Anda di halaman 1dari 3

Sumur Resapan

(Dicuplik dari Buku Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan, Dr Ir Suripin)

Sumur resapan sebenarnya telah banyak digunakan oleh nenek moyang kita, yaitu dengan membuat lubang-lubang galian di kebun halaman serta memanfaatkan sumur-sumur yang tidak terpakai sebagai penampung air hujan. Kegunaan Pengisian air tanah ke bawah tanah mempunyai kegunaan sebagai berikut: 1. Menyimpan kelebihan air permukaan ke dalam tanah 2. Memperbaiki kualitas air tanah lokalmelalui pencampuran dengan pengisian air tanah yang berasal dari air hujan. 3. Pembentukan tabir tekanan untuk mencegah intrusi air asin 4. Meningkatkan produksi air tanah, baik untuk air minum maupun kebutuhan lainnya 5. Pengurangan biaya operasi pompa dengan meningginya muka air tanah 6. Mencegah terjadinya penurunan muka tanah Kriteria Desain Ukuran atau dimensi sumur yang diperlukan untuk suatu lahan/kapling bergantung dari faktorfaktor sebagai berikut:

Luas permukaan penutupan, yaitu lahan yang airnya akan ditampung dalam sumur resapan, meliputi luas atap, lapangan parkir dan perkerasan lainnya Karakteristik hujan, meliputi intensitas hujan, lama hujan, selang waktu hujan. Semakin tinggi intensitas hujan, semakin lama berlangsungnya hujan memerlukan volume sumur resapan yang makin besar Koefisien permeabilitas tanah, yaitu kemampuan tanah dalam melewatkan air per satuan waktu. Tanah berpasir memiliki koefisien permeabilitas lebih tinggi dibandingkan tanah berlempung Tinggi muka air tanah. Pada tanah dengan muka air yang dalam perlu dibuat sumur resapan sebanyak-banyaknya untuk menaikkan muka air tanah.

Konstruksi Sumur resapan ini merupakan sumur kosong dengan kapasitas tampungan yang cukup besar sebelum air meresap ke dalam tanah. Dengan adanya tampungan, maka air hujan punya cukup waktu untuk meresap ke dalam tanah. Pada dasarnya sumur resapan dapat dibuat dari berbagai macam bahan yang tersedia di lokasi. Untuk keamanan sumur resapan perlu dilengkapi dengan dinding. Bahan-bahan yang diperlukan untuk sumur resapan meliputi:

1. Saluran pemasukan/pengeluaran, dapat menggunakan pipa besi, pipa pralon, buis beton, pipa tanah liat, atau dari pasangan batu. 2. Dinding sumur dapat menggunakan drum bekas, tangki fiberglass, pasangan batu bata atau buis beton 3. Dasar sumur dan sela-sela antara galian tanah dan dinding tempat air meresap dapat diisi dengan ijuk atau kerikil. Persyaratan Sekalipun sumur resapan banyak sekali manfaatnya, namun pembuatannya harus memperhatikan syarat-syarat yang diperlukan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Persyaratan sumur resapan: 1. 2. 3. 4. Sumur resapan dibuat pada lahan yang lolos air dan tahan longsor Sumur resapan harus bebas kontaminasi/pencemaran limbah. Air yang masuk sumur resapan adalah air hujan Untuk daerah sanitasi buruk, sumur resapan air hujan hanya menampung dari atap dan disalurkan melalui talang 5. Mempertimbangkan aspek hidrogeologi, geologi dan hidrologi Permeabilitas Tanah Permeabilitas tanah yang dapat dipergunakan untuk sumur resapan dibagi 3 kelas, yaitu: 1. Permeabilitas tanah sedang (geluh/lanau, 2,0-6,5 cm/jam) 2. Permeabilitas tanah agak cepat (pasir halus, 6,5-12,5 cm/jam) 3. Permeabilitas tanah cepat (pasir kasar, lebih besar dari 12,5 cm/jam) Contoh hasil perhitungan jumlah sumur resapan dengan kedalaman 3 m, efisiensi 100%

Sumber: SNI T-06-1990-F

Penempatan: Untuk memberikan hasil yang baik dan tidak menimbulkan dampak negatif, penempatan sumur resapan harus memperhatikan kondisi lingkungan setempat seperti: septik tank, sumur air minum, posisi rumah, ponon besar dan jalan umum. Pemeriksaan: Sumur resapan air hujan perlu diperiksa secara periodik setiap 6 bulan sekali untuk menjaminkontinuitas operasi sumur resapan. Pemeriksaan meliputi: aliran masuk, bak kontrol dan kondisi sumur resapan.

Anda mungkin juga menyukai