Anda di halaman 1dari 8

TINGKAT KEMATANGAN GONAD

4.1 Tinjauan Pustaka


Kelenjar biak pada ikan disebut gonad. Gonad ikan betina disebut ovarium dan pada ikan jantan
disebut testis. Ovarium pada kebanyakan ikan teleostei berupa sepasang organ yang terletak di
rongga tubuh. Rongga ovarium berlanjut dengan saluran telur yang terbuka ke arah ovipore
padapapila urogenital. Pada sebagian spesies, pasangan ovarium menyatu menjadi satu organ
(Kordi, 2010).
Testis merupakan organ reproduksi jantan yang terdiri atas sepasang organ memanjang dan
terletak pada dinding dorsal. Pada ikan famili Poecilidae, kedua organ testis terbungkus dalam
satu kantung. Dari testis keluar satu pembuluh sperma (vas deferens) pada bagian permukaan
mesodorsal yang bermuara di antara anus dan pembuluh urinari (Kordi, 2010).
Pengamatan kematangan gonad dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara histologi dan
morfologi. Pengamatan secara histologi dilakukan di laboratorium, sedangkan pengamatan
secara morfologi dapat dilakukan baik di laboratorium maupun di lapangan. Dari penelitian
secara histologi akan diketahui anatomi perkembangan gonad tadi lebih jelas dan mendetail.
Sedangkan hasil pengamatan secara morfologi tidak akan sedetail cara histologi, namun cara
morfologi ini banyak dilakukan oleh peneliti (Effendie, 2002).
Dasar yang dipakai untuk menentukan tingkat kematangan gonad dengan cara morfologi
adalah bentuk, ukuran panjang dan berat, warna dan perkembangan isi gonad yang dapat
dilihat. Perkembangan gonad ikan betina lebih banyak diperhatikan daripada ikan jantan karena
perkembangan diameter telur yang terdapat dalam gonad lebih mudah dilihat daripada sperma
di dalam testis (Effendie, 2002).
Keterangan tentang kematangan gonad ikan diperlukan untuk mengetahui perbandingan ikan
yang matang gonad dan yang belum matang dari suatu stok ikan, ukuran atau umur ikan
pertama kali memijah, apakah ikan sudah memijah atau belum, kapan terjadi pemijahan, berapa
lama saat pemijahan, berapa kali memijah dalam satu tahun dan sebagainya. Perubahan gonad
ikan berupa meningkatnya ukuran gonad dan diameter telur dinyatakan dengan tingkat
kematangan gonad (TKG) (Kordi, 2010).
Perkembangan gonad pada ikan pada umumnya selain dengan pertambahan umur ikan, yaitu
semakin dewasa seekor ikan maka perkembangan gonadnya akan semakin sempurna untuk
mengadakan pembentukan dan pemasakan telur. Tiap-tiap spesies ikan pada waktu pertama
kali gonadnya menjadi masak tidak sama ukurannya. Demikian pula ikan yang sama
spesiesnya. Lebih-lebih bila ikan yang sama spesiesnya itu tersebar pada lintang yang
perbedaannya lebih dari lima derajat, maka terdapat perbedaan ukuran dan umur ketika
mencapai kematangan gonad untuk pertama kalinya. Percobaan kondisi gonad ini dapat
dinyatakan dengan suatu indeks kematangan gonad dinyatakan sebagai berat gonad dibagi
berat tubuh ikan (termasuk gonad) dikalikan 100 % (Effendie, 2002).
Tingkat Kematangan Gonad menurut Tester dan Takata (1953)
1. Tidak masak. Gonad sangat kecil seperti benang dan transparan. Penampang gonad
pada ikan jantan pipih dengan warna kelabu. Penampang gonad ikan betina tampak
bulat dengan warna kemerah-merahan.
2. Permulaan masak. Gonad mengisi seperempat rongga tubuh. warna gonad pada ikan
jantan kelabu atau putih dan berbentuk pipih, sedangkan pada ikan betina berwarna
kemerahan atau kuning dan berbentuk bulat. Telur tidak tampak.
3. Hampir masak. Gonad mengisi setengah rongga tubuh. Gonad pada ikan jantan
berwarna putih, pada ikan betina kuning. Bentuk telur tampak melalui dinding ovari.
4. Masak. Gonad mengisi tiga perempat rongga tubuh. Gonad jantan berwarna putih berisi
cairan berwarna putih. Gonad betina berwarna kuning, hampir bening atau
bening.Telur mulai terlihat. Kadang-kadang dengan tekanan halus pada perutnya maka
akan ada yang menonjol pada lubang pelepasannya.
5. Salin. Hampir sama dengan tahap kedua dan sukar dibedakan. Gonad jantan berwarna
putih, kadang-kadang dengan bintik cokelat. Gonad betina berwarna merah, lembek
dan telur tidak tampak.
Selama proses reproduksi, sebagian besar hasil metabolisme tertuju pada perkembangan gonad.
Umumnya berat gonad pada ikan betina adalah 10-25% dan pada ikan jantan 5-10% dari berat
tubuh. Perkembangan ovarium sering menyebabkan pertumbuhan ikan terhambat atau menjadi
kurus pada fase reproduksi, bahkan karena ingin mempertahankan populasinya, kematangan
gonadnya yang pertamma terpaksa dipercepat, sehingga ukuran ikan menjadi kecil (Kordi,
2010).
Perkembangan gonad ikan secara garis besar dibagi atas dua tahap perkembangan utama, yaitu
tahap perkembangan pertumbuhan gonad hingga ikan mencapai tingkat dewasa kelamin
(sexually mature) dan tahap pematangan produk seksual (gamet).Tahap pertama berlangsung
sejak telur menetas atau lahir hingga mencapai dewasa kelamin dan tahap kedua berlangsung
setelah ikan dewasa. Proses kedua akan terus berlangsung dan berkesinambungan selama
fungsi reproduksi berjalan normal (Kordi, 2010).
Semakin tinggi tingkat kematangan gonad, semakin besar diameter telur, di dalam ovarium.
Berdasarkan penelitian pada setiap tingkat kematangan gonad (dari TKG I sampai TKG V)
tertentu, diameter telur didalam ovarium mempunyai kisaran ukuran tertentu dan ada ukuran
diameter yang paling banyak frekuensinya (Kordi, 2010).
Pengamatan kematangan gonad ikan dilakukan dengan dua cara yaitu secara histologi dan
morfologi. Dasar yang dipakai untuk menentukan tingkat kematangan gonad secara morfologi
adalah bentuk, ukuran panjang dan berat, warna dan perkembangan isi gonad yang dapat
terlihat. Perkembangan gonad ikan betina lebih banyak diamati daripada ikan jantan karena
perkembangan diameter atau besarnya telur yang terdapat dalam gonad lebih mudah dilihat
daripada sperma yang ada dalam testis (Kordi, 2010).
Menurut Setyono dalam Suminto, et al., pengelompokan tingkat kematangan gonad (TKG)
dapat dilakukan secara visual, tanpa mematikan hewannya, yaitu dengan melihat perbandingan
volume visual gonad bulk (VGB) dengan kelenjar digesifnya, antara lain
stadia recovery (<25%); maturing (25-49%); ripe (>50%); dan partly
spawn atau spent (<50%). Namun, bila hanya dilihat dari ukuran gonad atau VGB (tanpa
pembedahan), sangat susah untuk membedakan antara recovery dengan partly
spawned atau spent. Pada Tingkat Kematangan Gonad yang terakhir, gonad bersifat lembek
dan bewarna pucat. Pengelompokan TKG dan kualitas telur berdasarkan diameternya
merupakan pedoman penting dalam menentukan penggunaan induk pada pembenihan buatan.
Tiap-tiap spesies ikan pada waktu pertama kali gonadnya menjadi masak tidak sama
ukurannya. Demikian pula ikan yang sama spesiesnya. Lebih-lebih bila ikan yang sama
spesiesnya itu tersebar pada lintang yang perbedaannya lebih dari lima derajat, maka akan
terdapat perbedaan ukuran dan umur ketika mencapai kematangan gonad untuk pertama
kalinya (Effendie, 2002).
Menurut Nikolsky (1969), tanda utama digunakan untuk membedakan kematangan gonad
berdasarkan beratnya dan secara alamiah hal ini berhubungan dengan ukuran dan berat tubuh
ikan. Dengan penentuan berat gonad dibandingkan dengan berat tubuh ikan akan didapatkan
“Indeks Kematangan Gonad” yang dinyatakan dalam persen.
Pada ikan betina nilai IKG lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan. Adakalanya Indeks
Kematangan Gonad (IKG) dihubungkan dengan Tingkat Kematangan Gonad (TKG) yang
pengamatannya berdasarkan ciri-ciri morfologi kematangan gonad. Dengan merperbandingkan
demikian akan tampak hubungan antara perkembangan di dalam dan di luar gonad, atau nilai-
nilai morfologi yang kuantitatif. Bergantung pada macam dan pola pemijahannya, maka akan
didapatkan nilai indeks yang sangat bervariasi setiap saat (Effendie, 2002).
4.2. Materi dan Metode
4.2.1. Materi
a. alat
Alat yang digunakan dalam pengamatan Tingkat Kematangan Gonad dapat dilihat pada tabel
Tabel . Alat yang digunakan dalam analisa TKG adalah sebagai berikut :

No. Alat Ketelitian Kegunaan


1. Buku kunci TKG – Untuk identifikasi gonad ikan
2.3. Kaca pembesarTimbangan -0,01 gram Untuk pengamatan gonadUntuk
elektrik menimbang gonad ikan
4. –
Tissue Untuk membersihkan gonad ikan
5. –
Petridish Untuk tempat pengamatan gonad
6. –
Alat tulis Untuk mencatat hasil pengamatan

b. bahan
Bahan yang digunakan dalam pengamatan Tingkat Kematangan Gonad (TKG) dapat dilihat
pada tabel
Tabel . Bahan yang digunakan dalam analisa TKG adalah sebagai berikut:

No. Bahan Ketelitian Kegunaan


1. Gonad ikan Gigi jarang(Otolithes – Sebagai sampel
argenteus) jantan
2. Gonad ikan Gigi jarang(Otolithes – Sebagai sampel
argenteus)betina
4.2.2.Metode

Siapkan gonad ikan yang telah diketahui nilai IKG-nya

Amati dengan kaca pembesar

Pengamatan terhadap gonad ikan (jantan dan betina)

Menentukan klasifikasi kematangan gonad

Gambar . Diagram Alir Metode Tingkat Kematangan Gonad

4.3 Hasil dan Pembahasan


4.3.1 Hasil
Hasil yang diperoleh dari Praktikum Biologi perikanan materi Tingkat Kematangan Gonad
adalah sebagai berikut :
Tabel. Hasil Pengamatan Tingkat Kematangan Gonad

Kel Jenis TKG Ukuran Pengisian Warna


Kelamin Gonad
Nikolsky Kestevan Cassie (gr)
4 Jantan Tidak Perkembangan III 0,76 ½ Putih
masak II kemerahan

Betina masak Perkembangan IV 6,85 ½ Orange


II

5 Jantan Masa Perkembangan I 0,78 ½ Putih


istirahat II

Betina masak Perkembangan II 2,66 ½ Kuning


II telur susu

6 Jantan reproduksi Perkembangan II 0,59 2/3 Putih


II kemerahan

Betina Keadaan Perkembangan III 3,55 2/3 kuning


salin II

7 Jantan Hampir Bunting IV I 0,30 ½ Putih


masak III

Betina Hampir Perkembangan III 0,90 Hampir Orange


masak III II penuh

4.3.2 Pembahasan
Pengamatan Tingkat Kematangan Gonad dilakukan dengan membedah ikan (sectio).
Ikan yang diamati gonadnya yaitu Ikan Gigi Jarang (Otolithes argenteus). Setelah melakukan
sectio, ambil gonad ikan jantan dan betina letakkan pada wadah yang telah disediakan lalu
diberi akuades. Kemudian tentukan klasifikasi kematangan gonad dengan melihat kunci
Tingkat Kematangan Gonad (TKG) menurut Kestevan, Nikolsky dan Cassie.
Berdasarkan hasil pengamatan kelompok kami klasifikasi kematangan gonad yang di diperoleh
yaitu pada ikan jantan menurut Nikolsky tidak masak dan ikan betina masak. Kemudian
menurut Kestevan ikan jantan dan ikan betina sama yaitu Perkembangan II. Sedangkan
menurut Cassie ikan jantan III dan ikan betina IV.
Tingkat kematangan gonad merupakan pengelompokan kematangan gonad ikan berdasarkan
perubahan-perubahan yang terjadi pada gonad. Digunakannya Kesteven dalam penentuan
Tingkat Kematangan Gonad pada ikan dikarenakan isi lebih spesifik. Dimana maksudnya
adalah mewakili keadaan tahap-tahap perkembangan kematangan gonad. Berikut adalah
tingkatan pada ikan jantan, dari Kesteven yang dikutip dari Mar’ati (2007), tingkat
kematangan gonad ikan jantan adalah sebagai berikut:
1. Dara. Organ seksual sangat kecil berdekatan di bawah tulang punggung, testes dan
ovarium transparan, dari tidak berwarna sampai abu-abu. Telur tidak terlihat dengan
mata biasa.
2. Dara Berkembang. Testis dan ovarium jernih, abu-abu merah. Panjangnya setengah
atau lebih sedikit dari panjang rongga bawah. Telur satu persatu dapat terlihat dengan
kaca pembesar.
3. Perkembangan I. Testis dan ovarium bentuknya bulat telur, berwarna kemerah merahan
dengan pembuluh kapiler. Gonad mengisi kira-kira setengah ruang ke bagian bawah.
Telur dapat terlihat seperti serbuk putih.
4. Perkembangan II. Testis berwarna putih kemerah-merahan, tidak ada sperma kalau
bagian perut ditekan. Ovarium berwarna oranye kemerah-merahan. Telur dapat
dibedakan dengan jelas, bentuknya bulat telur. Ovarium mengisis kira-kira dua pertiga
ruang bawah.
5. Bunting. Organ seksual mengisi ruang bawah. Testis berwarna putih, keluar tetesan
sperma kalau ditekan perutnya. Telur bentuknya bulat, beberapa dari telur ini jernih
dan masak.
6. Mijah. Telur dan sperma keluar dengan sedikit tekanan di perut. Kebanyakan telur
berwarna jerinih dengan beberapa yang berbentuk bulat telur tinggal dalam ovarium.
7. Mijah/Salin. Gonad belum kosong sama sekali, tidak ada telur yang bulat telur.
8. Salin. Testis dan ovarium kosong dan berwarna merah. Beberapa telur sedang ada
dalam keadaan dihisap kembali.
9. Pulih Salin. Testis dan ovarium berwarna jernih, abu-abu merah,
Sedangkan pengamatan Tingkat Kematangan Gonad menurut Nikolsky (1969) yaitu :
1. Tidak Masak. Individu masih belum berhasrat mengadakan reproduksi. Ukuran gonad
kecil.
2. Masa Istirahat. Produk seksual belum berkembang. Gonad berukurankecil, telur tidak
dapat dibedakan oleh mata.
3. Hampir Masak. Telur dapat dibedakan oleh mata. Testes berubah dari transparan
menjadi warros/kemerah-merahan.
4. Masak. Produk seksual masak, mencapai berat maksimum tetapi produk tersebut belum
keluar bila diberi sedikit tekanan pada perut.
5. Reproduksi. Produk seksual akan menonjol keluar dari lubang pelepasa bila perut
sedikit ditekan. Berat gonad cepat menurun sejak permulaan berpijah sampai
pemijahan selesai.
6. Keadaan Salin. Produl seksual telah dikeluarkan, lubang genitak berwarna kemerahan.
Gonad mengempis, ovarium berisi beberapa telur sisa. Testis juga berisi sperma sisa.
7. Masa Istirahat. Produk seksual telah dikeluarkan, warna kemerah-merahan pada lubang
genital telah pulih. Gonad kecil dan telur belum terlihat oleh mata.
Dalam menilai perkembangan gonad ikan betina selain dilihat hubungan antara Indeks
Kematangan Gonad dan Tingkat kematangan Gonad, dapat dihubungkan dengan
perkembangan garis tengah telur yang dikandungnya hasil dari pengendapan kuning telur
selama proses vitellogenesis.Berdasarkan hubungan ini akan didapatkan ukuran garis tengah
telur yang terbesar pada waktu akan terjadi pemijahan sebagai ukuran telur yang masak ikut
dalam pemijahan. Penelusuran ukuran telur masak dalam komposisi ukuran telur secara
keseluruhan dapat menuntun kepada pendugaan pola pemijahan ikan tersebut (Effendie, 2002).
Seperti telah dikemukakan bahwa semakin berkembang gonad, telur yang terkandung di
dalamnya semakin membesar garis tengahnya, sebagai hasil dari pengendapan kuning telur,
hidrasi dan pembentukan butir-butir minyak berjalan secara bertahap terliput dalam
perkembangan tingkat kematangan gonad. Sudah dapat diduga bahwa semakin meningkat
tingkat kematangan gonad garis tengah telur semakin besar, namun seberapa jauh
berkembangnya garis tengah telur tadi pada tingkat kematangan (Effendie, 2002).
4.4 Kesimpulan dan Saran
4.4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh pada Praktikum Biologi Perairan tentang Tingkat Kematangan
Gonad adalah :
1. Kematangan gonad yang kita amati menurut Nikolsky tidak masak dan ikan betina
masak. Kemudian menurut Kestevan ikan jantan dan ikan betina sama yaitu
Perkembangan II. Sedangkan menurut Cassie ikan jantan III dan ikan betina IV;dan
2. Hubungan antara Tingkat Kematangan Gonad (TKG) dan Indeks Kematangan Gonad
(IKG) yaitu untuk mengetahui perkembangan di dalam dan di luar gonad.Selain itu
semakin berat ikan maka semakin tinggi IKG nya, karena semakin besar ukuran ikan
maka semakin banyak telurnya/berat gonadnya.
4.4.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan pada Praktikum Biologi Perikanan tentang Tingkat Kematangan
Gonad diantaranya :
1. Dalam pengamatan tingkat kematangan gonad ikan sebaiknya diamati dengan sangat
teliti dan benar-benar mengacu pada buku kunci TKG agar diperoleh hasil yang akurat;
dan
2. Secara umum praktikum Biologi Perikanan ini berjalan dengan baik dan lancar.
Namun, keterbatasan sarana khususnya mikroskop menjadikan praktikum tidak bias
berjalan dengan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Effendie, M.I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama.
Kordi, et,al. 2010. Pembenihan Ikan Laut Ekonomis Secara Buatan. Penerbit Andi.
Yogyakarta.
Mar’ati, K. 2007. Pengaruh Dosis dan Lama Penyimpanan Pengencer Susu Skim
Kuning telur Terhadap Kualitas Semen Ikan Mas (Cyprinuscarpio L.).
Suminto, et al. 2010. Prosentase Perbedaan Pengaruh Tingkat Kematangan Gonad
Terhadap Fertilitas dan Daya Tetas Telur Dalam Pembenahan Buatan
Abalone (Haliotis asinina).
Tester, A. L. and M. Takata. 1953. Contribution on the Biology of the Aholehole A Potential
Baitfish. Hawaii Mar. Lab. Contr. No. 38.

Anda mungkin juga menyukai