Anda di halaman 1dari 11

KOLAM LELE

MIN 16 BENER MERIAH

KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BENER MERIAH


2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia memiliki potensi perairan darat yang cukup luas, yaitu sekitar 15 juta hektar. Angka itu
belum termasuk luas perairan buatan yang terbentuk dengan dibangunnya bendungan, waduk, maupun
reservoar-resrvoar air di pemukiman-pemukiman. Sehingga memiliki potensi perikanan darat yang
cukup baik untuk dikembangkan (Susanto, 2012).
Kolam merupakan salah satu sarana budidaya ikan yang penting untuk menunjang keberhasilan
budidaya ikan khususnya perikanan darat. Kolam adalah media atau wadah air yang digunakan untuk
ikan hidup, sehingga diusahakan semirip mungkin dengan kondisi alami lingkungan ikan di alam bebas,
sehingga dengan kata lain diharapkan kita dapat memanipulasi lingkungan kolam sehingga ikan betah
dan mau berkembang dengan baik di kolam (Ariefin, 2011).
Kolam Semen adalah kolam yang bagian dasar kolam dan pematangnya di beton sehingga tidak
mudah rusak/permanen. Kolam semen ini merupakan salah satu kolam yang diperuntukkan untuk
kegiatan dalam jangka waktu panjang (Wahyudi, 2012).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan kolam semen?
2. Apa kelebihan dan kekurangan kolam semen?
3. Bagaimana konstruksi dan pembuatan kolam semen?
4. Bagaimana persiapan kolam semen sebelum melakukan kegiatan budidaya?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kolam Semen


Secara umum kolam budidaya dibedakan menjadi kolam permanen dan kolam semi permanen.
Diantara satu dengan yang lain tidak ada yang lebih baik. Apapun yang dipilih, sebaiknya disesuaikan
dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan.
Kolam semen adalah kolam yang bagian dasar kolam dan pematangnya di beton sehingga tidak
mudah rusak (permanen). Untuk kolam ini umumnya dengan luasan 100 m², lebar pematang cukup
dibuat dengan lebar 30-40 cm dengan ketinggian 1-1,5 m, dan ketinggian air 60-100 cm.
Kolam semen ini bersifat permanen sehingga untuk kegiatan budidaya ikan dalam jangka waktu
panjang sangat cocok untuk diterapkan. Ada beberapa faktor mengapa kolam semen dipilih dalam
melakukan kegiatan budidaya, yaitu
1. Keadaan tanah/lingkungan tidak memungkinkan atau kurang sesuai untuk dibuat kolam tanah.
2. Sistem pemeliharaan yang dipilih.
Kolam semen memiliki sebutan kolam solid, karena kolam ini secara keseluruhan baik dinding
maupun dasar kolam terlapisi bahan solid yang kedap air seperti semen, batu cetak, fiber, kaca ataupun
logam anti karat. Air di dalam kolam ini tidak bersentuhan langsung dengan tanah bebas/bumi.

2.2 Kelebihan dan Kekurangan Kolam Semen


Kolam semen merupakan salah satu opsi yang digunakan dalam pemeliharaan kultivan. Kolam
semen memiliki kelebihan yaitu sebagai berikut.
1. Air kolam dapat dibiarkan melewati atau di atas permukaan tanah, sehingga air tidak merembes.
2. Penggunaan relatif lebih lama yakni mampu bertahan hingga 5 – 10 tahun
3. Sistem pengairan dapat dibuat dengan baik, untuk memaksimalkan sirkulasi air, pengeringan kolam
dan juga perawatan.
4. Kolam tidak mudah rusak, terkikis maupun berlubang.
5. Perawatan kolam yang lebih mudah.
6. Ukuran kolam yang lebih tepat, presisi dan lebih flexible dalam bentuk, sesuai dengan kebutuhan.
7. Kolam terlihat lebih rapi
8. Proses pengeringan kolam lebih cepat (1-2 hari).
9. Relatif lebih aman dari predator dan kompetitor alami.
Sedangkan kekurangan dari kolam semen yaitu sebagai berikut
1. Biaya pembuatan kolam yang relatif mahal.
2. Bersifat permanen, jadi tidak bisa dipindah-pindah
3. Pertumbuhan plankton dan hewan renik pada kolam solid tidak dapat mencapai tingkat optimal
dikarenakan media yang tidak alami.

2.3 Lokasi Pembuatan Kolam Semen


Kolam semen bisa dibuat di areal persawahan, di pekarangan rumah, atau di lokasi manapun
selama mencukupi untuk dibuat kolam. Konstruksi kolam semen yang perlu diperhatikan adalah tidak
mudah pecah atau retak. Kolam semen dapat dibuat diatas tanah yang baik maupun poros tergantung
keinginan (Bachtiar, 2010).

2.4 Konstruksi Kolam Semen


Bentuk kolam yang akan digunakan untuk membudidayakan ikan ada beberapa macam antara lain
adalah kolam berbentuk segi empat/empat persegi panjang, berbentuk bujur sangkar, berbentuk
lingkaran atau berbentuk segitiga. Bentuk kolam ikan yang ideal untuk pemeliharaan adalah empat
persegi panjang dengan ukuran berkisar 100-500 m2 dengan kedalam kolam berkisar 1-1,5 m dengan
setiap sudut tidak diruncingkan agar kotoran tidak menumpuk pada sudut kolam dan memiliki monik
(pintu) inlet dan outlet.

Gambar 3. Ilustrasikolam semen


Syarat teknis konstruksi kolam semen yang akan digunakan dalam budidaya ikan sebaiknya
memiliki.
a. Pematang Kolam
Ukuran dinding (pematang) kolam sebagai penahan desakan air kearah samping harus dibangun
menurut pertimbangan luas dan kedalam (tinggi) kolam. Dinding (pematang) kolam ikan yang cukup
luas dan dalam harus dibuat tebal dan kuat. Ketebalan dinding kolam permanen dapat diperhitungkan
berdasarkan ketebalan pasang batu bata atau batu kali. Untuk kolam ukuran besar atau luas, dinding
kolam harus dibangun dengan pasangan 1 (satu) batu bata.

b. Dasar Kolam
Konstruksi dasar kolam harus dibuat melandai ke titik pusat pintu keluar dengan kemiringan
minimal 5°.
Di bagian tengah dasar kolam (nomor 2) dibuat parit (caren) yang memanjang dari pemasukan air
ke pintu pengeluaran air (monik). Kemalir dibuat selebar 30-50 cm dengan kedalaman 10-15 cm.
Kowean (nomor 3) berfungsi sebagai tempat berkumpulnya ikan pada saat proses pemanenan,
kedalamannya mencapai 40 cm.
c. Pintu Air
Pintu air kolam berfungsi untuk memasukan air atau mengeluarkan air dari kolam. Yang dimaksud
air yang masuk adalah air segar dan kaya oksigen. Sedangkan air yang dikeluarkan adalah air kotor
didasar kolam yang banyak mengandung amonia, CO2, dan limbah metabolisme (metabolit) lainya.
Inlet dan oulet kolam yang terbuat dari beton disebut monik. Kolam yang baik harus memiliki pintu
pemasukan air dan pintu pengeluaran air secara terpisah. Pemasukan air sebaiknya dibuat pada tempat
yang lebih tinggi dari kolam dan pengeluaran air pada bagian yang lebih rendah.

Monik pada inlet kolam memiliki 5 kotak yang masing dipasang papan dan 1 kotak dipasang
saringan. Saringan disini menggunakan saringan yang lembut sehingga larva ikan tidak bisa keluar.
Tinggi papan disesuaikan dengan tinggi air yang dikehendaki. Pada gambar 5 (b), nomor 1 dipasang
papan, nomor 2 dipasang saringan, nomor 3-5 lima dipasang papan. Setelah pemasangan papan maka
akan terbentuk ruang antar papan. Pada nomor 6 diisi dengan zeolit secukupnya.
Sedangkan pintu pengeluaran air (monik) yang memiliki dua kotak tempat papan dan satu kotak
tempat saringan. Pada gambar 7 (b), nomor 1 diisi dengan saringan kemudian nomor 2 dan 3 diisi
dengan papan. Pada nomor 4 dipasang pipa paralon yang dipasang didasar kolam di bawah pematang
dengan bantuan ppa berbentuk “L” mencuat keatas sesuai dengan ketinggian air kolam.
Selainitu, terdapat pula kolam semen yang memiliki saluran inlet dan outlet nya menggunakan
pipa paralon.

Gambar 8.Sistem inlet dan outlet daripipaparalon

2.4 Pembuatan Kolam Semen


Pembuatan kolam semen diawali dengan pemilihan lokasi kolam, lokasi tentunya harus dekat
dengan sumber air. Selanjutnya bahan dasar yang digunakan berupa semen dan pasir yang halus
sehingga kualitas campuran lebih baik.
Memulai pembangunan dengan membuat pondasi kolam yang merupakan suatu yang penting
dalam menentukan kekuatan bangunan. Dalam pembuatan pondasi dapat menggunakan batu kali atau
menggunakan batu bata. Dengan adanya pondasi resiko keretakan pada dinding kolam akan berkurang.
Setelah itu, pemasang bata rapi dan sejajar juga tidak kalah pentingnya dengan pondasi, yang akan
menambah kekuatan kolam.
Pada dinding kolam dapat menggunakan batu bata atau batu kali dan menggunakan kerangka
besi agar dinding menjadi kuat. Setelah seluruh dinding kolam jadi, sebelum pembuatan dasar kolam
sebaiknya dipadatkan terlebih dahulu, sehingga tidak ada celah antara tanah dan dasar kolam nantinya,
kemudian diamkan selama satu hari.
Kolam semen yang telah jadi, tidak langsung digunakan. Hal ini disebabkan karena kandungan
bahan kimia terutama dari semen masih menempel kuat pada dinding kolam, sehingga bahan-bahan
kimia inilah yang akan membuat pertumbuhan ikan kurang baik atau bahkan mati. Dalam jangka waktu
yang lama, bahan-bahan ini akan hilang dengan sendirinya, namun secara alami butuh waktu 4-6 bulan
sebelum kolam dapat digunakan. Maka terdapat perlakuan khusus untuk mempercepat hilangnya bahan-
bahan kimia tersebut yaitu sebagai berikut.
1. Pastikan kolam semen tersebut sudah benar-benar kering. Pastikan beton semen sudah kering dan
keras.
2. Cara 1: Rendam kolam tersebut dengan cara diisi air sampai penuh dan dikuras setiap 3 hari dan
kemudian diisi kembali. Hal ini dilakukan berulang sampai dengan 1 minggu.
3. Cara 2: Kalau mau lebih singkat, kita bisa memakai irisan batang pisang yang digosokkan keseluruh
dinding dan dasar kolam. Setelah digosok, kemudian kolam diisi sampai penuh. Keesokan harinya
kuras dan digosok kembali dan lalu diisi kembali. Esoknya, tinggal kuras dan kolam sudah siap
dipakai.

2.5 Persiapan Kolam Semen


Wadah budidaya ikan dari bak semen yang akan digunakan untuk budidaya ikan harus dilakukan
persiapan wadah sebelum dipergunakan untuk melakukan kegiatan budidaya. Persiapan wadah bak
budidaya ikan bertujuan untuk mengkondisikan wadah agar dapat digunakan secara efesien dan
memenuhi persyaratan lingkungan yang optimal, sehingga ikan dapat hidup dengan laju pertumbuhan
yang optimum. Persiapan bak budidaya ikan meliputi

a. Sanitasi
Wadah yang akan digunakan untuk budidaya ikan (bak) sebelum digunakan dibersihkan dari
kotoran yang menempel, agar tidak terdapat sisa-sisa kotoran yang dapat menyebabkan pembawa
penyakit.
b. Perbaikan dan Pengecekan
Sebelum wadah digunakan dilakukan pemeriksaan apakah bak tersebut siap untuk digunakan untuk
budidaya ikan. Pemeriksaan bertujuan untuk mengetahui apakah bak budidaya ikan yang akan
digunakan mengalami kerusakan baik karena kebocoran dasar dan dinding bak maupun karena
adanya kebocoran pada pipa pengeluaran dan pemasukan. Oleh karena itu kerusakan tersebut harus
diperbaiki dahulu sebelum digunakan.
c. Perbaikan Instalasi udara
Pada wadah budidaya ikan yang menggunakan bak indoor biasanya menggunakan alat bantu untuk
meningkatkan kelarutan oksigen didalam wadah budidaya dengan menggunakan aerator ataupun
blower. Oleh karena itu harus dilakukan pemeriksaan terhadap peralatan tersebut. Instalasi
perawatab bak budidaya ikan udara terdiri dari pompa udara, penyaring udara, pipa penyalur, batu
aerasi dan alat pengatur banyaknya aliran udara (kran).
d. Instalasi air
Sumber air yang digunakan dapat berasal dari mata air atau dari sumur. Dalam hal ini pintu otlet
dan inlet yang perlu dipersiapkan dengan baik

2.6 Organisme yang dipelihara pada Kolam Semen


Hampir segala jenis ikan dapat dibudidayakan dan dibesarkan pada kolam semen. Di Indonesia
sebagian besar ikan air tawar yang dipelihara di bak semen yaitu ikan lele(Clariassp), ikan gurame
(Osphronemus goramy), ikan mas (Cyprinuscarpio), ikan nila(Oreochromus niloticus), dan ikan patin
(Pangasius sp).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasrakan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
1. Kolam semen adalah kolam yang bagian dasar kolam dan pematangnya di beton sehingga tidak
mudah rusak (permanen).
2. Kolam semen memeiliki kelebihan yaitu air kolam dapat dibiarkan melewati atau di atas
permukaan tanah, sehingga air tidak merembes, penggunaan relatif lebih lama yakni mampu
bertahan hingga 5-10 tahun, sistem pengairan dapat dibuat dengan baik, untuk memaksimalkan
sirkulasi air, pengeringan kolam dan juga perawatan, kolam tidak mudah rusak, terkikis maupun
berlubang, perawatan kolam yang lebih mudah, ukuran kolam yang lebih tepat, presisi dan lebih
flexible dalam bentuk, sesuai dengan kebutuhan, kolam terlihat lebih rapi, proses pengeringan
kolam lebih cepat (1-2 hari), dan relatif lebih aman dari predator dan kompetitor alami. Sedangkan
kekurangan dari kolam semen yaitu biaya pembuatan kolam yang relatif mahal, bersifat permanen
jadi tidak bisa dipindah-pindah, dan pertumbuhan plankton dan hewan renik pada kolam solid
tidak dapat mencapai tingkat optimal dikarenakan media
3. Kolam semen harus memiliki konstruksi yang kuat dan baik untuk menunjang keberhasilan
kegiatan budidaya ikan.
DAFTAR PUSTAKA

Bachtiar. 2010. Buku Pintar; Budidaya & Bisnis Gurami. PT. Agro Media Pustaka.

Komunitas Lele Sangkuriang. 2013. Cara Mensterilkan Kolam Beton dari Bau Semen. http://komunitas-
lelesangkuriang.blogspot.com/.

Masapi. 2012. Pemeliharaan dan Pengelolaan Bak Beton/Tembok Budidaya Ikan.


http://sidatmasapi.blogspot.com/2012/11/pemeliharaan-dan-pengelolaan-bak-beton.html.

Rozi.2011. JenisKolam Air Tawar. http://ikan-air-tawar.blogspot.com/2011/03/jenis-kolam-air-


tawar.html

Riyadi, Kurniawan. 2012. http://kolambuatan.blogspot.com/2012/03/luas-kolam-bentuk-serta-


penempatan.html.

Susanto. 2012. Kolam Ikan, Ragam Pilihan Dan Cara Membuat. Niaga Swadaya.

Suwandi. 2012. Jenis Kolam Ikan Berdasarkan Bahan Pembuatannya.


http://titosuwandi.blogspot.com/2012/06/jenis-kolam-ikan-berdasarkan-bahan.html.

Triyanto. 2012. Sistem Budidaya Ikan. http://tarjombah.blogspot.com/.

Anda mungkin juga menyukai