Anda di halaman 1dari 10

Makalah Pengantar Genetika Ikan

SELECTIVE BREEDING

KELOMPOK 15 :

Firdayana Sahara 1911102010091


Muhammad Mufti 2011102010034
Muhammad Alfarizy 2011102010051
M.Ridha Fahlevi 2011102010047

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BANDA ACEH, 2021


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami dapat

menyelesaikan makalah tentang “ Selective Breeding ” ini. Sholawat dan salam semoga

senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah

menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan

menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata

kuliah Pengantar Genetika Ikan dengan judul “Selective Breeding ”. Disamping itu, kami

mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama

pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terselesaikanlah dengan tepat waktu.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap agar kedepannya dapat kami perbaiki.

Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.

Banda Aceh, September 2021

Praktikan

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
BAB III PEMBAHASAN 4
BAB IV PENUTUP 10
4.1 Kesimpulan 10
4.2 Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11

3
4
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Akuakultur merupakan salah satu aktivitas penting untuk memenuhi kebutuhan


pangan dari sektorperikanan. Dalam satu dekade terakhir, produksi perikanan dari sektor
akuakultur mengalami peningkatan sedangkan produksi perikanan hasil penangkapan
cenderung stagnan bahkan mengalami penurunan (Anonim, 2004).

Usaha budidaya ikan menunjukkan perkembangan yang sangat pesat dari tahun ketahun.
Hal ini dapat diakibatkan oleh semakin bertambahnya kesadaran manusia untuk mengkonsumsi
ikan dan bertambahnya jumlah penduduk setiap tahun serta menurunnya jumlah ikan hasil
tangkapan. Jenis ikan yang dibudidayakan juga semakin beragam, mulai dari ikan konsumsi
hingga ikan hias. Dalam usaha budidaya ikan secara intensif dibutuhkan benih dan induk yang
bermutu. Induk yang bermutu akan dapat menghasilkan benih ikan yang bermutu pula.
Sedangkan dengan melakukan pemeliharaan benih yang bermutu maka proses produksi akan
menjadi efektif dan efisien.

Untuk meningkatkan mutu induk yang akan digunakan dalam proses budidaya maka induk
yang akan digunakan harus dilakukan seleksi. Seleksi ikan bertujuan untuk memperbaiki genetik
dari induk ikan yang akan digunakan. Oleh karena itu dengan melakukan seleksi ikan yang benar
akan dapat memperbaiki genetik ikan tersebut sehingga dapat melakukan pemuliaan ikan. Tujuan
dari pemuliaan ikan ini adalah menghasilkan benih yang unggul dimana benih yang unggul
tersebut diperoleh dari induk ikan hasil seleksi agar dapat meningkatkan produktivitas.

Permasalahan yang dihadapi oleh petani ikan dan pembudidaya ikan saat ini adalah adanya
kecenderungan penurunan pertumbuhan ikan. Menurut Doyle (1983), hal ini diduga karena
kurangnya pengetahuan petani dan pembudidaya ikan akan pengelolaan induk yang benar,
sehingga mereka melakukan seleksi negatif, selain itu terjadinya silang-dalam mengakibatkan
menurunnya keragaman genetik. Untuk meningkatkan keragaman genetik ikan hasil budidaya

5
maka harus dilakukan perbaikan genetik pada ikan budidaya dengan berbagai metode. Metode
yang biasa dilakukan antara lain adalah selective breeding, crossbreeding (Hibridisasi), seks
reversal, manipulasi kromosom dan rekayasa gen

Selektif breeding merupakan proses penyeleksian indukan ikan terbaik yang sudah
dikembangbiakkan sebelumnya agar dapat menurunkan “strain” tertentu pada anakannya. Dalam
selektif breeding ini karakteristik yang paling penting dalam budidaya ikan adalah laju
pertumbuhan. Parameter pertumbuhan yang harus diestimasikan adalah heritability, interaksi
antara genotif dan lingkungan dan korelasi genetik dengan karakter-karakter yang lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Mengetahui Defenisi Selective breeding
2. Mengetahui Selective breeding ikan
3. Mengetahui manfaat selective breeding
4. Mengetahui tujuan dari selective breeding.

1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian selective breeding
2. Dapat mengetahui pengertian selective breeding pada ikan
3. Dapat mengetahui manfaat dari selective breeding budidaya ikan kakap putih
4. Dapat mengetahui tujuan dari selective breeding

6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Ikan merupakan makanan yang banyak digemari. Tingginya permintaan akan ikan di
indonesia, dan kurangnya pasokan akan ikan. maka Budidaya Ikan adalah prospek yang cukup
bagus untuk dilakukan. disamping iyu banyak pilihan akan Budidaya ikan. kita dapat memilih
Budidaya ikan apa yang cocok untuk kita budidayakan. Tidak hanya ikan untuk konsumsi saja
yang prospek budidayanya bagus tetapi ikan hias tak kalah untuk dibudidayakan, selain
permintaan tinggi, harga ikan hiasjuga cukup tinggi, bahkan harganya dapat mencapai jutaan.
banyak pilihan ikan apa yang akan kita budidayakan (Annonymous, 2011)

Selective breeding adalah suatu program breeding yang mencoba untuk memperbaiki nilai
pemuliabiakan (breeding value) dari suatu populasi dengan melakukan seleksi dan perkawinan
hanya pada ikan-ikan yang terbaik. Hasil yang akan diperoleh adalah induk yang terseleksi yang
mempunyai karakteristik lebih baik dari populasi sebelumnya. Selective breeding menurut Tave
(1995) dapat dilakukan dengan dua cara yaitu seleksi individu/massa dan seleksi famili.

Crossbreeding atau hibridisasi merupakan program persilangan yang dapat diaplikasikan


pada ikan, udang, kerang-kerangan maupun rumput laut. Hasil dari program ini dapat
menghasilkan individu-individu yang unggul, kadang-kadang ada juga yang steril dan dapat
menghasilkan strain baru (Rustidja, 2005).

Menurut Gustiano et. all. (2008), seleksi merupakan salah satu kegiatan
riset yang banyak dilakukan, dalam konteks “breeding program” seleksi individu dan famili
mulai dilakukan. Dari berbagai jenis riset genetika yang dilakukan, selective breeding masih
merupakan salah satu yang dominan. Berdasarkan sifat yang ingin diperbaiki pada program
seleksi, perbaikan pertumbuhan merupakan sasaran yang paling utama.

Penangkaran selektif atau pengembangbiakan selektif (Inggris: selective breeding) adalah


penangkaran tumbuhan atau hewan untuk suatu sifat genetik tertentu melalui seleksi secara
bertahap dan sistematik. Penangkaran selektif telah sangat lama diterapkan dan merupakan

7
bagian dari program pemuliaan klasik. Beberapa cara seleksi yang digunakan antara lain seleksi
individu, seleksi famili (baik dalam famili maupun antarfamili), atau kombinasi keduanya.

8
BAB III PEMBAHASAN

BAB IV PENUTUP
1.1 Kesimpulan
L

1.2 Saran

Tidak ada saran pada makalah ini, hanya mengucapkan terimakasih kepada dosen
yang memberikan tugas ini karena memeberikan waktu yang cukup untuk pembuatan
makalahnya sehingga kami dapat bekerjasama dengan kelompok dalam keadaan
daring seperti ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

10

Anda mungkin juga menyukai