Anda di halaman 1dari 54

1. Ny.

N ; 28 thn
S= Os datang dengan keluhan BAB Mencret 4 hari SMRS. BAB Mencret 3x/hari. BAB Cair
(+) ampas (+) lendir (+) darah (-). Keluhan didahului dengan demam sudah hari ke-14.
Demam dirasakan timbul mendadak, suhu naik-turun, dan terus menerus hingga os
berobat ke RS. Keluhan disertai dengan mual (+) nyeri perut (+). Muntah (-) lidah terasa
pahit (+) nafsu makan menurun dan makannya sedikit sekali. Os sudah berobat ke
praktek dokter untuk diobati demamnya namun demam tidak kunjung berkurang.

O= CM/Sakit Sedang
TD 110/60mmHg
HR 90x/m
R 22x/m
Suhu 38.8
Status Generalis
Mata: Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-) Mata Cekung (+/+)
Bibir: Sianosis (-) tidak tampak pucat
Pembesaran KGB: (-), JVP Tidak Meningkat
Thorax: Cor B.Jantung S1/S2 regular (+) murmur (-) gallop (-)
Pulmo: Vesikuler (+/+) Rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel (+) B. Usus (+) meningkat. Nyeri tekan (+) epigastrium.
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2 detik

Hasil Pemeriksaan Laboratorium:


Hematologi Lengkap
Hb 9.2 gr%
Ht 27.0%
Eritrosit 3.80
Leukosit 6.00
Trombosit 292.000
Hitung Jenis 0/0/0/75/22/3
GDS 120 mg%
Ureum 21.5
Kreatinin 0.48
SGOT 45 u/L
SGPT 41 u/L

Feces Lengkap
Warna : Coklat
Bau : Busuk
Konsistensi : Encer
Pus : (-)
Lendir : (+)
Parasit : (-)
Eritrosit : (+) 5—10
Leukosit : (+) 8—12
Amuba : Positive
Sisa Pencernaan: Bakteri +1
Telur Cacing: Negative
Darah : Negative
Jamur : Positive

A= Amoebiasis + Prolonged Fever + Anemia

- IVFD Futrolit 1000cc/24 jam


- Metronidazole 3x500mg IV
- Levofloxacin 1x500mg IV
- Lansoprazole 1x40mg IV
- Sanmol Inf 3x1 gr bila T>38
- L-Bio 2x1 sach
- Curcuma 3x1 tab PO

2. Ny. D ; 30 thn
S= Pasien datang dengan keluhan demam sejak 5 hari SMRS. Demam tinggi timbul
mendadak, terus menerus, dan demam hanya turun bila diberi obat panas. Keluhan
demam disertai nyeri perut (+) mual (+) muntah (-). Setiap diberi makan, minum, dan
obat selalu muntah. Pasien mengaku nafsu makannya juga menjadi menurun. Pasien
juga mengeluhkan seluruh badannya ngilu dan lemas. Mimisan (-) Gusi Berdarah (-) BAB
normal dan teratur, tidak hitam. BAK tidak ada keluhan.

O= Kesadaran CM/ KU Tampak Sakit Sedang


TD 90/60 mmHg, RR 18x/menit, Suhu 38.9, Nadi 120x/m, SpO2 99%
Mata: Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Pembesaran KGB: (-)
Thorax: Cor B.Jantung S1/S2 regular (+) murmur (-) gallop (-)
Pulmo: Vesikuler (+/+) Rhonki(-/-) Wheezing(-/-)
Abdomen: Datar(+) Soepel (+) B. Usus (+) menurun. Nyeri tekan ulu hati (+)
Hepatomegali (-) Splenomegali (-)
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2 detik

Rumple Leed (+)

Hasil Laboratorium:
Hb 15.4
Ht 46.5
Eritrosit 5.44
Leukosit 1.100
Trombosit 37.000
LED 18
IgG Dengue: Reactive
IgM Dengue: Non Reactive

A= Dengue Hemorrhagic Fever grade I


IVFD RL 1500CC/24 Jam
Ceftriaxone 2x1 gr IV
Lansoprazole 2x40mg IV
Sanmol Inf 3x1 gr IV
Diet lunak 3x1
Edukasi banyak minum
Ceks serial/24 jam

3. Tn. E ; 47 thn
S= Pasien datang dengan keluhan demam sejak 2 bulan SMRS. Demam dirasakan naik-
turun dan hilang timbul disertai dengan batuk-batuk yang hilang timbul sejak 2 bulan
SMRS. Os sudah sering meminum obat panas dan obat batuk namun batuknya tidak
kunjung sembuh hingga saat ini. Os juga mengeluhkan lemas sudah 1 minggu SMRS. Os
sulit makan (+) mual (+) tidak nafsu makan (+) makan sangat sedikit (+) muntah (-) nyeri
perut (+) hilang timbul. Keringat malam (+) Os mengalami penurunan berat badan > 5kg
dalam 1 bulan ini. Os sudah pernah sebelumnya di foto rontgen dada dan dinyatakan TB
Paru oleh dokter yang memeriksanya sebelumnya. Akan tetapi pasien belum pernah
mendapatkan terapi TB Paru. Riwayat DM (-) Riwayat HT (-) Riwayat Penyakit Jantuk (-)
Sesak (-) BAB dan BAK dalam batas normal.

O= Kesadaran CM/ KU Tampak Sakit Sedang


TD 110/70 mmHg,
RR 22x/menit,
Suhu 37.0
Nadi 116x/m
SpO2 97%
Mata: Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Pembesaran KGB: (-) JVP Tidak meningkat
Thorax: Cor B.Jantung S1/S2 regular (+) murmur (-) gallop (-)
Pulmo: Vesikuler (+/+) Rhonki(-/-) Wheezing(-/-)
Abdomen: Datar(+) Soepel (+) B. Usus (+) menurun. Nyeri tekan ulu hati (+)
Hepatomegali (-) Splenomegali (-)
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2 detik

Hasil Laboratorium:
Hb 15.4
Ht 46.5
Eritrosit 5.44
Leukosit 11.500
Trombosit 237.000
LED 50

Rontgen Thorax
Cor Tidak membesar
Pulmo kesan TB Paru aktif

A= TB Paru Aktif
IVFD RL 1000CC/24 Jam
Ranitidine 1 amp/12 jam/IV
Sanmol Inf 3x500mg IV bila demam
OAT 4FDC 1x3 tab PO
Curcuma 3x1 tab PO
Diet lunak 3x1
Cek Sputum BTA S-P-S
Cek darah lengkap

4. Ny. A ; 53 thn

S= Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 2 minggu SMRS. Sesak dirasakan
terus menerus dan tidak dipengaruhi oleh aktivitas. Sesak disertai batuk berdahak lebih
dari 2 minggu. Batuk dirasakan hilang timbul, dahak warna putih. Selain itu os mengeluh
mual (+) tidak nafsu makan (+) makan sangat sedikit (+) muntah (-) nyeri perut (+) hilang
timbul. Keringat malam (+) Os mengalami penurunan berat badan > 5kg dalam 2 bulan
ini. Riwayat kontak penderita TB (+) Riwayat pengobatan TB 6 Bulan (-) Riwayat DM (-)
Riwayat HT (-) Riwayat Penyakit Jantung (-) Riwayat penyakit ginjal (+) Os rutin cuci
darah/HD sejak 2 tahun yang lalu. Os HD 2x seminggu secara rutin. BAB dan BAK dalam
batas normal.

O= Kesadaran CM/ KU Tampak Sakit Sedang


TD 130/90 mmHg,
RR 26x/menit,
Suhu 37.7
Nadi 90x/m
SpO2 97%
Mata: Konjungtiva Anemis (+/+) Sklera Ikterik (-/-)
Pembesaran KGB: (-) JVP Tidak meningkat
Thorax: Cor B.Jantung S1/S2 regular (+) murmur (-) gallop (-)
Pulmo: Vesikuler (+/+) Rhonki(+/+) Wheezing(-/-)
Abdomen: Datar(+) Soepel (+) B. Usus (+) menurun. Nyeri tekan ulu hati (+)
Hepatomegali (-) Splenomegali (-)
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2 detik Edema Peritibial (-/-)

Hasil Laboratorium:
Hb 9.6
Ht 27.7
Eritrosit 3.42
Leukosit 10.700
Trombosit 230.000
LED 66

Rontgen Thorax
Cor Tidak membesar
Pulmo kesan TB Milier
IVFD RL 1000CC/24 Jam
Ranitidine 1 amp/12 jam/IV
Sanmol Inf 3x500mg IV bila demam
OAT 4FDC 1x3 tab PO
Curcuma 3x1 tab PO
Diet lunak 3x1
Cek Sputum BTA S-P-S
Cek darah lengkap

5. Tn. A ; 21 thn
S= Os datang dengan keluhan kedua mata kuning sejak 4 hari SMRS. Keluhan didahului
dengan demam sejak 10 hari SMRS. Demam timbul mendadak dan terus menerus.
Keluhan disertai nyeri erut bagian atas, mual (+) muntah (-). Os mengaku BAB nya
berwarna pucat (+) cair (-) darah (-) lendir (-) berminyak (-). BAK lancar namun berwarna
kuning pekat gelap seperti air teh. Riwayat minum jamu-jamuan (-) Riwayat konsumsi
obat anti nyeri berlebih (-) Riwayat tattoo (-) Os sudah berobat ke praktik odkter
sebelumnya dan diberikan obat antasida, curliv, curcuma, dan obat demam; namun
keluhannya masih belum membaik.

O= CM/Sakit Sedang
Status Generalis
TD 130/70mmHg
RR 18x/m
N 100x/m
S 36.8
SpO2 98%
Mata: Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (+/+)
Pembesaran KGB: (-), JVP Tidak Meningkat
Thorax: Cor B.Jantung S1/S2 regular (+) murmur (-) gallop (-)
Pulmo: Vesikuler (+/+) Rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel (+) B. Usus (+) normal. Nyeri tekan (+) hipokondrium dextra;
epigastrium.
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2 detik

Hasil Pemeriksaan Laboratorium:


Hb 14.7 gr%
Ht 39.9%
Eritrosit 4.73
Leukosit 6.700
Trombosit 3114.000

Ureum 14.0 mg/dL


Kreatinin 0.70 mg/dL
GDS 88 mg%
SGOT 305 U/L
SGPT 97 U/L
HbsAg Non Reactive
Anti HCV Non Reactive

A= Jaundice ec Susp. Hepatitis A

IVFD NaCl 28 tpm


Ranitidine 1 amp/12 jam/IV
Ursadexycholic Acid 3x1 tab PO
Paracetamol 3x500mg PO
Curcuma 3x1 tab PO

6. An. F ; 6 thn ; 30 kg
S: Pasien datang dibawa oleh orangtuanya dengan keluhan demam yang dialami sejak 3
hari terakhir. Demam dirasakan terutama pada malam hari. Demam disertai dengan
batuk (+) berlendir, flu (-), sesak (-). Mual (-), muntah (-). Nyeri perut (+), BAK kesan
lancar, BAB biasa.

O:
Status generalis : sakit sedang/gizi baik/compos mentis
BB : 24 kg
Status vitalis :
TD : 100/60 mmHg
N : 90 x/menit
P : 22 x/menit
S : 39,5oC

Kepala & Wajah : Normocephal, Simetris kiri-kanan


Mata : Anemis -/-, Ikterus -/-
Leher : Pem.KGB (-), Pem. Kel. Thyroid (-)
Pulmo : Bp. vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Cor : BJ I/II murni reguler, bising (-)
Abdomen : Peristaltik (+), kesan normal
Ekstremitas : Akral hangat, deformitas (-), petekie (-)

Laboratorium:
WBC : 5.200
PLT : 240.000
Hb : 12,4 gr/dL
Widal test : Antigen O negatif ; Antigen H 1/80

IVFD Ringer laktat 22 tpm


Paracetamol 300 mg/8 jam/IV
Cefotaxime 6ty00mg/12jam/iv

7. An. Z ; 13 thn ; 38 kg
S : Pasien masuk rumah sakit diantar oleh kedua orangtuanya dengan keluhan demam
yang dialami sejak 7 hari terakhir. Demam dirasakan naik-turun, terutama pada sore hari
menjelang malam. Demam tidak disertai kejang (-). Batuk (-), sesak (-), mual (-), muntah
(-). BAK kesan lancar, BAB belum sejak 2 hari terakhir. Ibu pasien mengatakan ada
riwayat mimisan (+) 30 menit SMRS, dan riw. gusi berdarah (+) 1 hari yll, yang dialami
pertama kali. Riw. konsumsi obat penurun panas (+) yang dibeli di apotek.

O:
KU : Sakit sedang/ Composmentis / Gizi Baik
TTV:
Nadi : 87x/menit
RR : 22x/menit
Suhu: 38,2 C

Status Generalis
Mata : Anemis -/-. Ikterus -/-
Hidung : Epistaksis (-)
Mulut : Perdarahan gusi (-)
Leher : Pem. KGB (-), Pem. Kel. Tiroid (-)
Pulmo : Bp. vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Cor : BJ I/II murni reguler, bising (-)
Abdomen : Supel, Peristaltik (+) kesan menurun. Hepar dan lien tidak teraba.
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik, petekie pada area antebrachii dextra et sinistra

Laboratorium:
WBC : 8400
Hb : 12,4 gr/dL
HCT : 41%
PLT : 89.000
Widal test : Antigen O 1/160, Antigen H 1/160
Swab antigen SARS-CoV2 : Negatif

A:
- Demam Typhoid
- Dengue Hemoragic Fever Grade II

- IVFD RL 20 tpm
- Paracetamol 400 mg/ 8 jam/ IV
- Cefotaxime 600 mg/ 12 jam/ IV

8. An. C ; 9 thn ; 25 kg
S: bab encer sejak tadi malam, frek >5x darah (-) lendir (-) ampas (+). sakit perut ada
sejak tadi malam. mual (+) muntah frek 3x. demam tidak ada. riwayat keluhan yang
sama pada keluarga (-)

O:
KU : Sakit sedang/ Composmentis / Gizi Baik
TTV:
Nadi : 87x/menit
RR : 22x/menit
Suhu: 38,2 C

Status Generalis
Mata : Anemis -/-. Ikterus -/-, mata cekung (+)
Hidung : Epistaksis (-)
Mulut : Perdarahan gusi (-)
Leher : Pem. KGB (-), Pem. Kel. Tiroid (-)
Pulmo : Bp. vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Cor : BJ I/II murni reguler, bising (-)
Abdomen : Supel, Peristaltik (+) kesan meningkat. Hepar dan lien tidak teraba.
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik

A : gastroenteritis akut + dehidrasi ringan-sedang

IVFD rl 18 tpm
domperidone 3x1/2 tab
zink 20mg 1x1
l-bio 2x1
paracetamol 3x1/2

9. Tn. M ; 34 thn
S: mrs dengan keluhan nyeri pada mata sejak 1 jam smrs. mata pasien terkena serbukan
las saat bekerja. pasien bekerja tanpa menggunakan alat pelindung mata. pandangan
kabur (-), mata merah (+), nyeri (+).

O:
KU : Sakit ringan/ Composmentis/ Gizi Baik

Status vitalis :
TD : 130/90 mmHg
N : 88 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,5oC

Status generalis :
Kepala : Normocephal, deformitas (-)
Mata : tampak benda asing (serbuk las) pada konjungtiva, perdrahan (-), lakrimasi (+)
Leher : Pemb. KGB (-). Pemb. Kel. Thyroid (-)
Thorax : Bp. vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Cor : BJ I/II murni reguler
Abdomen : Peristaltik (+), kesan normal
Ekstremitas : Akral hangat, deformitas (-)

A: corpus alienum konjungtiva oculi dextra

irigasi mata nacl 0,9% 2x10 cc menggunakan dispo 10 cc


• ekstraksi corpus alienum
• ibuprofen 400mg 3x1
• ranitidin 150mg 2x1
• cefadroxyl 500mg 2x1
• cendoxytrol tetes mata 4x1 OD .

10. Tn. B ; 32 thn


S: Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala dan leher. mual (-) muntah (-) pingsan (-) nyeri
dada (-)

O:
Status generalis :
Sakit sedang/gizi cukup/compos mentis
Status vitalis :
TD : 190/100 mmHg
N : 98 x/menit
P : 20x/menit
S : 36,3oC

Status Generalis
Mata : anemis -/-
Leher : JVP R + 2 cmH2O
Thorax: vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen: soefl, bising usus (+) kesan normal, nyeri tekan (+), timpani
Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik

A : HT Urgency

VFD RL 28 tpm
Paracetamol 500 mg 3x1
Captopril 25 mg 2x1
Amlodipin 10 mg 0-0-1.

11. Tn. D ; 61 thn


S: Pasien datang dengan keluhan sesak. sesak dirasakan sejak 2 minggu yang lalu dan
memberat sejak 2 hari terakhir. sesak tidak dipengaruhi oleh aktifitas. batuk sejak 3 bulan
yang lalu, dahak (+) darah (-). demam (-), bab dan bak dbn. riwayat demam (-), riwayat asma
(-), riwayat merokok sejak 40 tahun yang lalu, dan berhenti sejak 6 bulan yang lalu. riwayat
alergi (-).

O:
KU : Sakit sedang/ Composmentis/ Gizi Baik

Status vitalis :
TD : 160/100mmHg
N : 88 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,5oC

Status generalis :
Kepala : Normocephal, deformitas (-)
Mata : Anemis -/-, Ikterus -/-
Leher : Pemb. KGB (-). Pemb. Kel. Thyroid (-)
Thorax : Bp. vesikuler, Rh +/+, Wh -/-
Cor : BJ I/II murni reguler
Abdomen : Peristaltik (+), kesan normal
Ekstremitas : Akral hangat, deformitas (-)

ekg normal
foto thorax : bronchitis

A: Bronchitis kronik

O2 3-4 LPM
• IVFD Dextrose 5% 18tpm
• Inj dexametasone 1amp/8j/iv
• Inj ceftrriaxone 1gr/24j/iv
Salbutamol 4mg 3x1

12. Tn. R ; 57 thn


S= Pasien datang dengan keluhan lemas badan sejak 1 minggu SMRS disertai dengan
BAB hitam 1 minggu SMRS. Dalam 1 hari, BAB bisa sampai 2x, namun feses yang keluar
hanya sedikit-sedikit, hitam (+) lendir (-) darah merah segar (-) cair (-) lembek (+). Wajah
pasien semakin terlihat pucat. Pasien juga mengeluhkan nyeri ulu hati (+) mual (+) tetapi
tidak muntah. Nafsu makan menurun. Demam tidak dikeluhkan pasien. Riwayat
hipertensi (-) DM (-) Penyakit jantung (-) Riwayat transfuse sebelumnya (-) Benjolan di
anus (-) Muntah darah (-) Mimisan (-) Riwayat transfuse sebelumnya (-) Riwayat di rawat
karena kurang darah (-)

O= Kesadaran CM/ KU Lemas


TD 100/60 mmHg
RR 18x/menit
Suhu 36.7
Nadi 100x/m
SpO2 96%
Wajah tampak pucat
Mata: Konjungtiva Anemis (+/+) Sklera Ikterik (-/-)
Bibir tidak sianosis
Pembesaran KGB: (-)
Thorax: Cor B.Jantung S1/S2 regular (+) murmur (-) gallop(-)
Pulmo: Vesikuler (+/+) Rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel(+) B. Usus (+) normal. Nyeri tekan ulu hati (+)
Hepatomegali (-) Splenomegali (-)
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2 detik
Hasil Laboratorium:
Hb 4.3 gr%
Ht 14.2%
Eritrosit 1.630
Leukosit 15.600
Trombosit 328.000
MCV 87
MCH 26
MCHC 30

GDS 84 mg%
SGOT 13 u/L
SGPT 10 u/L

Morfologi Darah Tepi:


Kesan Anemia Normokrom Normositer dengan leukositosis tersangka infeksi bakteri

A= Anemia + Melena ec Gastro Intestinal Bleeding

Penatalaksanaan:
IVFD NaCl 0.9% 500cc/24 jam
Ceftriaxine 1 gr/12 jam/IV
Ketorolac 2x30mg IV
Asam Tranexamat 3x500mg IV
Pantoprazole 2x40mg IV
Sucralfate syr 3x1 C
Transfusi PRC 4 Unit, target Hb >8

13. Tn. M ; 60 thn


S= Pasien datang dengan keluhan benjolan pada lipat paha kiri sejak 1 bulan SMRS.
Benjolan terasa lebih membesar apabila os berdiri dan ketika sedang BAB. Awalnya
benjolan dapat dimasukan kembali, namun sekarang sudah tidak bisa sehingga sangat
mengganggu aktivitas pasien. Benjolan saat ini sudah sebesar bola tennis. Keluhan
disertai nyeri yang hilang timbul. Riwayat keluhan yang sama (-)

O= CM/Sakit Sedang
Status Generalis
Mata: Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Pembesaran KGB: (-), JVP Tidak Meningkat
Thorax: Cor B.Jantung S1/S2 regular (+) murmur (-) gallop (-)
Pulmo: Vesikuler (+/+) Rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel (+) B. Usus (+) normal. Nyeri tekan (-)
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2 detik

Status Lokalis:
- Tampak benjolan a/r Inguinal Sinistra sampai ke skrotum, nyeri tekan (-) b.usus (+)
tanda-tanda peradangan (-) warna kulit sama dengan warna kulit sekitar, tidak dapat
dimasukan kembali
- Regio Inguinal Dextra tidak tampak kelainan

A= Hernia Inguinalis Irreponible Sinistra

Konsul dokter spesialis bedah untuk pro dilaksanakan Hernioraphy


Asam Mefenamat 3x500mg PO
Lansoprazole 1x30mg PO

14. Tn. M ; 64 thn


S= Pasien datang dengan keluhan nyeri kedua lutut sejak 2 tahun namun semakin lama nyeri
lutut semakin memberat. Awalnya, pasien hanya berobat di puskesmas, mendapat obat dari
puskesmas, merasa sembuh namun kembali nyeri lagi. Nyeri dirasakan apabila ketika
bangun dari duduk dan bertambah nyeri apabila berjalan cukup jauh. Lututnnya seperti
mengeluarkan bunyi apabila terlalu sering digerakkan. Pasien merasa kesulitan bila
melakukan ibadah sholat. Sudah lebih dari 5 bulan ini, pasien rutin kontrol berobat di
poliklinik agar juga dapat dilakukan terapi.

O= CM/Sakit Sedang
Status Generalis
TD 130/90 mmHg
Mata: Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Pembesaran KGB: (-), JVP Tidak Meningkat
Thorax: Cor B.Jantung S1/S2 regular (+) murmur (-) gallop (-)
Pulmo: Vesikuler (+/+) Rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel (+) B. Usus (+) normal. Nyeri tekan (-)
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2 detik. Genu bilateral: Krepitasi +/+

Rontgen Genu:
Kesan Osteoarthrosis genu bilateral grade I
Fabela fossa popliteal bilateral

Meloxicam 2x7.5 mg PO
Omeprazole 2x20mg PO
Gabapentin 2x100mg PO
Metilprednisolone 3x4mg PO
Saran fisioterapi

15. Tn. A ; 69 thn


S: pasien dengan lemas seluruh badan hingga tidak bisa bergerak sejak 1 hari lalu. Pasien
sebelumnya muntah >3 kali sejak 1 hari terakhir, mual (+), nyeri ulu hati (+), nafsu makan
menurun. Demam disangkal, sesak (-), bicara pelo (-). Riwayat BAB cair 2 hari lalu, saat ini
sudah normal. BAK kesan biasa. Riwayat pengobatan (-), riwayat penyakit sebelumnya: PJK
(+)
O: KU: sakit sedang, GCS 15
TD: 140/90 mmHg, N:90x/menit, P:22x/menit, S: 36,8°C, SPO2: 98%

Status Generalis
Anemis (-/-), ikterik (-/-)
Jantung: Bunyi jantung I/II reguler, murmur (-)
Thorax: vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen: soefl, bising usus (+) kesan normal, nyeri tekan epigastrium(+), timpani
Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik
Kekuatan motorik : 2/2/2/2, sensibilitas: dalam batas normal
EKG: dalam batas normal

A : General Weakness + GEA

- IVFD NaCl 0,9% : D5% 20 tpm


- Inj. Ondancetron 4mg/8 jam/IV
- Inj. Omeprazole 40mg/12jam/IV
- Cek elektrolit

16. An. N ; 1 th 9 bln ; 8 kg

S: pasien dengan muntah >5 kali sejak 1 jam lalu setelah makan mie dan jeruk, muntah
warna kuning isi makanan, nyeri perut (+), BAB cair (-), BAK kesan biasa, demam (-), batuk
(-), pilek (-), minum seperti biasa, ASI (+), riwayat pengobatan (-), riwayat penyakit
sebelumnya (-)

O: KU : sakit sedang, GCS 15


N:98 x/menit, P:24 x/menit, S: 36,5°C

Status Generalis:
Anemis (-/-), ikterik (-/-), mata cekung (+/+)
Pembesaran KGB (-)
Jantung: Bunyi jantung I/II reguler, murmur (-)
Thorax: vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen: soefl, bising usus (+) kesan normal, nyeri tekan (+), timpani
Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik

A : Diare Akut + Obs. Vomiting

- IVFD KAEN 3B 12 tpm makrodrips


- Inj. Ondancetron 2mg/8jam/IV
- Zinc 20 mg syr 1dd1 cth
- L-bio 1x1 sachhet
17. Tn. B ; 50 thn
S : Pasien masuk dengan keluhan Demam sejak 1 minggu SMRS yang dirasakan hilang
timbul, lemas (+) nafsu makan menurun. Batuk (+) lendir (-) sesak (-) mual (-) muntah (-),
penciuman terganggu (+). Nyeri perut kanan bawah kadang-kadang. BAB biasa BAK dbn.
Riw. HT (-) DM (-) Asma (-) TB paru (-)

O:
Ku: GCS 15, compos mentis
TD : 140/80 mmHg
N: 80x/i
P: 20x/i
S: 38,1 c
SpO2 97%
Kepala: normocephal
Mata: anemis (-/-), ikterik (-/-),RCL +/+, RCTL +/+, pupil isokor
Thorax: bronkovesikuler, Rh (+/+), wh (-/-)
Abdomen: Supel, peristaltik (+) kesan normal, nyeri tekan perut mc burney (-)
Eksremitas: Akral Hangat, Edema (-)

Laboratorium
Hb 12.9, WBC 15.00, plt 400, GDS 80, Swab Antigen (+)

Radiologi : Thorax: Kesan Pneumonia Bilateral

A : Pneumonia ec. Covid 19

IVFD RL 20 tpm
Paracetamol 1gr/8j/drips
Ranitidine 50mg/12j/iv
Neurosanbe 1amp/24j/drips
Ambroxol 3x1
Konsul interna+ Rawat Ruang Isolasi

18. Ny. B ; 42 thn

S : Pasien masuk dengan keluhan pusing berputar, yang telah dirasakan sejak kemarin.
Kondisi tersebut diperberat dengan perubahan posisi terutama dari posisi tidur ke posisi
duduk dalam waktu yang cepat. Mual (+), muntah (+) terutama ketika serangannya datang.
Demam (-), batuk (-), sesak (-), penurunan pendengaran disangkal. Pasien pernah
mengalami hal yang serupa sekitar 1 tahun yang lalu, riwayat trauma (-)

O:
Ku : sedang
Gcs : E4M6V5
Kesadaran : composmentis
Ttv
Td. 130/80 mmHg
N. 92 x/menit
P. 20 x/menit
S. 37.0
Kepala
. Telinga : serumen (+/+), sekret (-/-)
. Hidung : dbn
. Tenggorokan : T1/T1, hiperemis (-)
Thorax : dbn
Abdomen : nyeri tekan epigastrium (+)
Ekstremitas : hangat (+/+)

A : Vertigo Attack

Tirah baring
IVFD RL 16 tpm
Betahistine maleat 6 mg 3x1
Inj. ranitidin 1 amp/12 jam/ iv

19. Tn. K ; 56 thn


S : Pasien masuk RS dengan keluhan Nyeri pinggang kiri menjalar hingga keselengkangan kiri
dialami ± 1hari SMRS, nyeri menjalar ke perut bagian bawah. Riw keluhan yang sama (+)
dengan batu ginjal dan pernah di ESWL 1 thn yang lalu. Mual (+), muntah (-), Riw. BAK batu
(-), BAK terputus-putus (-), BAB kesan biasa. Riw DM (-), HT (+).

O:
Ku: GCS 15, compos mentis
TD : 200/100 mmHg
N: 88x/i
P: 20x/i
S: 36,7 c
SpO2 98%
Kepala: normocephal
Mata: anemis (-/-), ikterik (-/-),RCL +/+, RCTL +/+, pupil isokor
Thorax: bronkovesikuler, Rh (-/-), wh (-/-)
Abdomen: Supel, peristaltik (+) kesan normal, nyeri ketok CVA kiri (+)
Eksremitas: Akral Hangat, Edema (-/-)

A : Kolik Renal + HT Urgency

IVFD RL 20 tpm
Ketorolac 30mg/8j/iv
Ranitidine 50mg/12j/iv
Neurosanbe 1amp/24j/drips
Amlodipin 10mg 1x1
20. An. P ; 3 thn ; 13 kg

Pasien datang dengan keluhan demam sejak 3 hari SMRS, demam dirasakan terus menerus.
Keluhan disertai muncul ruam-ruam kemerahan di seluruh tubuh sejak 2 hari yang lalu.
Ruam awalnya timbul didaerah wajah kemudian bagian dada dan menyebar keseluruh
tubuh. Ruam dirasakan tidak bersisik, tidak menimbul, tidak terasa panas/gatal. Batuk (+)
berdahak. BAB dan BAK dbn. Riwayat imunisasi lengkap. Riwayat penyakit dengan keluhan
yang sama (-), riwayat penyakit dengan keluhan yang sama dalam kelurga (-). Riwayat
berobat (-)

Pemeriksaan Fisik
KU: Tampak sakit sedang
Kesadaran: E4V5M6, Composmentis
Status gizi baik

Tanda-Tanda Vital
N: 100x/mnt
P: 24x/mnt
S: 38,80C

Pem. Generalisata
Kepala: Normocephal, konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-), injeksi konjungtiva (+/+)
Pem. Thorax:
Inspeksi: ikut gerak nafas, pengembangan dada simetris kiri dan kanan
Palpasi: nyeri tekan (-), masa (-)
Perkusi: sonor pada kedua lapangan paru, batas jantung normal
Auskultasi: vesikuler, BJ I/II murni, regular, Rh -/-, Wh -/-

Pem. Abdomen:
Inspeksi: cembung, ikut gerak nafas
Auskultasi: peristaltik kesan normal
Palpasi: Nyeri tekan (-), masa (-)
Perkusi: tympani

Pada seluruh tubuh tampak maculopapular eritematos

Pemeriksan Penunjang :
WBC : 7,8 x 103U/L, Hb : 12,6 g/dl, PLT : 367 x 103U/L

A : Measles

IVFD Rl 16 tpm
Paracetamol 150mg/8j/iv
Ambroxol syr 3x1/2cth
21. Ny. K ; 50 thn
S: pasien dengan pengantar dari dokter spesialis penyakit dengan keluhan luka pada
kaki kiri dialami sejak ± 1 bulan yang lalu, lemas (+), sesak (+) sejak 1 jam sebelum ke RS,
batuk (-), demam (-), riw. demam (+), mual (-), muntah (-), nuh (-), penurunan nafsu
makan (+), BAB terakhir 2 hari yang lalu, BAK lancar. Riw. DM (+) tidak minum obat, riw.
HT disangkal. Riw. konsumsi obat dari dokter interna metformin 500 mg 3x1,
paracetamol 500 mg 3x1, amoxicillin 500 mg 3x1.riw. keluhan yang sama sebelumnya (-).

-Pemeriksaan Fisis
TD: 160/140 mmHg
N: 100 x/i
P: 22x/i via
S: 36,7 C
Sp02: 99% dengan O2 Nassal Canula 3%
- Kepala: normocephal
- Mata: anemis (+/+), ikterik (-/-)
- Thorax: vesikuler, Rh (-/-), wh (-/-)
- Abdomen: Supel, peristaltik (+) normal
- Eksremitas: akral hangat

Status lokalis regio dorsum pedis S et tibia S:


Tampak ulkus, gangrene (-), darah (-), pus (+), nyeri berkurang, bengkak (+) padas ekitar
luka (-), jaringan nekrotik (+), teraba hangat (+), kemerahan (+)
Pulsasi a. dorsalis pedis (s) (+), a. tibialis posterior kesan menurun, a. popliteal (s) (+), a.
femoralis (s) (+).

Laboratorium : WBC : 25.630, Plt : 495.000, Hb : 9,3, gds: 515

P:
ivfd RL 16 tpm
- O2 3-5 lpm Via NC
- konsul interna
- ceftriaxone 2gr/24jam/iv
- metronidazole 500 mg/8jam/iv
- paracetamol infus 1 gr/8jam/iv
- inj. Furosemide 1 amp/8jam/iv
- sansulin 0-0-10iu
- novorapid 8-8-8iu
- Thorax AP
- Cek ur,cr, sgot,sgpt,albumin

22. Tn. B ; 46 thn


S: Pasien datang dengan keluhan Muntah muntah dengan frekuensi >10x berisi makanan,
darah (-). Keluhan saat ini : nyeri perut kanan bawah tembus ke belakang sejak 3 hari
terakhir. Keluhan lain : Demam (-) batuk (-) flu (-) bab & bak dalam batas normal
Riwayat penyakit lain (-)

Ku : compos mentis
Td :120/80 mmHg
N : 76x/m
P : 18x/m
S : 36.5

Kepala : anemi -/-


Thoraks : ves +/+, wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung : bj 1 dan 2 murni reguler
Abdomen :
I : kesan asites
A: peristaltik (+)
P: nyeri tekan (+)
P: timpani (+)
Ekstremitas : pitting edem -/-
Akral hangat, crt <2 detik.

Lab
Wbc 11.3
Rbc 5.10
Hb 15.2
Plt 257
Ht 44.9v
Rapid non reaktif

A : Dyspepsia

Ivfd RL 20tpm + Drips Neurosanbe


Injeksi ranitidine 1 amp/12 jam
Injeksi ondansentron 1 amp/8jam
Konsul dokter Sp. pD

23. An. A ; 3 thn ; 15 kg

S : BAB encer 5 kali dalam sehari, ampas (+), lender (-), darah (-), mual (-), muntah (+), frek. 1
kali isi sisa makanan, riw.muntah>10x 2 hari yang lalu, nyeri perut (+), penurunan nafsu
makan (+), lemas (+), demam (-), riw. demam (-), batuk (-), sesak (-), BAK warna kuning.

O:
Ku: lemas / compos mentis
N: 120x/i
P: 22x/i
S: 36,7 c
Kepala: normocephal
Mata: anemis (-/-), ikterik (-/-), cekung (+/+)
Mulut: kering
Thorax: vesikuler, Rh (-/-), wh (-/-)
Abdomen: Supel, peristaltik (+) normal, turgor kulit berkurang
Eksremitas: akral hangat

Laboratorium:
wbc: 9.000,
hb: 12,3,
plt: 335.000,
RDT covid-19: NR

A : GEA + Dehidrasi ringan sedang

-Ivfd RL 20 tpm makro


-Ondansentron 2,5mg/8j/iv
-Zink sulfat 1x1 cth
-L-bio 1x1 sachet
-Sanmol syrup 3x7,5 ml (bila demam)
-Awasi tanda-tanda dehidrasi berat setiap 3 jam
-Konsul ts anak

24. Tn. M ; 64 thn


S: Pasien datang dengan keluhan sesak sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak
terutama saat berbaring. Sesak juga disertai ada nyeri dada kiri, muncul ketika beraktifitas,
reda ketika istirahat.

O:
KU :Sakit sedang/gizi cukup/compos mentis
Status vitalis :
TD : 100/60 mmHg
N : 98 x/menit
P : 30 x/menit
S : 36,3oC

Status generalis
Mata : anemis +/+
Leher : JVP R + 2 cmH2O
Thorax : Bp. vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Cor : BJ I/II murni reguler
Abdomen : Peristaltik (+), kesan normal
Ekstremitas : Akral hangat, deformitas (-)

EKG : ST elevasi di lead V2-V3


A: STEMI

O2 4 lpm
• Ringer laktat 20 tpm
• Aspilet 75 mg 1x2
• Clopidogrel 80 mg 1x4
• ISDN 5 mg 2x1
• Furosemide 20 mg 1x1

25. Ny. S ; 68 thn


S : Pasien masuk dengan keluhan lemas dialami sejak -+ 1 hari SMRS, keluhan diawali denga
BAB encer frek >10x ampas (-) muntah + Frek >5x isi mkanan. Pasien juga mengeluh demam
sejak 1 hari sebelum masuk RS. Riw DM (+).
RPO : Metformin , Glibenclamid

O:
Ku: GCS 15, compos mentis
TD : 140/90 mmHg
N: 100x/i
P: 20x/i
S: 38 c
SpO2 98%
Kepala: normocephal
Mata: cekung (+), anemis (-/-), ikterik (-/-),RCL +/+, RCTL +/+, pupil isokor
Thorax: bronkovesikuler, Rh (-/-), wh (-/-)
Abdomen: Supel, peristaltik (+) kesan meningkat, nyeri tekan Suprapubic (+)
Eksremitas: Akral Hangat, Edema (-)

Laboratorium
Hb 14,9, WBC 6.92, plt 254, GDS 222,

A : GEA + Dehidrasi Sedang + DM Tipe 2

VFD NaCl 0,9% 28 tpm


Paracetamol 1gr/24j/drips
Inj. Ondansentron 4mg/12j/iv
Inj. Ranitidine 50mg/12j/iv
Attapulgite 3dd2 tab
Metformine 500 mg 3dd1 tab
Konsul interna

26. Tn. K ; 50 thn


S: Pasien masuk dengan keluhan lemah separuh badan sebelah kiri dialami sejak 12 jam
SMRS. Pasien tiba-tiba bingung dan berbicara ngawur dan lupa dengan hal2 yang baru
terjadi. Disorientasi tempat (+), pasien mengaku sehat-sehat saja. Riw sering sakit kepala (+),
demam (-), kejang (-), batuk (-), muntah (-). Riw HT (+) terkontrol, DM (-). Riw berobat di
dokter spesialis saraf dengan HS. Riw. pengobatan Amlodipin 10 mg.

O:
Ku: GCS 15, compos mentis
TD : 140/100 mmHg
N: 100x/i
P: 20x/i
S: 36,1 c
SpO2 98%
Kepala: normocephal
Mata: anemis (-/-), ikterik (-/-),RCL +/+, RCTL +/+, pupil isokor
Thorax: bronkovesikuler, Rh (-/-), wh (-/-)
Abdomen: Supel, peristaltik (+) normal
Eksremitas: Kekuatan Otot 55/22

Laboratorium: wbc: 8300, Hb: 12,3, plt: 341.000, gds: 102, Kolesterol total 321 Rapid
Antibody covid-19: (-)

A : Hemiparese Sinistra ec. Susp NHS dd/ HS

O2 2 lpm via NC
IVFD RL 22 tpm
Citicolin 250mg/12j/iv
omeprazole 40 mg/12j/iv
Amlodipin 10mg 1x1
Aspilet 80 mg 1x1
Clopidogrel 75 mg 1x1
Konsul Neuro

27. An. R ; 6 thn ; 24 kg


S:
Pasien datang dengan demam sejak 5 hari yang lalu,terutama naik pada sore dan malam
hari, disertai nyeri perut. Riwayat muntah satu kali

O:
Status generalis : sakit sedang/gizi baik/compos mentis
BB : 24 kg
Status vitalis :
TD : 100/60 mmHg
N : 90 x/menit
P : 22 x/menit
S : 39,5oC
Status Generalis
Mata : Anemis -/-. Ikterus -/-
Hidung : Epistaksis (-)
Mulut : Perdarahan gusi (-)
Leher : Pem. KGB (-), Pem. Kel. Tiroid (-)
Pulmo : Bp. vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Cor : BJ I/II murni reguler, bising (-)
Abdomen : Supel, Peristaltik (+) kesan menurun. Hepar dan lien tidak teraba.
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik Widal test: positif

Lab :
Widal : Positif

A : Demam Typhoid

IVFD Ringer laktat 22 tpm


Drips Paracetamol 240 mg/8 jam/IV
Inj. Cefotaxime 700mg/12jam/iv

28. Ny. N ; 65 thn


S: pasien dengan mual dan muntah sejak 1 hari lalu, dirasakan terutama setelah makan,
muntah sudah 3 kali, nyeri ulu hati (+). Pusing (+), lemas (+), demam disangkal, batuk (-),
BAB dan BAK kesan normal. Riwayat pengobatan sebelumnya (-), riwayat penyakit
sebelumnya : Hipertensi (+), DM (+)

O: KU : sakit sedang, GCS 15


TD: 190/100 mmHg, N:90 x/menit, P:20 x/menit, S: 36,8°C
Anemis (-/-), ikterik (-/-)
Pembesaran KGB (-)
Jantung: Bunyi jantung I/II reguler, murmur (-)
Thorax: vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen: soefl, bising usus (+) kesan normal, nyeri tekan epigastrium (+), timpani
Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik
Lab: GDS 250mg/dl
EKG: dalam batas normal

A : Dyspepsia + DM Tipe II + Hipertensi Urgency

- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ondancetron 4mg/8 jam/IV
- Inj. Ranitidin 50mg/12 jam/IV
- Amlodipin 1x10mg/oral
- Metformin 3x500mg/oral
- Konsul Sp.PD

29. Tn. E ; 47 thn


S: Pasien dengan keluhan sesak sejak 2 tahun terakhir dan memberat sejak 2 hari terakhir.
Sesak disertai batuk (+). lendir warna putih. Demam (-), Riw. demam (+) 4 hari yll.

O:
Ku: lemah/CM
TD: 170/110 mmHg
N: 71 x/i
P: 26x/I
S: 36,6 C
Sp02: 95% tanpa O2

Status Generalis
Kepala: normocephal
Mata: anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: vesikuler, Rh (+/+), wh (-/-)
Abdomen: Supel, peristaltik (+) normal
Eksremitas: akral hangat

Laboratorium : WBC : 16.400, Plt : 250.000, Hb : 11,4,, Rapid Antigen covid-19: Positif

Foto Thorax : Bronkopneumonia bilateral

A : COVID-19

O2 2 lpm
IVFD RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam/IV
Ambroxol 30 mg 3x1 tab
Konsul DPJP Interna

30. An. N; 1 thn ; 8 kg


S: pasien dengan muntah >5 kali sejak 1 jam lalu setelah makan mie dan jeruk, muntah
warna kuning isi makanan, nyeri perut (+), BAB cair (-), BAK kesan biasa, demam (-), batuk
(-), pilek (-), minum seperti biasa, ASI (+), riwayat pengobatan (-), riwayat penyakit
sebelumnya (-)

O: KU : sakit sedang, GCS 15


N:98 x/menit, P:24 x/menit, S: 36,5°C

Status Generalis:
Anemis (-/-), ikterik (-/-), mata cekung (+/+)
Pembesaran KGB (-)
Jantung: Bunyi jantung I/II reguler, murmur (-)
Thorax: vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen: soefl, bising usus (+) kesan normal, nyeri tekan (+), timpani
Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik

A : Diare Akut + Obs. Vomitingn

- IVFD KAEN 3B 12 tpm makrodrips


- Inj. Ondancetron 2mg/8jam/IV
- Zinc 20 mg syr 1dd1 cth
- L-bio 1x1 sachhet

31. An. A ; 4 thn ; 15 kg


S: mrs dengan keluhan muntah. frek muntah 3x isi makanan, darah (-), menyemprot (-).
nyeri perut (-). demam sejak 1 hari yang lalu. bab dan bak dbn. anak tidak sulit makan dan
minum. riwayat keluhan yang sama pada keluarga (-). riwayat penyakit yang sama
sebelumnya (-)

O:
KU : Sakit sedang/ Composmentis / Gizi Baik
TTV:
Nadi : 87x/menit
RR : 22x/menit
Suhu: 38,2 C

Status Generalis
Mata : Anemis -/-. Ikterus -/-
Hidung : Epistaksis (-)
Mulut : Perdarahan gusi (-)
Leher : Pem. KGB (-), Pem. Kel. Tiroid (-)
Pulmo : Bp. vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Cor : BJ I/II murni reguler, bising (-)
Abdomen : Supel, Peristaltik (+) kesan meningkat. Hepar dan lien tidak teraba.
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik

wbc: 8,7
plt: 352
hb: 12,9

A: vomit pro evaluasi

Menolak rawat inap


Paracetamol syrp 3x1 cth
Domperidone syrp 3x1 cth

32. An. Z ; 10 tjn ; 26 kg

S: Demam sejak 3 hari naik turun terutama pada sore dan malam hari. sakit kepala dan ngilu
seluruh badan sejak 2 hari yang lalu. bab dan bak dbn. nyeri perut (-). riwayat mimisan 1 hari
yang lalu, terdapat bintik-bintik merah daerah tangan dan kaki. riwayat keluhan yang sama
pada keluarga (+).

Status Generalis
Mata : Anemis -/-. Ikterus -/-
Hidung : Epistaksis (-)
Mulut : Perdarahan gusi (-)
Leher : Pem. KGB (-), Pem. Kel. Tiroid (-)
Pulmo : Bp. vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Cor : BJ I/II murni reguler, bising (-)
Abdomen : Supel, Peristaltik (+) kesan normal. Hepar dan lien tidak teraba.
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik, petekie pada area antebrachii dextra et sinistra

WBC 3,8
PLT 98
HB 12
Hct 56%

A: DHF grade I

IVFD RL 28 tpm
paracetamol tab 3x1/2

33. Tn. F ; 44 thn


S: Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas 4 hari SMRS. Mual & Muntah (+)
frek. 2 kali isi makanan Nyeri ulu hati (+) BAB biasa normal BAK lancar

O:
Status vitalis :
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
P : 18 x/menit
S : 36,7oC

Status Generalis
Mata : Anemis -/-. Ikterus -/-
Hidung : Epistaksis (-)
Mulut : Perdarahan gusi (-)
Leher : Pem. KGB (-), Pem. Kel. Tiroid (-)
Pulmo : Bp. vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Cor : BJ I/II murni reguler, bising (-)
Abdomen : Supel, Peristaltik (+) kesan normal. Hepatomegali. Nyeri tekan RUQ (+)
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik

A : Kolik abdomen e.c Susp Abses hepar

IVFD RL
Inj. Ranitidin /12jam
Inj. Ondancentron/ 8jam
Antasida doen 3x1
Konsul dpjp interna

34. Tn. C ; 20 thn


S:
Pasien datang dengan keluhan sesak sejak 1 hari SMRS. Sesak baru petama kali dirasakan,
riw. Asthma (-). Batuk sejak 1 minggu SMRS. Berlendir (+), riw. Batuk darah (-). Demam (+)
sejak 3 hari SMRS. Terus menerus.
Mual & muntah (+) frek. 2x isi makanan
Nyeri ulu hati (+). Lemas (+)
Riw. Berobat 6 bulan disangkal

O:
Status vitalis
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/m
P : 14x/m
S : 38,2 oC

Status Generalis
Mata : Anemis -/-. Ikterus -/-
Hidung : Epistaksis (-)
Mulut : Perdarahan gusi (-)
Leher : Pem. KGB (-), Pem. Kel. Tiroid (-)
Pulmo : Bp. vesikuler, Rh +/+, Wh -/-
Cor : BJ I/II murni reguler, bising (-)
Abdomen : Supel, Peristaltik (+) kesan normal. Hepar dan lien tidak teraba.
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik

A: Dyspneu e.c Pneumonia dd TB Paru

Pasang O2 via nasal canule 2 lpm


IVFD RL 20 tpm
Ambroxol 3x1
Cefadroxil 500mg 2x1
Paracetamol 500 mg 3x1
Inj. Ranitidin amp/12 jam
Inj. Neurosanbe amp/24 jam
Inj. Ondancentron amp/8 jam

35. Ny. L ; 63 thn


S: Pasien datang dengan sesak nafas sejak 3 hari yang lalu. sejak 2 tahun yang lalu sering
sesak saat berjalan dari rumah ke mesjid, saat tidur harus mengunakan 3 bantal. nyeri dada
(-). riwayat hipertensi sejak 15 tahun yang lalu dan tidak rutin minum obat. riwayat dm
disangkal. riwayat gagal jantung sejak 2 tahun yang lalu. riwayat penyakit yang sama pada
keluargta (+)

O:
KU : Sakit sedang/ Composmentis / Gizi Baik
TTV:
TD : 150/100 mmHg
Nadi : 87x/menit
RR : 22x/menit
Suhu: 36,2 C

Status Generalis
Mata : Anemis -/-. Ikterus -/-, Mata cekung (+)
Mulut : Kering (-)
Leher : Pem. KGB (-), Pem. Kel. Tiroid (-)
Pulmo : Bp. vesikuler, Rh +/+, Wh -/-
Cor : BJ I/II murni reguler, bising (-)
Abdomen : Supel, Peristaltik (+) kesan menurun. Hepar dan lien tidak teraba.
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik, Turgor kulit baik, edema pretibial (+)

A : CHF

VFD rl 16 tpm
Inj furosemide 2 amp dilanjutkan 1 amp/8jam/iv (jika td >100 mmhg)
Spironolakton 1-0-0
Captopril 25mg 1-0-0
Amlodipin 5mg 0-0-1

BEDAH

36. Tn. Z ; 16 thn


S: Luka robek di pipi kanan dan luka lecet di wajah dialami sejak 30 menit SMRS akibat
terjatuh dari motor, pasien mengonsumsi alcohol.
MOI: Pasien bawa motor dengan kecepatan 50 km/jam dan jatuh ke got, pingsan (-),
muntah (-)

A: Open paten clear


B: RR 20 SpO2 99%
C: TD 130/87 N 105 CRT < 3 detik
D: GCS 15
E: S 36.5
R. Supraorbita S : V Laceratum ukuran 4x2 perdarahan aktif (+)
Facialis : M V Exoriatum
Menolak hecting

A: V Laceratum R zygoma d + M V Excoriatum

Wound Toilet
Asam mefenamat 3x500mg
Amoxicillin 3x500mg
37. Ny. M ; 43 thn
S:
Pasien datang dengan keluhan luka pada kaki kanan sejak +- 1 tahun yll. Riwayat DM (+)

O:
Status generalis :
Sakit sedang/gizi cukup/compos mentis
Status vitalis :
td 110/70
N 88
S 37,4
P 20

Tampak ulkus pada malleolaris lateral dextra Uk +- 3x3x1 cm 


Pus+,necrotic+, perdarahan aktif - 

Tampak ulkus pada plantar pedis dextra uk +- 3x2x1 cm

A : Ulkus Diabetik

IVFD RL 28 tpm
Inj. ranitidine 1amp/12jam/iv
Inj. ketorolac 1amp/ 8jam/ iv
Inj. ceftriaxone 1gr/12 jam/ iv
Rencana Debridement

38. Tn. M ; 70 thn


S:
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada bokong sejak 2 bulan yang lalu. Awalnya berupa
bisul kecil, kemudian membesar.

O:
Status generalis:
sakit sedang/gizi lebih/compos mentis
Status vitalis:
TD : 140/70 mmHg
N : 88 x/menit
P: 18 x/menit
S: 38,7oC

Status Generalis
Mata : Anemis -/-. Ikterus -/-
Leher : Pem. KGB (-), Pem. Kel. Tiroid (-)
Pulmo : Bp. vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Cor : BJ I/II murni reguler, bising (-)
Abdomen : Supel, Peristaltik (+) kesan menurun. Hepar dan lien tidak teraba.
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik
Status lokalis:
Tampak abses di area gluteus (+) berukuran 4 cm x 3 cm, eritema (+), pus (+)

A : Abses Gluteus Dextra

IVFD NaCl 0,9% 28 tpm


Inj. Ceftriaxon 1 gram/24 jam/IV
Inj. Metronidazole 500 mg/8 jam/IV
Inj. Ketorolac 1 amp/8 jam/IV
Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam/IV
Rencana Debridement

39. Tn U ; 22 thn
S:
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah yang dirasakan sejak 1 hari yang
lalu, demam(+), mual dan muntah disangkal,
BAK : lancer, BAB : biasa

O:
Status generalis :
Sakit sedang/gizi cukup/compos mentis
Status vitalis :
TD : 120/60 mmHg
N : 84 x/menit
P : 20 x/menit
S : 38,3oC

Status Generalis
Mata : Anemis -/-. Ikterus -/-
Hidung : Epistaksis (-)
Mulut : Perdarahan gusi (-)
Leher : Pem. KGB (-), Pem. Kel. Tiroid (-)
Pulmo : Bp. vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Cor : BJ I/II murni reguler, bising (-)
Abdomen : Supel, Peristaltik (+) normal. Hepar dan lien tidak teraba.
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik

Nyeritekan Mc Burney (+), Psoas sign (+), Obturator sign (+)

Lab:
WBC : 14.000
PLT : 345.000
Hct : 32%

Skor Alvarado : 8
A : Appendicitis Akut

VFD RL 28 tpm
Inj. Ketorolac 1 amp/ 8 jam/ IV
Inj. Ranitidine 1 amp/ 12 jam / IV
Inj. Ceftriaxone 1 gr / 12 jam/ IV
Rencana appendektomi

40. Tn. L ; 32 thn


S :Pasien masuk dengan nyeri pada kaki kanan dialami sejak 1 jam sebelum masuk rumah
sakit setelah terjatuh dari motor.

O:
Primary survey:
A: clear
B: simetris, RR 20 x/menit
C: BP 110/70 mmHg, HR 90x/menit
D: GCS 15
E: S 36,9oC

Secondary survey:
cruris dextra :
deformitas (+), krepitasi (+), CRT < 2 detik, ROM terbatas karena nyeri

Foto xray cruris dextra : fraktur 2/3 media os tibia et fibula sinistra

A : Close fracture 2/3 media os tibia et fibula dextra

IVFD Ringer laktat 28 tpm


Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam/IV
Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam/IV
Inj. Ceftriaxone 1 gram/24 jam/ IV

41. Tn. M ; 52 thn


S: Pasien mrs dengan keluhan tidak bisa buang air kecil sejak 10 jam smrs. riwayat sulit bak
sejak 6 bulan terakhir, tidak lampias saat bak, pancaran urin memendek. bak berdarah (-),
nyeri perut (-). bab dbn

O:
Status generalis :
Kepala : Normocephal, deformitas (-)
Mata : Anemis -/-, Ikterus -/-
Leher : Pemb. KGB (-). Pemb. Kel. Thyroid (-)
Thorax : Bp. vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Cor : BJ I/II murni reguler
Abdomen : Peristaltik (+), kesan normal.
Ekstremitas : Akral hangat, deformitas (-), CRT <2 detik
Regio suprapubik : nyeri tekan (+), distended (+)
RT : teraba pole atas dengan bantuan tekanan suprapubik
USG: bph grade 3

A : Hyperplasia of Prostate

IVFD RL 28 tpm
Pasang kateter urin
Ciprofloaxacin 500mg 2x1
Konsul DPJP Bedahh

42. Tn. H ; 38 thn


S:Pasien datang dengan keluhan susah BAK sejak 1 jam SMRS. Keluhan ini sudah pernah
dialami namun kerap kali hilang timbul.

O:
A : clear
B : simetris, RR 20x/menit
C : BP 120/70 mmHg, HR 88 x/menit
D : GCS 15
E : S 37oC

Secondary survey :
suprapubik : bulging (+) nyeri tekan (+) massa sulit dinilai

A : Anuria susp. Batu Saluran Kemihh

IVFD Ringer laktat 24 tpm


Pasang kateter
Inj. Ketorolac 1 amp/8j/iv
Inj. Ranitidin 1 amp /12j/iv

43. Tn. H ; 22 thn


S::
Pasien datang dengan luka pada jari v tangan kana setelah terkena putaran gurinda 3 jam
sebelum masuk rumah sakit.

O:
A : clear
B : simetris, RR 20x/menit
C : BP 120/70 mmHg, HR 88 x/menit
D : GCS 15
E : S 37oC

Secondary survey :
manus dextra :
luka robek pada digiti V, krepitas (+), deformitas (+), CRT < 2 detik, ROM terbatas karena
nyeri

IVFD Ringer laktat 24 tpm


Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam/IV
Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam/IV
Inj. Ceftriaxon 1 gram/24 jam/IV
TT 0,5 cc/IM

44. Tn. A ; 20 thn


S : Pasien masuk dengan nyeri perut kanan bawah sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
Demam ada. Mual, muntah ada frekuensi 3x isi makanan.

O:
Status generalis :
sakit sedang/gizi baik/compos mentis
Status vitalis :
TD : 110/70 mmHg
N : 90 x/menit
P : 20 x/menit
S : 38,7oC
Abdomen : tidak distensi, peristaltik kesan normal, nyeri tekan titik Mc Burney, Rovsing sign
(+)

WBC : 21.000/ul

USG abdomen :
tampak lesi tubuler decompressible (target sign) pada area Mc Burney

A:
Appendisitis akutA

IVFD Ringer laktat 28 tpm


Inj. Ketorolac 30 mg /8 jam/IV
Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam/IV
Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam/ IV
Domperidon 10 mg 3x1
Konsul DPJP Bedah : Rencana Appendektomi

45. Tn. I ; 43 thn


S: Pasien datang dengan keluhan luka pada kaki kanan sejak 2 tahun yang lalu. awalnya luka
biasa dan biasa sembuh sendiri, sekarang semakin membesar dan sudah bernanah dan
nyeri. riwayat trauma disangkal. demam (+), bab dan bak dbn. riwayat hipertensi disangkal,
riwayat dm ada tapi tidak rutin berobat

O:
KU : Sakit sedang/ Composmentis / Gizi Baik
TTV:
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 87x/menit
RR : 22x/menit
Suhu: 36,2 C

Status Generalis
Mata : Anemis -/-. Ikterus -/-
Mulut : Kering (-)
Leher : Pem. KGB (-), Pem. Kel. Tiroid (-)
Pulmo : Bp. vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Cor : BJ I/II murni reguler, bising (-)
Abdomen : Supel, Peristaltik (+) kesan normal. Hepar dan lien tidak teraba.
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik

Status Lokalis
Tampak luka ulcus pada malleolaris lateral dextra uk 5x4x1 cm., pus +, necrotic -,
perdarahan aktif -
Tampak luka ulcus pada plantar pedis dxtra uk 4x2x1 cm, pus +, necrotic -, perdarahan aktif -

Lab:
WBC: 17.000
Hb: 15,1
PLT: 256.000
GDS: 322

A: Ulcus Diabetic Regio Manus Dextra + DM Tipe II

IVFD NaCL 0,9% 16 tpm


Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam/IV
Inj. Metronidazole 500 mg/8 jam/IV
Inj. Ranitidine 1 amp/12 jam/IV
Inj. Ketorolac 1 amp/8 jam/IV
Novorapid 10-10-8
Levemir 0-0-1
Rawat luka

46. Tn. Z ; 16 thn


S: Pasien datang dengan keluhan nyeri pada telapak kaki kanan sejak 2 bulan yang lalu. kulit
telapak kaki kanan menebal sejak 4 bulan yang lalu, awalnya kecil kemudian semakin meluas
hingga saat ini. riwayat keluhan yang sama pada usia 16 tahun tapi di kaki kiri. demam (-),
riwayat trauma (-). os memiliki kebiasaan mengunakan sepatu sempit.

O: Tanda Vital
TD: 120/80 mmHg
N: 85x/ menit
P:20x/i
S: 36,2
Kepala dan leher: Anemis -/-, Ikterus -/-
Thorax: Suara napas vesikuler, BT: Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abdomen: Supel, Peristaltik (+), kesan normal. nyeri ketok CVA (-)
Ekstremitas: Akral hangat +/+, edema -/-

Status Lokalis
Regio Pedis Dextra: Clavus uk 2,5x2cm

A: Clavus Pedis Dextra

Cefadroxyl 500mg 2x1


Asam Mefenamat 500mg 3x1
Eksisi clavus
Hecting

47. Tn. D ; 35 thn


S: Pasien datang dengan keluhan luka robek pada dagu yang dialami setelah mengalami
kecelakaan lalu lintas beberapa saat yang lalu, setelah terjatuh pasien tidak kehilanganan
kesadaran, pusing (+), mual (-), muntah (-).

O: Tanda Vital
TD: 120/80 mmHg
N: 85x/ menit
P:20x/i
S: 36,2
Kepala dan leher: Anemis -/-, Ikterus -/-
Thorax: Suara napas vesikuler, BT: Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abdomen: Nyeri tekan suprapubik (+), nyeri ketok CVA (-)
Ekstremitas: Akral hangat +/+, edema -/-

Status Lokalis: Regio mental


Luka robek ukuran 4x1,5cm, perdarahan aktif (+), jembatan jaringan (+), luka bersih.

A/ Vulnus Laceratum regio Mentalis

- Non medikamentosa:
Hecting 4 Jahitan

- Medikamentosa:
Amoxicillin tablet 500mg 3x1 p.c
Asam mefenamat tablet 500mg 3x1 p.c

48. Tn. M ; 52 thn


S: Benjolan di area inguinal dialami sejak tadi malam. Benjolan sering dialami hilang timbul
tapi sejak tadi malam benjolan menetap. Benjolan disertai rasa nyeri. Nyeri dirasakan terus-
menerus. Mual (-), muntah (-), Demam (-). BAB terakhir kemarin. Kentut terakhir tadi pagi.

O:
TTV
TD : 116/72 mmHg
Nadi : 76x/mnt
RR : 20x/mnt
Temp : 36,5
SpO2 : 99% room air

PE :
Mata : KA -/- slight SI +/+,
Thoraks : RH -/- WH -/-
Abdomen : BU (+), kesan normal.
Ekstrimitas : crt <2 detik, akral hangat

Regio inguinal sinistra:


Posisi telentang :
• Inspeksi : Terdapat benjolan ukuran 4 cm 3 cm, Hiperemis (-), warna sama dengan kulit
sekitar.
• Palpasi : Massa dengan permukaan rata, konsistensi kenyal padat, mobile, batas tidak
jelas, nyeri tekan (-), tidak ada tanda peradangan, suhu perabaan sama dengan suhu kulit.
Transiluminasi (-)

A : Hernia Inguinalis Lateral Sinistra Irreponible

- Elevasi tungkai
- IVFD RL 28 tpm
- Inj. Ketorolac 1 amp/ 8 jam / IV
- Inj. Ranitidine 1 amp/ 12 jam/ IV
- Rencana repair hernia

49. Ny. R ; 34 thn


S: Pasien datang dengan keluhan nyeri pada tangan kiri setelah kecelakaan lalu lintas.
tangan kiri luka dan bengkok. mekanisme trauma pasien dibonceng menggunakan motor
dan rok pasien masuk ke gear motor sehinnga terjatuh. nyeri kepala (-), mual (-), muntah (-).
riwayat pingsan (-)

O:
KU : Sakit sedang/ Composmentis / Gizi Baik
TTV:
TD : 130/80 mmHG
Nadi : 87x/menit
RR : 22x/menit
Suhu: 36,2 C
Status Generalis
Mata : Anemis -/-. Ikterus -/-, RCL +/+ RCTL +/+
Leher : Pem. KGB (-), Pem. Kel. Tiroid (-)
Pulmo : Bp. vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Cor : BJ I/II murni reguler, bising (-)
Abdomen : Supel, Peristaltik (+) kesan normal
Ekstremitas :
Regio antebrachii sinistra: perdarahan (+), deformitas (+), krepitasi (+), bone expose (-), rom
terbatas karena nyeri, crt <2dtk

Foto anterbrachii xray: fraktur komplit 1/3 medial radius et ulna

A: Open fracture 1/3 medial os radius et ulna

VFD RL 28 tpm
Inj ketorolac 30mg/8j/iv
Inj ranitidin 50mg/12j/iv
Inj ceftriaxone 1gr/24j/iv
Inj TT 0,5cc/im
bersihkan luka
hecting situasional
pasang spalk

50. Ny. R ; 19 thn


S: mrs dengan keluhan luka robek pada dahi setelah kecelakaan lalu lintas 15 menit smrs.
perdarahan (+), nyeri daerah luka (+), nyeri kepala hebat (-), riwayat pingsan (-), riwayat
muntah (-). trauma ditempat lain (-). mekanisme trauma pasien membawa motor dan
menabrak kucing.

Status Generalis
Mata : Anemis -/-. Ikterus -/-
Leher : Pem. KGB (-), Pem. Kel. Tiroid (-)
Pulmo : Bp. vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Cor : BJ I/II murni reguler, bising (-)
Abdomen : Supel, Peristaltik (+) kesan normal. Hepar dan lien tidak teraba.
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik

Regio frontal: luka robek uk 4x1x0,5 cm, perdarahan aktif (-), nyeri tekan (+), bone exspose
(-), deformitas (-)

A: Vulnus laceratum regio frontal

Wound toilet
Hecting luka
Inj TT 0,5cc/IM
Asam mefenamat 500mg 3x1
Ranitidin 150mg 2x1
Cefadroxyl 500mg 2x1

51. Tn. H ; 22 thn


S : Pasien datang dengan keluhan luka pada lengan bawah tangan kiri setelah terjatuh 1 jam
yll. Nyeri (+)
Riw. Pingsan (-)

O:

A : Clear
B : 18x/m
C : 90x/m
D : GCS 15
E : 36,2 oC

Regio Antebrachii sinistra :


Tampak luka ukuran 2 cm x 0,5 cm, Deformitas -, bone expose -, perdarahan aktif +, nyeri +.
Pergerakan aktif & pasif terbatas karena nyeri
NVD CRT < 2s

A: Open fracture Antebrachii Sinistra

Bebat tekan
Wound toilet
Inj. Ketorolac 1 amp / 8 jam / IV
Inj. Ranitidine 1 amp/ 12 jam/ IV
Inj. Ceftriaxone 1gr / 12 jam / IV

52. An. D ; 10 th ; 20 kg
S:
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada kaki kiri setelah terjatuh dari motor.

O:
Status generalis :
sakit sedang/gizi cukup/compos mentis
BB : 20 kg

Status vitalis :
TD : 90/60 mmHg
N : 100 x/menit
P : 24 x/menit
S : 36,6oC

Status lokalis :
Regio dorsum pedis sinistra : luka robek ukuran 3,7 cm x 3,5 cm. CRT < 2 detik, ROM normal,
perdarahan aktif (-)
A : Vulnus laceratum regio dorsum pedis sinistra

Wound toilet
Hecting luka
TT 0,5 cc/IM
Paracetamol syrup 3x2 cth
Amoxicilin syr 125 mg 3dd2 cth

53. Tn. L ;34 thn

S: Pasien datang dengan keluhan jari telunjuk tangan kiri terpotong yang dirasakan ±2 jam
SMRS akibat terkena parang. Mekanisme trauma: pasien ingin mengupas kelapa muda tiba-
tiba ibu jari dan jari telunjuk terkena parang. Pusing tidak ada. Mual tidak ada, muntah tidak
ada.riw. penurunan kesadaran tidak ada. riw. darah sukar membeku saat luka disangkal.
Riw.Alergi tidak ada.

O:
Tanda Vital :
Ku: lemas / compos mentis
TD: 130/80 mmHg
N: 93x/i
P: 20x/i
S: 36,3 c

Pemeriksaan Fisik
Kepala: normocephal
Mata: anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: vesikuler, Rh (-/-), wh (-/-)
Abdomen: Supel, peristaltik (+) normal
Eksremitas: akral hangat
Status lokalis regio manus digiti II (S):
Look : deformitas (+), hematoma (-), edema (-), Perdarahan (+)
Feel : nyeri tekan (+) teraba hangat
Move : Gerakan tidak aktif dan Pasif sulit dinilai karena Nyeri.
NVD :extended thumb dan ok sign sulit dinilai karena nyeri, adduksi-abduksi (+), pulsasi
A.radialis dan A. Ulnaris teraba.

Laboratorium:
wbc: 7.810,
hb: 12,5,
plt: 267.000,
GDS: 87,
CT: 6’15”, BT: 2’30”
RDT covid-19: NR

Radiologi :
x-ray manus sinistra: fraktur phalanx digiti II

A : Open fracture phalanx digit II manus sinistra

-Ivfd RL 16 tpm
-Inj. Asam Traneksamat 500mg/8j/iv
-Inj. Ketorolac 30mg/8j/iv
-Inj. Ranitidine 25 mg/8jam/iv
-Inj. ceftriaxone 1 gr/24jam/iv
-Konsul Bedah
-Rencana operasi
-Puasa 8 jam sebelum operasi
-Konsul orthopedic

54. Tn. W ; 22 thn

S: Pasien masuk dengan nyeri pada bahu kiri setelah terjatuh dari motor. Mekanisme
trauma pasien sedang mengendarai motor kemudian pasien kehilangan kendali dan terjatuh
tertumpu pada bahu kirinya. Riw. pingsan (-), mual (-), muntah (-). Pasien datang dengan
keadaan sadar penuh.

O:
Primary survey :
A : clear
B : simetris, RR 24 x/menit
C : BP 120/80 mmHg, HR 84 x/menit
D : GCS 15
E : 36,5oC

Secondary survey :
Left shoulder :
deformitas (+), krepitasi (-), NVD baik, ROM terbatas karena nyeri

Foto xray shoulder :


caput os humeri sinistra bergeser ke cranial

A:
left shoulder joint subluxation

IVFD Ringer laktat 28 tpm


Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam/IV
Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam/IV
Pasang Armsling
Konsul DPJP Orthopedi
55. Tn. M ; 50 thn

S:
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada bokong sejak 2 bulan yang lalu. Awalnya berupa
bisul kecil, kemudian membesar.

O:
Status generalis:
sakit sedang/gizi lebih/compos mentis
Status vitalis:
TD : 140/70 mmHg
N : 88 x/menit
P: 18 x/menit
S: 38,7oC

Status Generalis
Mata : Anemis -/-. Ikterus -/-
Leher : Pem. KGB (-), Pem. Kel. Tiroid (-)
Pulmo : Bp. vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Cor : BJ I/II murni reguler, bising (-)
Abdomen : Supel, Peristaltik (+) kesan menurun. Hepar dan lien tidak teraba.
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik

Status lokalis:
Tampak abses di area gluteus (+) berukuran 4 cm x 3 cm, eritema (+), pus (+)

A : Abses Gluteus Dextra

IVFD NaCl 0,9% 28 tpm


Inj. Ceftriaxon 1 gram/24 jam/IV
Inj. Metronidazole 500 mg/8 jam/IV
Inj. Ketorolac 1 amp/8 jam/IV
Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam/IV
Rencana Debridement

Ny. M ; 43 thn

S:
Pasien datang dengan keluhan luka pada kaki kanan sejak +- 1 tahun yll. Riwayat DM (+)

O:
Status generalis :
Sakit sedang/gizi cukup/compos mentis
Status vitalis :
td 110/70
N 88
S 37,4
P 20

Tampak ulkus pada malleolaris lateral dextra Uk +- 3x3x1 cm 


Pus+,necrotic+, perdarahan aktif - 

Tampak ulkus pada plantar pedis dextra uk +- 3x2x1 cm

A : Ulkus Diabetik
Pus+, necrotic -, perdarahan aktif

IVFD RL 28 tpm
Inj. ranitidine 1amp/12jam/iv
Inj. ketorolac 1amp/ 8jam/ iv
Inj. ceftriaxone 1gr/12 jam/ iv
Rencana Debridement

Tn. N ; 70 thn
S:
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada bokong sejak 2 bulan yang lalu. Awalnya berupa
bisul kecil, kemudian membesar.

O:
Status generalis:
sakit sedang/gizi lebih/compos mentis
Status vitalis:
TD : 140/70 mmHg
N : 88 x/menit
P: 18 x/menit
S: 38,7oC

Status Generalis
Mata : Anemis -/-. Ikterus -/-
Leher : Pem. KGB (-), Pem. Kel. Tiroid (-)
Pulmo : Bp. vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Cor : BJ I/II murni reguler, bising (-)
Abdomen : Supel, Peristaltik (+) kesan menurun. Hepar dan lien tidak teraba.
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik

Status lokalis:
Tampak abses di area gluteus (+) berukuran 4 cm x 3 cm, eritema (+), pus (+)

VFD NaCl 0,9% 28 tpm


Inj. Ceftriaxon 1 gram/24 jam/IV
Inj. Metronidazole 500 mg/8 jam/IV
Inj. Ketorolac 1 amp/8 jam/IV
Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam/IV
Rencana Debridement
Tn. H ; 38 thn

S:Pasien datang dengan keluhan susah BAK sejak 1 jam SMRS. Keluhan ini sudah pernah
dialami namun kerap kali hilang timbul.

O:
A : clear
B : simetris, RR 20x/menit
C : BP 120/70 mmHg, HR 88 x/menit
D : GCS 15
E : S 37oC

Secondary survey :
suprapubik : bulging (+) nyeri tekan (+) massa sulit dinilai

A : Anuria susp. Batu Saluran Kemihh

IVFD Ringer laktat 24 tpm


Pasang kateter
Inj. Ketorolac 1 amp/8j/iv
Inj. Ranitidin 1 amp /12j/iv
Cek Ur Cr
Usul USG Abdomen

Tn. I ; 43 thn

S: Pasien datang dengan keluhan luka pada kaki kanan sejak 2 tahun yang lalu. awalnya luka
biasa dan biasa sembuh sendiri, sekarang semakin membesar dan sudah bernanah dan
nyeri. riwayat trauma disangkal. demam (+), bab dan bak dbn. riwayat hipertensi disangkal,
riwayat dm ada tapi tidak rutin berobat

O:
KU : Sakit sedang/ Composmentis / Gizi Baik
TTV:
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 87x/menit
RR : 22x/menit
Suhu: 36,2 C

Status Generalis
Mata : Anemis -/-. Ikterus -/-
Mulut : Kering (-)
Leher : Pem. KGB (-), Pem. Kel. Tiroid (-)
Pulmo : Bp. vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Cor : BJ I/II murni reguler, bising (-)
Abdomen : Supel, Peristaltik (+) kesan normal. Hepar dan lien tidak teraba.
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik

Status Lokalis
Tampak luka ulcus pada malleolaris lateral dextra uk 5x4x1 cm., pus +, necrotic -,
perdarahan aktif -
Tampak luka ulcus pada plantar pedis dxtra uk 4x2x1 cm, pus +, necrotic -, perdarahan aktif -

Lab:
WBC: 17.000
Hb: 15,1
PLT: 256.000
GDS: 322

IVFD NaCL 0,9% 16 tpm


Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam/IV
Inj. Metronidazole 500 mg/8 jam/IV
Inj. Ranitidine 1 amp/12 jam/IV
Inj. Ketorolac 1 amp/8 jam/IV
Novorapid 10-10-8
Levemir 0-0-1
Rawat luka

Tn. M ; 52 thn

S: Benjolan di area inguinal dialami sejak tadi malam. Benjolan sering dialami hilang timbul
tapi sejak tadi malam benjolan menetap. Benjolan disertai rasa nyeri. Nyeri dirasakan terus-
menerus. Mual (-), muntah (-), Demam (-). BAB terakhir kemarin. Kentut terakhir tadi pagi.

O:
TTV
TD : 116/72 mmHg
Nadi : 76x/mnt
RR : 20x/mnt
Temp : 36,5
SpO2 : 99% room air

PE :
Mata : KA -/- slight SI +/+,
Thoraks : RH -/- WH -/-
Abdomen : BU (+), kesan normal.
Ekstrimitas : crt <2 detik, akral hangat

Regio inguinal sinistra:


Posisi telentang :
• Inspeksi : Terdapat benjolan ukuran 4 cm 3 cm, Hiperemis (-), warna sama dengan kulit
sekitar.
• Palpasi : Massa dengan permukaan rata, konsistensi kenyal padat, mobile, batas tidak
jelas, nyeri tekan (-), tidak ada tanda peradangan, suhu perabaan sama dengan suhu kulit.
Transiluminasi (-)

A : Hernia Inguinalis Lateral Sinistra Irreponible

- Elevasi tungkai
- IVFD RL 28 tpm
- Inj. Ketorolac 1 amp/ 8 jam / IV
- Inj. Ranitidine 1 amp/ 12 jam/ IV
- Rencana repair hernia

An. D ; 10 thn ; 20 kg

S:
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada kaki kiri setelah terjatuh dari motor.

O:
Status generalis :
sakit sedang/gizi cukup/compos mentis
BB : 20 kg

Status vitalis :
TD : 90/60 mmHg
N : 100 x/menit
P : 24 x/menit
S : 36,6oC

Status lokalis :
Regio dorsum pedis sinistra : luka robek ukuran 3,7 cm x 3,5 cm. CRT < 2 detik, ROM normal,
perdarahan aktif (-)

A : Vulnus laceratum regio dorsum pedis sinistra

Wound toilet
Hecting luka
TT 0,5 cc/IM
Paracetamol syrup 3x2 cth
Amoxicilin syr 125 mg 3dd2 cth

Ny. I ; 48 thn

Pasien datang dengan keluhan muntah –muntah sebanyak 7 x , disertai nyeri ulu hati+,
demam sejaak 1 minggu yang laalu, luka pada kaki kiri sejak 1 minggu yang lalu, riwayat DM
+, Riwayat HT disangkal
KU : Sakit sedang, Ks: Composmentis
TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 78 x/m
R : 20 x/m
S 38,5

Kepala : normocephal
Conjuntiva : anemis -/-
Thorax :
Pulmo : vesikuler +/+, RH -/-, wh -/-,
Cor : BJ I/II murni reguler
Abdomen :
I : kesan datar
A: peristaltik +, kesan normal
P: tympani
P: nyeri tekan epigastrium +
Ekstremitas : akral hangat +/+
Pedis sinistra : tampak luka dengan tepi hitam , p luka sekitar 3 cm, teraba hangat disekitar
luka

Lab
Darah rutin : wbc : 16.200
GDS : 267 mg/dl
A: DM tipe II + ulkus DM

IVFD RL 20 tpm
- Inj. Omeprazole 40 mg/24j/iv
- Inj.ondancetron 4 mg/12j/iv
- Inj. Ceftriaxone 1gr/12jam/IV
- Metronidazole 500 mg/8jam/IV
- Paracetamol tab 500 mg 3 x 1
- Metformin 3 x 500 mg

Tn. M ; 46 thn

Pasien datang dengan keluhan perut yang dirasakan semakin membesar sejak 1 minggu
terakhir setelah perutnya di urut karena jarang BAB. Nyeri perut (-). Mual (-) Muntah (-).
BAB kesan encer frekuensi 1x tadi pagi. Riw. BAB disertai darah (-).
BAK kesan normal.
Riwayat DM(-) HT(-)

O/
Gcs 15
TD :120/80 mmHg
N : 98x/i
P :20x/i
S :36,6 C

Abdomen: Distended (+) Peristaltik (+) Metalic sound (+) Nyeri tekan (-)

RT:
Perianal dan perineum tidak meradang, tidak tampak massa tumor.

Sfingter ani mencekik, mukosa licin, tak teraba massa tumor, tak teraba penonjolan prostat
kearah rektum, tidak terasa nyeri.

Pada handscoen
ada feses, tak ada darah, tak ada lendir.

A : susp ileus obstruktif

Omeprazole 1amp/12jam/iv
Ketorolac 1amp/12jam/iv
Ceftriaxone 2gr/24jam/PB
Pasang NGT dekompresi
Pasang Kateter urine
Rencana laparatomi

Tn. S ; 47 thn

Pasien datang dengan keluhan bengkak pada daerah bokong kanan dan menjalar sampai ke
perineum hingga skrotum yang dirasakan sejak 1 minggu terakhir. Bengkak dirasakan
sangat nyeri. Bengkak awalnya berukuran kecil di daerah bokong kanan yang lama-kelamaan
semakin membesar. Sebelum ke RS bengkak di daerah bokong kanan mengeluarkan nanah
bercampur darah. Demam (-) Lemas (+)
BAB dan BAK kesan normal.
Riwayat DM (+) dan berobat tidak teratur.

O/
KU: Sedang
GCS: E4M6V5
TD : 143/67 mmHg
N : 113x/menit
P : 20x/menit
S : 36,7 C

Mata: An -/-
Thorax: BP Vesikuler, Ronkhi -/- Wh-/-
Abdomen: Peristaltik (+) kesan normal.
Ekstremitas: Edema(-) Akral teraba hangat.

Status lokalis:
- Tampak edema (+) eritema (+) Pus (+) bercampur darah. Perdarahan aktif (-) nyeri tekan
(+) regio gluteus dextra hingga ke perineum. Fluktuasi (+)
- Tampak edema (+) eritema (+) ekskoriasi (+) nyeri tekan (+) regio scrotum. Fluktuasi (+)

A/
- Fournier abses
- DM Tipe II

1. IVFD RL 28 tpm
2. Cefriaxone 2gr/24jam/iv dalam NaCl PBG
3. Ranitidine 1 amp/12jam/iv
4. Ketorolac 1 amp/8jam/iv

Ny. M ; 53 thn

Pasien rujukan dari PKM Madello datang dengan keluhan lemas dan tidak bisa menggerakan
ekstremitas bagian kiri sejak 2 minggu terakhir. Pasien juga tidak dapat berbicara tetapi
mengerti dengan instruksi. Pasien dengan riwayat Ca Mammae Dextra sejak bulan
desember 2021. Demam (-) Mual (-) muntah (-).
Sebelumnya pasien dirawat di RSUD Barru dengan Ca Mamme 15 hari yang lalu.

GCS 15
KU Lemah
Airway: clear
Breathing :
P: 20x/i
Circulation : N: 120x/i
TD : 162/84 mmHg
S : 38,4 C
Sp.O: 97% dengan O2 9 lpm via sungkup

Status lokalis mammae dextra:


- tampak lesi berwarna hitam, kulit payudara mengkerut. perdarahan aktif (-)

Kekuatan Motorik:
14
14
(Hemiparese dextra)

A: Ca Mammae Dextra susp. Metastasis

O2 9 lpm via sungkup


IVFD RL 20 tpm
Ranitidin 1amp/12jam/IV
Ketorolac 1amp/8jam/IV
Ceftriaxone 2gr/24jam/PB nacl
Mersibion 1 amp/24 jam/drips iv

Ny. N ; 51 thn

Pasien datang dengan keluhan utama nyeri pada pinggang kiri sejak 2 minggu terakhir
dirasakan menjalar hingga pusar. nyeri hilang timbul. Demam (-). Riwayat demam (-). Mual
(+) muntah (+) frekuensi 2x hari ini.
BAK kadang sedikit-sdikit dan kadang nyeri saat BAK.
BAB kesan biasa.
Riwayat Hipertensi tidak terkontrol

O:
GCS 15
TD : 150/100 mmHg
N: 86x/menit
P: 20x/menit
S: 36.7 C

Nyeri ketok CVA (-)

A : Kolik renal ec susp BSK

Tn. A ; 62 thn
Pasien masuk dgn nyeri pada kepala post kll motor tadi subuh, riwayat penurunan
kesadaran (-) mual (-) muntah (-)
Riwayat keluar darah dari hidung dan telinga (-). Pasien juga mengeluh nyeri pada bagian
dada sebelah kiri. Pasien juga mengeluh nyeri pada tangan kiri.

Mekanisme trauma:
Pasien sedang mengendarai motor menggunakan helm kemudian terjatuh ke arah depan
dan menghantam tanah.

Airway: clear
Breathing : simetris ki-ka,
P: 20x/mnt wh -/- rh -/-
Circulation : N: 93x/mnt
TD: 107/72 mmHg
GCS 15 (E4M6V5)

Status lokalis:
- Tampak hematom regio supraorbital sinistra disertai luka robek, perdarahan aktif (+)
- Tampak luka memar pada regio orbital sinistra, Visus sulit dievaluasi karena pasien
kesulitan membuka mata.
- Tampak luka robek regio manus sinistra, perdarahan aktif (-)

A:
Trauma Capitis Ringan + Vulnus laceratum multiple

- O2 4-6 lpm via nasal kanulo


- IVFD RL 28 tpm
- Ranitidin 1amp/12jam/IV
- Ketorolac 1amp/8jam/iv
- Ceftriaxone 2 gr/24jam/iv dalam NaCl PGB
- Jahit situasi regio supraorbital sinistra

Ny. S ; 60 thn

Pasien datang dengan keluhan luka pada daerah selangkangan dan daerah suprapubik yang
dirasakan sangat nyeri sejak 1 bulan terakhir. Riwayat DM (+) dan mengkonsumsi
Metformin.
Demam (+) Batuk (-) Mual (-) Muntah (-).
BAB dan BAK kesan normal.
Riw. HT (-).

O/
KU: Sedang
GCS: E4M6V5
TD : 120/70 mmHg
N : 84x/menit
P : 20x/menit
S : 37 C

Mata: An +/+
Thorax: BP Vesikuler, Ronkhi -/- Wh-/-
Abdomen: Peristaltik (+) kesan normal. NT
Ekstremitas: Pitting Edema (+) dorsopedis sinistra. Akral teraba hangat.

A/
- Ulkus Diabetik
- DM Tipe II

1. IVFD RL 28 tpm
2. Cefriaxone 2gr/24jam/iv dalam NaCl PBG
3. Ranitidine 1 amp/12jam/iv
4. Ketorolac 1 amp/8jam/iv
5. Rencana insisi drainase

An. A ; 10 thn ; 24 kg

Pasien masuk RS dengan keluhan utama luka pada telapak kaki kiri yang dialami sejak 1 jam
sebelum masuk RS akibat tertusuk patahan tusuk sate setelah bermain. Orang tua sudah
membersihkan luka tapi anak mengeluh seperti masih ada serpihan kayu yang tertinggal
saat berjalan
O:
Keadaan umum: Sakit sedang/gizi baik/ sadar
BB : 14 KG
N : 90x/i
P : 24x/i
S : 36,5
Konjuntiva anemis -/- Sklera okterik -/-
Rh -/- Wh-/-
BJ I/II Murni reguler
Peristaltic kesan normal
Status lokalis region plantar pedis sinistra: tampak luka tusuk di telapak kaki kiri, nyeri tekan
(+), perdarahan aktif (-)

A: Vulnus ictum region plantar pedis sinistra

Cross insisi + rawat luka + Jahit luka


Ibuprofen syrup 100mg/5ml 3x1 cth
Cefadroxil syrup 125 mg/5 ml 2x1 cth
Rawat Jalan

An. M ; 8 thn ; 20 kg

S:
Pasien masuk RS dengan keluhan utama luka terbuka pada telapak kaki kanan yang dialami
sejak 30 jam sebelum masuk RS akibat tertusuk pecahan beling
O:
Keadaan umum: Sakit sedang/gizi baik/ sadar
BB : 20 kg
N : 90x/i
P : 24x/i
S : 36,5
Konjuntiva anemis -/- Sklera okterik -/-
Rh -/- Wh-/-
BJ I/II Murni reguler
Peristaltic kesan normal
Status lokalis region plantar pedis dextra: tampak luka terbuka di telapak kaki kiri, nyeri
tekan (+), perdarahan (+)

A: Vulnus laceratum region plantar pedis dextra

Hecting + rawat luka


Ibuprofen syrup 100mg/5ml 3x1 cth
Cefadroxil syrup 125 mg/5 ml 2x1,5 cth
Rawat Jalan
Tn. M ; 52 thn

pasien di IGD atas nama Tn. Mallo / 51 tahun datang dengan keluhan nyeri panggul dan
bengkak pada bagian testis setelah terjatuh dari pohon dan membentur pagar setekitar
pukul 18.00 WITA kemarin sore. Pasien belum BAK sejak kejadian. Pasien mengaku ada rasa
ingin berkemih tetapi tidak bisa dikeluarkan.

Mekanisme trauma:
Pasien sedang memanjat pohon dengan tinggi kurang lebih 3 meter kemudian terjatuh dan
membentur pagar dalam posisi terduduk.

Airway : clear
Breathing : P: 20x/i
SpO2: 98% tanpa modalitas
Circulation : TD : 120/80 mmHg
N: 87x/i
Disability: GCS 15 (E4M6V5)

Status lokalis:
Tampak meatal bleeding (+)
Tampak hematome regio scrotum, udem (+) nyeri tekan.
Tampak hematom regio perineum (butterfly hematome (+)), nyeri tekan (+)

Darah rutin terlampir.

A:
Trauma Tumpul Perineum DD/ Ruptur Urethra

IVFD RL 28 tpm
Ranitidin 1amp/12jam/IV
Ketorolac 1amp/8jam/IV
Ceftriaxone 2gr/24jam/PB nacl

An. A ; 10 thn ; 14 kg

S
Pasien masuk RS dengan keluhan utama luka pada telapak kaki kiri yang dialami sejak 1 jam
sebelum masuk RS akibat tertusuk patahan tusuk sate setelah bermain. Orang tua sudah
membersihkan luka tapi anak mengeluh seperti masih ada serpihan kayu yang tertinggal
saat berjalan
O:
Keadaan umum: Sakit sedang/gizi baik/ sadar
BB : 14 KG
N : 90x/i
P : 24x/i
S : 36,5
Konjuntiva anemis -/- Sklera okterik -/-
Rh -/- Wh-/-
BJ I/II Murni reguler
Peristaltic kesan normal
Status lokalis region plantar pedis sinistra: tampak luka tusuk di telapak kaki kiri, nyeri tekan
(+), perdarahan aktif (-)

A: Vulnus ictum region plantar pedis sinistra

Cross insisi + rawat luka + Hecting luka


Ibuprofen syrup 100mg/5ml 3x1 cth
Cefadroxil syrup 125 mg/5 ml 2x1 cth
Rawat Jalan

An. D ; 10 thn ; 20 kg

S: Pasien datang dengan keluhan nyeri pada kaki kiri setelah terjatuh dari pohon.
Mekanisme trauma anak sedan memanjat pohon kemudian kehilangan keseimbangan
sehingga terjatuh. Anak datang dalam keadaan sadar, riw. pingsan tidak ada, mual muntah
tidak ada

O:
Status generalis :
sakit sedang/gizi cukup/compos mentis
BB : 20 kg
Status vitalis :
TD : 90/60 mmHg
N : 100 x/menit
P : 24 x/menit
S : 36,6oC

KU: Sakit sedang / Composmentis


Mata : An-/-, Ikt-/-, Pupil isokor 2,5 mm/2,5 mm, RCL +/+, RCTL +/+
Thoraks :
Inspeksi : Jejas (-), hematoma (-)
Auskultasi : Bp. vesikuler, Rh-/-WH -/- ; BJ I/II murni reguler, bising (-).
Abdomen : Peristaltik(+), kesan normal.
Ekstrimitas : crt <2 detik, akral hangat, petekie (-)

Status lokalis :
Regio dorsum pedis sinistra : luka robek ukuran 3,7 cm x 3,5 cm. CRT < 2 detik, ROM normal,
perdarahan aktif (-)

A : Vulnus laceratum regio dorsum pedis sinistra

Wound toilet
• Hecting luka
• TT 0,5 cc/IM
• Paracetamol syrup 3x1 cth
• Cefadroxil 2x2 cth

An M ; 8 thn ; 20 kg

S:
Pasien masuk RS dengan keluhan utama luka terbuka pada telapak kaki kanan yang dialami
sejak 30 jam sebelum masuk RS akibat tertusuk pecahan beling
O:
Keadaan umum: Sakit sedang/gizi baik/ sadar
BB : 20 kg
N : 90x/i
P : 24x/i
S : 36,5
Konjuntiva anemis -/- Sklera okterik -/-
Rh -/- Wh-/-
BJ I/II Murni reguler
Peristaltic kesan normal
Status lokalis region plantar pedis dextra: tampak luka terbuka di telapak kaki kiri, nyeri
tekan (+), perdarahan (+)

A: Vulnus laceratum region plantar pedis dextra

Hecting
Ibuprofen syrup 100mg/5ml 3x1 cth
Cefadroxil syrup 125 mg/5 ml 2x1,5 cth
Rawat Jalan

Tn. Z ; 24 thn

S: Luka robek di pelipis kiri dan luka lecet di wajah dialami sejak 30 menit SMRS akibat
terjatuh dari motor, pasien mengonsumsi alcohol.
MOI: Pasien bawa motor dengan kecepatan 50 km/jam dan jatuh ke got, pingsan (-),
muntah (-)

A: Open paten clear


B: RR 20 SpO2 99%
C: TD 130/87 N 105 CRT < 3 detik
D: GCS 15
E: S 36.5
R. Supraorbita S : V Laceratum ukuran 4x2 perdarahan aktif (+)
Facialis : M V Exoriatum
Menolak hecting

A: V Laceratum R Supraorbita S + M V Excoriatum

Wound Toilet
Asam mefenamat 3x500mg
Amoxicillin 3x500mg

GAWAT DARURAT

Anda mungkin juga menyukai