PROGRAM PENDIDIKAN APOTEKER FAKULTAS FARMASI UIVERSITAS ANDALAS
Dosen : Syofyan, S.S.i, M.Farm, Apt Pokok Bahasan: R & D Topik 2 : Perencanaan obat generik
IDENTITAS MAHASISWA DAN TUGAS Nama Yogi Vebrin Anda No Urut Absen Kelompok C Pertemuan ke III Hari/Tanggal Selasa/ 17 Juni 2014
A KASUS Sediaan suspensi kotrimoksazol No. Bets S11 04 066 mengalami masalah, dimana sampel pertinggal bets produksi hasil uji stabilitas menunjukkan ciri-ciri berikut: terbentuk cake sehingga sulit didispersikan kembali. Nilai viskositas sediaan menjadi rendah dari normalnya. Oleh karenanya, bagian R&D diminta oleh bagian pengawasan mutu untuk menyelidiki segera kasus ini, karena dapat berakibat kepada ditariknya kembali semua produk dengan nomor bets tersebut. Dari formulanya, tercatat bahan tambahan salah satunya metilselulosa. Jelaskan apa yang Saudara lakukan sebagai formulator di PT Andalas Farma, Tbk?
B KEY WORDS/TERMINOLOGI FARMASI 1. Suspensi Merupakan sediaan yang mengandung bahan obat dalam bentuk halus yang tidak larut tetapi terdispersi dalam fase cair dengan bahan pengaroma yang sesuai, dan ditujukan untuk penggunaan oral. . Syarat sediaan larutan suspensi obat yang terdapat dalam Farmakope Indonesia Edisi III adalah Zat yang terdispersi harus halus dan tidak boleh cepat mengendap, jika dikocok perlahan-lahan endapan harus segera terdispersi kembali, kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan dituang. 2. Kotrimoksazol kombinasi dua obat antibiotik (antibakteri): trimetoprim dan sulfametoksazol 3. Nomor bets Adalah Penandaan yang terdiri dari angka/huruf/gabungan keduanya, yang merupakan tanda pengenal suatu bets, yang memungkinkan penelusuran kembali riwayat lengkap pembuatan bets tersebut, termasuk seluruh tahap produksi, pengawasan dan distribusi. 4. Uji stabilitas Merupakan Uji yang dimaksudkan untuk menjamin kualitas produk yang telah diluluskan dan beredar di pasaran, yang bertujuan untuk membuktikan bagaimana mutu zat aktif atau produk obat berubah seiring waktu, dibawah pengaruh fakto lingkungan seperti suhu dan kelembaban terhadap parameter parameter stabilitas produk seperti kadar zat aktif, pH, berat jenis dan net volume sehingga dapat ditetapkan tanggal kedaluwarsa yang sebenarnya. 5. Cake Merupakan Partikel-partikel yang mempunyai kecenderungaan untuk membentuk endapan yang sukar untuk didispersikan kembali. 6. Nilai Viskositas Merupakan ukuran kekentalan nilai suatu fluida atau cairan yang menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam fluida. 7. R&D Research and Development bagian dari industri faramsi yang melakukan serangkaian proses penelitian dan pengembangan yang ditujukan untuk menemukan produk Farmasi baru atau memperbaiki kualitas produk yang telah ada ( kualitas meliputi: safety, effectiveness, acceptance). 8. Pengawasan mutu atau QC Quality Control adalah bagian dari industri Farmasi yang bertanggung jawab penuh dalam seluruh tugas pengawasan mutu mulai dari bahan awal, produk antara, produk ruahan, dan produk jadi.
C RUMUSAN KASUS Pokok permasalahan Apa langkah-langkah yang harus dilakukan formulator di PT Andalas Farma, Tbk menanggapi masalah terbentuklnya cake pada sediaan suspensi pertinggal?
Solusi atau langkah yang dilakukan: 1. Menganalisa keluhan yang ada yaitu: a. Kesalahan Langsung Diketahui oleh QC di Industri QC telah menemukan kesalahan pada sampel pertinggal bets produksi, lalu diuji dan diperiksa lebih lanjut oleh Bidang R&D. Setelah uji dilakukan, maka dibuat laporan hasil uji dan diserahkan ke bagian pemasaran. Bagian pemasaran diminta untuk menghubungi distributor, tujuannya untuk memeriksa produk-produk yang telah dipasarkan. Jika ditemukan kerusakan pada produk, maka dibuat laporan barang rusak, dan produk tersebut dikirim ke gudang barang. Bagi konsumen yang membuat laporan keluhan tentang produk tersebut, akan diberi ganti rugi jika kesalahan memang dari pihak industri. Tapi jika kerusakan produk akibat kesalahan konsumen, maka konsumen tidak diberi ganti rugi. b. Dari badan POM Biasanya Badan POM akan mengeluarkan surat pemberitahuan yang dikirim ke bagian QC, kemudian bagian QC akan mencocokkan dengan obat-obat yang ada di contoh pertinggal. Jika setelah diuji oleh bagian QC, hasilnya tidak memenuhi syarat dan berbahaya bagi konsumen, maka QC mengajukan surat ke bagian pemasaran untuk menarik produk dari pasar. c. Dari konsumen Keluhan ditampung oleh bagian pemasaran, kemudian dikirim ke bagian QC dan dievaluasi, bagian QC akan melaporkan hasil pengujiannya ke bagian pemasaran kemudian bagian ini akan memberikan jawaban yang akan diberikan kepada distributor. Jika barang rusak, dibuat laporan barang rusak, kemudian distributor akan mengirim barang yang rusak tersebut ke gudang barang jadi jika kesalahan ada pada konsumen maka konsumen tidak akan mendapat ganti rugi, jika kesalahan berasal dari pabrik maka konsumen akan mendapat ganti rugi.
D PETA KONSEP/MIN MAP
Analisis Keluhan Kerusakan Mutu Teknis ( Perubahan Viskositas ) Dari Mana Asal Keluhan ( dari Badan POM) Prosedur Penanganan Keluhan 1. Riwayat produk 2. Catatan pengolahan bets 3. Fasilitas peralatan dan Dokumentasi 4. Pengujian sampel 5. Evaluasi sampel yang dikeluhkan 6. Evaluasi sampel pertinggal 7. Potensi Bets lain yang kena dampak 8. Potensi karantina / reject awal 9. Buat laporan /Jawaban Pengujian Sampel Salah satu yang jadi acuan pengujian adalah bahan pensuspensi : Metil Selulosa Penarikan Kembali Penanganan Produk Kembalian Dilakuakan proses produksi ulang Penarikan kembali bets produk jadi yang bersangkutan Dimusnahkan
Tambahkan konsentrasi metilselulosa atau ganti Metilselulosa dengan suspending agent yang lain seperti avicel, Bentonit, Bentonit Magma, Tragacanth E RESUME/LO Langkah- langkah untuk mengatasi masalah yang terjadi seperti kasus diatas : 1. Menganallisis Keluhan a. Dari badan POM Jika Badan POM akan mengeluarkan surat pemberitahuan yang dikirim ke bagian QC, lalu bagian QC akan mencocokkan dengan obat-obat yang ada di contoh pertinggal (di pabrik). Jika setelah diuji oleh bagian QC, hasilnya tidak memenuhi syarat dan berbahaya bagi konsumen, maka QC mengajukan surat ke bagian pemasaran untuk menarik produk dari pasar. b. Dari konsumen Keluhan konsumen ditampung oleh bagian pemasaran, lalu dikirim ke bagian QC dan dievaluasi sediaannya, bagian QC akan melaporkan hasil pengujiannya ke bagian pemasaran kemudian bagian ini akan memberikan jawaban yang akan diberikan kepada distributor. Jika barang rusak, dibuat laporan barang rusak, kemudian distributor akan mengirim barang yang rusak tersebut ke gudang barang jadi jika kesalahan ada pada konsumen maka konsumen tidak akan mendapat ganti rugi, jika kesalahan berasal dari pabrik maka konsumen akan mendapat ganti rugi.
2. Melakukan Penelitian dan Evaluasi a. Meninjau seluruh informasi yang masuk tentang keluhan atau laporan. b. Melakukan pemeriksaan atau pengujian terhadap contoh pertinggal bets. c. Meniliti kembali semua data dan dokumentasi yang berkaitan, termasuk catatan bets, catatan distribusi, catatan hasil pengujian.
3. Tindak perbaikan yang perlu dilakukan R&D menindak lanjuti langkah-langlah diatas yang telah dilakukan, jika dari hasil evaluasi atau pengujian kembali memang mengharuskan produk ditarik dari pasaran, maka dilakukan penarikan yang disetujui oleh pihak-pihak tertentu.
4. Tindak lanjut yang sesuai Setelah penarikan, R&D bisa melakukan proses ulang dari hasil pengujian atau evaluasi yang telah dilakukan, atau jika tidak memungkinkan, pemusnahan produk merupakan jalan terakhir dari masalah ini.
Jika keluhan di pasaran tidak ada maka sediaan tidak ditarik dan bagian R&D menguji sediaan yang ada di pabrik dan pasaran tidak bermasalah dan masih bisa diterima dalam jangka beberapa waktu maka sediaan tetap dipasarkan hingga sediaan mengalami kerusakan.
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar