Anda di halaman 1dari 34

Laporan Praktikum

QUALITY CONTROL ALAT-ALAT LABORATORIUM


MIKROBIOLOGI

Kelompok : B1 A
Kelas : D-IV B
Semester : VI (Enam)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES MATARAM
ANALIS KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV
MATARAM
2016/2017

Nama Anggota Kelompok :


1. Aeni Halawiya (P07134114050)
2. Ahmad Busyairi Asgar (P07134114051)
3. Aprilia Prastika (P07134114053)
4. Ari Kurniawati (P07134114054)
5. Baiq Arum Palawangan (P07134114056)
6. Baiq Evianita Putri (P07134114057)
7. Buana Putri Ayu (P07134114058)
8. Diah Ayu Rizki. S (P07134114059)
9. Divika Suci (P07134114060)
10. Emaliana (P07134114061)
11. Esti Amelia Utari (P07134114062)
12. Fatmawati Riskiantini (P07134114063)
13. Hana Fatinah (P07134114064)
14. Lalu Ahmad Afifi (P07134114073)
KALIBRASI INKUBATOR (INCUBATOR)

I. TUJUAN
Untuk mengetahui keakuratan serta kelayakan alat Inkubator yang digunakan untuk
pemeriksaan mikrobiologi.

II. DASAR TEORI


Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar
ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk
satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabularyof International Metrology
(VIM) kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai
yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili
oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran
yang diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain, Kalibrasi adalah kegiatan untuk
menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur
dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable)
ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan atau internasional
dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Tujuan Kalibrasi :
1. Mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat
dikaitkan/ditelusur sampai ke standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer
nasional dan / internasional), melalui rangkaian perbandingan yang tak
terputus.
2. Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional
penunjukan suatu instrument ukur.
3. Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar Nasional
maupun Internasional.
Manfaat Kalibrasi :
1. Menjaga kondisi instrument ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan
spesefikasinya.
2. Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada
peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki.
3. Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara nilai benar dengan nilai
yang ditunjukkan oleh alat ukur.
Salah satu alat yang penting dalam menunjang pemeriksaan dibidang mikrobiologi
yaitu inkubator. Inkubator adalah alat dengan suhu atau kelembaban tertentu yang
digunakan untuk menginkubasi atau memeram mikroba. Di dalam laboratorium
mikrobiologi digunakan untuk menumbuhkan bakteri pada suhu tertentu,
menumbuhkan ragi dan jamur, menyimpan biakan murni mikroorganisme I pada suhu
rendah. Adapun ciri dari inkubator adalah memiliki sekat untuk menumbuh
kembangkan mikroba, dalam inkubator terdapat sekat kaca pada pintunya yang
berfungsi untuk mempermudah melihat mikroba yang sedang diinkubasi tanpa
membuka dan benutup bagian dalam dari inkubator sehingga suhunya tetap terjaga.
Prinsip kerjanya yaitu mengubah energi listrik menjadi energi panas. Kawat nikelin
akan menghambat aliran elektron yang mengalir sehingga mengakibatkan peningkatan
suhu kawat (Taiyeb, 2001).

III. PRINSIP KERJA


Dilakukan kalibrasi inkubator dengan cara mencatat suhu setiap hari yang terlihat
pada digital display inkubator serta yang diukur dengan menggunakan termometer
standar. Kemudian dicocokkan hasil yang didapat.

IV. ALAT
Alat yang digunakan dalam praktikum ini meliputi :
1. Inkubator yang akan dikalibrasi;
2. Termometer standar.

V. PROSEDUR KERJA
1. Catat suhu yang terlihat pada digital display pada inkubator setiap hari sebelum
mulai bekerja.
2. Secara berkala periksa dengan menggunakan termometer standar.
3. Cocokkan hasil yang didapat antara suhu yang ditunjukkan oleh termometer digital
display dengan termometer standar.
Catatan : Diganti per bulan (2x per hari), ditampilkan dalam bentuk grafik.
Contoh kartu pencatatan suhu :

PENCATATAN SUHU

Nama alat : .............. Ruang : ...............


Suhu yang seharusnya : ..............
Tgl Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Tgl
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

VI. INTERPRETASI HASIL


Jika terdapat penyimpangan suhu yang melebihi 2oC, maka pengaturan suhu perlu
disetel kembali.
KALIBRASI LEMARI ES (REFRIGERATOR/ FREEZER)

I. TUJUAN
Untuk mengetahui keakuratan serta kelayakan alat Lemari Es yang digunakan untuk
pemeriksaan mikrobiologi.

II. DASAR TEORI


Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar
ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk
satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabularyof International Metrology
(VIM) kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai
yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili
oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran
yang diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain, Kalibrasi adalah kegiatan untuk
menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur
dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable)
ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan atau internasional
dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Tujuan Kalibrasi :
1. Mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat
dikaitkan/ditelusur sampai ke standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer
nasional dan / internasional), melalui rangkaian perbandingan yang tak
terputus.
2. Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional
penunjukan suatu instrument ukur.
3. Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar Nasional
maupun Internasional.
Manfaat Kalibrasi :
1. Menjaga kondisi instrument ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan
spesefikasinya.
2. Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada
peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki.
3. Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara nilai benar dengan nilai
yang ditunjukkan oleh alat ukur.
Alat-alat di laboratorium harus memenuhi persyaratan mutu untuk mencapai kepuasan
pelanggan dengan presisi dan hasil yang akurat. Salah satu alat yang terdapat
dilaboratorium mikrobiologi yaitu Lemari es/ lemari pendingin. Lemari es dalam bidang
mikrobiologi digunakan untuk menyimpan medium steril untuk mencegahnya dari
kekeringan, mempertahankan masa simpan mikroorganisme, dan untuk mencegah
terjadinya kontaminasi. Lemari es harus dikalibrasi secara teratur, dengan tujuan untuk
mendapatkan kepastian akurasi pengukuran suhu terhadap lemari es, serta menghindari
terjadinya sengketa atas hasil pengukuran dan pengujian yang berbeda.

III. PRINSIP KERJA


Dilakukan kalibrasi lemari es dengan cara mencatat suhu setiap hari yang terlihat
pada digital display (pada freezer) serta yang diukur dengan menggunakan
termometer standar. Kemudian dicocokkan hasil yang didapat.

IV. ALAT
Alat yang digunakan dalam praktikum ini meliputi :
1. Lemari es yang akan dikalibrasi;
2. Termometer standar.

V. PROSEDUR KERJA
1. Catat suhu setiap hari dengan termometer atau suhu yang terlihat pada digital
display pada freezer.
Termometer yang digunakan harus sesuai dengan suhu alat yang dikalibrasi,
misalnya 2-8C, -20C atau -76C.
2. Secara berkala periksa dengan menggunakan termometer standar.
3. Cocokkan hasil yang didapat antara suhu yang ditunjukkan oleh termometer digital
display dengan termometer standar.
Catatan : Upayakan memantau suhu lemari es dengan thermometer maksimum dan
minimum, sehingga bisa dipantau suhu terendah dan tertinggi yang pernah
dicapai lemari es.
Contoh kartu pencatatan suhu :
PENCATATAN SUHU

Nama alat : .............. Ruang : ...............


Suhu yang seharusnya : ..............
Tgl Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Tgl
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

VI. INTERPRETASI HASIL


Jika terdapat penyimpangan suhu yang melebihi 2oC, maka pengaturan suhu perlu
disetel kembali.
KALIBRASI OVEN

I. TUJUAN
Untuk mengetahui keakuratan serta kelayakan alat Oven yang digunakan untuk
pemeriksaan mikrobiologi.

II. DASAR TEORI


Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar
ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk
satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabularyof International Metrology
(VIM) kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai
yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili
oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran
yang diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain, Kalibrasi adalah kegiatan untuk
menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur
dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable)
ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan atau internasional
dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Tujuan Kalibrasi :
1. Mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat
dikaitkan/ditelusur sampai ke standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer
nasional dan / internasional), melalui rangkaian perbandingan yang tak
terputus.
2. Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional
penunjukan suatu instrument ukur.
3. Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar Nasional
maupun Internasional.
Manfaat Kalibrasi :
1. Menjaga kondisi instrument ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan
spesefikasinya.
2. Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada
peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki.
3. Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara nilai benar dengan nilai
yang ditunjukkan oleh alat ukur.
Alat-alat di laboratorium harus memenuhi persyaratan mutu untuk mencapai
kepuasan pelanggan dengan presisi dan hasil yang akurat. Salah satu alat yang terdapat
dilaboratorium mikrobiologi yaitu oven. Oven merupakan salah satu alat untuk
sterilisasi kering. Alat ini menggunakan sistem panas kering dalam suhu 160C-180C.
Biasanya digunakan untuk mensterilkan alat-alat gelas dengan ketelitian rendah, pelarut
organik & zat kimia serta sesuai dengan suhu yang telah ditetapkan. Oven harus
dikalibrasi secara teratur, dengan tujuan untuk mendapatkan kepastian akurasi
pengukuran suhu terhadap oven, serta menghindari terjadinya sengketa atas hasil
pengukuran dan pengujian yang berbeda.

III. PRINSIP KERJA


Dilakukan kalibrasi oven dengan cara mencatat suhu secara berkala yang terlihat pada
digital display oven serta yang diukur dengan menggunakan termometer standar.
Kemudian dicocokkan hasil yang didapat.

IV. ALAT
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini meliputi :
1. Oven yang akan dikalibrasi;
2. Termometer standar.

V. PROSEDUR KERJA
1. Catat suhu dengan termometer atau suhu yang terlihat pada digital display pada
oven.
2. Secara berkala lakukan pemeriksaan suhu dengan menggunakan termometer
standar.
3. Cocokkan hasil yang didapat antara suhu yang tercantum dalam oven dengan suhu
yang ditunjukkan oleh termometer standar.
Contoh kartu pencatatan suhu :
PENCATATAN SUHU

Nama alat : .............. Ruang : ...............


Suhu yang seharusnya : ..............
Tgl Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Tgl
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

VI. INTERPRETASI HASIL


Jika terdapat penyimpangan suhu yang melebihi 2oC, maka pengaturan suhu perlu
disetel kembali.
KALIBRASI OTOKLAF (AUTOCLAVE)

I. TUJUAN
Untuk mengetahui keakuratan serta kelayakan alat Autoclave yang digunakan untuk
pemeriksaan mikrobiologi.
.
II. DASAR TEORI
Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar
ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk
satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabularyof International Metrology
(VIM) kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai
yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili
oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran
yang diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain, Kalibrasi adalah kegiatan untuk
menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur
dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable)
ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan atau internasional
dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Tujuan Kalibrasi :
1. Mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat
dikaitkan/ditelusur sampai ke standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer
nasional dan / internasional), melalui rangkaian perbandingan yang tak
terputus.
2. Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional
penunjukan suatu instrument ukur.
3. Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar Nasional
maupun Internasional.
Manfaat Kalibrasi :
1. Menjaga kondisi instrument ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan
spesefikasinya.
2. Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada
peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki.
3. Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara nilai benar dengan nilai
yang ditunjukkan oleh alat ukur.
Alat-alat di laboratorium harus memenuhi persyaratan mutu untuk mencapai
kepuasan pelanggan dengan presisi dan hasil yang akurat. Salah satu alat yang penting
dalam menunjang pemeriksaan dibidang mikrobiologi yaitu autoclave. Autoclave
adalah alat yang digunakan untuk mensterilkan alat ataupun bahan dalam bidang
mikrobiologi menggunakan uap air bertekanan tinggi pada 120C selama sekita 15-20
menit. Alat ini bekerja dengan sistem sterilisasi basah. Penurunan tekanan pada
autoclave tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan
meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah yang akan membunuh
micro organisme. Autoclave terutama ditujukan untuk membunuh endospora, yaitu sel
resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan,
dan antibiotik. Autoclave harus dibersihkan setiap 1 bulan sekali. Selain itu, autoclave
juga perlu dikalibrasi. Manfaat dilakukannya kalibrasi autoclave adalah untuk menguji
apakah fungsi alat, suhu, waktu dan tekanannya sudah benar.

III. PRINSIP KERJA


A. Dengan Menggunakan Autoclave Indicator Tape
Indicator tape direkatkan melingkar pada kemasan yang akan disterilisasi. Lakukan
sterilisasi dengan autoclave. Amati perubahan warna pada garis-garis diagonal.
B. Dengan Menggunakan Bacillus stearothermophilus
Bacillus stearothermophilus dimasukkan ke dalam autoclave lalu disterilisasi.
Kemudian, diambil Bacillus stearothermophilus dan ditanam pada blood agar.
Inkubasi pada suhu 400C-600C selama 24-48 jam. Amati pertumbuhan Bacillus
stearothermophilus.

IV. ALAT DAN BAHAN


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini meliputi :
A. Alat
1. Autoclave yang akan dikalibrasi;
2. Indicator tape;
3. Inkubator.
B. Bahan
1. Bacillus stearothermophilus
2. Blood agar

V. PROSEDUR KERJA
Pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan :
1. Autoclave Indicator Tape
a. Rekatkan indicator tape secara melingkar pada kemasan yang akan disterilisasi.
Pada autoclave yang besar, kemasan diletakkan pada bagian atas dan bagian
bawah autoclave.
b. Atur suhu, waktu dan tekanan.
c. Hidupkan autoclave.
d. Setelah selesai, baca indicator tape dengan melihat perubahan warna yang terjadi
pada garis-garis diagonal.
2. Bacillus stearothermophilus
a. Masukkan Bacillus stearothermophilus dalam bentuk liofilisasi dalam autoclave.
b. Atur suhu, waktu dan tekanan.
c. Hidupkan autoclave.
d. Setelah selesai, ambil Bacillus stearothermophilus dan tanam pada agar darah
(Blood agar) dan inkubasi pada suhu 40-60C selama 24-48 jam.

VI. INTERPRETASI HASIL


A. Dengan Menggunakan Autoclave Indicator Tape
Proses sterilisasi berjalan dengan baik bila garis-garis diagonal berubah warna dari
putih menjadi coklat kehitam-hitaman
B. Dengan Menggunakan Bacillus stearothermophilus
Proses sterilisasi berjalan baik bila tidak ada pertumbuhan Bacillus
stearothermophilus.
KALIBRASI ALAT GELAS

I. TUJUAN
Untuk mengetahui keakuratan serta kelayakan alat-alat gelas yang digunakan untuk
pemeriksaan mikrobiologi.
.

II. DASAR TEORI


Terdapat beberapa alat pengukur volumetri diantaranya pipet volume, labu takar dan
buret. Ketelitian pengukuran merupakan cara pembacaan skala yang tepat pada alat
ukur volumetri (labu takar, pipet gondok, ataupun buret) memperhatikan angka
signifikan, toleransi pembacaan skala, dan ketelitian standar dari alat. Pembacaan skala
pada alat ukur volumetri (buret, pipet gondok, labu takar, labu ukur) harus benar-benar
diperhatikan, dalam hal melihat skala, kedudukan badan, jenis alat maupun jenis
larutan, dengan memperhatikan angka signifikan, toleransi pembacaan skala, dan sifat
ketelitian alat.
Kalibrasi dilakukan agar hasil pengukuran selalu sesuai dengan alat ukur
standar/alat ukur yang sudah ditera. Alat-alat analisis kimia dapat diartikan sebagai alat-
alat yang sering digunakan dalam pekerjaan analisis kimia; seperti: pipet volumetri,
labu takar, buret, labu erlenmeyer, neraca analitik ataupun neraca listrik/neraca digital,
cawan krus, pembakar bunsen.
Alat-alat kimia yang lainnya sebagai pendukung pekerjaan analisis yaitu gelas
kimia, gelas ukur, pipet ukur, tabung reaksi, pipet, corong, maupun batang pengaduk.
Untuk memperoleh hasil yang baik dalam analisis kimia diperlukan cara-cara yang
khusus dalam pemakaian dan pemeliharaannya. Alat-alat analisis kimia umumnya
digunakan dalam pekerjaan titrasi, gravimetri, maupun analisis secara instrumentasi.
Adapun untuk pekerjaan analisis kuantitatif anorganik yang perlu ketelitian lebih besar
maka sebelum pemakaian alat-alat volumetri yang terbuat dari gelas sebaiknya
dilakukan dahulu kalibrasi alat.
Alat alat volumetrik adalah alat alat yang digunakan untuk mengukur volume
seperti buret, labu takar, pipet volume, dan sebagainya. Pada alat volumetrik, suhu
sangat berpengaruh dalam pengukurannya. National Bureau of Standaris telah
menetapkan 20oC sebagai suhu untuk mengadakan kalibrasi peralatan gelas. Karena
suhu Laboratorium biasanya tidak akan tepat 20oC, maka peralatan gelas pada
hakikatnya, harus dikoreksi apabila digunakan pada suhu lain. Apabila suhu berada di
atas atau di bawah suhu standar maka volume yang diperoleh bukan merupakan volume
sebenarnya atau bisa jadi lebih atau kurang dari volume sebenarnya. Oleh sebab itu,
perlu dilakukan peneraan atau kalibrasi terhadap alat alat ukur tersebut.
Dalam kalibrasi alat ukur volumetric ini besarnya akurasi dan presisi yang
dihasilkan dipengaruhi oleh beberapa kesalahan seperti kesalahan dalam pembacaan
meniskus atau kesalahan dalam penimbangan gelas kimia yang cenderung tidak stabil
pada saat pembacaan. Kesalahan ini biasa disebut kesalahan paralaks atau kesalahan
yang disebabkan oleh manusia. Kesalahan lainnya yaitu kesalahan pada alat yang
digunakan seperti misalnya pada kasus timbangan yang tak terkalibrasi yang biasanya
digunakan untuk penimbangan. Dengan demikian untuk memperoleh besarnya akurasi
dan presisi ataupun % penyimpangan yang baik maka dua kesalahan tersebut sebisa
mungkin di minimalisir.

III. PRINSIP
Diukur berat air yang ditampung atau yang ditransfer oleh alat gelas tertentu lalu
ditentukan berat jenis aquadest pada suhu percobaan untuk mendapatkan volume
terkoreksi rata-rata. Bandingkan selisih antara volume terkoreksi rata-rata dengan
volume yang dipipet terhadap batas penyimpangan yang masih diperbolehkan.

IV. ALAT DAN BAHAN


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini meliputi :
A. Alat
1. Beaker glass/ botol timbang;
2. Beaker glass 1000 ml;
3. Pipet/ alat gelas yang akan dikalibrasi;
4. Filer;
5. Termometer;
6. Neraca analitik;
7. Pinset;
8. Kertas tisu.
B. Bahan
1. Aquadest.
V. PROSEDUR KERJA
1. Pipet yang akan dikalibrasi harus dicuci hingga bersih, lalu dikeringkan.
2. Dituangkan aquadest yang akan di gunakan ke dalam beaker glass volume 1000 mL.
3. Diukur dan dicatat suhu aquadest dengan termometer.
4. Ditimbang beaker glass/ botol timbang yang kosong, lalu dicatat beratnya.
5. Aquades yang sudah diukur suhunya kemudian diisap dengan pipet yang akan
dikalibrasi, lalu bagian ujung dan luar dari pipet yang basah di usap terlebih dahulu
dengan kertas tisu.
6. Aquadest ditampung ke dalam beaker glass/ botol timbang yang telah ditimbang
beratnya.
7. Ditimbang beaker glass/ botol timbang yang telah berisi aquadest. Lalu dicatat
beratnya.
8. Diulangi langkah kerja (5) sampai dengan langkah (7) sebanyak minimal 3 kali.
9. Ditentukan volume terkoreksi.
10. Ditentukan volume terkoreksi rata-rata (x) dan standar deviasi ().
11. Ditentukan dan dicatat akurasi pipet yang dikalibrasi.
12. Ditentukan dan dicatat persen kesalahan.
13. Dihitung selisih antara volume yang dipipet dengan volume terkoreksi rata-rata.
14. Bandingkan selisih tersebut dengan batas penyimpangan yang masih diperbolehkan
sesuai dengan jenis dan volume pipet yang digunakan.
Catatan : cara kalibrasi ini dapat dilakukan pula untuk labu ukur, gelas ukur, dan alat
gelas lainnya.

VI. RUMUS PERHITUNGAN


1. Volume Terkoreksi (Xi)

2. Volume Terkoreksi Rata Rata

3. Standar Deviasi

4. Persen (%) Akurasi

5. Persen (%) Kesalahan

6. Selisih Volume
Selisih = Volume aquadest yang dipipet Volume terkoreksi rata-rata
VII. TABEL STANDAR
A. Tabel harga kerapatan air () pada berbagai suhu
Dikutip dari " Total Quality Control in the Clinical Laboratory"
B. Tabel Batas Toleransi Penyimpangan Pengukuran Pipet dan lain-lain berdasarkan
National Bureau of Standards

VIII. INTERPRETASI HASIL


Alat dikatakan layak dan akurat bila selisih antara volume yang dipipet dengan
volume terkoreksi rata-rata berada kurang dari atau sama dengan batas toleransi
penyimpangan maksimum yang diperbolehkan.

IX. HASIL
Hasil Kalibrasi
Suhu aquadest = oC
BJ aquadest =

PERCOBAAN
1 2 3 dst
Berat wadah (gram)
Berat wadah + aquadest (gram)
Berat aquadest (gram)
Volume terkoreksi (ml)
Akurasi (%)
Persen Kesalahan (%)
Volume terkoreksi rata-rata +
standar deviasi
Selisih (volume pemipetan
vol.terkoreksi rata-rata)
KALIBRASI WATERBATH

I. TUJUAN
Untuk mengetahui keakuratan serta kelayakan alat Waterbath yang digunakan untuk
pemeriksaan mikrobiologi.

II. DASAR TEORI


Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar
ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk
satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabularyof International Metrology
(VIM) kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai
yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili
oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran
yang diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain, Kalibrasi adalah kegiatan untuk
menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur
dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable)
ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan atau internasional
dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Tujuan Kalibrasi :
1. Mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat
dikaitkan/ditelusur sampai ke standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer
nasional dan / internasional), melalui rangkaian perbandingan yang tak
terputus.
2. Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional
penunjukan suatu instrument ukur.
3. Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar Nasional
maupun Internasional.
Manfaat Kalibrasi :
1. Menjaga kondisi instrument ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan
spesefikasinya.
2. Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada
peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki.
3. Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara nilai benar dengan nilai
yang ditunjukkan oleh alat ukur.
Alat-alat di laboratorium harus memenuhi persyaratan mutu untuk mencapai
kepuasan pelanggan dengan presisi dan hasil yang akurat. Salah satu alat yang terdapat
dilaboratorium mikrobiologi yaitu water bath. Pada laboratorium mikrobiologi, water
bath digunakan untuk menginkubasi kultur mikrobiologi. Water bath harus dikalibrasi
secara teratur, paling tidak dilakukan dua kali per tahun (2x/tahun). Termometer
waterbath harus dicek oleh petugas yang bertanggung jawab dengan menggunakan
termometer terkalibrasi. Interval uji penyimpanan (deviasi) harus didokumentasikan/
dicatat pada buku peralatan. Dalam kasus terjadinya penyimpangan lebih tinggi atau
lebih rendah +/- 5oC, yang ditunjukkan oleh termometer pada alat, harus ditentukan
faktor koreksi (suhu yang diinginkan/ suhu terukur) dan dicantumkan secara jelas pada
alat. Pada kasus lainnya dari deviasi suhu yang diijinkan, harus didokumentasikan pada
buku alat.

III. PRINSIP KERJA


Dilakukan kalibrasi waterbath dengan cara mencatat suhu setiap hari yang terlihat
pada digital display serta diukur dengan menggunakan termometer standar. Kemudian
dicocokkan hasil yang didapatkan.

IV. ALAT DAN BAHAN


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini meliputi :
A. Alat
1. Waterbath yang akan dikalibrasi;
2. Termometer standar.
B. Bahan
1. Aquadest

V. PROSEDUR KERJA
1. Isi waterbath dengan air (sebaiknya dengan aquadest) hingga tanda batas. Tunggu
beberapa menit hingga suhu air didalamnya telah sesuai dengan keinginan.
2. Catat suhu setiap hari yang terlihat pada digital display pada waterbath.
3. Secara berkala lakukan pemeriksaan suhu air pada waterbath dengan menggunakan
termometer standar.
4. Cocokkan hasil yang didapat antara suhu yang tercantum dalam waterbath pada
digital display dengan suhu yang ditunjukkan oleh termometer standar.
Contoh kartu pencatatan suhu :
PENCATATAN SUHU

Nama alat : .............. Ruang : ...............


Suhu yang seharusnya : ..............
Tgl Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Tgl
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

VI. INTERPRETASI HASIL


Jika terdapat penyimpangan suhu yang melebihi 2oC, maka pengaturan suhu perlu
disetel kembali.
KALIBRASI SENTRIFUS (CENTRIFUGE)

I. TUJUAN
Untuk mengetahui keakuratan serta kelayakan alat Waterbath yang digunakan untuk
pemeriksaan mikrobiologi.

II. DASAR TEORI


Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar
ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk
satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabularyof International Metrology
(VIM) kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai
yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili
oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran
yang diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain, Kalibrasi adalah kegiatan untuk
menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur
dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable)
ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan atau internasional
dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Tujuan Kalibrasi :
1. Mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat
dikaitkan/ditelusur sampai ke standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer
nasional dan / internasional), melalui rangkaian perbandingan yang tak
terputus.
2. Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional
penunjukan suatu instrument ukur.
3. Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar Nasional
maupun Internasional.
Manfaat Kalibrasi :
1. Menjaga kondisi instrument ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan
spesefikasinya.
2. Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada
peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki.
3. Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara nilai benar dengan nilai
yang ditunjukkan oleh alat ukur.
Alat-alat di laboratorium harus memenuhi persyaratan mutu untuk mencapai
kepuasan pelanggan dengan presisi dan hasil yang akurat. Salah satu alat yang terdapat
dilaboratorium mikrobiologi yaitu centrifuge. Centrifuge merupakan alat yang
digunakan untuk memisahkan organel berdasarkan massa jenisnya melalui proses
pengendapan. Dalam prosesnya, centrifuge menggunakan prinsip rotasi atau perputaran
tabung yang berisi larutan agar dapat dipisahkan berdasarkan massa jenisnya.

III. PRINSIP KERJA


Dilakukan kalibrasi alat sentrifuge yang mencakup kalibrasi rpm (kecepatan berputar)
dan kalibrasi alat pencatat waktu (timer). Kemudian dihitung nilai rata-rata yang
diperoleh tiap parameter dan tentukan besar penyimpangan nilai tersebut.

IV. ALAT DAN BAHAN


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini meliputi :
A. Alat
1. Centrifuge yang akan dikalibrasi;
2. Tachometer mekanik;
3. Tachometer elektrik;
4. Strobe light;
5. Stopwatch.
B. Bahan
1. Aquadest

V. PROSEDUR KERJA
1. Kalibrasi rpm
Dapat dilakukan dengan menggunakan:
a. Tachometer mekanik yaitu dengan kabel yang lentur.
Cara :
1) Ujung kabel yang satu dikaitkan pada kumparan motor di dalam, sedangkan
ujung yang lain dihubungkan dengan alat meter.
2) Set sentrifus pada rpm tertentu, kemudian jalankan.
3) Catat rpm yang ditunjukkan oleh meter pada tachometer.
4) Ulangi beberapa kali, hitung rata-rata.
b. Tachometer elektrik
Cara :
1) Letakkan bagian magnet di sekeliling kumparan, sehingga menimbulkan aliran
listrik bila alat dijalankan.
2) Set sentrifus pada rpm tertentu.
3) Aliran listrik yang timbul akan menggerakkan bagian meter.
4) Catat rpm yang ditunjukkan oleh meter pada tachometer.
5) Ulangi beberapa kali, hitung nilai rata-rata.
c. Strobe light
Alat ini digunakan bila tachometer tidak dapat menjangkau motor. Pemeriksaan
dilakukan beberapa kali dan hitung nilai rata-rata.
2. Kalibrasi Alat Pencatat Waktu (Timer)
Dapat dilakukan dengan menggunakan stopwatch.
Cara:
a. Set sentrifus pada waktu yang sering dipakai, misalnya 5 menit.
b. Jalankan alat dan bersamaan dengan itu jalankan stopwatch.
c. Pada waktu sentrifus berhenti, matikan stopwatch, catat waktu yang ditunjukkan
stopwatch.
d. Ulangi beberapa kali, hitung nilai rata-rata.

VI. RUMUS PERHITUNGAN


A. Nilai Rata-Rata ( )

Keterangan :
= nilai rata-rata
= jumlah hasil pengukuran
n = banyaknya pengukuran/pengulangan yang dilakukan

VII. INTERPRETASI HASIL


1. Kalibrasi rpm
Kecepatan putar/rpm masih dapat diterima bila penyimpangan nilai rata-rata tidak
lebih dari 5%.
2. Kalibrasi alat pencatat waktu
Alat pencatat waktu (timer) masih dapat diterima apabila penyimpangan nilai rata-
rata tidak lebih dari 10%.
KALIBRASI NERACA ANALITIK

I. TUJUAN
Untuk mengetahui tingkat keakuratan dan kelayakan alat Neraca Analitik yang
digunakan dalam pemeriksaan mikrobiologi.

II. DASAR TEORI


Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar
ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk
satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabularyof International Metrology
(VIM) kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai
yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili
oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran
yang diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain, Kalibrasi adalah kegiatan untuk
menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur
dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable)
ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan atau internasional
dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Tujuan Kalibrasi :
1. Mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat
dikaitkan/ditelusur sampai ke standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer
nasional dan / internasional), melalui rangkaian perbandingan yang tak
terputus.
2. Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional
penunjukan suatu instrument ukur.
3. Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar Nasional
maupun Internasional.
Manfaat Kalibrasi :
1. Menjaga kondisi instrument ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan
spesefikasinya.
2. Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada
peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki.
3. Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara nilai benar dengan nilai
yang ditunjukkan oleh alat ukur.
Alat-alat di laboratorium harus memenuhi persyaratan mutu untuk mencapai
kepuasan pelanggan dengan presisi dan hasil yang akurat. Salah satu alat yang terdapat
dilaboratorium mikrobiologi yaitu Neraca elektrik/ Neraca analitik. Neraca
analitik adalah jenis neraca yang dirancang untuk mengukur massa kecil dalam rentang
sub-miligram. Alat ini berfungsi untuk menimbang bahan yang akan digunakan untuk
membuat media untuk bakteri, jamur atau media tanam kultur jaringan dan
mikrobiologi dalam praktikum dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Jumlah media
yang tidak tepat akan berpengaruh terhadap konsentrasi zat dalam media sehingga dapat
menyebabkan terjadinya kekeliruan dalam hasil praktikum. Setelah beberapa kali
penggunaan, alat ini harus dikalibrasi untuk mengkompensasi perbedaan gravitasi dan
menentukan tingkat keakuratan (akurasi) timbangan tersebut.

III. PRINSIP KERJA


Kalibrasi timbangan analitik ( elektronik ) dilakukan dengan nemempatkan suatu
anak timbangan yang diketahui nilai masanya pada suatu timbangan yang akan
dikalibrasi, kemudian menghitung batas toleransi perbedaan/ selisih berat yang
diperbolehkan antara berat anak timbangan standar yang sebenarnya dengan berat anak
timbangan yang terukur pada neraca.

IV. ALAT
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini meliputi :
1. Neraca elektrik yang akan dikalibrasi;
2. Pinset;
3. Anak timbangan standar;
4. Tissue.

V. PROSEDUR KERJA
1. Lakukan penimbangan anak timbangan standar.
2. Catat hasil penimbangan.
3. Ulangi sampai 5 kali, hitung nilai rata-rata.
Catatan : Kalibrasi timbangan dilakukan setiap hari dengan memakai anak
timbangan standar yang bersertifikat kelas S.

VI. RUMUS PERHITUNGAN


A. Nilai Rata-Rata ( )

Keterangan :
= nilai rata-rata penimbangan
= jumlah hasil penimbangan
n = banyaknya penimbangan yang dilakukan

VII. INTERPRETASI HASIL


Toleransi perbedaan berat yang masih dapat diterima adalah:
A. Untuk berat 1-50 mg = 0,014 mg
B. Untuk berat 100-500 mg = 0,025 mg
C. Untuk berat 1-5 g = 0,054 mg

KALIBRASI TERMOMETER

I. TUJUAN
Untuk mengetahui tingkat keakuratan serta kelayakan alat Termometer yang digunakan
dalam pemeriksaan mikrobiologi.

II. DASAR TEORI


Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar
ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk
satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabularyof International Metrology
(VIM) kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai
yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili
oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran
yang diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain, Kalibrasi adalah kegiatan untuk
menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur
dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable)
ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan atau internasional
dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Tujuan Kalibrasi :
1. Mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat
dikaitkan/ditelusur sampai ke standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer
nasional dan / internasional), melalui rangkaian perbandingan yang tak
terputus.
2. Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional
penunjukan suatu instrument ukur.
3. Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar Nasional
maupun Internasional.
Manfaat Kalibrasi :
1. Menjaga kondisi instrument ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan
spesefikasinya.
2. Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada
peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki.
3. Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara nilai benar dengan nilai
yang ditunjukkan oleh alat ukur.
Alat-alat di laboratorium harus memenuhi persyaratan mutu untuk mencapai
kepuasan pelanggan dengan presisi dan hasil yang akurat. Salah satu alat yang terdapat
dilaboratorium mikrobiologi yaitu termometer. Termometer adalah alat yang digunakan
untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Termometer harus
dikalibrasi secara teratur, dengan tujuan untuk menjaga kondisi termometer agar tetap
sesuai dengan spesefikasinya; untuk mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara
harga benar dengan harga yang ditunjukkan oleh thermometer; untuk memperoleh
kepastian akurasi pengukuran alat thermometer; untuk memperoleh kepastian bahwa
hasil pengukuran termometer yang dihasilkan memenuhi standar.

III. PRINSIP KERJA


Termometer yang akan dikalibrasi dan termometer standar bersertifikat diletakan
berdekatan dalam suhu ruang tertentu, kemudian didiamkan selama 1 jam lalu
ditentukan selisih suhu yang ditunjukkan oleh kedua termometer tersebut.

IV. ALAT
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini meliputi :
1. Termometer yang akan dikalibrasi;
2. Termometer standar bersertifikat;
3. Oven.

V. PROSEDUR KERJA
1. Letakkan termometer yang dikalibrasi dan thermometer standar bersertifikat
berdekatan dalam ruang ber AC (suhu 20- 25C) dan diamkan selama 1 jam.
2. Catat suhu yang ditunjukkan oleh kedua termometer.
3. Termometer memenuhi syarat bila perbedaan pembacaan suhu antara kedua
termometer adalah 0,5C.
4. Ulangi pemeriksaan di atas dengan menggunakan suhu 30C - 40C (dalam oven).
Catatan : Kalibrasi dilakukan setiap 6 bulan sekali.

VI. INTERPRETASI HASIL


Termometer memenuhi syarat bila perbedaan pembacaan suhu antara kedua
termometer adalah 0,5C.

Anda mungkin juga menyukai