Mk : ManajemenMutuProdukPerikanan (MMPP)
Oleh :
2018/2019
BAB 1
PENDAHULUAN
Untuk menghasilkan ikan mas yang baik harus melakukan Pembudidayaan yang bermutu
baik dalam jumlah cukup dan kontinu merupakan faktor penting dalam upaya pengembangan
budidaya ikan konsumsi. Oleh karna itu, informasi pengelolahan usaha pembesaran ikan mas
mulai dari pemilihan lokasi yang tepat, analisis kelayakan hingga pemasaran sangatlah
diperlukan. Sebagai acuan untuk melakukan pembesaran ikan mas mas yang baik dan benar
maka pemerintah mengelurkan SNI (Standar Nasional Indonesia), sebagai upaya untuk
menjamin mutu produk perikanan. Salah satu SNI untuk ikan mas kelas pembesaran yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah SNI 01-6494.1-2000 Produksi ikan mas (Cyprinus carpio L)
Strain Majalaya kelas pembesaran di karamba jaring apung.
Sebagai upaya meningkatkan jaminan mutu (quality assurance) Produksi ikan mas
(Cyprinus carpio L) Strain Majalaya maka perlu dilakukan pembudidayaan yang sesuai dengan
standar nasional indonesian (SNI).Mengingat produk dihasilkan Produksi ikan mas (Cyprinus
carpio L) Strain Majalaya merupakan produk yang banyak di pasarkan sehingga perlu adanya
pemjaminan mutu dengan mengukuti persyaratan teknis tertentu atau standar yang telah
ditetapkan. Salah satu SNI untuk ikan mas kelas pembesaran yang akan dibahas dalam makalah
ini adalah SNI 01-6494.1-2000 Produksi ikan mas (Cyprinus carpio L) Strain Majalaya kelas
pembesaran di karamba jaring apung.
1.3 Tujuan
Dalam melakukan budidaya biota akuatik perlu diperhatikan bahan dan alat yang
digunakan dan ditunjang bagaimana proses dalam menghasilkan bahan produk yang baik dan
aman buat tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SNI 01-6494.1-2000 Produksi ikan mas (Cyprinus carpio L) Strain Majalaya kelas pembesaran
di karamba jaring apung
Standar ini menguraikan tentang definisi, istilah dan persyaratan produksi serta cara pengukuran dan
pemeriksaan untuk produksi ikan mas (Cyprinus carpio L) Strain Majalaya kelas pembesaran di kolam.
2 Acuan
SNI 01-6483.2-2000, Benih ikan mas (Cyprinus carpio L) Strain Majalaya kelas benih sebar.
3.1 produksi ikan mas (Cyprinus carpio L) Strain Majalaya kelas pembesaran di kolam
suatu rangkaian kegiatan praproduksi, proses produksi dan pemanenan untuk menghasilkan ikan patin
siam kelas pembesaran di kolam
3.2 kolam
wadah budidaya ikan yang dibentuk sedemikian rupa sehingga mampu menampung air dengan dasar
kolam berada di bawah prmukaan rata-rata tanah dan dapat digunakan sebagai tempat pemeliharaan ikan
3.3 pra-produksi
persyaratan yang ahrus dipenuhi dalam memproduksi ikan mas (Cyprinus carpio L) Strain Majalaya kelas
pembesaran di kolam, yaitu lokasi dan sarana (wadah, benih, bahan dan peralatan).
rangkaian kegiatan dalam memproduksi ikan mas (Cyprinus carpio L) Strain Majalaya kelas pembesaran
di kolam
fase pemeliharaan ikan mas kelas benih sebar untuk menghasilkan ukuran konsumsi
3.6 pemanenan
rangkaian kegiatan pemungutan hasil produksi ikan mas (Cyprinus carpio L) Strain Majalaya kelas
pembesaran di kolam
benih yang dihasilkan dari hasil pemijahan induk kelas dasar dan atau kelas pokok
induk ikan yang dihasilkan oleh dan di bawah pengawasan penyelenggara pemulia
induk ikan keturunan pertama dari induk dasar atau induk penjenis yang memenuhi standar mutu kelas
induk dasar
induk ikan keturunan pertama dari induk dasar atau induk penjenis yang memenuhi standar mutu kelas
induk pokok
persentase jumlah ikan yang hidup pada saat panen dibandingkan dengan jumlah ikan pada saat
penebaran
4.1 Praproduksi
a) Lahan : bebas banjir dan bebas pengaruh pencemaran serta
b) Tanah dasar : tanah yang stabil, memiliki tekstur lempung (50%-60%),
d) Sumber air : tersedia sepanjang tahun, memenuhi persyaratan baku
mutu budidaya dan sanitasi
4.1.2 Wadah
a) Konstruksi kolam : tanah atau tembok dengan pematang yang kuat dan
4.1.3 Benih
Benih yang digunakan adalah: benih ikan mas (Cyprinus carpio L) Strain Majalaya kelas benih sebar
sesuai SNI 01-6483.2-2000
4.1.4 Bahan
a) Pakan : pakan buatan dengan kandungan protein minimal 25% dan tidak
4.1.5 Peralatan
Kisaran
Parameter Satuan
Optimum
Suhu oC 25 – 30
pH 6,5 – 8,5
Oksigen terlarut mg/l >4
Ammoniak (NH3) mg/l < 0,01
Kecerahan cm 25 – 80
2) Obat-obatan dan bahan kimia : kalium permanganat 1-3 mg/l, formalin 38%
3) Pupuk : organik dengan dosis 250-500 g/m2, anorganik dengan dosis
.3 Pemanenan
Tabel 2. Proses produksi ikan mas (Cyprinus carpio L) Strain Majalaya kelas pembesaran di
kolam
Cara mengukur bobot tubuh dilakukan dengan menggunakan timbangan yang dinyatakan dengan gram (g)
atau kilogram (kg)
Cara pengukuran suhu air dilakukan dengan menggunakan termometer, frekuensi pengukuran dilakukan
dua kali per hari pada pagi dan sore
Cara pengukuran oksigen terlarut dalam air dilakukan dengan menggunakan DO meter, frekuensi
pengukuran dilakukan dua kali per hari pada pagi dan sore pada permukaan dan dasar wadah
Cara pengukuran kecerahan air dilakukan dengan menggunakan cakram sechi berupa piringan berwarna
putih bergaris yang diberi tali dan dimasukkan ke dalam air pemeliharaan dan ukuran kecarahan
dinyatakan dengan mengukur selisih panjang tali antara pada saat pertama kali cakram sechi tidak tampak
dengan panjang tali pada saat tampak jelas kembali pada saat diangkat ke permukaan dinyatakan dalam
satuan sentimeter (cm)
Cara penentuan kebutuhan pakan dilakukan dengan menggunakan berat rata-rata ikan (minimal dari 30
ekor ikan sampel) dikalikan jumlah populasi ikan yang ditanam dikalikan lagi dengan prosentasi pakan
yang telah diberikan per hari, dinyatakan dalam satuan gram atau kilogram
Cara menentukan jumlah pupuk adalah dosis pupuk per meter perseguí dikalikan dengan luas wadah
pemeliharaan yang dinyatakan dalam satuan gram atau kilogram
a) Pengambilan contoh untuk pengujian kesehatan ikan dilakukan secara acak sebanyak 1% dari
populasi, dengan jumlah minimal 5 ekor baik untuk pengamatan visual maupun mikroskopik
b) Pengamatan visual dilakukan untuk pemeriksaan adanya gejala penyakit dan kesempurnaan morfologi
ikan
Cara menentukan jumlah kapur adalah dosis pupuk per meter perseguí dikalikan dengan luas wadah
pemeliharaan yang dinyatakan dalam satuan gram atau kilogram
Cara menentukan padat tebar benih adalah perkalian antara jumlah benih yang ditebar per satuan meter
perseguí dikalikan dengan luas wadah pemeliharaan atau total volume air
c) Pengamatan mikroskopik dilakukan untuk pemeriksaan jasad patogen (parasit, jamur, vius dan
bakteri) di laboratorium
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk menghasilkan ikan mas ukuran siap kosumsi yang baik harus melakukan kegiatan
pembesaran yang bermutu baik dalam jumlah cukup dan kontinu merupakan faktor penting
dalam upaya pengembangan budidaya ikan konsumsi. Oleh karna itu, informasi pengelolahan
usaha pembesaran ikan mas mulai dari pemilihan lokasi yang tepat, analisis kelayakan hingga
pemasaran sangatlah diperlukan. Sebagai acuan untuk melakukan pembesaran ikan mas mas
yang baik dan benar maka pemerintah mengelurkan SNI (Standar Nasional Indonesia), sebagai
upaya untuk menjamin mutu produk perikanan.
3.2 Saran
Agus Rochdianto, 2005. Analisis Finansial Usaha Pembenihan Ikan Karper (Cyprinus carpio
Linn) di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali. Skripsi S1 FE, Universitas Tabanan
Khairuman, SP, Ir. Dodi Sudenda, MM, & Ir. Bambang Gunadi, M.Sc. 2008. Budi Daya Ikan
Mas Secara Intensif.. AgroMedia Pustaka. Jakarta.
Anonim.2009. SNI Produksi Ikan Mas Strain Majalaya di Keramba Jaring Apung.
https://defishery.files.wordpress.com/2009/11/sni-produksi-ikan-mas-strain-majalaya-di-kja.doc.