Biomed
Sensitifitas Klinis :
Persentase hasil positif sejati diantara pasien
yang berpenyakit (positifitas diantara yang
berpenyakit) :
Positif sejati
X 100%
Positif sejati + Negatif palsu
Sensitifitas yang baik mendekati 100%
Sensitifitas analitik :
Diartikan sebagai batas deteksi, yaitu kadar
terendah suatu analit yang dapat dideteksi
oleh suatu metode. Sensitiftas tinggi
disyaratkan untuk tujuan skrining
Uji Biokimia :
Antigen dari suspensi bakteri (tabel)
Uji Fisik-Kimia :
Antigen diuji dengan hapusan untuk
mendapatkan kuman yang spesifik
Uji Aglutinasi :
diuji dengan antisera polivalen, diikuti antisera
monovalen
Uji Titrasi :
Menggunakan standar yang diketahui cut-off
nya, pada suhu, pH dan waktu tertentu
Uji Kemurnian : dengan beberapa antibodi, untuk
mendeteksi reaksi silang
Uji Binatang Percobaan
Uji Aglutinasi :
Diuji dengan antigen standar pada suhu, pH
dan waktu tertentu, bila terjadi aglutinasi
berarti antibodi tersebut spesifik
Uji Titrasi :
Menggunakan antigen standar yang diketahui
cut-off nya, untuk memastikan tidak adanya
antibodi non spesifik. Bila ada titer positif
dibawah cut-off berarti ada kontaminasi
Uji dengan berbagai antigen atau NaCl :
konfirmasi spesifisitas terhadap antigen
Spesifistas Klinis :
Persentase hasil negatif sejati diantara pasien
yang sehat (negatifitas diantara yang sehat) :
Negatif sejati
X 100%
Stabilitas Reagen :
Stabilitas Reagen dapat tercapai selama
penggunaan mengikuti panduan produsen
Perhatikan pengaruh suhu dan hindari
kontaminasi silang
Stabilitas Sampel Serum maupun plasma :
Suhu 2-8 C : 3 hari
Suhu Freezer Compartemen : 1 bulan
Suhu Deep Freezer (-20 C) : 6 bulan
Suhu -40C, -80C, -120C : > 6 bulan