OLEH :
I GUSTI GEDE TUSAN S.T (16)
2. KARISMA DESIANA (17)
1.
# Dasar Teori
Siklus Alam dan Siklus Hidrologam
dalam keadaan tertentu dapat menjadi penyebab terbentuknya korosi terhadap logam.
Bikarbonat yang ada dalam air minum yang akan dikonsumsi, bila dipanaskan pada
suhu dan mengalami tekanan tertentu akan mengahasilkan CO2. CO2 dengan air
membentuk H2CO3 yang bersifat asam. Asam ini bereaksi dengan Fe dan logam lain
membentuk Bikarbonat. Bikarbonat terurai dengan panas dan mengeluarkan gas CO2.
Gas ini bergabung dengan air membentuk asam Bikarbonat. Siklus ini terbentuk
Berulang Terus. Hingga menjadi penyebab utama korosi pada logam.
3. Zat Padat tersuspensi : Kadang-kadang pasir, tanah dan hasil pelapukan tumbuhan
merupakan zat padat yang tidak larut dalam air dan berada sebagai suspensi. Zat-zat
Kontaminasi Air Alam
4. Cairan : Kadang-kadang terdapat zat seperti asam lemak, minyak, dan cairan hasil
proses ekstraksi dari tanah atau tanaman dan protein.
5. Micro Organisme : Air alam selalu mengandung bakteri, (bakteri air, bakteri tanah,
bakteri proses ekstraksi dari tanah atau tanaman dan protein)
# Prinsip
CO2 agresif adalah CO2 dalam air yang dapat bereaksi dengan marmer
(CaCO3) juga dapat melarutkan logam dari pipa logam. CO 2 agresif = CO2 total CO2
terikat. Karbon dioksida bebas atau terikat bereaksi dengan natrium karbonat atau
natrium hidroksida membentuk natrium bikarbonat.
Akhir reaksi ditunjukkan dengan indikator fenol ftalein yang memberikan warna
merah jambu (merah muda) pada pH 8,3. CO 2 total dalam air adalah jumlah dari CO2
bebas atau terikat dan CO2 dalam bentuk ion karbonat dan bikarbonat. Kemudian
kadar CO2 terikat terhadap HCO3 ditentukan dengan mentitrasi sampel dengan HCl
0,1N dengan menggunakan indikator metyl jingga dan ditunjukan dengan warna
oranye sebagai penunjuk akhir titrasi. Karbon dioksida terikat merupakan karbindiosida
yang mengalami ikatan langsung dengan HCO32-.
# Reaksi
R/ standarisasi NaOH dengan H2C2O4
2NaOH(aq) + H2C2O4 (aq) PP Na2C2O4(aq) + 2H2O(aq)
R/ standarisasi HCl dengan Na2B4O7.10H2O
2HCl(aq) + Na2B4O7(aq) + 5H2O MO
2NaCl(aq) + 4H3BO3(aq)
# Pengganggu
a. Beberapa kation dan anion yang secara kwantitatif mengganggu
kesetimbangan karbon dioksida karbonat mempengaruhi hasil pemeriksaan.
b. Logam-logam aluminium, kromium, tembaga dan besi mengakibatkan hasil
lebih tinggi. Demikian juga yang ditimbulkan oleh amine, amonia, borat, nitrit,
fosfat, silikat dan sulfida.
c. Kandungan ferro tidak boleh melebihi 1,0 mg/L.
d. Asam mineral serta garam-garam dari asam kuat dan basa lemah
mempengaruhi pemeriksaan, oleh karena itu tidak boleh ada.
Alat
Beaker glass
Gelas ukur
Pipet pasteur
Bahan
Sampel air
NaOH 0,1N
Indikator PP (fenol ftalin)
HCl 0.1N
Indikator MO (metyl orange)
H2C2O4 0,1 N
Na2B4O7.10H2O 0,1 N
AQuades
# Cara Kerja
c.
# Rumus perhitungan
N 1 V 1
Vt
Normalitas =
Vt BE CO2 N NaOH
1000
Vs
Vt BE HCO3
CO2 terikat =
Vs
N HCl 1000
BE CO2 = 44
BE HCO3 = 61
# Daftar pustaka