Anda di halaman 1dari 3

KRITERIA RUJUKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01/RSUDTS/SPO/Caraka/IV/2019 00 1/1

Ditetapkan,
Direktur RSUD Tamansari
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR 23 April 2019
OPERASIONAL
dr. Herni Lestyaningsih, MARS
NIP : 197503162006042018
Rujukan adalah proses pemindahan pasien dari dan ke Rumah
Pengertian Sakit Umum Daerah Tamansari untuk pemeriksaan diagnostik,
prosedur terapeutik termasuk alih rawat
1. Untuk mengkordinasikan kegiatan rujukan
Tujuan Untuk menentukan jenis peralatan yang dipergunakan sesuai
dengan kasus.
Sesuai dengan SK Direktur Nomor Tahun tentang Akses ke
Kebijakan
Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan
Prosedur 1. Penanggung jawab rujukan adalah dokter dan atau perawat di
ruangan yang merujuk pasien tersebut.
2. Dokter yang merujuk
Dokter yang merujuk harus berbicara dengan dokter penerima
rujukan, dan memberikan informasi:
a. Identitas pasien
b. Anamnesis singkat kejadiannya, termasuk data prarumah
sakit yang penting
c. Penemuan awal pada pemeriksaan pasien, serta respon
terhadap terapi
3. Informasi untuk petugas yang akan mendampingi
Petugas pendamping harus mengetahui:
a. Pengelolaan jalan napas pasien
b. Cairan yang telah/akan diberikan
c. Prosedur khusus yang mungkin akan diperlukan
d. Prosedur resusitasi dan perubahan-perubahan yang mungkin
akan terjadi selama dalam perjalanan
4. Kriteria Pendamping
1. Perawat level 1.2 yang memiliki kompetensi sesuai dengan asal
unit perawatan pasien.
2. Dokter umum yang memiliki kompetensi sesuai dengan asal unit
perawatan pasien.

5. Dokumentasi
Yang disertakan dengan pasien adalah dokumentasi mengenai
permasalahan pasien, terapi yang telah diberikan, keadaan
pasien saat akan dirujuk. Pengiriman data dapat dengan
faksimile untuk menghindari keterlambatan.

6. Sebelum merujuk
Pasien dalam keadaan sestabil mungkin, seperti dianjurkan
KRITERIA RUJUKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01/RSUDTS/SPO/Caraka/IV/2019 00 2/1

dibawah ini:
a. Airway
 Pasang airway atau intubasi bila perlu
 Suction bila perlu
 Pasang NGT untuk mencegah aspirasi
b. Breathing
 Tentukan laju pernapasan (respiration rate), berikan
oksigen
 Ventilasi mekanik bila diperlukan
 Pasang pipa toraks (chest tube) bila perlu
c. Circulation
 Kontrol perdarahan luar
 Pasang 2 jalur infus melalui pemberian kristaloid
 Perbaiki kehilangan darah dengan kristaloid atau darah, dan
teruskan pemberian selama tranportasi
 Pasang kateter uretra untuk monitor keluaran urin
 Monitor kecepatan dan irama jantung
d. Susunan syaraf pusat
 Bila pasien tidak sadar, bantuan pernapasan
 Berikan manitol atau diuretika bila diperlukan
 Imobilisasi kepala, leher, toraks, dan/atau vertebrae lumbalis
e. Pemeriksaan diagnostik
 Foto ronsen servikal, toraks, pelvis, ekstrimitas
 Pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, golongan darah, dan
cross match, analisis gas darah, tes kehamilan sesuai
indikasi
 Penentuan denyut jantung dan saturasi hemoglobin (EKG
dan pulse oximetry)
f. Luka
Tindakan dibawah ini tidak boleh memperlambat rujukan
 Setelah kontrol perdarahan, bersihkan dan perban luka
 Berikan profilaksis tetanus
 Antibiotika dimana diperlukan
g. Fraktur: bidai dan traksi

7. Pengelolaan Selama Transportasi


Petugas pendamping harus yang terlatih, tergantung keadaan
pasien, dan masalah yang mungkin akan timbul.
1. Monitoring tanda vital dan pulse oximetry
2. Bantuan kardio-respirasi bila diperlukan
3. Pemberian darah bila diperlukan
4. Pemberian obat sesuai instruksi dokter, atau sesuai prosedur
5. Menjaga komunikasi dengan dokter selama transportasi
Unit Terkait 1. IGD
KRITERIA RUJUKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01/RSUDTS/SPO/Caraka/IV/2019 00 3/1

2. Poliklinik
3. Ruang Anggrek
4. Ruang Mawar
5. Ruang Tulip/HCU
6. Ruang Perinatologi

Anda mungkin juga menyukai