Anda di halaman 1dari 10

Farmaka

Volume 17 Nomor 2 425

TAHAPAN PEMBUATAN LAPORAN PRODUCT QUALITY REVIEW SEBAGAI EVALUASI


MUTU PRODUK DI INDUSTRI FARMASI “X” DI KOTA BEKASI

Adi Nurmesa, Sriwidodo

Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung,
Sumedang Km 21 Jatinangor 45363
adi.nurmesa96@gmail.com
Diserahkan 01/08/2019, diterima 12/08/2019

ABSTRAK
Salah satu penerapan aspek management mutu yang di atur dalam CPOB 2018 adalah pengkajian mutu
produk. Pengkajian Mutu Produk (PMP) / Product Quality Review (PQR) adalah evaluasi yang
dilakukan secara berkala dari semua produk obat farmasi terdaftar termasuk ekspor, untuk menilai
standar kualitas masing-masing produk obat dengan melihat konsistensi proses yang ada, memeriksa
kelayakan spesifikasi saat ini serta kecenderungan apapun untuk menentukan kebutuhan untuk
mengubah spesifikasi produk obat, proses manufaktur maupun prosedur kontrol Tujuan dari review ini
adalah untuk mengetahui tahapan pembuatan laporan product quality review sebagai evaluasi beberapa
produk di Industri Farmasi “X” di Kota Bekasi, metode dalam penyusunan laporan PQR adalah dengan
pengumpulan data dan informasi produk dari awal produksi hingga di setujui oleh bagian pemastian
mutu kemudian data yang di dapat diolah sehingga mendapatkan tren hasil data, Secara keseluruhan
tahapan pembuatan laporan PQR di Industri Farmasi “X” di Kota Bekasi telah berlangsung dengan baik
dan terorganisir dengan adanya dokumentasi yang baik untuk rekomendasi perbaikan produk jika
diperlukan

Kata Kunci : Pengkajian Mutu Produk, PMP, mutu produk, Industri Farmasi “X”

ABSTRACT

One of the implementation aspects of quality management set in CPOB 2018 is product quality
assessment. Product Quality Review (PQR) is an evaluation conducted periodically of all registered
pharmaceutical drug products including exports, to assess the quality standards of each drug product
by looking at the consistency of existing processes, checking the feasibility of current specifications and
any tendency to determine the need to change drug product specifications, manufacturing processes or
control procedures. The purpose of this review is to determine the stages of making a product quality
review report as an evaluation of several products at Pharmaceutical Industry X in Bekasi. The method
in preparing a PQR report is to collect data and product information from the beginning of production
until it is approved by the quality assurance department and then the data that is in can be processed so
as to get the trend of data results. Overall, the stages of making the PQR report at Pharmaceutical
Industry X in Bekasi have been going well and organized with the existence of good documentation for
product improvement recommendations if needed

Keywords: Product Quality Review, PQR, product quality, Pharmaceutical Industry X


Farmaka
Volume 17 Nomor 2 426

PENDAHULUAN meningkatkan konsistensi proses dan kualitas


Obat merupakan salah satu produk secara keseluruhan.
komuditas yang peredarannya sangat diatur Product Quality Review (PQR)
sangat ketat di Indonesia. Mutu, efikasi, dan dilakukan berkala pada tiap tahun terhadap produk
keamanan adalah aspek yang penting untuk yang diproduksi setahun sebelumnya dan
diperhatikan dalam memproduksi suatu obat, didokumentasikan. Menurut CPOB tahun 2018,
maka dari itu untuk menjaga ketat ketiga hasil kajian PQR hendaknya meliputi paling sedikit
aspek tersebut, Badan Pengawas Obat dan meliputi kajian terhadap bahan awal dan pengemas,
Makanan (BPOM) di Indonesia pengawasan pada saat proses dan hasil produk jadi
mengeluarkan suatu pedoman lengkap yang kritis, semua hasil produksi bets yang tidak
mengenai Cara Pembuatan Obat yang Baik memenuhi spesifikasi, semua penyimpangan,
(CPOB). Pedoman ini menjadi acuan utama perubahan, dokumen registrasi, pemantauan
yang wajib dipenuhi oleh seluruh industri stabilita, produk kembalian, keluhan, penarikan
farmasi yang berada di Indonesia dalam obat, kajian kelayakan terhadap perbaikan proses,
melakukan kegiatan bisnisnya. Harapannya komitmen pasca pemasaran, kualifikasi peralatan
agar industri farmasi di Indonesia dapat dan sarana yang relevan, dan kesepakatan teknis.
menjamin obat yang telah di produksi Pembuatan laporan PQR merupakan
memiliki mutu yang konsisten dan kebjiakan masing-masing industri farmasi sehingga
memenuhi persyaratan sesuai dengan akan dihasilkan laporan yang berbeda-beda antar
peruntukan obat tersebut (Badan perusahaan, namun masih sesuai dengan
Pengawasan Obat dan Makanan, 2012). persyaratan CPOB. Selama Praktik Kerja Profesi
Salah satu penerapan aspek Apoteker (PKPA) di Industri Farmasi “X”., penulis
management mutu yang di atur dalam CPOB berkesempatan untuk mempelajari tentang
2018 adalah pengkajian mutu produk. penyusunan laporan PQR. Pada tulisan ini, akan
Pengkajian Mutu Produk (PMP) / Product dibahas mengenai PQR secara umum dan
Quality Review (PQR) adalah evaluasi yang pelaksanaannya di Industri Farmasi “X”
dilakukan secara berkala dari semua produk METODE
obat farmasi terdaftar termasuk ekspor, 1. Melakukan input data yang dibutuhkan untuk
untuk menilai standar kualitas masing- penyusunan laporan PQR berdasarkan daftar
masing produk obat dengan melihat entry batch PQR. Batch record yang akan
konsistensi proses yang ada, memeriksa digunakan dipastikan telah disertai dengan paraf
kelayakan spesifikasi saat ini serta Manajer. Pengisian data QC untuk masing-
kecenderungan apapun untuk menentukan masing parameter sediaan seperti
kebutuhan untuk mengubah spesifikasi 2. bobot tablet, fliabilita tab, yeild cetak, yeild
produk obat, proses manufaktur maupun kemas, kekerasan tablet, dan tebal tablet,
prosedur kontrol. Pengkajian Mutu Produk sedangkan data tren QC terdiri dari data bobot
(PMP) adalah sarana yang efektif dalam tablet, kekerasan, dan kadar zat aktif.
Farmaka
Volume 17 Nomor 2 427

3. Mengumpulkan data atau dokumen


pendukung kajian laporan PQR yang POKOK BAHASAN
digunakan selama produksi dalam periode Pengkajian mutu produk atau Product
tertentu. Data atau dokumen yang Quality Review (PQR) merupakan salah satu
dibutuhkan antara lain metode analisis, aspek dari manajemen mutu yang perlu
spesifikasi produk, PPI (Prosedur dilakukan oleh suatu industri farmasi.
Pengelolaan Induk) proses dan PPI Pengkajian mutu produk harus dilakukan
(Prosedur Pengelolaan Induk) kemas, secara berkala untuk dapat membuktikan
dokumen validasi metode analisis, konsistensi suatu proses yang telah
laporan validasi proses, laporan dilakukan (BPOM, 2012). Berdasarkan
kualifikasi mesin, daftar pemasok, FDA, tujuan dari pembuatan PQR adalah
laporan stabilitas produk, daftar retur, untuk memastikan bahwa prosedur telah
laporan investigasi keluhan pelanggan, terverifikasi dan mengkaji kualitas suatu
dokumen penarikan produk, dokumen produk obat. Selain itu, standar mutu setiap
farmakovigilans, dokumen sertifikat NIE produk harus dievaluasi minimal 1 tahun
(Nomor Izin Edar), pengendalian sekali sesuai GMP dan berdasarkan
perubahan, tren data hasil monitoring spesifikasi produk, instruksi produksi atau
lingkungan yang meliputi suhu ruangan kontrol prosedur yang diperlukan. Hal ini
produksi, kelembaban, dan perbedaan tertuang dalam Code of Federal Regulations
tekanan, dokumen pengkajian produk toll Title 21 subbagian J bagian 211.180 poin e.
in dan toll out, serta laporan temuan Namun, tidak ada format resmi dalam
BPOM/temuan audit lainnya. pembuatan laporan PQR sehingga masing-
4. Melakukan pengolahan data. Data masing industri farmasi memiliki format
parameter kritis untuk pengujian IPC dan laporan PQR yang berbeda bergantung pada
produk akhir seperti bobot tablet, waktu kebijakan dari masing-masing perusahaan.
hancur, laju disolusi, kadar zat aktif, Setiap data produksi harus disimpan selama
viskositas dan pH perlu dilakukan 1 tahun setelah masa kadaluarsa. FDA juga
pengolahan menjadi suatu tren statistik. mewajibkan PQR untuk mencantumkan
5. Menyusun dan mengisi laporan PQR. minimal tiga panduan regulasi GMP. PQR
Laporan PQR terdiri atas lembar cover, yang dilakukan oleh Industri Farmasi “X”.
daftar isi, laporan pengkajian, lampiran- bertujuan melihat tren kualitas produk
lampiran (daftar bets rilis, daftar bahan selama periode tertentu (mencakup daftar
dan sumber, data stabilitas, tren analisis bets yang digunakan, data pemasok bahan
data, raw data produksi dan QC, alur baku dan bahan pengemas, alur produksi
proses produksi) dalam bentuk diagram, data produksi dan
QC, kapabilitas proses, HULS (Hasil Uji
Luar Spesifikasi), penyimpangan,
Farmaka
Volume 17 Nomor 2 428

pengendalian perubahan, kualifikasi produksi yang diterima, maka tindakan


peralatan dan sarana, stabilitas, perbaikan dapat lebih cepat dilakukan.
penarikan produk/recall, produk Pembuatan laporan PQR dilakukan pada
kembalian/retur, serta kesesuaian minimum tiga bets produksi, namun apabila
dengan dokumen registrasi) sehingga produk yang diproduksi dalam 1 tahun kurang
dapat menjadi acuan untuk dari 3 bets, maka kajian dilakukan 2 tahun
menentukan perlu tidaknya sekali. Dalam waktu 4 bulan untuk Stock
rekomendasi terhadap suatu produk. Keeping Unit (SKU) Promag sudah dapat dibuat
PQR bertujuan untuk meminimalisasi laporan PQR. Review dan approval diselesaikan
risiko yang terdapat dalam produksi dalam waktu 60 hari kerja dari jadwal yang telah
obat, dimana risiko tersebut tidak dapat ditentukan. Prioritas laporan PQR ditentukan
dieliminasi melalui pengujian pada dengan cara scoring terhadap jumlah bets,
produk akhir. Selain itu, PQR juga ketidaksesuaian, pengendalian perubahan,
dapat meningkatkan ketangguhan dari penarikan produk, keluhan, retur, dan HULS
proses melalui pengurangan PQR sebaiknya dikerjakan secara rutin sesuai
variabilitas (keragamaman) proses dengan timeline, dalam kurun waktu 6 bulan
dan peningkatan reprodusibilitas pada setelah akhir periode kajian sebelumnya.
berbagai tahapan dalam siklus produk Evaluasi hasil dan penilaian sebaiknya
(Sanjeevaiah dan Munaga, 2017). dilakukan dalam waktu 3 bulan setelah perilisan
Keuntungan dari pembuatan laporan PQR PQR. Evaluasi dan penilaian ini harus selesai
adalah: (1) pengurangan risiko, seperti paling lambat sebelum akhir periode kajian
keluhan pelanggan terkait produk, berikutnya atau paling lambat 12 bulan setelah
penarikan kembali produk, HULS, akhir periode kajian (Swiss Medicines
kesalahan produksi dan pengujian; (2) Inspectorate, 2017).
peningkatan produktivitas melalui 1. Pihak yang bertanggung jawab dalam persiapan
peningkatan proses produksi dan dan pembuatan laporan PQR adalah
pengujian, pengurangan parameter uji Departemen Quality Assurance (QA). Berikut
non kritis, pengurangan waktu kalibrasi ini beberapa personil yang terlibat dalam
dan pemeliharaan, optimasi nilai pembuatan laporan PQR beserta uraian
rendemen; dan (3) verifikasi status tanggung jawabnya, yaitu:
validasi (Sibulo, 2013). 2. PQR QA Administrative bertanggung jawab
Awalnya, kajian dilakukan terhadap melakukan input data dari batch record yang
seluruh bets dalam suatu proses produksi telah rilis ke dalam format yang ditentukan,
dalam periode 1 tahun, namun sekarang mengumpulkan data pendukung sebagai bahan
telah dilakukan perubahan menjadi review produk, mengolah data menjadi suatu
periode tertentu, tidak harus 1 tahun. tren statistik dan mendokumentasikan ke dalam
Semakin cepat informasi terkait proses laporan PQR.
Farmaka
Volume 17 Nomor 2 429

3. EBR & PQR Supervisor bertanggung terkait penyediaan data pendukung yang
jawab memastikan kesesuaian semua dibutuhkan dalam PQR.
data pendukung dan data yang diolah ke 9. APJ Group Manager bertanggung jawab
dalam suatu tren statistik, melakukan untuk melakukan review terhadap hasil PQR
review laporan PQR, membuat dan menyetujui hasil review PQR dan
rekomendasi berdasarkan hasil review implementasi tindak lanjut hasil rekomendasi
laporan PQR, dan menentukan timeline dari laporan PQR.
pembuatan laporan PQR 10. Site Head bertanggung jawab untuk melakukan
review terhadap hasil PQR dan menyetujui hasil
4. Line QA Manager bertanggung jawab
review PQR dan implementasi tindak lanjut
terhadap kesesuaian timeline penyerahan
hasil rekomendasi dari laporan PQR.
laporan PQR, melakukan review
11. Head of Quality Assurance bertanggung jawab
terhadap hasil PQR dan menyetujui hasil
untuk melakukan review terhadap hasil PQR
review PQR, implementasi tindak lanjut
dan menyetujui hasil review PQR dan
hasil rekomendasi dari laporan PQR dan
implementasi tindak lanjut hasil rekomendasi
melaporkan ke pimpinan perusahaan
dari laporan PQR. Tahap pembuatan PQR
secara tahunan.
dimulai dengan input data dari batch record,
5. Production Manager bertanggung jawab
mengumpulkan data pendukung sebagai bahan
untuk melakukan review terhadap hasil
review produk, mengolah data menjadi suatu
PQR dan menyetujui hasil review PQR
tren statistik, dan mendokumentasikan ke
dan implementasi tindak lanjut hasil
dalam laporan PQR. Hasil rekomendasi yang
rekomendasi dari laporan PQR.
terdapat dalam laporan PQR akan
6. Technical Service Manager bertanggung
diimplementasikan sebagai tindak lanjut
jawab melakukan review terhadap hasil
terhadap rekomendasi tersebut. Evaluasi
PQR dan menyetujui hasil review PQR
bulanan internal dilakukan sebagai bentuk
dan implementasi tindak lanjut hasil
pemantauan progres realisasi jadwal
rekomendasi dari laporan PQR.
pembuatan laporan PQR yang telah ditentukan
7. Deputy Director R&D Pharma
1. Pengumpulan Data
bertanggung jawab melakukan review
terhadap hasil PQR dan menyetujui hasil Dilakukan pengumpulan data atau
review PQR dan implementasi tindak dokumen pendukung review laporan PQR
lanjut hasil rekomendasi dari laporan yang diperlukan, yaitu metode analisis,
PQR. spesifikasi produk, PPI proses dan PPI kemas
8. Compliance, Medical (dokumen dari technical support atau R&D
(Pharmacovigilance), dan Regulatory dan Recipe PPI dari Oracle), dokumen validasi
Affairs bertanggung jawab berpartisipasi metode analisis, laporan validasi proses,
dalam proses pembuatan laporan PQR laporan kualifikasi mesin, daftar pemasok,
laporan stabilitas produk, daftar produk
Farmaka
Volume 17 Nomor 2 430

kembalian, laporan investigasi keluhan dari satu sumber, dan ketertelusuran vendor
pelanggan, dokumen penarikan produk, zat aktif
dokumen farmakovigilans, dokumen 8. Status validasi proses pada tahap kritis,
sertifikat NIE, pengendalian perubahan, validasi prosedur pembersihan, metode
tren data hasil monitoring lingkungan analisis, kualifikasi peralatan dan sarana,
(suhu ruangan produksi, RH, perbedaan termasuk evaluasi hasil pemasaran output
tekanan), dokumen perjanjian produk peralatan dan utilitas (HVAC, PWG,
toll, dan laporan temuan BPOM/audit compressed air)
lainnya 9. Stabilitas lanjut dan pasca pemasaran

2. Pengolahan Data 10. Jumlah bets produk yang diproses ulang dan
ditolak, ketidaksesuaian selama proses.
Seluruh data yang telah
Dilakukan review hasil investigasinya dan
dikumpulkan diolah sebagai raw data
di-follow up status perbaikannya jika ada
yang akan menjadi lampiran dalam
bets yang bermasalah dalam rentang
laporan PQR. Data yang harus
periode pembuatan PQR. Kajian dilakukan
dikumpulkan, dirangkum, dan di-review
terhadap bets yang bermasalah terkait
untuk menyusun laporan PQR meliputi:
keamanan, efikasi, dan mutu produk yang
1. Rekomendasi PQR tahun dipasarkan.
sebelumnya, meliputi status follow 11. HULS, keluhan pelanggan terhadap produk,
up dari rekomendasi sebelumnya. penarikan kembali produk jadi.
Bila masih terdapat perbaikan Penyimpangan spesifikasi di-review dan
dengan status open, maka diberikan dilakukan follow up hasil investigasi dan
penjelasan tindakan sementara yang efektivitas tindakan perbaikannya melalui
dilakukan dan target hasil verifikasi jika ada bets yang
penyelesaiannya. bermasalah dalam rentang periode
2. Deskripsi produk pembuatan PQR untuk masing-masing
3. Jumlah bets yang diproduksi dan produk. Kajian dilakukan terhadap bets
rentang nomor bets yang bermasalah terkait keamanan, efikasi,
4. Shelf life dan mutu produk yang dipasarkan.
5. Master formula: nomor PPI proses 12. Inspeksi BPOM atau audit lainnya.
dan PPI kemas beserta jumlah bets Perbaikan dari temuan inspeksi, baik dari
yang diproduksi dalam rentang BPOM maupun dari pihak internal dan
periode PQR eksternal lainnya di-follow up statusnya
6. Nomor metode analisis yang dan efektivitas tindakan perbaikannya. Jika
digunakan dan perubahannya masih terdapat perbaikan dengan status
7. Evaluasi bahan awal dan bahan open, maka diberikan penjelasan tindakan
pengemas, terutama yang berasal
dari pemasok baru, pemasok lebih
Farmaka
Volume 17 Nomor 2 431

sementara yang dilakukan dan target mikrobiologi, data rendemen (meliputi


penyelesaiannya. rendemen proses dan rendemen kemas),
13. Medical (Pharmacovigilance). data yang melekat pada batch record
Review laporan semua kejadian mengenai perubahan proses dan
Adverse Drug Reaction (ADR). spesifikasi produk (meliputi: catatan
14. Evaluasi variasi yang diajukan berupa cover, laporan berupa
dalam rangka registrasi. Review penyimpangan, perubahan persyaratan
kesesuaian dossier yang ter-submit produk, formulir usulan pengerjaan
ke BPOM terhadap implementasi ulang). Setelah itu, dilakukan pengolahan
aktualnya. Variasi yang diajukan data untuk membuat tren analisis produk
dalam rangka registrasi di-follow up terhadap hasil pengujian selama IPC dan
statusnya terkait pemenuhan hasil pengujian QC untuk produk akhir.
persetujuan oleh BPOM. Evaluasi 3. Pembuatan Laporan PQR
juga dilakukan untuk registrasi ulang, Laporan PQR terdiri atas :
termasuk produk ekspor. 1. Halaman judul, merupakan halaman identitas
15. Komitmen pasca pemasaran laporan PQR. Pada halaman judul tertulis
16. Monitoring lingkungan nama produk dan kode produk yang akan
17. Evaluasi kesepakatan teknis dikaji, periode review, PPI proses dan PPI
dengan pihak penerima toll kemas yang digunakan, dan tabel pengesahan
18. Jumlah Stock Keeping Unit (SKU) yang berisi nama dan tanda tangan pihak yang
yang dikembalikan. Produk yang bertanggung jawab dalam pembuatan,
dikembalikan di-review alasan pengkajian, dan persetujuan laporan PQR.
pengembaliannya dan dilakukan 2. Daftar isi
follow up dalam rentang periode 3. Tujuan, berisi tujuan pembuatan PQR produk
pembuatan PQR untuk masing- X dalam periode review.
masing produk. 4. Deskripsi produk, berisi nama produk, kode
19. Pengendalian Perubahan produk, besar bets teoritis sesuai dengan PPI
Data proses dan produk yang proses dan PPI kemas yang digunakan, shelf
tercantum dalam batch record, life, deskripsi kemasan primer dan kemasan
mencakup data bahan aktif dan sekunder, Nomor Izin Edar/NIE, komposisi)
wadah yang digunakan, data 5. Daftar bets yang diproduksi pada periode
parameter kritis proses (termasuk review, termasuk jumlah produk yang
hasil pemantauan lingkungan diproduksi, diluluskan, ditolak, diproses ulang,
selama proses dan variabel lain dan dikemas ulang
yang mempengaruhi proses), data 6. Laporan pengkajian
hasil pengujian selama IPC, data 7. Bahan baku dan bahan pengemas yang
hasil pengujian QC dan digunakan Bahan baku dan bahan pengemas
Farmaka
Volume 17 Nomor 2 432

yang digunakan haruslah didatangkan proses, dan kualifikasi alat yang digunakan,
dari pemasok yang disetujui dan setiap apakah telah tervalidasi dan terkualifikasi.
kedatangan lot material sudah Perlu juga dicantumkan nomor dokumen
dinyatakan memenuhi spesifikasi yang validasi dan kualifikasi yang digunakan serta
telah ditetapkan dan dinyatakan “rilis” tanggal efektif dari dokumen yang digunakan.
oleh QC. Pemasok dan vendor bahan 13. Pemantauan lingkungan berisi informasi
baku yang digunakan harus sesuai pemantauan ruangan produksi terkait suhu,RH,
dengan approved vendor list. dan perbedaan tekanan
8. Data proses produksi dan hasil 14. Studi stabilitas produk, berisi rangkuman hasil
pemeriksaan produk akhir. Data uji stabilitas produk.
mencakup alur proses produksi, data 15. Keluhan terhadap produk, penarikan produk,
proses produksi dan hasil produk jadi, informasi kritikal regulasi, rekomendasi hasil
tren analisis produksi dan produk jadi, audit, produk kembalian.
serta kapabilitas proses produksi dan 16. Kesesuaian terhadap dokumen registrasi dan
produk jadi. kebijakan terkait Kesesuaian terhadap
9. HULS dan laporan penyimpangan dokumen registrasi dan kebijakan terkait perlu

10. Adapun setiap temuan hasil uji di luar diperhatikan dari perbandingan formula,

spesifikasi (HULS) dan deviation report kesesuaian manufacturer, kesesuaian

(DR)/laporan penyimpangan perlu spesifikasi, kesesuaian suhu penyimpanan,

dijelaskan secara rinci terkait nomor kesesuaian shelf life antara yang tercantum di

HULS/DR, bets yang terdampak, dokumen registrasi dengan aktual. Apabila

deskripsi penyimpangan, penyebab terdapat perbedaan antara dokumen registrasi

penyimpangan, remedial action dan dan aktual, perlu dicantumkan tindak lanjut

corrective action yang telah dilakukan, terkait perbedaan tersebut, apakah akan

dan status dari penyimpangan (apakah diregistrasikan pada registrasi ulang

open atau closed). Jika penyimpangan berikutnya. Selain itu, poin registrasi renewal,

berstatus open, apakah penyimpangan komitmen dengan BPOM, dan status terakhir

telah ditindaklanjuti atau masih dalam dari dokumen registrasi juga perlu

tahap penyelesaian. dicantumkan.


17. Kesepakatan teknis
11. Pengendalian perubahan, berisi segala
18. Evaluasi pengkajian mutu produk tahun
perubahan yang terjadi selama periode
sebelumnya
pengkajian produk.
19. follow up dari rekomendasi sebelumnya.
12. Status kualifikasi dan validasi terhadap
4. Evaluasi dan kesimpulan, rekomendasi, dan
mesin produksi dan sistem penunjang
lampiran.
seperti HVAC, purified water system,
Seluruh bagian dalam PQR harus
dan compressed air. Perlu disebutkan
mencantumkan sumber dokumen dan daftar
status validasi metode analisis, validasi
Farmaka
Volume 17 Nomor 2 433

pustaka yang digunakan sebagai perbaikan metode analisis, revalidasi,


referensi dan tanggal efektif dokumen perubahan spesifikasi produk, pemenuhan
agar dapat tertelusur dengan komitmen atau dokumen yang berhubungan
baik.Laporan PQR disusun oleh QA dengan registrasi.
Administrative, untuk di-review oleh
supervisor QA, kemudian di-review c. Follow up Tindakan Perbaikan yang Akan
kembali oleh Technical Service Dilakukan
Manager, Group Formulation
Dalam pembuatan laporan PQR, segala
Manager, Production Manager, APJ
tindakan perbaikan terhadap berbagai
QC Manager. Selanjutnya, laporan PQR
penyimpangan dan rekomendasi yang telah
disetujui oleh Line QA Manager, APJ
dibuat perlu dilakukan follow up dan
QA Manager, Deputy Director R&D
diverifikasi tindakan perbaikan sesuai dengan
Pharma, QA Head, dan Site Head
batas waktu yang telah ditetapkan, sehingga
hal yang sama tidak akan terulang kembali.
a. Penyimpulan Hasil Review

Kesimpulan berisi pernyataan yang


KESIMPULAN
menilai bahwa produk secara konsisten
Berdasarkan review yang telah dilakukan
telah memenuhi kualitas yang
dapat disimpulkan bahwa PQR merupakan sebuah
dipersyaratkan berdasarkan kajian mutu
laporan terorganisir dan komprehensif yang
produk yang telah dilakukan.
dilakukan selama periode tertentu terhadap
Penyimpulan hasil review mencakup
seluruh obat yang terdaftar, termasuk produk
jumlah bets yang diproduksi selama
ekspor, yang dimulai dari pengumpulan data
periode review dan hasil kajian proses
bahan awal dan data persetujuan release product
berdasarkan tren analisis produk dan
dari baian Pemastian Mutu, dengan tujuan untuk
kesesuaian dengan persyaratan
mengkaji mutu produk dan membuktikan
spesifikasi produk yang telah terdaftar
konsistensi proses dengan melihat atau
di badan regulasi. Jika produk belum
kecenderungankualitas produk, sehingga dapat
konsisten, maka disarankan tindakan
menjadi panduan dalam menetapkan tindakan
perbaikan yang perlu dilakukan.
perbaikan.

b. Pemberian Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
Rekomendasi terdiri atas tindak Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
lanjut yang disarankan, personil yang Indonesia. 2012. Peraturan Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik
bertanggung jawab, serta target
Indonesia Nomor HK.03.1.33.12.12.8195
penyelesaian. Tindak lanjut dapat Tahun 2012 tentang Penerapan Pedoman
berupa perbaikan proses produksi, Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta:
BPOM RI.
Farmaka
Volume 17 Nomor 2 434

SwissMedic:
Bass, L. 2007. Six Sigma Statistics with https://www.swissmedic.ch/dam/swis
Excel and Minitab. USA: The smedic/de/dokumente/bewilligungen/
McGraw-Hill Companies, Inc. inspektorat/ismi_ti_14e_productquali
tyreviews.pdf.download.pdf/ismi_ti_
BPOM RI. Peraturan Badan Pengawas
14e_productqualityreviews.pdf
Obat dan Makanan Nomor 13
tahun 2018 tentang Perubahan Atas
Peraturan Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan Nomor
HK.03.1.33.12.12.8195 Tahun
2012 Tentang Penenrapan
Pedoman Cara Pembuatan Obat
yang Baik. Jakarta: BPOM RI.

Food and Drug Administration. (2017).


CFR - Code of Federal Regulations
Title 21. USA: U.S. Department of
Health & Human Services.

Food and Drug Administration. (2009).


Guidance for Industry: Q10
Pharmaceutical Quality System.
USA: Department of Health and
Human Services. Diakses 31
Januari 2018, dari FDA:
https://www.fda.gov/downloads/dr
ugs/guidances/ucm073517.pdf

Industri Farmasi “X”. 2017. SOP Product


Quality Review. Bekasi: Industri
Farmasi “X”.

Sanjeevaiah, N. dan Munaga, S. 2017.


Annual product quality review:
Guidance for industry by
regulatory perspective.
International Journal of Medicine
Research, 2 (4) : 1-10.

Sibulo, RC. (2013). Product Quality


Review: A Pillar of Quality
Management. Diakses 21
Februari 2019
,dari:http://pappi.ph/sites/default/fi
les/Product%20Quality%20Revie
w%20slides. Pdf

Swiss Medicines Inspectorate. 2017.


Product Quality Reviews:
Technical Interpretation. Diakses
20 Februari 2019, dari

Anda mungkin juga menyukai