Pembuatan Detail Engineering Design (DED) Sumur Resapan di Provinsi Jawa Barat
LATAR BELAKANG
Banjir yang semakin tak terkendali di beberapa wilayah Indonesia, membuat kita ikut
berpikir “bagaimana cara untuk menanggulanginya”. Dari sekian banyak cara yang telah
dicoba, salah satunya adalah membuat sumur resapan untuk mengatasi banjir.
Bencana banjir dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Bakteri dan
kuman yang terbawa oleh sampah bersamaan dengan air banjir, akan menyebabkan
timbulnya beragam penyakit dengan berbagai tingkat risiko. Mulai dari penyakit ringan,
hingga penyakit yang menimbulkan kematian.
Penyakit yang biasanya muncul akibat banjir, antara lain diare, leptospirosis, malaria, infeksi
pada pencernaan, typhoid (tifus), hingga demam berdarah. Pengobatannya tidaklah murah
dan mudah, bahkan dapat menimbulkan risiko kematian.
Oleh sebab itu, perlu dilakukan langkah-langkah penanggulangan banjir agar wabah
penyakit tidak berkembang. Selain itu, metode penanggulangan banjir yang efektif juga
dapat mengurangi kerugian waktu akibat banjir, serta kerugian fisik dan materiil yang
dialami oleh korban banjir.
Metode untuk mengatasi banjir yang akan kita bahas adalah metode sumur resapan.
Pembuatan sumur resepan dinilai cukup efektif dalam membantu penyerapan air ke dalam
tanah, terutama ketika terjadi genangan air sebagai salah satu penyebab banjir.
Sumur resapan adalah sumur buatan manusia yang fungsi utamanya untuk memperluas area
serapan air, terutama air hujan, guna melakukan konservasi pada tanah dan juga
kandungan air di dalam tanah.
1
Metode Pelaksanaan Sumur Resapan
Pembuatan Detail Engineering Design (DED) Sumur Resapan di Provinsi Jawa Barat
Area resapan air yang diperluas, diharapkan air hujan yang turun tidak lagi menggenang dan
dapat ditampung masuk ke dalam sumur. Tujuannya adalah memperkecil peluang terjadinya
banjir pada suatu area yang memiliki sumur resapan.
Metode sumur resapan atau lubang imbuhan sangat bermanfaat digunakan pada pemukiman
yang berada di area pantai. Sumur resapan dapat mengurangi instrusi air laut dan
mengurangi pencemaran air dan tanah.
Struktur sumur resapan berbeda dengan sumur yang digunakan untuk sumber air bersih
pada umumnya, salah satu perbedaannya terletak pada lubang sumur. Pada lubang sumur
untuk sumber air bersih, lubang sumur dirancang untuk meningkatkan elevasi air tanah ke
permukaan.
Sedangkan sumur resapan memiliki struktur lubang yang dirancang sebaliknya, yaitu untuk
membuat air dari luar terserap dengan baik ke dalam tanah. Selain itu, kedalam lubang
resapan tidak sedalam sumur air minum.
Lubang resapan yang dibuat pada daerah-daerah langganan banjir bertujuan untuk
membantu mempercepat penyerapan air ke dalam tanah. Selain itu, sumur resapan memiliki
manfaat lain, antara lain:
1. Menurunkan tingkat aliran air pada permukaan tanah ketika ketinggian air berpotensi
menyebabkan banjir.
2. Menjaga kestabilan tinggi muka air tanah, sehingga mengurangi risiko banjir.
4. Meminimalisir terjadinya intrusi air laut pada area tepi pantai, sehingga area
pemukiman disekitar area tersebut tidak terganggu.
2
Metode Pelaksanaan Sumur Resapan
Pembuatan Detail Engineering Design (DED) Sumur Resapan di Provinsi Jawa Barat
Selain itu, sumur resapan juga menjadi salah satu metode konservasi air tanah yang efektif
untuk mengatasi ancaman kekeringan.
Adanya sumur resapan pada setiap pemukiman dapat membantu meningkatkan kualitas
hidup warga secara keseluruhan. Ketersediaan air akan tercukupi, jarang terjadi banjir, dan
mendapat kualitas air tanah yang baik.
Sebelum mencoba membuat sumur resapan halaman rumah, sebaiknya kita mengetahui
seperti apa cara kerja dan proses yang terjadi pada lubang resapan. Dengan mengetahui
cara kerja dan prosesnya, maka kita akn mengetahui manfaat-manfaat yang telah
disampaikan diatas.
Prinsip kerja lubang resapan tidaklah rumit, yaitu lubang yang telah digali hingga kedalaman
tertentu, kemudian diberi struktur dinding menggunakan bahan-bahan yang masih mampu
dilewati air.
Kenapa bahan-bahan yang digunakan harus dapat dilewati air?. Sebab, tujuan dari sumur
resapan adalah agar air yang mengalir pada permukaan tanah dapat masuk ke dalam sumur,
sehingga air memiliki waktu tampung yang cukup sebelum akhirnya merembes ke dalam
tanah.
Selain itu, agar sumur resapan lebih efektif, kita juga perlu membuat parit guna menampung
air hujan. Parit dibuat dan berada di sebelah sumur agar menjadi area limpasan ketika
ketinggian air sumur telah mencapai titik maksimal. Hal ini ditujukan untuk menghindari
terjadinya luapan air pada sumur.
3
Metode Pelaksanaan Sumur Resapan
Pembuatan Detail Engineering Design (DED) Sumur Resapan di Provinsi Jawa Barat
Untuk membuat sumur resapan, diperlukan bahan-bahan atau material yang tidak anti air
dan dapat membantu air terserap dengan baik di dalam tanah.
Penutup Sumur – Biasanya menggunakan bahan pelat beton, baik yang bertulang ataupun
tidak bertulang, dengan ketebalan 10 cm, yang dibuat dari campuran semen, pasir, dan
kerikil.
1. Bahan Dinding Sumur – Bahan dinding sumur terbagi menjadi dua jenis, yaitu bahan
untuk dinding sumur bagian atas, serta bahan untuk sumur bagian bawah. Pada
dinding bagian dapat menggunakan batu bata merah, campuran semen dan pasir,
atau batako. Sedangkan pada bagian bawah biasanya menggunakan buis beton.
2. Isian Sumur – Dasar sumur diberikan campuran pecahan batuan berukuran 10-20
cm, sabut atau ijuk, arang, dan pecahan batu bata merah berukuran 5-10 cm yang
disusun secara berongga-rongga.
3. Agar air hujan dapat tersalurkan dengan baik ke dalam sumur, maka dibuat saluran
berbahan pipa PVC dengan diameter sekitar 11 cm, atau pipa beton yang memiliki
diameter 20 cm. Selain itu, terkadang juga digunakan pipa beton berbentuk setengah
lingkaran berdiameter 20 cm.
Bahan dan struktur sumur resapan tentunya menyesuaikan area tempat sumur dibuat. Mulai
dari luas area, kondisi tanah, dan lain sebagainya.
Tidak sembarang area dapat dijadikan area konstruksi sumur resapan, sehingga kita perlu
melakukan pemeriksaan dan pengamatan terlebih dahulu sebelum membuatnya.
Tidak semua tempat bisa dijadikan lokasi pembangunan sumur resapan. Lokasi yang dipilih
harus memenuhi beberapa syarat agar fungsi sumur bekerja optimal, yakni:
1. Sumur resapan tidak boleh dimasuki air yang terkontaminasi, karena akan mencemari
air tanah secara keseluruhan.
2. Lahan area pembangunan sumur haruslah lahan yang datar dan tidak berada pada
area yang curam ataupun landai.
4
Metode Pelaksanaan Sumur Resapan
Pembuatan Detail Engineering Design (DED) Sumur Resapan di Provinsi Jawa Barat
4. Pastikan menaati peraturan dan juga regulasi yang berlaku terkait izin bangunan dan
segala hal yang terkait.
5. Tingkat kedalaman tanah ketika musim hujan adalah 1,5 meter (minimal).
6. Pilih tanah yang memiliki nilai permeabilitas (serapan) sekitar 2 cm per jam agar air
tidak tergenang terlalu lama di dalam sumur.
7. Apabila pada area lubang resapan terdapat sumur air minum, maka jarak aman
keduanya dibuat sekitar 3 meter.
8. Jika disekitar sumur imbuhan terdapat septik tank, maka jarak keduanya dibuat
sekitar 5 meter agar air tidak terkontaminasi.
9. Bila disekitar lubang resapan terdapat bangunan, maka jarak antara sumur dengan
pondasi bangunan sebaiknya sekitar 1 meter, supaya tidak mengurangi kekokohan
pondasi.
Apabila area yang direncanakan untuk sumur resapan tidak memenuhi syarat-syarat diatas,
sebaiknya tidak perlu dipaksakan membangun sumur. Karena dikhawatirkan, sumur tidak
akan bekerja secara efektif atau malah tidak berguna, bahkan mencemari area sekitarnya.
Selian itu, kita juga harus mengetahui hal-hal teknis terkait kualitas tanah, tingkat
permeabilitas ataupun tingkat infiltrasi pada suatu jenis tanah. Selanjutnya, perlunya
pengetahuan tentang kondisi air hujan yang turun juga akan memberikan manfaat, agar
pembangunan sumur resapan tidak menjadi sia-sia.
Berikut ini adalah tabel kecepatan infiltrasi air terhadap struktur tanah yang diambil dari
jurnal “Sumur Resapan untuk Permukiman Perkotaan dan Pedesaan”:
5
Metode Pelaksanaan Sumur Resapan
Pembuatan Detail Engineering Design (DED) Sumur Resapan di Provinsi Jawa Barat
Tutupan Lahan
6
Metode Pelaksanaan Sumur Resapan
Pembuatan Detail Engineering Design (DED) Sumur Resapan di Provinsi Jawa Barat
Laju infiltrasi
No Tutupan Lahan Kelas
(mm/jam)
Dengan berpatokan pada tabel tersebut, kita dapat membandingkan kondisi tanah pada area
yang akan dibangun sumur resapan dengan seberapa cepat air meresap melalui tekstur
tanah. Tujuannya, untuk memastikan apakah tanah yang direncanakan untuk membuat
lubang resapan sudah memenuhi syarat permeabilitas.
Setelah memahami dan mengenali area yang perencanaan sumur imbuhan yang tepat,
tahapan selanjutnya adalah membuat sumur berdasarkan kondisi cuaca, curah hujan, dan
juga kondisi tanah pada lokasi sumur.
7
Metode Pelaksanaan Sumur Resapan
Pembuatan Detail Engineering Design (DED) Sumur Resapan di Provinsi Jawa Barat
Gambar diatas adalah salah satu contoh rancangan lubang resapan sederhana yang dapat
diterapkan di lingkungan rumah. Langkah-langkah yang diperlukan dalam membangun
sumur resapan adalah sebagai berikut:
1. Mulailah menggali tanah hingga kedalaman kurang lebih 3.00 meter, diameter 100
cm, serta tidak boleh melebihi permukaan air tanah.
2. Buat struktur dinding sumur bagian bawah terlebih dahulu menggunakan buis beton
sebagai bahan utamanya.
3. Selanjutnya, buat bagian dinding atas menggunakan batu bata merah, campuran
semen dan pasir atau batako seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
4. Buatlah parit di dekat sumur resapan menggunakan pipa PVC berdiameter 3", atau
pipa beton berdiameter 20 cm.
5. Tanam saluran pipa PVC di bawah tanah. Kemudian sambungkan dari talang air
rumah mengarah ke bagian tengah sumur. Jangan lupa sisipkan beton bertulang
agar konstruksi saluran semakin kuat.
8
Metode Pelaksanaan Sumur Resapan
Pembuatan Detail Engineering Design (DED) Sumur Resapan di Provinsi Jawa Barat
6. Isi sumur dengan material pengisi, yaitu campuran antara pecahan batuan berukuran
10-20 cm, sabut atau ijuk, arang, dan juga pecahan batu bata merah berukuran 5-10
cm yang disusun secara berongga-rongga.
7. Tutup sumur dengan pelat beton yang memiliki ketebalan sekitar 10 cm.
Tidak hanya sekedar membangun saja, kita juga perlu memperhatikan perawatan lubang
resapan. Caranya adalah dengan melakukan pemeriksaan kondisi secara berkala, minimal
setiap musim hujan atau setiap tiga tahun sekali.
Pembuatan sumur resapan adalah sebuah inovasi baru dan belum banyak dikenal oleh
masyarakat. Menurut Niehoff (1966), suatu masyarakan akan menerima suatu perubahan
atau hal baru jika didasari oleh rasa membutuhkan (felt need).
Jika manusia telah merasa butuh maka akan timbul motivasi untuk menerima perubahan.
Rasa membutuhkan ini bisa diciptakan dengan berbagai program penyuluhan sebagai bentuk
pengenalan. Akan tetapi persepsi mengenai kebutuhan tidak bisa serta merta diterima oleh
masyarakat.
Oleh karena itu, pemasaran sosial sangat penting dilakukan terutama bagi masyarakat yang
belum paham tentang konservasi tanah dan air. Pemasaran sosial merupakan rancangan
bangun, implementasi dan pengendalian program-program melalui perhitungan untuk
memberi pengaruh penerimaan gagasan sosial dan menyampaikan pertimbangan tentang
perencanaan produk, aspek harga, komunikasi, informasi dan riset pemasaran.