Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkah dan rahmat dari-
Nya kami bisa menyelesaikan makalah “SUMUR RESAPAN DAN PERKULASI TEST” Bagi
kami, mahasiswa/i Poltekkes Kemenkes Padang Jurusan Kesehatan Lingkungan, makalah ini
nantinya berguna sebagai salah satu sumber bahan pelajaran mata kuliah, khususnya mata kuliah
pengelolaan limbah cair A.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah pengelolaan limbah cair yang
membahas tentang ”sumur resapan dan perkulasi test”. Kelompok sadar bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran sangat kami harapkan dari
pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibuk selaku dosen mata kuliah pengelolaan
limbah cair A yang telah memberikan tugas ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Semoga dengan adanya makalah “sumur
resapan dan perkulasi” ini, kami berharap berguna bagi diri kami sendiri dan pihak yang
membaca. Baik dalam kehidupan sehari-hari maupun akademis.

Padang, 28 januari 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang……………………………………………………………………………..3
B. Rumusan masalah…………………………………………………………………………3
C. Tujuan……………………………………………………………………………………..4

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian sumur resapan…………………………………………………………………5
B. Manfaat pembuatan sumur resapan……………………………………………………….6
C. Syarat-syarat pembuatan suur resapan…………………………………………………….7
D. Cara membuat sumur resapan……………………………………………………………..8
E. Pengertian perkolasi test…………………………………………………………………..8
F. Cara melakukan perkulasi test…………………………………………………………….9
G. Factor-faktor yang mempengaruhi laju perkulasi test…………………………………...12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………...13
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan ekonomi di Indonesia, telah
menyebabkan peningkatan kebutuhan terhadap permukiman. Hal tersebut mengakibatkan
terjadinya perubahan fungsi tata guna lahan. Semakin meningkat pengalihan fungsi dari
lahan terbuka menjadi lahan permukiman menyebabkan berkurangnya daerah resapan air
hujan. Perubahan tata guna lahan juga mempengaruhi sistem hidrologi sehingga dapat
menyebabkan terjadinya banjir pada musim hujan dan kekeringan di musim kemarau
(Nurroh dkk., 2009).
Dalam Mencari angka peresapan dan percobaan perkolasi ( percolation test ),
dalam bidang resapan atau rembesan, perlu diadakan pengukuran tingkatan tanah untuk
dapat mengetahui daya resap tanah terhadap air ( Degree Of Permeability Of The Soil )
dengan mengadakan percobaan pengukuran percolation maka daya resap tanah terhadap
air dapat diketahui pada suatu daerah karena setiap jenis tanah mempunyai daya resap
yang berbeda. Cara melakukan percobaan percolation test banyak digunakan untuk
membuat septik tank agar dalam pembuatan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.
Air kotor yang keluar dari tangki septik melalui pipa penyalur atau pipa pelimpah masih
mengandung bakteri dan kotoran yang dapat membahayakan kesehatan untuk
menghindari penyebaran penyakit dan pencemaran lingkungan disekitar tangki septik
tersebut masih suatu proses lebih lanjut.
Pemrosesan air atau ”efluen” yang keluar dari tangki septik dapat dilakukan dengan
pembuatan suatu bidang resapan atau sumur resapan, kita perlu mengetahui daya resap
tanah disekitar bangunan tersebut akan dibuat, agar “efluen” yang masuk kedalam bidang
resapan tidak mencemari tanah sekitarnya.
B. Rumusan masalah
a. Apa yang dimaksud sumur resapan ?
b. Apa manfaat pembuatan sumur resapan?
c. Apa syarat-syarat dalam pembuatan sumur resapan?
d. Bagaimana cara membuat sumur resapan ?
e. Pengertian perkolasi test?

3
f. Cara melakukan perkulasi test?
g. Factor-faktor yang mempengaruhi laju perkolasi test?
C. Tujuan
a. Mengetahui tentang sumur resapan
b. Mengetahui manfaat sumur resapan
c. Mengetahui syarat-syarat dalam pembuatan sumur resapan
d. Mengetahui cara membuat sumur resapan
e. Mengetahui tentang perkolasi test
f. Mengetahui cara melakukan perkulasi test
g. Factor-faktor yang mempengaruhi laju perkolasi test?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumur Resapan


Sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa bangunan
yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan
kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang jatuh di
atas atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam tanah. Sumur
resapan berfungsi memberikan imbuhan air secara buatan dengan cara menginjeksikan
air hujan ke dalam tanah. Sasaran lokasi adalah daerah peresapan air di kawasan
budidaya, permukiman, perkantoran, pertokoan, industri, sarana dan prasarana olah
raga serta fasilitas umum lainnya.
Sumur resapan merupakan suatu upaya untuk meresapkan air hujan dalam rangka
menambah cadangan air tanah. Sumur resapan dapat berfungsi untuk mencegah
penurunan tanah, mengurangi genangan banjir dan aliran air di permukaan tanah,
mengurangi meluasnya penyusupan/instrusi laut ke arah daratan, menambah potensi air
tanah. Sumur resapan merupakan sistem resapan buatan, yang dapat menampung air
hujan akibat dari adanya penutupan tanah oleh bangunan berupa lantai bangunan
maupun dari halaman yang di-plester. Selain itu, sumur resapan berfungsi untuk
menampung, menyimpan dan menambah cadangan air tanah serta dapat mengurangi
limpasan air hujan ke saluran pembuangan dan badan air lainnya sehingga dapat
dimanfaatkan pada musim kemarau dan sekaligus mengurangi timbulnya banjir.
Bentuk dan jenis bangunan sumur resapan dapat berupa bangunan sumur resapan
air yang dibuat segiempat atau silinderdengan kedalaman tertentu dan dasar sumur
terletak di atas permukaan air tanah. Berbagai jenis konstruksi sumur resapan adalah:
1. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur tanpa diisi batu belah
maupun ijuk (kosong)
2. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur diisi dengan batu belah
dan ijuk
3. Sumur dengan susunan batu bata, batu kali atau bataki di dinding sumur, dasar
sumur diisi dengan batu belah dan ijuk atau kosong.

5
4. Sumur menggunakan buis beton di dinding sumur
5. Sumur menggunakan blawong (batu cadas yang dibentuk khusus untuk dinding
sumur).
B. Manfaat Sumur Resapan
Manfaat yang dapat diperoleh dengan pembuatan sumur resapan air, antara lain :
a. Menahan dan mengurangi volume air larian (run-off)
 Mengurangi (mencegah) banjir dan genangan air di hilir
 Mengurangi kemungkinan tanah longsor
b. Meresapkan air permukaan (run-off) ke dalam tanah
 Cadangan air tanah-mata air meningkat
 Menjaga aliran sungai diwaktu kemarau
c. Menaikkan permukaan/volume air tanah secara cepat
 Muka air sumur gali/timba menjadi lebih dekat permukaan (mudah di
timba)
 Mengatasi konflik antar pemakai air di musim kemarau
d. Menjaga kualitas sumberdaya air tanah
 Penyaringan oleh tanah/batuan
e. Melindungi lahan/tanah oleh erosi air permukaan (run-off)
 Tanah pucuk dan unsur hara/pupuk terjaga
f. Melindungi kesuburan tanah
 Mengurangi penggunaan pupuk
g. Menjaga keseimbangan cadangan air tanah di saat kemarau
 Debit mata air, sungai dan sumur gali penduduk meningkat konstan
h. Mengurangi konsentrasi polutan air tanah
 Mengurangi air kotor masuk kedalam tanah
 Terjadinya pengenceran sumber pencemar
i. Menjaga kualitas air sungai dan sumberdaya air permukaan
 Menjaga tingkat kekeruhan air sungai
 Mengurangi material sedimen di sungai, danau, laur, dll
j. Menjaga habitat air dan biota air permukaan
 Menjaga habitat biota air sungai, laut, danau, dll
6
k. Sumur resapan dapat menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah
sehingga dapat menjaga kesetimbangan hidrologi air tanah sehingga dapat
mencegah intrusi air laut.
l. Sumur resapan dapat menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah dan
mengisi pori-pori tanah hal ini akan mencegah terjadinya penurunan tanah.

C. Syarat-Syarat Sumur Resapan


Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan,
menetapkan beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi sebuah sumur resapan
yaitu :
1. Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng,
curam atau labil.
2. Sumur resapan harus dijauhklan dari tempat penimbunan sampah, jauh dari septic
tank (minimum lima meter diukur dari tepi), dan berjarak minimum satu meter
dari fondasi bangunan.
3. Penggalian sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua meter di
bawah permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table) tanah minimum
1,50 meter pada musim hujan.
4. Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah
menyerap air) lebih besar atau sama dengan 2,0 cm per jam (artinya, genagan air
setinggi 2 cm akan teresap habis dalam 1 jam), dengan tiga klasifikasi, yaitu :
• Permeabilitas sedang, yaitu 2,0-3,6 cm per jam.
• Permeabilitas tanah agak cepat (pasir halus), yaitu 3,6-36 cm per jam.
• Permeabilitas tanah cepat (pasir kasar), yaitu lebih besar dari 36 cm
per jam.
Persyaratan teknis sumur resapan
• Sumur resapan dibuat pada batuan yang stabil dan berpori/ lulus air
• Sumur resapan tidak boleh dibangun pada lereng curam dan front slope
• Sumber air dapat air hujan (atap rumah) juga air larian/permukaan
• Kedalaman sumur resapan harus sampai pada lapisan permeable/ lulus air

7
• Sumur resapan dapat dibangun pada daerah dataran dan atau tinggian/ perbukitan/
gunung tergantung maksud dan tujuannya
• Lokasi sumur resapan jauh dari sumber polutan
• Bentuk, dimensi dan konstruksi sumur resapan tergantung kondisi lapangan
• Kedalaman sumur resapan harus di atas posisi muka air tanah
• Lubang sumur resapan harus ditutup (menjaga keamanan dan keselamatan, dll.

D. Cara Pembuatan Sumur Resapan


Cara pembuatan sumur resapan air pada rumah dengan talang air adalah sebagai berikut:
1. Buat sumur dengan diameter 80-100 cm sedalam 1,5 m namun tidak melebihi
muka air tanah.
2. Untuk memperkuat dinding tanah, gunakan buis beton, pasangan bata kosong
(tanpa plesteran) atau pasangan batu kosong.
3. Buatlah saluran pemasukan yang mengalirkan air hujan dari talang ke dalam
sumur resapan dengan menggunakan pipa paralon.
4. Buatlah saluran pembuangan dari sumur resapan menuju parit yang berfungsi
membuang limpahan air saat sumur resapan kelebihan air. Ketinggian pipa
pembuangan harus lebih tinggi dari muka air tanah tertinggi pada selokan
drainase jalan tersebut.
5. Isi lubang sumur resapan air dengan koral setebal 15 cm.
6. Tutup bagian atas sumur resapan dengan plat beton. Di atas plat beton ini dapat
diurug dengan tanah.
E. Pengertian Perkolasi Test
Perkolasi adalah proses mengalirnya air ke bawah secara gravitasi dari suatu
lapisan tanah ke lapisan di bawahnya, sehingga mencapai permukaan air tanah pada
lapisan jenuh air. Tes perkolasi ini bertujuan untuk menentukan besarnya luas medan
peresapan yang diperlukan untuk suatu jenis tanah dari tempat percobaan. Semakin besar
daya resap tanah, maka semakin kecil luas daerah peresapan yang diperlukan untuk
sejumlah air tertentu.
Perkolasi, disebut juga peresapan air ke dalam tanah dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain tekstur tanah dan permeabilitasnya. Untuk daerah irigasi waduk

8
Gondang termasuk tekstur berat, jadi perkolasinya berkisar 1 sampai dengan 3 mm/hari.
Dengan perhitungan ini nilai perkolasi diambil sesuai eksisting sebesar 2 mm/hari. Laju
perkolasi sangat tergantung pada sifat-sifat tanah.
Perkolasi juga dapat disimpulkan sebagai gerakan air kebawah dan zone yang
jenuh kedalam daerah jenuh (antara permukaan tanah sampai kepermukaan air tanah.

F. Cara Melakukan Perkolasi Test


a. Gunakan pengeboran tanah untuk menemukan area yang cocok.
b. Membuat jumlah yang memadai lubang uji perkolasi
Jika tekstur tanah seragam atas situs yang dipilih, gunakan setidaknya dua dan
sebaiknya tiga lubang uji perkolasi. Jika perubahan tekstur tanah dalam situs,
membuat setidaknya dua lubang uji perkolasi di setiap tekstur tanah. Ruang uji
lubang perkolasi seragam atas wilayah yang diusulkan untuk unit pengolahan
tanah
c. Menggali lubang uji
Lubang uji harus bulat dan setidaknya 6 inci, tapi tidak lebih besar dari 8 inci,
dengan diameter. Menggali setiap lubang uji sedalam Anda berniat untuk
menggali parit perlakuan tanah. Bagian bawah lubang uji perkolasi harus minimal
3 meter di atas permukaan tanah atau batuan dasar musiman jenuh. Sebuah clam
shell-jenis posthole penggali dapat digunakan. Jika Anda menggunakan auger 6-
inci, itu ide yang baik untuk mengebor lubang percontohan dengan auger 3 inci.
Mengamati dan mencatat tekstur tanah sebagai lubang uji perkolasi sedang digali
d. Siapkan lubang uji perkolasi.
The auger atau posthole penggali yang meleber tanah sepanjang dinding samping
dari lubang uji. Oleh karena itu, bagian bawah 12 inci dari dinding samping dan
bagian bawah lubang harus tergores atau diskarifikasi dengan tajam, alat runcing
seperti pisau. Paku didorong ke dalam 1 x 2 inci papan akan melakukan pekerjaan
dengan baik scarifying lubang untuk memberikan terbuka, tanah alami di mana air
dapat meresap. Lepaskan semua bahan tanah yang gembur dari dasar lubang uji.
Tambahkan 2 inci dari seperempat sampai kerikil tiga perempat inci untuk
melindungi bagian bawah dari gerusan ketika air ditambahkan. Kerikil dapat

9
terkandung dalam kantong nilon mesh agar dapat dihapus setelah tes dilakukan
dan digunakan untuk tes perkolasi tambahan.
e. Bedakan antara kejenuhan tanah dan tanah pembengkakan.
Saturasi berarti bahwa rongga antara partikel tanah yang penuh air. Hal ini dapat
terjadi dalam waktu singkat. Pembengkakan ini disebabkan oleh intrusi air
menjadi partikel tanah individu. Ini adalah proses yang lambat, terutama di tanah
liat, dan mengapa waktu perendaman berkepanjangan diperlukan untuk beberapa
tanah. Hati-hati mengisi lubang uji perkolasi dengan air jernih dengan kedalaman
minimal 12 inci di atas bagian bawah tanah dari lubang uji. Gunakan selang untuk
mencegah air dari mencuci menuruni sisi lubang atau tambahkan air langsung ke
percometer. Sebuah lubang berdiameter 6 inci membutuhkan sekitar 1,5 galon per
kaki kedalaman. Tanah berpasir yang tidak mengandung tanah liat tidak
membengkak. Uji perkolasi dapat melanjutkan segera jika 12 inci air merembes
pergi dalam 10 menit atau kurang. Perkolasi prosedur tes untuk berpasir tanah
dijelaskan pada langkah 6C. Untuk berkepanjangan perendaman tanah, menjaga
kedalaman 12-inci air dalam lubang untuk setidaknya empat jam, dan sebaiknya
bermalam. Tambahkan air seperlunya. Anda dapat menggunakan siphon otomatis
atau katup untuk menjaga kedalaman air 12-inch. Sebuah katup yang terbuat dari
karburator mesin kecil.
f. Tingkat perkolasi Ukur.
Kecuali untuk tanah berpasir, melakukan pengukuran tingkat perkolasi hari
setelah menyelesaikan langkah 5. i. Jika ada lebih dari 6 inci air di lubang setelah
periode pembengkakan semalam, menyelamatkan air yang cukup sehingga 6 inci
air tetap berada di atas kerikil (8 inci jika diukur dari dasar lubang). Mengukur
penurunan tingkat air ke terdekat1/16 inch kira-kira setiap 30 menit. Jika
memungkinkan, gunakan percometer untuk menentukan perubahan muka air.
Sebuah papan adonan juga dapat digunakan sebagai titik acuan bersama-sama
dengan pengukur kait untuk akurat menemukan permukaan air. Hook dapat dibuat
dari kawat kaku atau kuku 8d. Setelah setiap pengukuran, isi ulang air di lubang
sehingga kedalaman cair 6 inci di atas kerikil. Terus melakukan pengukuran
sampai tiga tingkat perkolasi berturut-turut bervariasi dengan kisaran tidak lebih

10
dari 10 persen (lihat catatan lapangan sampel, halaman 7). ii. Jika tidak ada air
tetap di dalam lubang setelah periode pembengkakan semalam, tambahkan 6 inci
air jernih di atas kerikil. Mengukur penurunan tingkat cairan ke terdekat 1/16 inch
kira-kira setiap 30 menit. Setelah setiap pengukuran, isi ulang air hingga
kedalaman 6 inci di atas kerikil. Lanjutkan tingkat penurunan pengukuran air
sampai tiga tingkat perkolasi berturut-turut bervariasi oleh tidak lebih dari 10
persen. iii. Pada tanah berpasir, atau tanah lain di mana pertama 6 inci air
merembes pergi dalam waktu kurang dari 30 menit setelah periode pembengkakan
semalam, biarkan sekitar 10 menit antara pengukuran. Pada beberapa tanah yang
sangat berpasir, menggunakan stop watch dan mengukur waktu dalam hitungan
detik untuk tingkat air turun 6-5 inci. Refill lubang uji perkolasi setelah setiap
pengukuran untuk membawa air ke 6 inci di atas kerikil. Lanjutkan mengambil
bacaan sampai tiga tingkat perkolasi berturut-turut bervariasi oleh tidak lebih dari
10 persen
g. Hitung tingkat perkolasi
Bagilah interval waktu oleh penurunan tingkat air untuk menentukan tingkat
perkolasi dalam hitungan menit per inci (MPI)
Contoh..:
i. Jika penurunan tingkat air 5/8 inci dalam 30 menit, tingkat perkolasinya k
ii. Jika drop adalah 2 1/2 inci dalam 10 menit, maka tingkat perkolasinya
Hitung laju perkolasi untuk setiap pembacaan (lihat catatan lapangan
sampel). Ketika tiga tingkat perkolasi berturut-turut bervariasi oleh tidak lebih
dari 10 persen, menggunakan nilai rata-rata pembacaan ini untuk menentukan
tingkat perkolasi untuk lubang uji. Perkolasi tarif ditentukan untuk setiap lubang
uji harus rata-rata untuk menentukan tingkat perkolasi desain. Untuk melaporkan
tingkat perkolasi, lembar kerja yang menunjukkan semua pengukuran dan
perhitungan harus diserahkan dengan laporan evaluasi tapak. Anda dapat
mereproduksi bentuk kosong di halaman belakang folder ini untuk digunakan
dalam data uji perkolasi perekaman. Perhatikan bahwa tes perkolasi tidak harus
dijalankan di mana es ada di tanah di bawah kedalaman dari sistem pengolahan
limbah yang diusulkan

11
G. Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkulasi Test
a. Dalamnya genangan diatas permukaan tanah dan tebal lapisan jenuh
b. Kadar Air Dalam Tanah
c. Pemampatan oleh partikel-partikel curah/butiran hujan
d. Tumbuh tumbuhan
e. Pemampatan oleh Orang dan Hewan
f. Karateristik-karateristik Air yang Berinfiltrasi elembaban tanah
g. Tekstur tanah

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu :
1. Sumur resapan merupakan kegiatan konservasi sipil teknis sederhana berupa
sumuran yang berfungsi untuk menampung, menahan dan meresapkan air
permukaan (run-off) ke dalam tanah (akuifer) untuk meningkatkan jumlah dan
posisi muka air tanah.
2. Manfaat dari adanya sumur resapan antara lain Meningkatkan ketersediaan air
daerah dibawahnya, Mengurangi resiko kekeringan di musim kemarau dan bahaya
banjir di musim penghujan, khususnya untuk daerah hilir, Menyeimbangkan
neraca hidrologi agar rasio perbedaan antara musim hujan dan kemarau tidak
terlalu tajam, Meningkatkan resapan air ke dalam tanah (infiltrasi), Mengurangi
sedimentasi dan fluktuasi debit air sungai.
3. percolation text adalah suatu alat yang diguanakan dalam mengukur daya resapan
tanah, dengan adanya alat ini, kita dapat mengetahui berapa besar daya resapan
tanah dalam suatu wilayah/daerah dengan bermacam-macam jenis tanah yang
berada pada lokasi tersebut

13

Anda mungkin juga menyukai