Industri farmasi harus memenuhi persyaratan sesuai CPOB untuk menjamin obat
yang dibuat secara konsisten dan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Semua
keluhan dan informasi lain yang berkaitan dengan kemungkinan terjadi
kerusakan obat hendaklah dikaji dengan teliti sesuai dengan prosedur tertulis.
Penarikan kembali produk adalah suatu proses penarikan kembali dari satu atau
beberapa batch atau seluruh batch produk tertentu dari peredaran. Produk
kembalian adalah obat jadi yang telah beredar, yang kemudian dikembalikan ke
industri farmasi karena keluhan mengenai kerusakan, daluarsa, atau alasan lain
misalnya kondisi wadah atau kemasan yang dapat menimbulkan keraguan akan
identitas, mutu, jumlah dan keamanan obat yang bersangkutan.
Kata kunci: Keluhan, pengembalian produk, produk kembalian
Industri farmasi adalah industri obat jadi dan industri bahan baku obat. Industri
farmasi sebagai industri penghasil obat, dituntut untuk dapat menghasilkan obat
yang memenuhi persyaratan khasiat, keamanan dan mutu dalam dosis yang
digunakan untuk tujuan pengobatan. Karena menyangkut soal nyawa manusia,
industri farmasi dan produknya diatur secara ketat. Industri farmasi di Indonesia
diberlakukan persyaratan yang diatur dalam CPOB.
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) bertujuan untuk menjamin obat yang
dibuat secara konsisten, memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan sesuai dengan
tujuan penggunaannya. Pada pembuatan obat, pengendalian menyeluruh sangat
esensial untuk menjamin konsumen menerima obat yang bermutu tinggi.
Pembuatan secara sembarangan tidak dibenarkan bagi produk yang digunakan
untuk menyelamatkan jiwa, memulihkan kesehatan atau memelihara kesehatan.
Tidaklah cukup bila produk jadi hanya sekedar lulus dari serangkaian pengujian
tetapi yang lebih penting, mutu harus dibentuk ke dalam produk tersebut. Mutu obat
bergantung pada bahan awal, bahan pengemas, proses produksi dan pengendalian
mutu, bangunan, peralatan yang dipakai, dan personil yang terlibat.
Konsep CPOB yang bersifat dinamis yang memerlukan penyesuaian dari waktu ke
waktu mengikuti perkembangan teknologi di bidang farmasi. Aspek-aspek yang
merupakan cakupan CPOB tahun 2006 meliputi 12 aspek. Dalam artikel ini aspek
yang akan dibahas adalah aspek tentang penanganan keluhan terhadap produk,
penarikan kembali produk dan produk kembalian.
Semua keluhan dan informasi lain yang berkaitan dengan kemungkinan terjadi
kerusakan obat hendaklah dikaji dengan teliti sesuai dengan prosedur tertulis. Untuk
menangani semua kasus yang mendesak, hendaklah disusun suatu sistem, bila perlu
mencakup penarikan kembali produk yang diketahui cacat dari peredaran secara
cepat dan efektif.
Ø Keluhan mengenai mutu dan berupa kerusakan fisik, kimiawi atau biologis dari
produk atau kemasannya.
Ø Keluhan atau laporan karena reaksi yang merugikan seperti alergi, toksisitas,
reaksi fatal atau reaksi hampir fatal dan reaksi medis lain.
Ø Keluhan atau laporan mengenai efek terapetik produk seperti produk tidak
berkhasiat atau respon klinis yang rendah.
Ø Inspeksi atau pengujian sampel obat yang dikeluhkan dan diterima serta, bila
perlu pengujian sampel dari batch yang sama.
Ø Pengkajian semua data dan dokumentasi termasuk catatan batch, catatan
distribusi dan laporan pengujian dari produk yang akan dikeluhkan atau dilaporkan.
Penarikan kembali produk adalah suatu proses penarikan kembali dari satu atau
beberapa batch atau seluruh batch produk tertentu dari peredaran. Penarikan
kembali produk dilakukan apabila ditemukan produk yang cacat mutu atau bila ada
laporan mengenai reaksi merugikan yang serius serta beresiko terhadap kesehatan.
Penarikan kembali produk dapat mengakibatkan penundaan atau penghentian
pembuatan obat tersebut.
Produk kembalian adalah obat jadi yang telah beredar, yang kemudian dikembalikan
ke industri farmasi karena keluhan mengenai kerusakan, daluarsa, atau alasan lain
misalnya kondisi wadah atau kemasan yang dapat menimbulkan keraguan akan
identitas, mutu, jumlah dan keamanan obat yang bersangkutan.
Produk kembalian yang masih memenuhi spesifikasi dan karena itu dapat
dikembalikan ke dalam persediaan.
Produk kembalian yang dapat diproses ulang.
Produk kembalian yang tidak memenuhi spesifikasi dan tidak dapat diproses
ulang.
Produk kembalian yang tidak dapat diolah ulang hendaklah dimusnahkan. Bila
produk harus dimusnakan, dokumentasi hendaklah mencakup berita acara
pemusnahan yang diberi tanggal dan ditandatangani oleh personil yang
melaksanakan dan personil yang menyaksikan pemusnahan (CPOB, 2006).
Contoh obat yang ditarik yaitu pil KB yang mengandung terlalu banyak tablet aktif,
sementara ada yang terlalu sedikit. Masalah ini terjadi karena kesalahan mesin dan
pengawas di bagian pengemasan.
Pada tahun 1982, 7 orang di Chicago meninggal setelah mengkonsumsi obat Tylenol
yang tercampur dengan POTASIUM SIANIDA yang menyebabkan kepanikan di
seluruh kota. Yang berdampak bagi produsennya Johnson & Johnson untuk
menghabiskan jutaan dollar dalam rangka menarik produk tersebut dari pasaran.
Referensi
A. PENANGANAN KELUHAN
• Mutu : Menyangkut keadaan fisik, kimia dan biologi dari produk atau
kemasannya.
• Penarikan kembali bets produk jadi atau seluruh produk jadi yang
bersangkutan.
tersebut
Penarikan Kembali
• Dasar Penarikan : Mutu yang tidak memenuhi syarat dan adanya efek
samping yang diperhitungkan
Keputusan Penarikan
3. Produk yang ditarik : satu bets atau beberapa bets atau seluruh
produk jadi.
Pelaksanaan Penarikan :
• Waktu : Segera
PENARIKAN KEMBALI :
Sistem Dokumentasi :
D. PRODUK KEMBALIAN
Produk Kembalian :
• Penggolongan :
Produk Penanganan :
Produk Kembalian :
• Pelaksanaan penanganan produk kembalian dan tindak lanjut yang
dilakukan hendaklah dicatat dan dilaporkan.
CONTOK DOKUMEN
REFERENSI