Anda di halaman 1dari 3

KOLAM TRADISIONAL

Kolam Tradisional/ekstensif, kolam yang digunakan adalah kolam tanah yaitu kolam
yang keseluruhan bagian kolamnya terbuat dari tanah.
Kolam Tanah yaitu kolam yang dibuat secara tradisional dengan cara menggali tanah
dengan kedalamam tertentu dan tanah galian tersebut dibuatkan tanggul keliling sebagai penahan
air. Bentuk kolam ini tergantung dari ketersediaan lokasi lahan, bisa segiempat, persegi panjang,
lingkaran, ataupun trapesium. Kolam tanah kaya akan ion-ion dan mineral dari tanah. Salah satu
keunggulan kolam tanah adalah karena tanah banyak mengandung mineral renik yang penting
bagi nutrisi ikan. Tanah juga berfungsi sebagai penstabil ion dalam air. Ketika air kekurangan
ion, tanah akan memberikannya. Ketika air kelebihan ion, tanah akan mengikatnya. Ikan yang
dibiakkan di kolam tanah dapat tumbuh besar dan cepat daripada ikan yang dibiakkan di kolam
terpal. Air kolam tanah tidak cepat bau. Hal ini disebabkan karena kolam tanah memiliki bakteri
yang berfungsi sebagai perombak bahan organik dan penyuplai mineral bagi bakteri.
Perombakan bahan organik yang cepat akan membantu mengurai pakan lele yang tidak habis
sehingga tidak berada terlalu lama di dalam air. Kolam Tanah umumnya dikelola secara
tradisional. Luas lahan yang dibutuhkan sangat bergantung dari usaha yang akan dijalankan.

Yang perlu Diperhatikan dari Kolam Tanah (tradisional) adalah :
Pematang; tidak bocor, cukup tinggi sehingga cukup aman saat datangnya musim hujan.
Kualitas air; Sumber air yang masuk ke kolam harus diperhatikan, dan tidak tercemar,
supaya sesuai dengan kondisi yang dubutuhkan Lele untuk cepat besar.
Ketinggian air; Idealnya dibutuhkan air untuk memenuhi badan kolam hingga ketinggian
30 75 cm ditambahkan bertahap sesuai dengan ukuran lele.
Ketersediaan air memadai sepanjang Tahun
Struktur tanah tidak Porous/ tidak mudah longsor
Lokasi bukan daerah banjir
Cara Pembuatan Kolam Tanah
1. Tentukan rencana lokasi kolam
2. Tentukan rencana luas kolam, supaya kualitas air stabil dan pertumbuhan ikan optimal maka
luas kolam minimal burukuran 2m x 3m, buatlah batas-batasnya.
3. Mulailah menggali sampai kedalaman 75cm, tanah bagian atas yang subur disimpan dulu
untuk dikembalikan lagi ke dalam kolam kalau kolam sudah jadi, tanah hasil galian selanjutnya
ditimbun dan disusun di sepanjang batas kolam yang sudah dibuat sebelumnya, kalau ada sisa-
sia kayu atau akar sebaiknya dibuang sehingga tanggul tidak mudah bocor .
4. Tanam pralon berbentuk L di salahsatu sudut tanggul untuk saluran pembuangan, dan disudut
yang lain sebagai saluran pemasukan.
5. Buatlah jaring seukuran kolam untuk mempermudah pemanenan ikan nantinya.

Keuntungan Dan Kelemahan Kolam tradisional

a. Keuntungan
1. Karena air bersentuhan langsung dengan tanah bebas, maka secara alamiah kadar Ph dan suhu
akan diatur oleh alam, sehingga kontrol Ph dan suhu hampir tidak perlu dilakukan, kecuali pada
kondisi-kondisi tertentu.
2. Biaya pembuatan yang relatif murah.
3. Kondisi kolam yang alami membuat pengkayaan pakan alami berupa plankton dan hewan
renik lebih optimal.
4. Keadaan alami kolam yang mirip dengan habitat asli ikan, akan membuat daya hidup lebih
tinggi.

Kelemahannya
1. Sangat bergantung dengan keadaan dan jenis tanah tempat membuat kolam. Jika tanah
tersebut tidak sehat atau bahkan mengandung bahan / zat yang berbahaya maka ekosistem pada
kolam akan tergangu.
2. Diding atau dasar kolam yang terbuat dari tanah akan lebih rawan longsor dan terkikis air,
juga dapat menjadi sarang bagi predator dan kompetitor alami, seperti kepiting, udang, lele liar,
ikan gabus, belut dan sidhat.
3. Pada cuaca ekstrim, seperti hujan terus menerus, kontrol pada kolam dan air akan lebih sulit.
4. Proses pengeringan kolam yang memakan waktu cukup lama (antara 2-5 hr).
5. Keadaan alami kolam membuat predator alami lebih nyaman untuk berkunjung, seperti katak,
ular, lingsang, dan burung.
6. Keadaan kolam yang lebih rendah dari ketinggian air, kadang akan mempersulit sirkulasi air
dan pengeringan kolam.
7. Perawatan kolam ekstra untuk mengatasi dinding terkikis, penambalan lubang, pengangkatan
endapan tanah.

Tanda-tanda besar
Hijaunya bumi Arafah.
Lahirnya ramai anak-anak hasil perbuatan zina yakni dari perkahwinan tidak sah atau
perceraian yang tidak diluluskan oleh mahkamah.
Keluar sejenis binatang dari perut bumi yang digelar Dabbatul Ardhi.
Keluar asap tebal dibumi Hijaz.
Munculnya nabi-nabi palsu, semuanya berjumlah 30 orang.
Berlaku perang besar di kawasan Kaukasus.
Runtuhnya Kaabah akibat diserang oleh orang Habsyah.
3 kali gempa bumi.
Bermulalah kekuasaan Dajjal.
Munculnya Imam Mahdi.
Turunnya Nabi Isa a.s.dan membunuh Dajjal.
Keluarnya suku Yakjuj dan Makjuj.
Diangkat Al-Quran dan ilmu-ilmu agama (Addin) dari manusia.
Matahari terbit dari ufuk barat.
Terdengar tiupan sangkakala pertama, kedua

Anda mungkin juga menyukai