I. PENDAHULUAN
Ginjal merupakan organ tubuh yang mempunyai peranan penting dalam
mengatur keseimbangan air dan elektrolit, mengeluarkan sisa hasil metabolism
tubuh yang tidak dibutuhkan. Dengan demikian fungsi primer ginjal adalah
mempertahankan volume dan komposisi cairan ekstraselular berada dalam
batas normal. Komposisi dan volume cairan ekstraselular ini dikontrol oleh
filtrasi glomerulus, reabsorbsi dan sekresi tubulus. Tiga kategori umum tes
fungsi ginjal adalah :
1. Tes fungsi glomerulus (fungsi filtrasi) : tes klirens
2. Tes kerusakan glomerulus, tubulus atau keduanya : BUN, rasio BUN –
kreatinin serum, kreatinin serum
3. Tes fungsi tubulus (fungsi reabsorbsi dan sekresi) : Tes Osmolalitas serum
dan urin.1,2
Osmolalitas cairan adalah ukuran konsentrasi partikel solut (zat terlarut)
dalam suatu larutan. Semakin tinggi osmolalitas, semakin tinggi konsentrasi
solut atau semakin rendah konsentrasi air dalam larutan tersebut. Air akan
berpindah dengan cara osmosis dari area yang konsentrasi solutnya lebih rendah
(konsentrasi air lebih tinggi) ke area yang konsentrasi solutnya lebih tinggi
(konsentrasi air lebih rendah). Osmosis hanya terjadi jika terdapat perbedaan
konsentrasi solut yang tidak dapat menembus membran plasma di intrasel dan
ekstrasel. Ion natrium merupakan solut yang banyak ditemukan di cairan
ekstrasel, dan ion utama yang berperan penting dalam menentukan aktivitas
osmotik cairan ekstrasel, sedangkan di dalam cairan intrasel, ion kalium
bertanggung jawab dalam menentukan aktivitas osmotik cairan intrasel.
Distribusi yang tidak merata dari ion natrium dan kalium ini menyebabkan
II. TUJUAN
Tujuan tutorial ini adalah sebagai tes fungsi tubulus ginjal dengan
menggunakan alat osmomter metode Freezing point depression.
b. Reagen
Prosedur sederhana untuk persiapan reagen standar pemeriksaan
osmolalitas adalah sebagai berikut:
i. Reagent-grade NaCl dipanaskan pada suhu 200oC selama 1
malam untuk membuang air yang terdapat di dalam kristal.
ii. Setelah didinginkan, kemudian campurkan NaCl tersebut sesuai
jumlah osmolalitas yang diharapkan dengan 1 kg aquadest.
iii. Reagen standar disimpan didalam botol kaca ataupun polietilen
yang bersih.
iv. Reagen stabil selama 3-6 bulan pada suhu ruang. 8
B. Analitik
1. Prinsip
Freezing-point depression merupakan proses turunnya titik beku cairan
apabila ditambahkan suatu zat terlarut. Hal ini bergantung pada
besarnya jumlah partikel terlarut di dalam cairan tersebut, yang
dinamakan sebagai properti koligatif. Sebagai contoh, air membeku
pada 0oC. 9
2. Cara Kerja
C. Pasca Analitik
1. Nilai rujukan
Hasil pengukuran kadar osmolalitas dinyatakan dalam satuan mOsm/kg
H2O. Kadar normal berkisar antara 285-310 mOsm/kg H2O. 10
2. Linearitas
Alat ini dapat mengukur kadar osmolalitas pada rentang nilai 0-2000
mOsm/kg H2O. 10
.
DAFTAR PUSTAKA
2. Gowda S, Desai PB, Kulkarni SS, Hull W, Math AAK, Vemekar SN,
Markers of renal function test. N Am J Med Sci.2010
3. Lillian, MA, Kristy Shanahan, Urinalysis and Body Fluids. 2th, ED.
Lippincott Williams and Wilkins, 2011, Philadelphia, PA 19106 USA, p :
19-21
5. Kaplan L.A., Pesce A.J. 1989. Clinical Chemistry. Theory, analysis , and
correlation. Mosby Company. USA. pp: 879-881.