I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Ikan adalah hewan bertulang belakang yang berdarah dingin, hidup di air,
pergerakan dan keseimbangan tubuhnya menggunakan sirip dan bernaIas dengan
insang (Raharjo, 1980)
Memonitor perubahan kepadatan populasi dalam waktu tetrtentu sangat
penting sebagai dasar penertian dari dinamika populai, produksi dan pengelolaan
perikanan secara rasional. Pendugaan populasi ikan dapat dilakukan melalui 2
cara yaitu : Pendugaan populasi ikan dengan menggunakan tanda dan Pendugaan
populasi ikan berdasarkan data hasil usaha penangkapan (Pulungan 09,, 2009).
Ikan adalah kelompok vertebrata yang paling besar jumlahnya. Ikan
mendominasi kehidupan perairan diseluruh permukaan bumi. Jumlah spesies ikan
yang telah berhasil dicatat adalah sekitar 21.000 spesies dan diperkirakan
berkembang mencapai 28.000 spesies. Jumlah spesies ikan yang hidup
dipermukaan bumi adalah 21.723 spesies, sementara jumlah spesies vertebrata
yang ada diperkirakan sekitar 43.173 spesies (Nelson, 2001).
Untuk propinsi Riau produksi perikanan umum adalah sebesar 12.706,6
ton atau 7 dari seluruh produksi prikanan Riau, dimana produksi perikanan
tersebut berasal dari kabupaten indragiri hulu, Kampar, Bengkalis dan Indragiri
hilir (Evy 09,, 2001).
Menduga populasi penting artinya dalam Biologi perikanan sebagai upaya
mengelola sumber-sumber hasil perikanan dimasa yang akan dating. Metode
2
pendugaan populasidapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu secara langsung, cara
ini dapat dilakukan pada suatu kolam yang luasnya terbatas, sebab kolam tersebut
dapat dikeringkan dan ikan-ikannya dapat di tangkap dan dihitung. Sedangkan
cara yang kedua yaitu secara tidak langsung, cara ini dapat dilakukan dengan
memperhatikan pengurangan 'Catch per unit eIIort (Ridwan 09,, 2009).
Kematian ikan di perairan umum selain kematian secara alami kini
kematian individu ikan itu sebagian besar disebabkan adanya penangkapan
terutama pada spesies ikan yang bernilai ekonomi tinggi, pencemaran yang
diakibatkan oleh adanya limbah industri, pertambangan, pertanian, pemangsaan
oleh predator dari hewan-hewan vertebrata dan avertebrata, serangan hama dan
penyakit serta pengaruh gejala alam seperti elnino dan gelombang tsunami
(Ridwan 09,, 2009).
1.2.Tujuan dan Manfaat
%ujuan dari praktikum ini adalah untuk belajar menduga populasi ikan lele
dumbo disuatu perairan dan untuk melihat bias dari masing-masing metoda dan
mengetahui mortalitas dari ikan lele dumbo.
Sedangkan manIaat dari praktikum ini yaitu kita dapat menduga populasi
ikan disuatu perairan serta pengaruh mortalitas pada ikan.
3
II. TIN1AUAN PUSTAKA
Ikan adalah hewan bertulang belakang yang berdarah dingin, hidup di air,
pergerakan dan keseimbangan tubuhnya menggunakan sirip dan bernaIas dengan
insang (Raharjo, 1980 /,,2 Lisa, 2009)
Memonitor perubahan kepadatan populasi dalam waktu tertentu sangat
penting sebagai dasar penertian dari dinamika populai, produksi dan pengelolaan
perikanan secara rasional. Pendugaan populasi ikan dapat dilakukan melalui 2
cara yaitu : Pendugaan populasi ikan dengan menggunakan tanda dan Pendugaan
populasi ikan berdasarkan data hasil usaha penangkapan (Pulungan 09,, 2009).
Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam percobaan
pemberian tanda pada ikan adalah tujuan percobaan pemberian tanda, lamanya
percobaan, cara-cara mengembalikan ikan bertanda, macam-macam dan jumlah
ikan yang terlihat dan tenaga yang tersedia. Metoda dalam penghitungan
pendugaan populasi ada tiga yaitu metoda Petersen (sensus tunggal), metoda Zoe
schanabel (sensus ganda) dan metoda Schumecher dan Eschmeyer (Ridwan 09,,
2009).
Kematian ikan di perairan umum selain kematian secara alami kini
kematian individu ikan itu sebagian besar disebabkan adanya penangkapan
terutama pada spesies ikan yang bernilai ekonomi tinggi, pencemaran yang
diakibatkan oleh adanya limbah industri, pertambangan, pertanian, pemangsaan
oleh predator dari hewan-hewan vertebrata dan avertebrata, serangan hama dan
4
penyakit serta pengaruh gejala alam seperti elnino dan gelombang tsunami
(Ridwan 09,, 2009).
Penyebab tingginya rendahnya angka mortalitas ini selain karena Iaktor
kematian secra alami juga disebkan oleh Iaktor-Iaktor lain. Untuk janis-jenis ikan
yang bernilai ekonomis tinggi Iaktor yang lain dapat berperan sebagai
penyumbang terbesar angka mortalitasnyua terjadi daripada kematian terjadi
secara alami (Pulungan 09,, 2005).
Menurut Weber dan BeaIort(dalam Simanjuntak dan Waluyo,1989)
klasiIikasi ikan lele dumbo adalah sebagai berikut Phylum Chordata, Kelas Pisces,
Sub Kelas %eleostei,Ordo Ostariophysii,Family Clariidea,genus Clarias dan
spesies Clarias gariepenus.Ikan lele dumbo dikenal juga sebagai gian cat Iish
karena bentuknya besar dan panjang.
Suyanto (1992) menyatakan bahwa ika lele dumbo (Clarias gariepenus)
merupakan salah satu jenis ikan lele yang merupakan hasil kawin silang antara
induk lele jantan asal Kenya(Clarias mosambicus).Pada mulanya nama ilmiah
ikan lele dumbo adalah Clarias Iuscus dan kemuduan diganti menjadi Clarias
gariepenus.Penggantian nama ini berdasarkan atas siIat-siIat ikan jantan yang
dominan diturunkan pada anaknya.Dari hasil penyilangan ini ternyata keturunan
ikan lele yang dihasilkan ternyata mempunyai siIat-siIat yang unggul. Djarijah
(2001) menambahkan bahwa ikan ini dapat dibudidayakan dikolam tertutup atau
tergenang (stagnant water system), kolam mengalir ataupun pemeliharaan dalam
keramba dan jarring apung yang dibangun dipinggir waduk atau danau dan
perairan umum lainnya.
5
III. BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum Biologi perikanan tentang Pendugaan Populasi dan mortalias
ikan ini dilaksanakan pada tanggal 13 November 2011 pada hari Senin pada
pukul 10.00-13.00 WIB. Yang bertempat di Laboratorium Biologi Perikanan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.
3.2. Alat Dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah nampan, 2 tabung
reaksi, mikroskop, cawan petri, toples 3 buah, stopwatch, penggaris, ember,
saringan, kain lap, laporan sementara, buku praktikum, gunting bedah dan alat
tulis. Sedangkan bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah ikan sebanyak
20 ekor.
3.3. Metode Penelitian
Metode yang dipergunakan pada praktikum ini adalah metode langsung
dimana objek diteliti dan diamati secara langsung oleh praktikan guna diambil
datanya sesuai dengan tuntunan yang terdapat didalam buku penuntun praktikum.
3.4. Prosedur Pratikum
Sebelum masuk ke Laboratorium praktikan terlebih dahulu diperiksa oleh
asisten mulai dari Laporan, Laporan sementara, gunting bedah, serbet, serta alat-
alat tulis yang lengkap. Setelah semuanya lengkap baru praktikan diperbolehkan
masuk ke dalam laboratorium. Setelah itu asisten memberikan respon kepada
6
praktikan tentang materi-materi yang akan dipraktikumkan. Setelah respon
selesai, ambillah ember yang berisi 20 ekor ikan dan lakukan penangkapan.
Selama penangkapan praktikan dilarang melihat dan mata ditutup. Setelah ikan
ditangkap, hitung jumlah yang tertangkap dan beri tanda berupa pemotongan sirip
ekor. Kemudian lepaskan ikan yang diberi tanda. Lakukan penangkapan lagi dan
hitung jumlah ikan yang bertanda dan yang belum bertanda. Lakukan percobaan
ini sebanyak 10 kali. Setelah itu, catat hasil nya dilaporan sementara dan cari hasil
tangkapan menggunakan metode petersen, metode zoe scehnebel, metode
schumecher dan eschmeyer dan cari biasnya. Setelah praktikum selesai, praktikan
terlebih dahulu membersihkan laboratorium sebelum meninggalkan ruangan.
7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Berdasarkan hasil praktikum tentang pendugaan populasi dan mortalitas
ikan adalah sebagai berikut:
4.1.1. Pendugaan Populasi
Berdasarkan hasil praktikum tentang pendugaan populasi yaitu dengan
melakukan penangkapan ikan yang terdapat didalam ember didapat data sebagai
berikut:
Tabel 1. Perhitungan hasil tangkapan ikan lele dumbo (Clarias gariepinus
yang bertanda dan ikan yang tidak bertanda
Penangkapan u r
u r m m(ur) m
2
(ur)
1 7 7 0 0 0 0
2 7 7 2 7 63 441
3 6 6 5 14 196 2156
4 2 2 1 20 60 1200
5 7 7 1 22 176 3872
6 5 5 1 29 174 5046
7 2 2 2 33 132 4356
8 4 4 3 35 245 8575
9 4 4 1 39 195 7605
10 2 2 3 156 780 24336