Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PENDUGAAN AIR TANAH METODE LORENTZ

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Muhaimin H Ntau 5. Rivan Tambajong
2. Muhammad Sahreza Bumulo 6. Annisa Agustia
3. Junior Solafide Lembong 7. Sisilia Kalatiku
4. Julio Brilian Mentu 8. Jesica Sarapil

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
D3 KESEHATAN LINGKUNGAN
2020
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan praktikum dengan judul “Pendugaan Air Tanah Metode Lorentz” telah disetujui
oleh :

Mengetaui
Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Tony Kurtis Timpua, S.Pd, M.Kes Jasman, S.Pd, M.Kes

Dosen Pembibing 3 Dosen Pembibing 4

Dr. Risman S. Duka, SKM, M.Kes Robinson Pianaung, S.Pd, MPH

Instruktur 1

Junaidi Maase, S.Tr.KL

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa sebab karena limpahan
rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan laporan ini dengan judul
“Pendugaan Air Tanah Metode Lorentz” ini.
Selanjutnya dengan rendah hati saya meminta kritik dan saran dari pembaca untuk laporan
ini supaya selanjutnya dapat revisi kembali. Karena kami sangat menyadari, bahwa makalah
yang telah di buat ini masih memiliki banyak kekurangan.
Saya ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu agar selama proses penyelesaian laporan ini hingga rampungnya
laporann ini.
Demikianlah yang dapat saya haturkan, saya berharap supaya laporan yang telah dibuat ini
mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Manado, 07 Desember 2020


Penulis,

Kelompok 2

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................................. ii


KATA PENGANTAR ........................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Tujuan .......................................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Perpipaan ......................................................................................................... 2
B. Pompa .......................................................................................................................... 3
C. Metode Lorentz ........................................................................................................... 3
BAB III MEOTODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan ............................................................................................................ 4
B. Cara Kerja ................................................................................................................... 4
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 6

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air tanah merupakan salah satu sumber air yang dapat mendukung bagi kehidupan
makhluk di muka bumi. Air tanah adalah air yang terdapat dalam suatu lapisan tertentu di
dalam tanah. Air tanah terdapat dalam ruang antar butiran batuan ataupun rekahan batuan.
Ruang antar butir, rongga batuan serta rekahan pada batuan merupakan tempat untuk
menyimpan dan mengalirkan air dalam tanah. Air tanah dapat bergerak secara vertikal
maupun lateral yang dipengaruhi oleh keadaan morfologi, hidrologi, dan keadaan geologi
setempat. Pengaruh geologi antara lain adalah bentuk dan penyebaran besar butir,
perbedaan dan penyebaran lapisan batuan dan struktur geologi. Penyelidikan air tanah
sangat penting dilakukan untuk mencari alternatif tambahan sumber air.
Beberapa metode penyelidikan permukaan tanah yang dapat dilakukan, diantaranya
adalah metode geologi, metode gravitasi, metode magnit, metode seismik, metode
geolistrik dan meotde lorentz. Metode Lorenz adalah metode yang identik dengan revealer
yang menganggap bahwa tubuh manusia seperti halnya dioda. Tubuh manusia bila
menginjak tanah akan mengalirkan listrik dengan muatan tertentu yang kemudian dialirkan
ke ujung revealer. Bila bermuatan kembar akan tolak-menolak (ujung reveler akan
membuka) halini menunjukan bahwa tanah yang diinjak dibawahnya tidak ada air. Bila
bermuatan berbeda akan tarik menarik (ujung revealer akan menyilang hal ini
menunjukkan bahwa tanah yang diinjakdibawahnyaterdapat air. Pengguna revealer
disyaratkan harus memiliki hambatan jenis tertentu (1 kOhm). Diukur dengan memegang
ujung elektroda multi tester, dengan posisi ukur ohm-meter. Berhubungan dengan
sensitivitas.
B. Tujuan
Agar mahasiswa mampu melakukan pendugaan adanya sumber air dalam tanah
menggunakan metode Lorentz (revealer).

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Perpipaan
Pipa digunakan untuk mengalirkan fluida (zat cair atau gas) dari satu atau beberapa
titik ke satu titik atau beberapa titik lainnya. Sistem perpipaan (piping sistem) terdiri dari
gabungan pipa-pipa yang memiliki panjang total relatif pendek dan digunakan untuk
mengalirkan fluida dari suatu peralatan ke peralatan lainnya yang beroperasi pada suatu
plant. Sistem perpipaan dilengkapi dengan komponen- komponen seperti katup, flens,
belokan, percabangan, nozzle, reducer, tumpuan, isolasi, dan lain-lain.
Dalam dunia industri, biasa dikenal beberapa istilah mengenai sistem perpipaan
seperti piping dan pipeline. Piping adalah sistem perpipaan di suatu plant, sebagai fasilitas
untuk mengantarkan fluida (cairan atau gas) antara satu komponen ke komponen lainnya
untuk melewati proses-proses tertentu. Piping ini tidak akan keluar dari satu wilayah
plant.Sedangkan Pipeline adalah sistem perpipaan untuk mengantarkan fluida antara satu
plant ke plant lainnya yang biasanya melewati beberapa daerah.Ukuran panjang pipa
biasanya memiliki panjang lebih dari 1 km bergantung jarak antar plant.
Sistem perpipaan dapat ditemukan hampir pada semua jenis industri, dari sistem
pipa tunggal yang sederhana sampai sistem pipa bercabang yang sangat kompleks.
Contoh sistem perpipaan adalah, sistem distribusi air minum pada gedung atau kota.
sistem pengangkutan minyak dari sumur bor ke tandon atau tangki penyimpan, sistem
distribusi udara pendingin pada suatu gedung, sistem distribusi uap pada proses
pengeringan dan lain sebagainya.
Sistem perpipaan meliputi semua komponen dari lokasi awal sampai dengan lokasi
tujuan antara lain, saringan (strainer), katup atau kran, sambungan, nosel dan sebagainya.
Untuk sistem perpipaan yang fluidanya liquid, umumnya dari lokasi awal fluida, dipasang
saringan untuk menyaring kotoran agar tidak menyumbat aliran fuida. Saringan
dilengkapi dengan katup searah ( foot valve) yang fungsinya mencegah aliran kembali ke
lokasi awal atau tandon. Sedangkan sambungan dapat berupa sambungan penampang
tetap, sambungan penampang berubah, belokan (elbow) atau sambungan bentuk T (Tee).

2
B. Pompa
Pompa merupakan suatu mesin atau alat yang biasa digunakan untuk menaikan
fluida cair dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi atau dapat juga mengalirkan
fluida cair dari daerah yang memiliki tekanan rendah ke daerah yang memiliki tekanan
tinggi. Selain itu, pompa digunakan untuk penguat laju aliran pada suatu sistem jaringan
perpipaan dengan cara membuat tekanan yang rendah pada sisi masuk atau suction dan
tekanan yang tinggi pada sisi keluar atau discharge dari pompa.
Pada umumnya pompa mempunyai cara kerja yang di gerakan oleh mesin,motor,
dan sejenisnya. Pompa memiliki ukuran dan jenis yang beragam diantaranya adalah jenis
dan jumlah bahan cairan tinggi serta jarak pengangkutan yang di perlukan dalam
pengoprasiannya.

C. Metode Lorentz
Metode Lorenz adalah metode yang identik dengan revealer yang menganggap
bahwa tubuh manusia seperti halnya dioda. Tubuh manusia bila menginjak tanah akan
mengalirkan listrik dengan muatan tertentu ( - / + ) yang kemudian dialirkan ke ujung
revealer. Bila bermuatan kembar akan tolak-menolak (ujung reveler akan membuka)
halini menunjukan bahwa tanah yang diinjak dibawahnya tidak ada air. Bila bermuatan
berbeda akan tarik menarik (ujung revealer akan menyilang hal ini menunjukkan bahwa
tanah yang diinjakdibawahnyaterdapat air. Pengguna revealer disyaratkan harus memiliki
hambatan jenis tertentu (1 kOhm). Diukur dengan memegang ujung elektroda multi tester,
dengan posisi ukur ohm-meter. Berhubungan dengan sensitivitas.

3
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


1. Metoda Lorentz
a. Revealer

B. Cara Kerja
a) Metode Lorentz
1. Siapkan revealer.
2. Tentukan lokasi pendugaan.
3. Pegang revealer masing-masing pada tangan kiri dan kanan.
4. Sejajarkan revealer satu dan lainnya.
5. Berjalanlah pada lokasi yang telah ditentukan.
6. Jika revealer jadi menyilang, lokasi tersebut potensial terdapat sumber air.

4
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendugaan keberadaan air dalam tanah bisa mengunakan berbagai metode, antara
lain menggunakan metoda lorentz dengan alat revealer.

5
DAFTAR PUSTAKA

Atmaja, Waridad., 2011. Identifikasi Air Tanah dengan Menggunakan Metode Geolistrik
Konfigurasi Schlumberger. Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Anonim, 2006. Penyelidikan Potensi Air Tanah, Laporan Akhir. Yogyakarta: Dinas
Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Bidang Pertambangan Energi.
Anonim, 2012. Modul Kuliah Lapangan Geofisika Bayat 2012. Yogyakarta: UPN.
Dobrin, M.B. dan Savit, C.H., 1988. Introduction to Geophysics Prospecting Fourth Edition,
New York.
Fetter, C.W., 1994. Applied Hydrogeology, Prentice Hall. Amerika
Flathe, H., Leibold, W., 1976. The Smooth Sounding Graph A Manual for Field Work in Direct
Current Resistivity Sounding. Federal Institute for Geosciences and Natural Resources,
Germany.
Geocis, 2010. Metoda Geolistrik Tahanan Jenis. Diunduh dari
http://www.geocis.net;http://geocis.indonetwork.co.id.
Halik, Gusfan., 2008. Pendugaan Potensi Air Tanah dengan Metode Geolistrik Konfigurasi
Schlumberger di Kampus Tegal Boto Universitas Jember. Jember: Universitas Jember.
Hendrajaya, Lilik dan Idham, Arif, 1990. Geolistrik Tahanan Jenis, Monografi: Metoda
Eksplorasi, Bandung: Laboratorium Fisika Bumi, ITB.

Anda mungkin juga menyukai