Anda di halaman 1dari 11

MODUL PEMBELAJARAN

MEMBUAT DESIGN DAN KONTRUKSI WADAH


PENDEDERAN KPAT

BIDANG AGRIBISNIS PERIKANAN AIR TAWAR


( APAT)

Disusun Oleh:
Nama : BUDI LAKSONO, S.Pi
NIP : 197502122010011009
Pangkat/Gol. : Penata Muda Tk. 1 / III.b

SMK NEGERI 1 KEDAWUNG


SRAGEN – PROVINSI JATENG
2022
MODUL

DESIGN DAN TATA LETAK WADAH PENDEDERAN IKAN AIR TAWAR

OLEH : BUDI LAKSONO, S.Pi

A. KOMPETENSI DASAR

3.4. Menerapkan desain dan tata letak wadah pendederan komoditas perikanan
4.4. Membuat desain dan tata letak wadah pendederan komoditas perikanan

B. ALOKASI WAKTU

Alokasi waktu : 24 JP x 45’ TM atau Online


Jumlah Pertemuan : 3 Minggu ( 1 minggu Praktik)

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui pendekatan Saintifik dan model pengetahuan dan eksperimen (Project Based Learning)
dengan metode tanya jawab, diskusi diharapkan dapat membuat desain dan tata letak wadah
pendederan komoditas perikanan melalui penerapan desain dan tata letaknya yang tepat secara
mandiri, Komunikatif, dan teliti

D. HASIL PEMBELAJARAN TEKNIK PENDEDERAN IKAN

Setelah mempelajari kompetensi teknik Pendederan Komoditas ikan diharapkan ananda dapat
memahami :
1. Mengidentifikasi lokasi pendederan KPAT
2. Design dan kontruksi wadah pendederan KPAT
3. Jenis-jenis wadah pendederan komoditas perikanan air tawar di kolam dan bak
4. Peralatan penunjuang pendederan KPAT di kolam dan Bak
5. Perhitungan padat penebaran
6. Teknik penebaran benih ikan
7. Pengelolaan pakan baik dikolam dan dibak
8. Persyaratan optimal media pendederan
9. Pengelolaan Media dan lingkungan pemeliharaan benih
10. Teknik sampling
11. Perhitungan pertumbuhan
12. Survivel rate
13. Prediksi panen
14. Teknik pemanenan

E. URAIAN MATERI

Untuk membuat wadah budidaya ikan pendederan diperlukan desain dan konstruksi wadah yang
akan digunakan untuk budidaya ikan. Wadah budidaya ikan sendiri terdiri dari kolam, bak,
akuarium dan keramba atau jaring apung. Desain merupakan perencanaan dalam pembuatan
wadah budidaya ikan. Sedangkan konstruksi adalah susunan (model, tata letak) wadah yang
akan dibuat. Wadah tersebut tentunya memiliki desain dan konstruksi sesuai dengan tujuan
pembuatan wadah budidaya ikan.

Dalam merencanakan pembuatan wadah dan peralatan budidaya ikan pengusaha perlu
melakukan persiapan sebaik mungkin agar produk yang dihasilkan mempunyai manfaat dan
berdaya saing tinggi. Sebelum pembuatan wadah, sebaiknya dilakukan pembuatan desiqn dari
wadah tersebut. Design yang akan dibuat disesuaikan dengan kondisi lahan yang tersedia.
Design akan mempermudah pembuatan wadah yang sebenarnya, sehingga kerugian akibat gagal
proses pembuatan dapat dihindari.

Jenis Design dan Kontruksi wadah Pendederan Ikan

A. Desain dan kontruksi kolam

Desain kolam bisa berbentuk persegi, persegi panjang, lingkaran, trapesium, segitiga bahkan
bentuk tidak beraturan. Hal tersebut disesuikan dengan kondisi lahan dan lokasi. Perlu
diperhatikan tentang persyaratan teknis kontruksi kolam. Kolam yang akan digunakan
sebaiknnya mempunyai bentuk kolam, pematang kolam, dasar kolam, caren, pintu air dan
saluran air.

Gambar 1. Desain Kolam

Kontruksi Bentuk kolam yang umum digunakan adalah bujursangkar dan persegi panjang.
Karena topografi setempat tidak memungkinkan, maka ada bentuk-bentuk kolam lain yakni
trapesium, segitiga dan bentuk tidak teratur. Keuntungan dari bentuk segi empat adalah
memudahkan dalam memodifikasi petakan-petakan yang ada, sirkulasi air lebih mudah,
distribusi pakan alami menyebar merata keseluruh bagian kolam dan relatif mudah dalam
perawatan.

Gambar 2. Bentuk kolam beton segi empat

Kontruksi Pematang kolam adalah suatu bagian dari kolam yang berada disekeliling kolam,
lebih tinggi dari permukaan air kolam dan berfungsi sebagai penahan volume air dikolam agar
tidak keluar. Tanah yang cocok untuk membuat pematang adalah tanah liat. Tanah liat memiliki
sifat lengket, tidak poros, tidak mudah pecah dan mampu menahan air. Ukuran pematang
disesuaikan dengan ukuran kolam. Jenis tanah untuk pematang harus kompak dan kedap air
agar pematang tidak mudah bocor. Ada dua macam pematang yang umumnya terdapat pada
kolam pendederan yakni pematang beton dan pematang tanah.

Keuntungan dari pematang beton adalah lebih kuat menahan tekanan/volume air di kolam,
mudah dalam perawatan dan relatif tahan lama. Kelemahannya adalah biaya yang cukup tinggi
diperlukan. Keuntungan pematang tanah lebih murah dana yang diperlukan, sedangkan
kelemahan mudah jebol dan perawatan terus menerus dll.

Dalam merencanakan dan modifikasi kontruksi pematang, harus diperhatikan luas kolam yang
ada dan jenis tanah yang dibuat untuk pematang. Kemiringan pematang dibuat berdasarkan
faktor di atas. Kemiringan kolam biasanya dibuat dengan perbandingan 1:1 sampai 1:5 (sisi
datar : sisi tegak).
Gambar 3. Pematang bentuk trapesium sama kaki

Menurut fungsinya pematang dibagi 3 yakni :


1. Pematang primer/utama merupakan pematang yang berfungsi untuk membatasi unit
kolam dari sumber air misalnya sungai atau waduk. Pematang primer berbentuk
trapesium dengan kemiringan talut luar 1:2 sampai 1:2,5 tergantung dari bahan dan
jenis tanah penyusunnya.
2. Pematang sekunder mempunyai fungsi utama menjaga agar air yang mengalir melalui
saluran utama tidak meluber ke petakan pendederan tampa melalui pintu air. Ukuran
pematang sekunder lebih kecil dari ukuran pematang utama. Karena berbatasan
langsung dengan kolam pendederan, maka pematang sekunder harus mempunyai daya
tahan yang kokoh terhadap tekanan volume air pada kolam pendederan dan
pembesaran.
3. Pematang tresier merupakan unit pematang dalam kolam yang berfungsi sebagai
pembagi unit kolam menjadi beberapa kolam yang berukuran lebih kecil. Umunnya
mempunyai ukuran antara 1-2 meter. Dan kemiringan talud 1;1. Biasanya dalam
pematang ini terdapat berm yang berfungsi meperkuat kedudukan pematang dan
melindungi pematang dari erosi

Gambar 4. Pematang trapesium tidak sama kaki

Kontruksi Dasar kolam. Salah satu syarat dasar kolam yang baik adalah dapat mampu
menahan ait (kedap air), mampu menumbuhkan pakan alami dan mampu mepertahankan
tingkat kesuburannya pada waktu dikeringkan. Dasar kolam sebaiknya mempunyai kemiringan
ke arah pintu pengeluaran air. Kemiringan dasar kolam berkisar antara 1-2% yang artinya dalam
setiap seratus meter panjang dasar kolam ada perbedaan tinggi sepanjang 1-2 meter.
Disamping untuk memudahkan dalam proses pengeringan dasar kolam, juga memudahkan
dalam proses pemanenan. Ditengah dasar kolam diberi saluran air yang disebut kemelir dan
dalam dasar kolam terdapat bagian yang menggelingi dasar kolam yang disebut caren.

Gambar 5. Desain Dasar Kolam


Gambar 6. Dasar Kolam Tanah

Jenis tanah yang baik sebagai dasar kolam adalah liat berlumpur atau liat berpasir. Hal ini
didasarkaan kenyataan di lapangan bahwa tipe tanah tersebut dapat menumbuhkan pakan alami
dengan baik karena ketersediaan nutriennya sangat tinggi.

Kontruksi Caren adalah suatu bagian dari kolam yang berada disisi luar dari dasar kolam dan
merupakan bagian yang terdalam dari dasar kolam. Biasanyan lebar caren berkisar antara 1-2
meter dan dalamnyaa berkisar 30-50 cm dan tergantung dari luas kolam budidaya. Fungsi caren
adalah :
1. Mepermudah dalam proses pemanenan
2. Mepercepat proses pengeringan dasar kolam
3. Tempat berlindung bagi ikan dari sengatan panas sinar matahari
4. Tempat pemberikan pakan buatan.

Gambar 7. Saluran Tengah atau kemelir

Kontruksi Pintu air dalam kontruksi kolam mempunyai peranan dalam hal sirkulasi air. Sirkulasi
air yang ada sangat dipengaruhi dari bentuk pintu air. Pada dasarnya ada dua macam pintu air ,
yaitu pintu air pemasukan (inlet) dan pintu air keluar (outlet). Biasanya pintu air terbuat dari kayu,
beton atau peralon tergantung dari bentuk kontruksi kolam keseluruhan dan metode budidaya
yang dipakai. Letak pintu pemasukkan dan pengeluaran air sebaiknya berada di tengah-tengah
sisi kolam terpendek agar air dalam kolam dapat berganti seluruhnya.
Gambar 8. Pintu Pemasukan dan pengeluaran Air berbentuk L

Bagian-bagian dari kontruksi pintu air adalah :


1. Lantai merupakan bagian terbawah dari pintu air dan selalu terendam sehingga bahan
yang digunakan harus kuat.
2. Dinding merupakan bagian menutupi sisi kedua samping pintu air. Dinding pintu air
harus cukup kuat menghadapi tekanan pematang dari kedua samping . Pada pintu
tertutup, selain berasal dari kayu, ada juga terbuat dar beton, PVC pada tipe gorong-
gorong.
3. Pilar ini merupakan inti dari sebuah kontuksi pintu air, terutama pintu dari kayu sehingga
harus kuat untuk menahan keseluruhan kontruksi dari tekanan-tekanan diluarnya
misalnya tekanan air dan tekanan pematang tanah.
4. Penutup Pintu berfungsi untuk mengatur besarnya alairan air yang masuk melalui pintu
air. Penutup pintu biasanya berasaldari kayu/papan terdiri dari buah papan yang
mepunyai ketebalan 5 cm dan lebar 30 cm.
5. Saringan terbuat dari dari potongan-potongan bambu dengan diameter 1 cm, panjang
1,7-2 m dan dipasang merapat satu dengan lainnya dengan celah 1 cm dan berada
dibagian depan pintu air secara melingkar. Kontruksi ini cocok digunakan pada pintu
utama sehingga air yang bisa berjalan cepat dengan menyaring kotoran yang ada. Dan
ada model saringan kawat nyamuk.
6. Jembatan. Bagian ini menghubungkan kedua dinding pintu bagian atas dan hanya
terdapat pada pintu air tipe terbuka. Berfungsi untuk memperkuat dinding pintu.
7. Apron nerupakan perpanjangan dari lantai dari kedua ujung pintu. Apron ada pada pintu
yang terbuat dari beton.
8. Sayap samping berpungsi mencegah tanah pematang disekitar pintu air agar tidak
longsor oleh goresan aliran air yang masuk dari keluar pintu.
9. Pilar tambahan merupakan bagian melintang yang menghubungkan kedua pilar utama
secara mendatar. Berfungsi untuk meuntuk meperkuat kontruksi pintu air.

Jenis kontruksi pintu air :


1. Pintu Monik
2. Pintu PVC
3. Pintu Kayu
4. Dolken

Dalam pembuatan kontruksi pintu air hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Biaya dapat ditekan seminimal mungkin
2. Ringan, kuat,tidak mudah rusak
3. Mudah dioperasikan
4. Kontruksi kokoh dapat menagan tekanan pematang pada kedua dinding pintu
5. Dapat mengalirkan air masuk dan mengeluarkan air
6. Kedap air, tidak bocor
Gambar 9. Saluran air masuk dan keluar

Saluran Air memegang peranan penting dalam pengaturan penyedian air pada unit-unit kolam.
Desain saluran meliputi penentuan kemiringan atau slope saluran,lebar saluran dan kemiringan
talud atau lereng saluran. Saluran air harus didesain sedemikian rupa agar aliran air yang etrjadi
tidak menimbulkan erosi terhadap dasar maupun dinding saluran dan tidak menimbulkan
pengendapan lumpur di dalamnya.

B. Desain dan kontruksi bak

Desain dan kontruksi bak pada dasarnya hampir sama dengan kolam. Desain dan kontruksi bak
terpal/ plastik banyak digunakan dalam kegiatan budidaya ikan konsumsi. Hal ini dilakukan untuk
menyiasati lahan yang terbatas dan kemudahan dalam proses pemeliharaan ikan konsumsi.
Desain dan kontruksi bak terpal/plastik disesuaikan dengan beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :
1. Jenis ikan konsumsi yang akan dibudidayakan
2. Tahapan budidaya pembenihan atau pembesaran.
3. Keseimbangan antara volume air dan penyanggabak harus kuat.
4. Dasar peletakan untuk bak terpal/plastik harus rata agar tidak mudah bocor. Hal ini bisa
dilakukan dengan meratakan tanah terlebih dahulu kemudian diberikan sekam.
5. Ukuran bak disesuikan dengan ketersedian lahan
6. Distribusi air dan pengeluaran limbah produksi
7. Adanya jalur panen dan akses pengelolaan ikan
Gambar 10. Bak beton

Gambar 11. Bak fiber

Gambar 12. Bak Plastik

C. Desain dan kontruksi akuarium

Bentuk akuarium yang biasa digunakan adalah bentuk segi empat, trapezium, segi enam, segi
delapan, elips dan botol. Setelah mengetahui bentuknya hal yang perlu diperhatikan adalah
ukuran ketebalan kaca berkisar antara 3 mm – 16 mm. Ukuran ketebalan kaca untuk dasar
akuarium sebaiknya ditambah 1-2 mm. Semakin besar ukuran akuarium maka semakin tebal
ukuran kaca. Perbandingan antar ukuran akuarium dengan ketebalan kaca antara lain sebagai
berikut :
Tebal Kaca Panjang Lebar Tinggi
(mm) Akuarium (cm) Akuarium (cm) Akuarium (cm)
3 30 20 20
3 40 20 30
3 50 30 30
5 70 35 35
5 80 40 40
6 90 45 45
6 120 50 50
10 150 45 50
10 150 45 60
10 180 45 60
12 190 50 60
16 200 70 65

Gambar 13. Desain Akuarium

D. Desain dan kontruksi jaring apung/ keramba jaring apung

Konstruksi wadah jaring apung terdiri dari dua bagian yaitu kerangka dan kantong jaring.
Kerangka berfungsi sebagai tempat pemasangan kantong jaring dan tempat lalu lalang orang
memberi pakan dan panen. Kantong jaring apung merupakan tempat pemeliharaan ikan.

Jaring apung secara sederhana bisa dibuat dari bambu. Keramba jenis ini biasa digunakan di
aliran air sungai atau selokan dengan arus air yang cukup besar. Perlu memperhitungkan
konstruksi wadah secara baik dan benar agar diperoleh wadah budidaya yang mempunyai masa
pakai yang lama.

Gambar 14. Jaring Apung atau karamba

Persyaratan teknis yang harus diperhatikan adalah :


1. Arus air, diusahakan tidak terlalu kuat namun tetap ada supaya terjadi pergantian air dan
oksigen dengan baik, serta dapat menghayutkan sisa makanan dan kotoran. Tingkat
kesuburan, jenis perairan yang baik untuk digunakan dalam budidaya ikan di jarring apung
adalah perairan dengan tingkat kesuburan rendah hingga sedang. Tingkat kesuburan tinggi
berpengaruh buruk terhadap ikan karena kandungan oksigen pada malam hari relatif
rendah.
2. Bebas dari pencemaran, adanya penambahan benda/materi ke dalam perairan dapat
menimbulkan perubahan kualitas air sehingga mengurangi fungsinya.
3. Kualitas air, perairan yang dipilih harus memiliki kualitas air yang memenuhi persyaratan
untuk pertumbuhan ikan
4. Kontruksi keramba jaring apung terdiri dari kerangka, pelampung, pengikat, jangkar,
kantong jaring, pemberat, tali nilon dan tambang.

Apabila terpenuhinya syarat diatas maka kolam siap untuk digunakan dengan sebelumnya
dilakukan Pemupukan dan Pengapuran pada dasar kolam agar tercipta Pakan alami dan
Stabilnya fisika kimia tanah sehingga tercipta lingkungan kolam yang sesuai untuk kehidupan
ikan yang dibudidayakan.

Demikianlah informasi tentang desain dan tata letak wabah pendederan komoditas perikanan air
tawar. Untuk membuat design dan tata letak wadah terpal di pekarangan silahkan download di
http://www.budilaksono.com/2013/11/cara-pembuatan-kolam-terpal-dipekarangan.html. Semoga
informasi ini bermanfaat bagi peserta didik SMK perikanan dan masyarakat umumnya yang
berminat membuka usaha perikanan.

F. REFLEKSI

Isilah pernyataan berikuti ini sebagai refleksi pembelajaran :

1. Dari hasil kegiatan pembelajaran apa saja yang telah ananda peroleh dari aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap ?

2. Apakah ananda merasakan manfaat dari pembelajaran tersebut, jika ya apa manfaat yang
ada peroleh ? jika tidak mengapa ?

3. Apa yang ananda rencanakan untuk mengimplementasikan pengetahuan, ketrampilan dan


sikaap dari apa yang telah ananda pelajari ?

4. Apa yang ananda harapkan untuk pembelajaran berikutnya ?

Daftar Pustaka

Tim Aquaculture Engineering .1997, Petunjuk Pratikum Aquaculture Engineering Untuk


Mahasiswa Program Studi Budidaya Perairan Jurusan Perikanan. FPIK UNDIP
Semarang

Tim Aquaculture,1996. Petunjuk Praktikum Budidaya Perairan Jurusan Perikanan. FPIK UNDIP
Semarang.

Anda mungkin juga menyukai