makan lunak / minum
Follow Up 28-12-2012
S Demam (-) Sesak (-) Kejang (-) Batuk (-) Pilek (-) Sianosis (-) Ikterik (-) Muntah (-) Makan (+) Minum (+) BAB (+) BAK (+) Mual (-) O A P KU :TSS, CM Demam Tifoid HR : 120x/m Suspek DBD RR : 28 x/m S : 36,5 Kepala: Normocephali, CA -/-, SI -/-, Leher : Retraksi SS Cor : BJ I/II reg, m- gPul : SN ves, rh-/-, wh -/Abd : datar, supel, BU + Ekstremitas : hangat Hasil Trombosit: 47.000
IVFD Tridex 10 tpm/makro Ceftazidine 2x500mg IV Paracetamol 4x 1 cth Makan lunak / minum Periksa Hb, Ht, Trombosit/12 jam
Follow Up 29-12-2012
S Demam (-) Sesak (-) Kejang (-) Batuk (-) Pilek (-) Sianosis (-) Ikterik (-) Muntah (-) Makan (+) Minum (+) BAB (+) BAK (+) Mual (-) O A KU :TSS, CM Demam Tifoid HR : 88x/m Suspek DBD RR : 24 x/m S : 36,6 Kepala: Normocephali, CA -/-, SI -/-, Leher : Retraksi SS Cor : BJ I/II reg, m- gPul : SN ves, rh-/-, wh -/Abd : datar, supel, BU + Ekstremitas : hangat Hasil Trombosit: 56.000 P
IVFD Tridex 10 tpm/makro Ceftazidine 2x500mg IV Paracetamol 4x 1 cth Makan lunak / minum Periksa darah rutin setiap 24 jam
Follow Up Laboratorium
Tanggal Hb Ht Leukosit Trombosit
27-12-2012
11,1
31,7
3300
75000
28-12-2012
14,4
41,1
4900
47000
29-12-2012
14
39,9
10440
56000
30-12-2012
12,6
40,7
11300
57000
Analisa Kasus
Pasien
Anamnesis
Literatur
Demam tinggi sekitar 39-40C terutama pada malam hari dan cenderung turun pada pagi hari. Gejala gastrointestinal seperti konstipasi, diare, mual, anoreksia dan muntah.
Demam sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit Demam naik turun namun tidak pernah mencapai suhu normal Demam terutama pada malam hari Mual dan sulit untuk makan dan minum (nafsu makan menurun) Belum BAB sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit
Pasien
Pemeriksaan Fisik
Tampak lemah Lidah kotor Pernafasan cuping hidung: -/Inspeksi : kedua hemithoraks simetris, gerak pernafasan simetris, retraksi sela iga -/-, ictus cordis tidak terlihat Palpasi: ictus cordis pada ICS IV, 1 jari medial, linea midklavikularis kiri Perkusi: tidak dilakukan Auskultasi Jantung: BJ I/II egular, murmur -, gallop-. Paru: Suara Nafas Vesikuler, Rhonchi -/-, wheezing -/Abdomen: Inspeksi: datar, benjolan-, retraksi epigastrium -, dilatasi vena Palpasi: supel, nyeri tekan (-), tidak teraba pembesaran hepar/lien. Asites -, turgor kulit baik. Perkusi: timpani Auskultasi: bising usus + (3x/menit)
Literature
Anak tampak lemah Terdapat tifoid tongue (lidah kotor dengan tepinya yang hiperemis). Terdapat gejala-gejala dehidrasi seperti mata cekung dan bibir kering. Terdapat gangguan kesadaran Terdapat ruam makulopapular pada punggung kira-kira 1-5mm (Roseola Spot) namun jarang pada anak Bradikardi relatif (jarang
pada anak)
Pasien
Pemeriksaan Penunjang
Daftar Pustaka
Behman, Kliegma dkk. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson edisi 15 volume 2. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC. Bumside, Mc Glynn. 1995. Adams Diganosis Fisik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Hegar, Badriul dkk. 2010. Pedoman Pelayanan Medik Ikatan Dokter Anak Indonesia Jilid I. Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia. Ilmu Kesehatan Anak. 1985. Bagian Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: FKUI Soedarmo, Poorwo Sumarmo S, dkk. 2010. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis Edisi Kedua. Jakarta: Badan Penerbit IDAI Sudoyo, Aru W, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Wilson, dan Price. 2002. Patofisiologi Volume I Edisi Keenam. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
THANK YOU