b. Dasar Kolam
Konstruksi dasar kolam harus dibuat melandai ke titik pusat pintu keluar dengan kemiringan
minimal 5°.
Di bagian tengah dasar kolam (nomor 2) dibuat parit (caren) yang memanjang dari pemasukan air
ke pintu pengeluaran air (monik). Kemalir dibuat selebar 30-50 cm dengan kedalaman 10-15 cm.
Kowean (nomor 3) berfungsi sebagai tempat berkumpulnya ikan pada saat proses pemanenan,
kedalamannya mencapai 40 cm.
c. Pintu Air
Pintu air kolam berfungsi untuk memasukan air atau mengeluarkan air dari kolam. Yang dimaksud
air yang masuk adalah air segar dan kaya oksigen. Sedangkan air yang dikeluarkan adalah air kotor
didasar kolam yang banyak mengandung amonia, CO2, dan limbah metabolisme (metabolit) lainya.
Inlet dan oulet kolam yang terbuat dari beton disebut monik. Kolam yang baik harus memiliki pintu
pemasukan air dan pintu pengeluaran air secara terpisah. Pemasukan air sebaiknya dibuat pada tempat
yang lebih tinggi dari kolam dan pengeluaran air pada bagian yang lebih rendah.
Monik pada inlet kolam memiliki 5 kotak yang masing dipasang papan dan 1 kotak dipasang
saringan. Saringan disini menggunakan saringan yang lembut sehingga larva ikan tidak bisa keluar.
Tinggi papan disesuaikan dengan tinggi air yang dikehendaki. Pada gambar 5 (b), nomor 1 dipasang
papan, nomor 2 dipasang saringan, nomor 3-5 lima dipasang papan. Setelah pemasangan papan maka
akan terbentuk ruang antar papan. Pada nomor 6 diisi dengan zeolit secukupnya.
Sedangkan pintu pengeluaran air (monik) yang memiliki dua kotak tempat papan dan satu kotak
tempat saringan. Pada gambar 7 (b), nomor 1 diisi dengan saringan kemudian nomor 2 dan 3 diisi
dengan papan. Pada nomor 4 dipasang pipa paralon yang dipasang didasar kolam di bawah pematang
dengan bantuan ppa berbentuk “L” mencuat keatas sesuai dengan ketinggian air kolam.
Selainitu, terdapat pula kolam semen yang memiliki saluran inlet dan outlet nya menggunakan
pipa paralon.
a. Sanitasi
Wadah yang akan digunakan untuk budidaya ikan (bak) sebelum digunakan dibersihkan dari
kotoran yang menempel, agar tidak terdapat sisa-sisa kotoran yang dapat menyebabkan pembawa
penyakit.
b. Perbaikan dan Pengecekan
Sebelum wadah digunakan dilakukan pemeriksaan apakah bak tersebut siap untuk digunakan untuk
budidaya ikan. Pemeriksaan bertujuan untuk mengetahui apakah bak budidaya ikan yang akan
digunakan mengalami kerusakan baik karena kebocoran dasar dan dinding bak maupun karena
adanya kebocoran pada pipa pengeluaran dan pemasukan. Oleh karena itu kerusakan tersebut harus
diperbaiki dahulu sebelum digunakan.
c. Perbaikan Instalasi udara
Pada wadah budidaya ikan yang menggunakan bak indoor biasanya menggunakan alat bantu untuk
meningkatkan kelarutan oksigen didalam wadah budidaya dengan menggunakan aerator ataupun
blower. Oleh karena itu harus dilakukan pemeriksaan terhadap peralatan tersebut. Instalasi
perawatab bak budidaya ikan udara terdiri dari pompa udara, penyaring udara, pipa penyalur, batu
aerasi dan alat pengatur banyaknya aliran udara (kran).
d. Instalasi air
Sumber air yang digunakan dapat berasal dari mata air atau dari sumur. Dalam hal ini pintu otlet
dan inlet yang perlu dipersiapkan dengan baik
3.1 Kesimpulan
Berdasrakan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
1. Kolam semen adalah kolam yang bagian dasar kolam dan pematangnya di beton sehingga tidak
mudah rusak (permanen).
2. Kolam semen memeiliki kelebihan yaitu air kolam dapat dibiarkan melewati atau di atas
permukaan tanah, sehingga air tidak merembes, penggunaan relatif lebih lama yakni mampu
bertahan hingga 5-10 tahun, sistem pengairan dapat dibuat dengan baik, untuk memaksimalkan
sirkulasi air, pengeringan kolam dan juga perawatan, kolam tidak mudah rusak, terkikis maupun
berlubang, perawatan kolam yang lebih mudah, ukuran kolam yang lebih tepat, presisi dan lebih
flexible dalam bentuk, sesuai dengan kebutuhan, kolam terlihat lebih rapi, proses pengeringan
kolam lebih cepat (1-2 hari), dan relatif lebih aman dari predator dan kompetitor alami. Sedangkan
kekurangan dari kolam semen yaitu biaya pembuatan kolam yang relatif mahal, bersifat permanen
jadi tidak bisa dipindah-pindah, dan pertumbuhan plankton dan hewan renik pada kolam solid
tidak dapat mencapai tingkat optimal dikarenakan media
3. Kolam semen harus memiliki konstruksi yang kuat dan baik untuk menunjang keberhasilan
kegiatan budidaya ikan.
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar. 2010. Buku Pintar; Budidaya & Bisnis Gurami. PT. Agro Media Pustaka.
Komunitas Lele Sangkuriang. 2013. Cara Mensterilkan Kolam Beton dari Bau Semen. http://komunitas-
lelesangkuriang.blogspot.com/.
Susanto. 2012. Kolam Ikan, Ragam Pilihan Dan Cara Membuat. Niaga Swadaya.