Anda di halaman 1dari 17

PEMANTAPAN MUTU

LABORATORIUM
AKURASI DAN PRESISI
(Pertemuan 2)

Barrianti, S.ST, MM
PENDAHULUAN
KEANDALAN TES LABORATORIUM

Keandalan •

Presisi
Impresi
Laboratoriu • Akurasi
m • Inakurasi

• Sensifitas
Keandalan •

Spesifitas
Nilai ramal positif
Diagnostik • Nila ramal negatif
Akurasi ( Ketepatan)
 Kemampuan untuk mengukur dengan tepat
sesuai dengan nilai benar (true value) setelah
dilakukan secara berulang.
 Nilai replika analisis semakin dekat dengan
sampel yang sebenarnya maka semakin akurat.
 Akurasi dapat diukur secara kuantitatif, dalam
ukuran inakurasi ( ketidaktepatan).
 Pengukuran inakurasi dengan melakukan
pengukuran terhadap bahan kontrol yang telah
diketahui kadarnya.
Akurasi ( Ketepatan)
Perbedaan antara hasil pengukuran dengan nilai benar
bahan kontrol merupakan indikator inakurasi pemeriksaan.
Perbedaan ini disebut sebagai bias (d%) yang dapat
dihitung dengan persamaan:

d% = x ̅- NA x 100%
NA

• Keterangan :
• x̅ = rata-rata hasil pemeriksaan bahan kontrol
• NA = nilai benar bahan kontrol
• d% = nilai bias
Akurasi ( Ketepatan)
 Pengukuran inakurasi dapat dilakukan dengan
memenuhi dua syarat, yaitu:
1. Bahan kontrol diukur dengan metode baku
emas (Gold Standart).
2. Bahan kontrol masih dalam kondisi baik
 Nilai bias yang diperoleh selanjutnya dimasukan
dalam suatu plot untuk melihat sebarannya.
Pengukuran bias menjadi landasan penilaian
pemeriksaan-pemeriksaan selanjutnya
 Nilai bias ↑ ≈ akurasinya ↓ atau nilai bias ↓ ≈
akurasinya ↑
Akurasi ( Ketepatan)
Bagaimana jika nilai bias tinggi???

Lakukan Recovery , ada 2 cara, yaitu:


1. Metode Simulasi ( Spiked-Placebo recovery) atau metode
penambahan baku ( standard addition method)
Reagen (placebo) + analit bahan murni → dibandingkan
kadar standar
2. Metode Adisi ( penambahan analit standar/pure analit)
Sampel → dianalisis dibandingkan dengan sampel + analit →
dianalisis
Akurasi ( Ketepatan)
 Akurasi baik ≈ Nilai Recovery ( %)
mendekati 100%
 Perhitungan recovery dapat juga
ditetapkan dengan rumus sebagai berikut:

% 𝑅𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦= 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎𝑎𝑛 (𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖) X 100


ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 (𝑑𝑖ℎ𝑎r𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛)
Akurasi ( Ketepatan)
 Selain Recovery, Akurasi juga dapat dinilai berdasarkan uji
perbandingan hasil pemeriksaan dengan reagen kit lain melalui
uji korelasi menggunakan persamaan:

y= ax + b dan r

• Dimana :
• y : persamaan regresi
• a : slope, semakin mendekati 1 menunjukkan korelasi yang baik
• b : intersep, semakin mendekati 0 menunjukkan korelasi yang
baik
• r : koefisien korelasi semakin mendekati 1 menunjukkan korelasi
yang baik.
Akurasi ( Ketepatan)
Pergeseran hasil pemeriksaan
menunjukkan kesalahan sistematis
Presisi
 Nilai presisi menunjukkan seberapa dekat suatu
hasil pemeriksaan bila dilakukan berulang
dengan sampel yang sama.
 Presisi disajikan dalam bentuk impresisi yang
diekspresikan dalam ukuran koefisien variasi
(CV).
 Impresisi sebagai tolok ukur kesalahan acak,
perlu diberi batas sampai berapa besar impresisi
suatu pemeriksaan laboratorium dapat diterima
agar pemeriksaan itu masih mungkin untuk
digunakan dalam diagnosis klinik.
PRESISI
3 Pandangan Impresi
1. Impresisi diusahakan sampai sekecil mungkin
2. Impresisi dibatasi berdasarkan kegunaan klinik
secara rutin
3. Besarnya impresisi tidak boleh melampaui
variasi biologis
Rumus Tonks :

Batas Impresisi=1/4rentang nilai normal X 100%


rerata nilai normal
PRESISI
Manfaat impresisi untuk pemeriksaan
laboratorium kesehatan yaitu:

1. Mengetahui tingkat kesalahan disamping nilai


normal dan keterbatasan yang lain dari setiap
pemeriksaan laboratorium yg digunakan
2. Diperlukan pada tindak lanjut suatu penyakit
tertentu dengan menggunakan pemeriksaan
laboratorium
PRESISI

• Repeatability
Presis
i • Reproducibility
PRESISI
Pengukuran Presisi

• Presisi diukur sebagai Simpangan Baku ( Coefisien


Variasi = CV)
• Semakin kecil nilai CV (%) maka semakin teliti
sistem/metode tersebut dan sebaliknya.
• Presisi menandakan kesalahan acak (random error)
• Untuk memudahkan mendeteksi kesalahan analitik
tersebut, perlu membuat grafik yang disebut dengan
grafik kontrol diantaranya grafik levey-jennings.
AKURASI DAN PRESISI
ILUSTRASI

Akurasi dan Akurasi Rendah, Akurasi Tinggi Akurasi &


Presisi RENDAH Presisi Tinggi Presisi Rendah Presisi Tinggi
Daftar Pustaka
• Direktorat Laboratorium Kesehatan, Dirjen Pelayanan Medik,
DepKes RI, 2004, Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar
(Good Laboratory Practice), Cetakan ketiga, Jakarta
• Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik, DepKes RI, 2008,
Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar (Good Laboratory
Practice), Jakarta.
• Sitorus Marham dan Ani Sutiani,2013, Pengelola dan
Manajemen laboratorium Kimia, Yogjakarta, Graha ilmu.
• Donoseputro Marsetio dan Bina Suhendra, 1998, Pengantar
pemantapan kualitas Laboratorium Klinik
• Maria Tuntun Siregar: Wieke Sriwulan; Doni Setiawan; Anik
Nuryati. 2018, Kendali Mutu , Pusat Pendidikan SDM Kesehatan
Badan Pengemnangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
Semoga Bermanfaat
Terima Kasih
STAY HEALTHY , STAY SAVE, STAY AT HOME
SEMANGAT TERUS,,,

Anda mungkin juga menyukai