Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PAPER

MATA KULIAH : DRAINASE PERKOTAAN

OLEH
FERDINANDUS OSKAR SAWA
NIM : 022180040
PROGRAM STUDI : TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA NIPA
MAUMERE
Latar Belakang
Peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan ekonomi di Indonesia, telah
menyebabkan peningkatan kebutuhan terhadap permukiman. Hal tersebut mengakibatkan
terjadinya perubahan fungsi tata guna lahan. Semakin meningkat pengalihan fungsi dari lahan
terbuka menjadi lahan permukiman menyebabkan berkurangnya daerah resapan air hujan.
Perubahan tata guna lahan juga mempengaruhi sistem hidrologi sehingga dapat menyebabkan
terjadinya banjir pada musim hujan dan kekeringan di musim kemarau.
Daerah permukiman sebenarnya sangat tergantung dengan sumber daya alam berupa
air yang diperlukan untuk kelangsungan hidup orang banyak, bahkan semua makhluk hidup
yang berada di suatu kawasan tersebut. Keperluan air di daerah permukiman semakin lama
akan semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Namun, air permukaan
secara kuantitatif semakin lama ketersediaannya semakin terbatas dan secara kualitatif
semakin lama semakin menurun.
Salah satu sistem drainase berwawasan lingkungan untuk pengendalian air, baik
mengatasi banjir dan kekeringan adalah sumur resapan. Sumur resapan merupakan upaya
memperbesar resapan air hujan ke dalam tanah dan memperkecil aliran permukaan sebagai
penyebab banjir. dengan pengaliran air yang terkendali dan semakin bertambahnya air hujan
yang dapat meresap ke dalam tanah, maka kondisi air tanah akan semakin baik. Kondisi air
tanah yang semakin baik dapat memberikan banyak manfaat kepada penduduk daerah
permukiman
Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk pertimbangan dalam pengadaan
pola pengaturan air tanah yang didasarkan atas asas kemanfaatan, keseimbangan,
dan kelestarian alam. Sedangkan tujuannya adalah untuk memberikan alternatif penggunaan
sumur resapan guna menggantikan daerah resapan yang telah beralih fungsi menjadi
area yang tertutup perkerasan sebagai upaya untuk menambah kandungan air tanah.
Manfaat Pembuatan Sumur Resapan
Manfaat yang dapat diperoleh dengan pembuatan sumur resapan air, antara lain :
• Menahan dan mengurangi volume air larian (run-off)
 Mengurangi (mencegah) banjir dan genangan air di hilir
 Mengurangi kemungkinan tanah longsor
• Meresapkan air permukaan (run-off) ke dalam tanah
 Cadangan air tanah-mata air meningkat
 Menjaga aliran sungai diwaktu kemarau
• Menaikkan permukaan/volume air tanah secara cepat
 Muka air sumur gali/timba menjadi lebih dekat permukaan (mudah di timba)
 Mengatasi konflik antar pemakai air di musim kemarau
• Menjaga kualitas sumberdaya air tanah
 Penyaringan oleh tanah/batuan
• Melindungi lahan/tanah oleh erosi air permukaan (run-off)
 Tanah pucuk dan unsur hara/pupuk terjaga
• Melindungi kesuburan tanah
 Mengurangi penggunaan pupuk
• Menjaga keseimbangan cadangan air tanah di saat kemarau
 Debit mata air, sungai dan sumur gali penduduk meningkat konstan
• Mengurangi konsentrasi polutan air tanah
 Mengurangi air kotor masuk kedalam tanah
 Terjadinya pengenceran sumber pencemar
• Menjaga kualitas air sungai dan sumberdaya air permukaan
 Menjaga tingkat kekeruhan air sungai
 Mengurangi material sedimen di sungai, danau, laur, dll
• Menjaga habitat air dan biota air permukaan
 Menjaga habitat biota air sungai, laut, danau, dll
• Sumur resapan dapat menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah sehingga dapat
menjaga kesetimbangan hidrologi air tanah sehingga dapat mencegah intrusi air laut.
• Sumur resapan dapat menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah dan mengisi pori-
pori tanah hal ini akan mencegah terjadinya penurunan tanah.
Pengertian Sumur Resapan
Sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa bangunan
yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman
tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang jatuh di atas atap rumah
atau daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam tanah. Sumur resapan berfungsi
memberikan imbuhan air secara buatan dengan cara menginjeksikan air hujan ke dalam
tanah. Sasaran lokasi adalah daerah peresapan air di kawasan budidaya, permukiman,
perkantoran, pertokoan, industri, sarana dan prasarana olah raga serta fasilitas umum lainnya.
Sumur resapan merupakan suatu upaya untuk meresapkan air hujan dalam rangka
menambah cadangan air tanah. hal ini mengingat persediaan air di negara ini sudah sangat
menipis, ditambah lagi dengan masalah air lainnya seperti kelebihan air di saat musim hujan
yang mengakibatkan masalah banjir dan musim kemarau sering kekurangan air, sehingga
seluruh masyarakat harus segera mungkin menyadari dan menyelamatkan air. Sumur resapan
dapat berfungsi untuk mencegah penurunan tanah, mengurangi genangan banjir dan aliran air
di permukaan tanah, mengurangi meluasnya penyusupan/instrusi laut ke arah daratan,
menambah potensi air tanah. Sumur resapan merupakan sistem resapan buatan, yang dapat
menampung air hujan akibat dari adanya penutupan tanah oleh bangunan berupa lantai
bangunan maupun dari halaman yang di-plester. Selain itu, sumur resapan berfungsi untuk
menampung, menyimpan dan menambah cadangan air tanah serta dapat mengurangi
limpasan air hujan ke saluran pembuangan dan badan air lainnya sehingga dapat
dimanfaatkan pada musim kemarau dan sekaligus mengurangi timbulnya banjir.
Bentuk dan jenis bangunan sumur resapan dapat berupa bangunan sumur resapan air
yang dibuat segiempat atau silinderdengan kedalaman tertentu dan dasar sumur terletak di
atas permukaan air tanah. Berbagai jenis konstruksi sumur resapan adalah:
1. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur tanpa diisi batu belah
maupun ijuk (kosong)
2. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur diisi dengan batu belah dan
ijuk
3. Sumur dengan susunan batu bata, batu kali atau bataki di dinding sumur, dasar
sumur diisi dengan batu belah dan ijuk atau kosong.
4. Sumur menggunakan buis beton di dinding sumur
5. Sumur menggunakan blawong (batu cadas yang dibentuk khusus untuk dinding
sumur).
Alternatif menerapkan teknologi sumur resapan yang ramah lingkungan, melalui ”penetapan
luas permukaan sumur resapan per hektar”, dengan pertimbangan:
(a) kriteria daerah resapan, dan
(b) besaran suplai air kedalam tanah,
atas dasar luasan sumur resapan per hektar, menurut kriteria daerah resapan. Hal ini
mengingat bahwa daerah resapan, dipengaruhi oleh  besaran curah hujan,  kedalaman efektif
tanah, porositas dan premabilitas tanah, kemampuan infiltrasi air kedalam tanah,  perbedaan
muka air tanah pada musim hujan dan kemarau. Sedangkan besaran suplai air, diperhitungkan
atas dasar:  kemampuan tubuh tanah dalam meresapkan air kedalam tanah (perkolasi),
intensitas pemanfaatan ruang (ratio luas lantai bangunan dengan ruang terbuka hijau),
pemanfaatan air tanah dangkal, dan tingkat kepedulian masyarakat terhadap sumber daya air
tanah dangkal.Untuk menetapan luas sumur resapan, atas dasar kriteria daerah resapan dan
besaran suplai air kedalam tanah, untuk selanjutnya disusun dalam bentuk “Kriteria Baku
Nalar Wilayah Resapan.
Persyaratan Umum untuk pembuatan sumur resapan
Bagaimana sebaiknya Sumur Resapan di Pekarangan Rumah Kita Dibuat?  Standar Nasional
Indonesia (SNI) tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan
Pekarangan, menetapkan beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi sebuah sumur
resapan yaitu :     
1. Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng, curam
atau labil.
2. Sumur resapan harus dijauhklan dari tempat penimbunan sampah, jauh dari septic
tank (minimum lima meter diukur dari tepi), dan berjarak minimum satu meter dari
fondasi bangunan.
3. Penggalian sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua meter di
bawah permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table) tanah minimum 1,50
meter pada musim hujan.
4. Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah menyerap
air) lebih besar atau sama dengan 2,0 cm per jam (artinya, genagan air setinggi 2 cm
akan teresap habis dalam 1 jam), dengan tiga klasifikasi, yaitu :
•     Permeabilitas sedang, yaitu 2,0-3,6 cm per jam.
•     Permeabilitas tanah agak cepat (pasir halus), yaitu 3,6-36 cm per jam.
•     Permeabilitas tanah cepat (pasir kasar), yaitu lebih besar dari 36 cm per jam.

Persyaratan teknis sumur resapan


• Sumur resapan dibuat pada batuan yang stabil dan berpori/ lulus air
• Sumur resapan tidak boleh dibangun pada lereng curam dan front slope
• Sumber air dapat air hujan (atap rumah) juga air larian/permukaan
• Kedalaman sumur resapan harus sampai pada lapisan permeable/ lulus air
• Sumur resapan dapat dibangun pada daerah dataran dan atau tinggian/ perbukitan/
gunung tergantung maksud dan tujuannya
• Lokasi sumur resapan jauh dari sumber polutan
• Bentuk, dimensi dan konstruksi sumur resapan tergantung kondisi lapangan
• Kedalaman sumur resapan harus di atas posisi muka air tanah
• Lubang sumur resapan harus ditutup (menjaga keamanan dan keselamatan, dll).
Konstruksi Sumur Resapan
Konstruksi Sumur Resapan Air (SRA) merupakan alternatif pilihan dalam mengatasi
banjir dan menurunnya permukaan air tanah pada kawasan perumahan, karena dengan
pertimbangan :
a) pembuatan konstruksi SRA tidak memerlukan biaya besar,
b) tidak memerlukan lahan yang luas, dan
c) bentuk konstruksi SRA sederhana.
a. Bentuk Dan Ukuran Konstruksi Sumur Resapan Air (SRA)
Bentuk dan ukuran konstruksi SRA sesuai dengan SNI No. 03-2459-1991 yang
dikeluarkan oleh Departemen Kimpraswil adalah berbentuk segi empat atau silinder dengan
ukuran minimal diameter 0,8 meter dan maksimum 1,4 meter dengan kedalaman disesuaikan
dengan tipe konstruksi SRA. Pemilihan bahan bangunan yang dipakai tergantung dari
fungsinya, seperti plat beton bertulang tebal 10 cm dengan campuran 1 Pc : 2 Psr : 3 Krl
untuk penutup sumur dan dinding bata merah dengan campuran spesi 1 Pc : 5 Psr tidak
diplester, tebal ½ bata.
Data teknis sumur resapan air yang dikeluarkan oleh PU sebagai berikut :
1.   Ukuran maksimum diameter 1,4 meter
2.   Ukuran pipa masuk diameter 110 mm
3.   Ukuran pipa pelimpah diameter 110 mm
4.   Ukuran kedalaman 1,5 sampai dengan 3 meter
5.   Dinding dibuat dari pasangan bata atau batako dari campuran 1 semen : pasir
tanpa plester
6.   Rongga sumur resapan diisi dengan batu kosong 20/20 setebal 40 cm
7. Penutup sumur resapan dari plat beton tebal 10 cm dengan campuran 1 semen : 2
pasir : 3 kerikil.
b. Desain Konstruksi Sumur Resapan Air
Sumur resapan air akan dapat berfungsi dengan baik, apabila didesain berdasarkan
kondisi lingkungan dimana sumur tersebut akan dibuat. Desain sumur resapan air dalam hal
ini meliputi bentuk, jenis konstruksi dan dimensi sumur resapan air. Menurut SNI No. 02-
2453-1991Tentang Tata Cara Perencanaan Teknik Sumur Resapan Air Hujan Untuk Lahan
Perkarangan diperlukan persyaratan teknis pemilihan lokasi dan jumlah sumur resapan pada
pekarangan, persyaratan teknik meliputi :
1.      Umum : dibuat pada lahan yang lolos air dan tahan longsor, bebas dari
kontaminasi dan pencemaran limbah, untuk meresapkan air hujan, untuk daerah
dengan sanitasi lingkungan yang tidak baik hanya digunakan menampung air hujan
dari talang, mempertimbangkan aspek hidrologi, geologi dan hidrologi.
2.      Pemilihan lokasi : keadaan muka air tanah dengan kedalaman pada musim
hujan, permeabilitas yang diperkenankan 2 –12,5 cm/jam, jarak penempatan
diperhitungkan dengan tangki septik tank 2 meter, resapan tangki septik
tank/cubluk/saluran air limbah 5 meter, sumur air bersih 2 meter.
3.      Jumlah : penentuan jumlah sumur resapan air ditentukan berdasarkan curah
hujan maksimum, permeabilitas dan luas bidang tanah.
Dalam mendesain dimensi konstruksi sumur resapan air untuk kawasan perumahan
terdapat tiga parameter utama yang perlu diperhatikan yaitu : permeabilitas tanah, curah
hujan, dan luas atap rumah/permukaan kedap air. Permeabilitas tanah dapat kita tentukan
berdasarkan hasil pengukuran langsung di lokasi permukiman dengan Metode Auger Hole
Terbalik. Data permeabilitas tanah ini diperlukan untuk menentukan volume sumur resapan
air yang akan dibuat. Curah hujan diperlukan untuk menentukan dimensi sumur resapan air.
Data curah hujan yang diperlukan selama 10 tahun pengamatan (diperoleh dari stasiun hujan
terdekat). Pengukuran luas atap rumah didasarkan atas luas permukaan atap yang merupakan
tempat curah hujan jatuh secara langsung diatasnya.
Sedangkan untuk mendesain bentuk dan jenis konstruksi sumur resapan air diperlukan
parameter sifat-sifat fisik tanah yang meliputi Infiltrasi, tekstur tanah, struktur tanah, dan pori
drainase.
Beberapa Ketentuan Umum untuk Pembangunan Konstruksi Sumur Resapan
a. Sumur resapan sebaiknya berada diatas elevasi/kawasan sumursumur gali biasa.
b. Untuk menjaga pencemaran air di lapisan aquifer, kedalaman sumur resapan harus
diatas kedalaman muka air tanah tidak tertekan (unconfined aquifer) yang ditandai
oleh adanya mata air tanah.
c. Pada daerah berkapur/karst perbukitan kapur dengan kedalaman/solum tanah yang
dangkal, kedalaman air tanah pada umumnya sangatlah dalam sehingga pembuatan
sumur resapan sangatlah tidak direkomendasikan. Demikian pula sebaliknya di lahan
pertanian pasang surut yang berair tanah sangat dangkal.
d. Untuk mendapatkan jumlah air yang memadai, sumur resapan harus memiliki
tangkapan air hujan berupa suatu bentang lahan baik berupa lahan pertanian atau atap
rumah.
e. Sebelum air hujan yang berupa aliran permukaan masuk kedalam sumur melalui
saluran air, sebaiknya dilakukan penyaringan air di bak kontrol terlebih dahulu.
f. Bak kontrol terdiri-dari beberapa lapisan berturut-turut adalah lapisan gravel
(kerikil), pasir kasar, pasir dan ijuk.
g. Penyaringan ini dimaksudkan agar partikel-partikel debu hasil erosi dari daerah
tangkapan air tidak terbawa masuk ke sumur sehingga tidak menyumbat pori-pori
lapisan aquifer yang ada.
h. Untuk menahan tenaga kinetis air yang masuk melalui pipa pemasukan, dasar
sumur yang berada di lapisan kedap air dapat diisi dengan batu belah atau ijuk.
i. Pada dinding sumur tepat di depan pipa pemasukan, dipasang pipa pengeluaran
yang letaknya lebih rendah dari pada pipa pemasukan untuk antisipasi manakala
terjadi overflow/luapan air di dalam sumur. Bila tidak dilengkapi dengan pipa
pengeluaran, air yang masuk ke sumur harus dapat diatur misalnya dengan seka balok
dll.
j. Diameter sumur bervariasi tergantung pada besarnya curah hujan, luas tangkapan
air, konduktifitas hidrolika lapisan aquifer, tebal lapisan aquifer dan daya tampung
lapisan aquifer. Pada umumnya diameter berkisar antara 1 – 1,5 m
k. Tergantung pada tingkat kelabilan/kondisi lapisan tanah dan ketersediaan dana
yang ada, dinding sumur dapat dilapis pasangan batu bata atau buis beton. Akan lebih
baik bila dinding sumur dibuat lubang-lubang air dapat meresap juga secara
horizontal.
l. Untuk menghindari terjadinya gangguan atau kecelakaan maka bibir sumur dapat
dipertinggi dengan pasangan bata dan atau ditutup dengan papan/plesteran Potongan
Sumur Resapan Komunal Lingkaran.
c. Pembuatan Sumur Resapan Air
Setelah diperoleh desain konstruksi (dimensi, bentuk dan jenis) sumur resapan air
sesuai dengan kondisi lingkungan pada kawasan perumahan, selanjutnya dalam proses
pembuatan sumur resapan air dapat dirancang dua pola penerapan yaitu: a) pembuatan secara
kolektif (berdasarkan blok-blok rumah, atau untuk satu kawasan perumahan); dan b)
pembuatan per-tipe rumah.
Pembuatan sumur resapan air per-blok dalam suatu kawasan perumahan harus
direncanakan sejak dari awal oleh kontraktor atau developer. Pada siteplan sudah nampak
jelas alokasi lahan untuk pembangunan sumur resapan air pada setiap blok (per-blok bisa
terdiri dari 10 rumah atau lebih). Alternatif lain, SRA dibuat dalam bentuk danau untuk
semua rumah pada suatu kawasan perumahan (seperti perumahan Bogor Lakeside), sehingga
SRA berfungsi disamping untuk meresapkan air ke dalam tanah juga sebagai tempat rekreasi
warga perumahan,. SRA yang dibuat pada setiap rumah atau per-tipe rumah dapat dirancang
dengan memperhatikan aspek luas perkarangan rumah dan nilai estetika, sehingga SRA dapat
dibangun ke arah vertikal atau horisontal. Sumur resapan air hujan harus dibuat dengan
konstruksi tahan terhadap tekanan tanah pada kedalaman tertentu. Beberapa tipe dan
konstruksi sumur resapan air hujan dan peruntukannya (Petunjuk Teknis Tata Cara Penerapan
Drainase Berwawasan Lingkungan di Kawasan Permukiman, 2002):
1. Tipe I, dengan dinding tanah.
Tipe ini diterapkan pada kedalaman tanah 1,50 m, untuk jenis tanah geluh kelanauan.
2. Tipe II, dengan dinding pasangan batako atau bata merah tanpa diplester, dan
diantara pasangannya diberi lubang. Tipe ini diterapkan pada kedalaman tanah
maksimum 3 m, untuk semua jenis tanah.
3. Tipe III, dengan dinding buis beton porous/tidak porous dan pada ujung pertemuan
sambungannya diberi celah lubang.  Tipe ini diterapkan pada kedalaman maksimum
sampai dengan permukaan air tanah, untuk jenis tanah berpasir.
Spesifikasi Sumur Resapan
Sumur resapan dapat dibuat oleh tukang pembuat sumur gali berpengalaman dengan
memperhatikan persyaratan teknis tersebut dan spesifikasi sebagai berikut:
1. Penutup Sumur untuk penutup sumur dapat dipilih beragam bahan diantaranya :
• Pelat beton bertulang tebal 10 cm dicampur dengan satu bagian semen, dua bagian
pasir, dan tiga bagian kerikil.
• Pelat beton tidak bertulang tebal 10 cm dengan campuran perbandingan yang sama,
berbentuk cubung dan tidak di beri beban di atasnya atau,
• Ferocement (setebal 10 cm).
2. Dinding sumur bagian atas dan bawah
Untuk dinding sumur dapat digunakan bis beton. Dinding sumur bagian atas dapat
menggunakan batu bata merah, batako, campuran satu bagian semen, empat bagian pasir,
diplester dan di aci semen.
3. Pengisi Sumur
Pengisi sumur dapat berupa batu pecah ukuran 10-20 cm, pecahan bata merah ukuran
5-10 cm, ijuk, serta arang. Pecahan batu tersebut disusun berongga.
4. Saluran air hujan
Dapat digunakan pipa PVC berdiameter 110 mm, pipa beton berdiameter 200 mm,
dan pipa beton setengah lingkaran berdiameter 200 mm.
Satu hal yang penting, setelah sumur resapan dibuat, jangan lupakan perawatannya. Cukup
dengan memeriksa sumur resapan setiap menjelang musim hujan atau, paling tidak, tiga
tahun sekali. Dengan membuat sumur resapan di pekarangan setiap rumah, maka diharapkan
volume banjir dapat diminimumkan dan sekaligus menjaga cadangan air dalam tanah.
Bahan dan Komponen Sumur Resapan Air Hujan.

No Bahan Sumur Resapan Air Hujan Komponen

1 Plat beton bertulang tebal 10 cm, Penutup sumur


campuran 1 semen : 2 pasir beton : 3
kerikil

2 Plat beton tidak bertulang tebal 10 cm, Penutup sumur


campuran 1 : 2 : 3 berbentuk cubung
dan tidak diberi beban diatasnya

3 Ferrocement tebal 10 cm Penutup sumur, dinding sumur


bagian atas, dinding sumur bagian
bawah
4 Pasangan ½ bata merah atau batako, Dinding sumur bagian atas dan
campuran 1 : 4, diplester dan diaci dinding sumur bagian bawah
semen

5 Pasangan ½ batako campuran 1 : 4, Dinding sumur bagian atas dan


jarak kosong antar batako 10 cm, dinding sumur bagian bawah
tanpa plester

6 Beton bertulang pracetak Ø 80-100 Dinding sumur bagian atas dan


cm dinding sumur bagian bawah

7 Beton bertulang pracetak Ø 100 cm, Dinding sumur bagian atas dan
dinding porous dinding sumur bagian bawah

8 Batu pecah ukuran 10 – 20 cm Pengisi sumur

9 Pecahan bata merah ukuran 5 – 10 cm Pengisi sumur

10 Ijuk Pengisi sumur

11 Pipa PVC dan perlengkapannya Ø 110 Saluran air hujan


mm

12 Pipa beton Ø 200 mm Saluran air hujan

13 Pipa beton ½ lingkaran, Ø 200 mm Saluran air hujan

Langkah-langkah membuat sumur resapan


Cara pembuatan sumur resapan air pada rumah dengan talang air adalah sebagai berikut:
1. Buat sumur dengan diameter 80-100 cm sedalam 1,5 m namun tidak melebihi muka
air tanah.
2. Untuk memperkuat dinding tanah, gunakan buis beton, pasangan bata kosong (tanpa
plesteran) atau pasangan batu kosong.
3. Buatlah saluran pemasukan yang mengalirkan air hujan dari talang ke dalam sumur
resapan dengan menggunakan pipa paralon.
4. Buatlah saluran pembuangan dari sumur resapan menuju parit yang berfungsi
membuang limpahan air saat sumur resapan kelebihan air. Ketinggian pipa
pembuangan harus lebih tinggi dari muka air tanah tertinggi pada selokan drainase
jalan tersebut.
5. Isi lubang sumur resapan air dengan koral setebal 15 cm.
6. Tutup bagian atas sumur resapan dengan plat beton. Di atas plat beton ini dapat
diurug dengan tanah.
Latar Belakang

Kostruksi jalan raya sebagai sarana transportasi adalah merupakan unsur yang sangat
penting dalam usaha meningkatkan kehidupan manusia untuk mencapai kesejahteraannya.
Dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai mahluk sosial manusia tidak dapat hidup tanpa
bantuan orang lain, maka dengan adanya prasarana jalan ini, maka hubungan antara suatu
daerah dengan daerah lain dalam suatu negara akan terjalin dengan baik. Sarana yang
dimaksud disini adalah rana penghubung yang melalui ndarat, laut dan udarah. Dari ketiga
sarana tersebut, akan ditinjau prasarana yang melalui darat.

Dalam perencanaan geometrik termasuk juga perencanaan tebal perkerasan jalan, karena
dimensi dari perkerasan merupakan bagian dari perencanaan geometrik sebagai suatu
perencanaan jalan seutuhnya. Bertambahnya jumlah dan kualitas kendaraan dan
berkembangnya pengetahuan tentang kelakukan pengendara serta meningkatnya jumlah
kecelakaan, menuntut perencanaan geometrik supaya memberikan pelayanan maksimum
dengan keadaan bahaya minimum dan biaya yang wajar.

Perancangan geometrik jalan tentunya akan berdampak terhadap lingkungan sekitar. Dampak
yang ditimbulkan tentunya ada yang baik tapi juga ada yang buruk. Yang akan dibahas dalam
tulisan ini ialah rencana drainase jalan, dampak pemotongan bukit terhadap lingkungan,
dampak pengurugan lembah terhadap lingkungan, pembangunan jalan yang melalui jalan
terhadap lingkungan, dan rancangan jalan yang akrab lingkungan dan berkelanjutan.

Tujuan

1.Mengetahui apa yang dimaksud dengan drainase

2.Mengetahui jenis-jenis drainase

3.Mengetahui bangunan penunjang serta fungsinya dalam sistem drainase

4.Memahami peranan drainase


Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari makalah ini ialah:

1. Dapat mengetahui tentang drainase jalan dan perancangan drainase jalan

2. Dapat mengetahui tentang dampak pemotongan bukit terhadap lingkungan

3. Dapat mengetahui tentang dampak pengurugan lembah terhadap lingkungan

4. Dapat mengetahui tentang dampak pembangunan jalan yang melalui hutan terhadap
lingkungan

5. Dapat mengetahui tentang perancangan jalan yang akrab lingkungan dan berkelanjutan

Drainase Jalan raya

Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna
memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota
(perencanaan infrastruktur khususnya).

Pengertian Drainase

Drainase saluran terbuka adalah sistem saluran yang permukaan airnyaterpengaruh dengan
udara luar (atmosfir). Drainase saluran terbuka biasanya mempunyai luasan yang cukup dan
digunakan untuk mengalirkan air hujan atau air limbah yang tidak membahayakan kesehatan
lingkungan dan tidak mengganggu keindahan.saluran ini yang lebih cocok untuk drainase air
hujan yang terletak didaerah yang mempunyai luasan yang cukup, ataupun untuk drainase air
non-hujan yang tidak membahayakan kesehatan/ mengganggu lingkungan.Drainase
merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi
kebutuhan masyarakat dan merupakan kompenen penting dalam perencanaan
kota(perencanaan infrastruktur khususnya).Drainase secara umum didefinisikan sebagai ilmu
pengetahuan yang mempelajari usaha untuk mengalirkan air yang berlebihan dalam suatu
konteks pemanfaatan tertentu. Drainase berasal dari bahasa Inggris drainage yang
mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum,
sistem drainase dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk
mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan
dapat difungsikan secara optimal.
Drainase juga dapat diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam
kaitannya dengan salinitas, dimana drainase merupakan salah satu cara pembuangan
kelebihan air yang tidak di inginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penaggulangan akibat
yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut. Dari sudut pandang yang lain, drainase adalah
salah satu unsur dari perasana umum yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju
kehidupan kota yang aman, nyaman, bersih, dan sehat. Saluran terbuka berfungsi untuk
menyalurkan air yang belum tercemar atau kualitasnya tidak membahayakan. Lokasinya
terletak pada daearh yang masih tersedia lahan seta tidak pada daerah yang

Drainase Permukaan

Drainase Permukaan ialah sistem drainase yang berkaitan dengan pengendalian air
permukaan. Sistem drainase permukaan pada konstruksi jalan raya pada umumnya berfungsi
sebagai berikut:

1) Membawa air hujan dari permukaan jalan ke pembuangan air

2) Menampung air tanah (dari subdrain) dan air permukaan yang mengalir menuju jalan

3) Membawa air menyebrang alinyemen jalan secara terkendali

Dua fungsi yang pertama dikendalikan oleh komponen drainase memanjang, sementara
fungsi ketiga memerlukan bangunan drainase melintang, seperti culvert, gorong-gorong, dan
jembatan.

jenis Drainase Jalan

Drainase permukaan : ditujukan untuk menghilangkan air hujan dari permukaan jalan
sehingga lalu lintas dapat melaju dengan aman dan efisien serta untuk meminimalkan
penetrasi air hujan ke dalam struktur jalan.

Drainase bawah permukaan : berfungsi untuk mencegah masuknya air dalam struktur jalan
dan/atau menangkap dan mengeluarkan air dari struktur jalan.
Drainase permukaan

Fungsi utama:

1. Membawa air hujan dari permukaan jalan ke pembuangan air

2. Menampung air tanah (dari subdrain) dan air permukaan yang mengalir menuju jalan 3.
Membawa air menyeberang alinemen jalan secara terkendali

Fungsi 1 & 2 dikendalikan oleh komponen drainase MEMANJANG, fungsi 3 memerlukan


bangunan drainase MELINTANG.

Drainase Memanjang
Permukaan jalan harus dibuat dengan kemiringan melintang yang cukup untuk membuang air
hujan secepatnya, dan permukaan jalan harus berada di atas permukaan air tanah setempat.
Bangunan drainase memanjang :
1. Parit/selokan ( ditch )
2. Talang ( gutters )
3. Saluran menikung keluar ( turnouts )
4. Saluran curam ( chutes )
5. Parit intersepsi ( intercepting ditch )

Drainase Melintang

Tipe drainase melintang :

1. Fords
2. Drivt
3. Gorong gorong ( culvert )
4. jembatan

Anda mungkin juga menyukai