Anda di halaman 1dari 5

Kelebihan Budidaya Kolam Beton 

Kolam Beton
Sumber Gambar : Carabudidayaternak.net

 + Suhu kolam beton cenderung lebih stabil dibanding


kolam terpal. Ini berguna menjaga agar ikan tidak
gampang stress.
+ Mampu bertahan lama (5-10 tahun) dan tingkat
kebocoran sangat kecil. Tapi perlu diketahui pembuatan
kolam harus benar-benar rapi, sekali salah mengerjakan
bukan tidak mungkin kolam beton bisa bocor.
+ Lebih mudah dalam pengontrolan air dan lebih hemat
air.
+ Cocok buat daerah yang kekurangan air. Apalagi
budidaya ikan dengan sistem RWS dan Bioflok terutama
kolam beton bundar.
+ Mudah mengontrol hama yang akan masuk kedalam
kolam. Salah satu cara yang dapat dilakukan dengan
menutup atas kolam dengan kawat agar hama musang
tidak masuk atau manusia alias pencuri tidak gampang
mengambil ikan.
+ Tingkat kematian lebih rendah.
+ Ikan tidak berbau lumpur, sama halnya dengan kolam
terpal.
Kekurangan Budidaya Kolam Beton 
~ Pembuatan kolam beton cukup mahal. Biasanya
pembudidaya dengan kolam beton digunakan untuk
jangka panjang dan baiknya lagi dengan skala komersil.
~ Kolam semen juga tidak bisa langsung dipakai, perlu
diberi perlakuan khusus untuk menghilangkan bau
semen dan kandungan kimia pada kolam. Bau pada
kolam dapat dihilangkan dengan cara menggosok
pelepah pisang pada dinding kolam dan merendamnya
1-2 minggu sampai kolam benar-benar tidak bau lagi.
~ Jika kolam semen rusak maka sulit diperbaiki.
~ Lumut gampang tumbuh pada permukaan kolam ini
bisa menjadi sumber penyakit. Oleh karena itu harus
rajin dibersihkan. 
3. Kelebihan Budidaya Kolam Tanah 
Kolam Tanah

+ Biaya yang relatif sangat murah. 


+ Jika diolah dengan baik maka kolam tanah dapat
memberikan mikroorganisme dan plankton yang sangat
berguna bagi pertumbuhan ikan terutama pada masa
bibit.
+ Suhu kolam relatif stabil dan keadaan kolam tanah
mendekati habitat asli ikan sehingga ikan tidak mudah
stress.
+ Lebih menghemat pakan sedikit bila dibanding
budidaya ikan dengan kolam terpal dan beton.
+ Pembusukan dalam air sangat cepat, jadi bila ada
pakan pelet yang tidak habis maka akan cepat terurai
didasar tanah.
+ Tingkat stress lebih rendah meskipun jarak
pengiriman ikan yang cukup jauh jika menggunakan
kolam tanah, ikan lebih cepat menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru nya. 
Kekurangan Budidaya Ikan Dengan Kolam
Tanah 
~ Memerlukan tenaga ekstra untuk membuat kolam,
apalagi jika kolam yang dibuat cukup besar.
~ Menyita waktu lebih banyak dalam hal pengurusan
dan mengontrol kolam.
~ Memerlukan cukup banyak air, terutama pada saat
musim kemarau tiba. 
~ Tidak dapat menerapkan budidaya sistem bioflok dan
Red Water Sistem (RWS)
~ Ikan rentan terkena penyakit jika dasaran kolam tidak
diolah dengan baik. Untuk meminimalisir penyakit
biasanya dasaran kolam diberikan kapur pertanian atau
dolomit untuk membunuh jamur, virus dan bakteri yang
ada pada tanah tersebut. 
~ Tidak tertutup kemungkinan terjadi kebocoran pada
tanah yang bisa terjadi akibat tekanan air maupun akar-
akar liar yang tumbuh disekitar areal kolam. 
~ Ikan bisa melarikan diri, sebaiknya kolam tanah
dibuat jangan terlalu dekat dengan saluran pembuangan
air karena bisa saja ikan menggali lubang dan melarikan
diri dari lubang tersebut.
~ Ikan yang dihasilkan akan berbau lumpur. Maka dari
itu setelah ikan dipanen sebaiknya disterilkan kedalam
bak penampungan kurang lebih 3 hari untuk
mengurangi bau lumpur pada ikan.
Demikianlah sahabat-sahabat informasi yang bleh saya
bagikan kepada kalian. Setelah mengetahui info ini
sahabat boleh langsung tentukan kolam jenis apa yang
akan anda terapkan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi
kita semua...

Anda mungkin juga menyukai