LABORATORIUM
Larutan Standar & Bahan Kontrol
Barrianti, S.ST, MM
Pengenalan Bahan Laboratorium
1. Reagen
2. Laruran Standar
3. Bahan Kontrol
4. Air
5. Media
LARUTAN STANDAR
A. Macam / Jenis
1. Standar Primer
Zat termurni dalam kelasnya, > 99%
Syarat:
Stabil
Dapat dibakar sampai suhu 105-110 C tanpa perubahan kimia
Tidak higroskopis
Mempunyai komposisi yang jelas
Dapat disiapkan dengan kemurniaan >99%
Dapat dianalisis secara tepat
Mempunyai ekivalensi berat yang tinggi sehingga kesalahan penimbangan
Berefek minmal terhadap konsentrasi larutan standar
LARUTAN STANDAR
2. Standar Sekunder
merupakan zat-zat yang konsentrasi dan kemurniaannya ditetapkan melalui analisis dengan perbandingan
terhadap standar primer
B. Dasar Pemilihan
Standar primer merupakan standar yang direkomendasikan ,
Standarisasi digunakan larutannya.
C. Pengadaan
Tingkat persediaan harus sama dengan jumlah persediaan
Perkiraan jumlah kebutuhan berdasarkan jumlah pemeriksaan untuk periode 6-12 bulan kedepan
Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bahan mulai dari pemesanan sampai bahan diterima
perlu diperhitungkan
LARUTAN STANDAR
D. PenyImpanan
1. Perputaran pemakaian dengan menggunakan kaidah
2. Tempat penyimpanan
3. Suhu/ kelembaban
4. Waktu penyimpanan dengan melihat masa kadaluarsa
5. Incompatibility/ bahan kimia yang tidak boleh bercampur
BAHAN KONTROL
Pemantapan Pemantapan
Penyediaan
Kualitas Uji Mutu
Bahan Kontrol
Laboratorium Laboratorium
BAHAN KONTROL
A. Macam Bahan Kontrol
1. Sumber bahan Kontrol :
Manusia
Binatang
Bahan kimia murni
2. Bentuk Bahan Kontrol
Cair
Padar bubuk
Strip
3. Buatan
Dibuat Sendiri
Pooled sera ( sisa serum pasien)
Larutan spikes ( bahan kimia murni)
Hemolisat
Dibeli dalam bentuk jadi
Bahan Kontrol Unassayed
Bahan control Assayed
BAHAN KONTROL
B. Dasar Pemilihan Bahan Kontrol
1. Spesimen yang diperiksa
Spesimen manusia >>> Bahan kontrol berasal dari manusia
Spesimen air >>> Bahan kontrol dari bahan kimia
2. Penggunaan
Bahan kontrol dari bahan kimia >>> pemeriksaan kimia lingkungan, kimia klinik & urinalisis
Bahan Kontrpl assayed >>> uji ketepatan dan ketelitian uji kualitas reagen/alat/metode
pemeriksaan
Bahan control unassayed >>> uji ketelitian suatu pemeriksaan
Kuman control >>> uji mutu reagen/media pada bidang mikrobiologi
3. Stabilitas Bahan control
Padat >>> stabil
Strip >>> kestabilan kurang terjamin & bahaya infeksi tinggi
BAHAN KONTROL
C. Pengadaan Bahan Kontrol
Tingkat persediaan harus sama dengan jumlah persediaan
Perkiraan jumlah kebutuhan berdasarkan jumlah pemeriksaan untuk periode 6-12 bulan kedepan
Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bahan mulai dari pe
mesanan sampai bahan diterima perlu diperhitungkan
25
BAHAN KONTROL
PENGUJIAN BAHAN KONTROL
(UJI PENDAHULUAN)
Setelah diperoleh 25 nilai pemeriksaan, hitung nilai rata-rata ( mean), standar deviasi (SD)
Koefisien variasi (CV), batas peringatan dan batas kontrol
1. Nilai rata rata (𝒙̅) : ̅x = ∈𝒙
𝒏
2. Deviasi Standar ( SD) :√∈( 𝒙𝟏−𝒙)²
𝒏−𝟏
3, Koefisien variasi : 𝑺𝑫 x 100%
𝒙̅
4, Batas peringatan : 𝒙̅± 𝟐 𝑺𝑫
5, Batas kontrol : 𝒙̅± 𝟑 𝑺𝑫
13 Penghitungan Data (1)
Rerata
Standar Deviasi
Coefficient of
Variation
BAHAN KONTROL
PENGUJIAN BAHAN KONTROL
(UJI PENDAHULUAN)
Setelah diperoleh 25 nilai pemeriksaan, hitung nilai rata-rata
( mean), standar deviasi(SD) Koefisien variasi (CV), batas
peringatan dan batas kontrol
Teliti kembali apakah ada nilai yang melebihi batas kontrol, bila ada
nilai tersebut dihilangkan. Hitung kembali nilai mean, SD,CV, batas
peringatan, batas kontrol
Nilai mean dan SD yang diperoleh sebagai nilai rujukan periode
kontrol.
BAHAN KONTROL
PENGUJIAN BAHAN KONTROL
(UJI KONTROL)
b. Periode Kontrol
Merupakan periode untuk menentukan ketelitian pemeriksaan pada
hari tersebut prosedur periode kontrol untuk pemeriksaan, kimia
klinik, hematologi dan kimia Lingkungan sebagai berikut:
Periksa bahan kontrol setiap hari kerja
Catatlah nilai yang diperoleh pada formulir periode kontrol
BAHAN KONTROL
Formulir Periode Kontrol
Uji ketelitian- ketepatan
Bulan.......... tahun...........
Tanggal N X1 X1 - 𝒙̅
1
2
3
25
BAHAN KONTROL
Grafik Kontrol
40
35
30
25
Level 3
20 Level 2
15 Level 1
10
5
0
1 2 3 4 25
BAHAN KONTROL
EVALUASI 13𝑠 : Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari kontrol apabila hasil pemeriksaan
satu bahan kontrol melewati batas X± 3 𝑆
22𝑆 : Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari kontrol, apabila hasil
pemeriksaan 2 kontrol berturut turut keluar dari batas yang sama yaitu X±2𝑆
R4s : Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari kontrol, apabila perbedaan antar
2 hasil kontroln yang berturut-turut melebihi 4S( satu kontrol diatas + 2S , lainnya dibawah
-2S ).
41𝑠 : Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari kontrol, apabila 4 kontrol
berturut-turut keluar dari batas yang sama baik x + S maupun x – S.
I0x : Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar kontrol, apabila 10 kontrol berturut-
turut berada pada pihak yang sama dari nilai tengah.
Aturan-aturan kontrol diatas dapat mendeteksi gangguan ketelitian (kesalahan acak) atau
gangguan ketepatan (kesalahan sistematik).
▪ Aturan kontrol yang mendeteksi kesalahan acak (random error) : 13s, R4s
▪ Aturan kontrol yang mendeteksi kesalahan sistematik (systematic error) “22s, 41s,I0x, 13s.
BAHAN KONTROL
UJI KETEPATAN dipakai serum kontrol yang telah diketahui rentang nilai kontrolnya
(assayed).
Hasil pemeriksaan uji ketepatan ini dilihat apakah terletak di dalam
atau diluar rentang nilai kontrol menurut metode pemeriksaan yang
sama.
Bila terletak di dalam rentang kontrol, maka dianggap hasil
pemeriksaan bahan kontrol masih tepat sehingga dapat dianggap
hasil pemeriksaan terhadap spesimen juga tepat.
Bila terletak di luar rentang nilai kontrol, dianggap hasil
pemeriksaan bahan kontrol tidak tepat sehingga hasil pemeriksaan
terhadap spesimen juga dianggap tidak tepat
Daftar Pustaka
Maria Tuntun Siregar: Wieke Sriwulan; Doni Setiawan; Anik Nuryati. 2018, Kenali Mutu ,
Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Badan Pengemnangan dan Pemberdayaan SDM
Kesehatan
Direktorat Laboratorium Kesehatan, Dirjen Pelayanan Medik, DepKes RI, 2004, Pedoman
Praktek Laboratorium Yang Benar (Good Laboratory Practice), Cetakan ketiga, Jakarta
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik, DepKes RI, 2008, Pedoman Praktek
Laboratorium Yang Benar (Good Laboratory Practice), Jakarta.
Sitorus Marham dan Ani Sutiani,2013, Pengelola dan Manajemen laboratorium Kimia,
Yogjakarta, Graha ilmu.
Donoseputro Marsetio dan Bina Suhendra, 1998, Pengantar pemantapan kualitas
Laboratorium Klinik
Retno dan Abdul Karim, 1998, Pemantapan Kualitas Laboratorium Mikrobiologi Klinik.
SEMOGA
BERMANFAAT
TERIMA KASIH