Anda di halaman 1dari 36

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

“PBF INDOFARMA GLOBAL MEDIKA”


(periode 24 oktober – 19 november)

Asterina Try Ayuning Tias (32022200003)


Aniek Dwi Wijaya (22021200004)
Dina Amalia Wahidatus S (32022200002)
Della Velania Arifin (32022200006)
Nida Aluvi Zain (32022200008)
Wahyu Kholifatul Jannah (32022200007)
Definisi PBF
PBF PBF
PUSAT CABANG
PBF
CABANG
 PBF adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk
pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah
besar sesuai ketentuan peraturan perundangundangan.

 PBF Cabang adalah cabang PBF yang telah memiliki izin untuk melakukan
pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah
besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
PBF INDOFARMA GLOBAL MEDIKA
PT. Indofarma Global Medika (IGM) cabang Malang didirikan pada tahun 2000 dan

merupakan Entitas Anak Perseroan yang bergerak dalam bidang perdagangan dan distribusi obat,

alat kesehatan, dan perbekalan kesehatan serta solusi bisnis Laboratorium Rumah Sakit Terpadu.

Persentase kepemilikan saham Perseroan terhadap IGM adalah sebesar 99,999%.

PT. Indofarma Global Medika Cabang Malang terletak di

Jalan Soekarno – Hatta No. 80, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan

Lowokwaru, Kota Malang. Beroperasi setiap hari mulai dari pukul

08.00-16.00 WIB pada hari Senin-Jumat, sedangkan pada hari Sabtu

tetap beroperasi mulai dari Pukul 08.00-13.00 WIB.


Tugas, Fungsi, Wewenang dan Tanggungjawan Apoteker di PBF

Tugas Apoteker di PBF

1. Melakukan pekerjaan kefarmasian

2.Membuat dan memperbaharui SOP (Standard Operational Procedure)

Wewenang dan Tanggung jawab Apoteker di PBF

A. Membuat Laporan pemakaian obat reguler setiap 3 bulan sekali yang dilaporkan pada tanggal 31 bulan berikutnya dilaporkan ke

KEMENKES.

B. Membuat laporan Stok Opname sebelum tanggal 10 setiap bulannya yang dilaporkan ke Kantor PT Indofarma Global Medika Pusat.

C. Membuat laporan Pemakaian dan sisa stok Vaksin, di lakukan setiap Minggu pada hari Kamis kepada BPOM dan hanya dilakukan

selama pandemi.

D. Membuat laporan salesman dilakukan setiap 6 bulan sekali kepada BPOM.


STRUKTUR ORGANISASI PBF
Standar organisasi PBF telah diatur dalam Permenkes No.
14 Tahun 2021, Struktur organisasi PBF Pusat dan PBF
Cabang terdiri dari Pimpinan, penanggung jawab PBF
serta bagian-bagian yang diperlukan untuk menunjang
kegiatan PBF.
Saat ini PT. Indofarma Global Medika (PT. IGM) Cabang
Malang di pimpin oleh seorang Kepala Cabang, 2
Apoteker Penanggung Jawab satu untuk obat dan
satunya untuk alkes dimana untuk apoteker penanggung
jawab obat sekaligus merangkap sebagai Kepala gudang,1
supervisor administrasi, 1 supervisor sales, 7 salesman, 3
pengantar barang (kurir), 1 pelaksana gudang, 2 staf
gudang, 2 orang penjaga, 1 bagian akutansi dan
keuangan.
STRUKTUR ORGANISASI PBF
Manajemen Mutu dan Manajemen Resiko Mutu

CDOB PBF Indofarma memiliki


protap / SOP yang mengatur
segala kegiatan distribusi obat
sesuai dengan CDOB.

Sistem pengelolaan mutu harus mencakup struktur


Manajemen Mutu dan organisasi, prosedur, proses dan sumber daya, serta
manajemen resiko mutu kegiatan yang diperlukan untuk memastikan bahwa
obat dan/atau bahan obat yang dikirim tidak
tercemar selama penyimpanan dan/atau transportasi.
Beberapa hal yang termasuk dalam sistem manajemen mutu dan manajemen
risiko mutu

Melakukan pengendalian hama (tikus, serangga dan lainnya)


dengan pemasangan perangkap PBF Indofarma pemasangan
Rentokil (pendeteksi tikus) dilakukan 2 kali dalam satu bulan

Memberikan pengemasan khusus pada obat-obat tertentu yang


memerlukan perhatian ekstra  ex: pengemasan vaksin

Menyimpan obat sesuai dengan petunjuk suhu dan melakukan


dokumentasi suhu secara berkala
CONTOH PROTAP PBF INDOFARMA GLOBAL MEDIKA
CABANG MALANG
Perijinan dan Persyaratan Pendirian PBF
PT. Indofarma Global Medika Cabang Malang adalah PBF Cabang yang dalam perijinan dokumen yang diperlukan
diserahkan ke PBF pusat,
1. Persyaratan perizinan PBF menurut Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
1. Surat Permohonan Kepada Yth. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Timur
2. Akta pendirian perusahaan, yang berisi: bergerak di bidang distributor farmasi atau obat-obatan
3. Bagan struktur organisasi perusahaan (Cab. PBF) yang berisi nama dan jabatan dilampiri dengan uraian tugas masing-masing
4. Dokumen Pernyataan sebagai Kepala Cabang tidak pernah terlibat pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang farmasi
bermeterai (Rp 10.000,).
5. Izin Sertifikat Distribusi Farmasi yang diterbitkan Kementerian Kesehatan RI.
6. NPWP Pusat dan Cabang
7. Izin Usaha dan Lokasi Cabang Sesuai Alamat Lokasi
8. Nomor Induk Berusaha (NIB) Perusahaan yang diterbitkan oleh OSS
9. Surat Keterangan Domisili Perusahaan dari Kelurahan setempat
10. Mempunyai penanggung jawab teknis Apoteker, dengan melampirkan: Asli Surat Pernyataan Penanggung Jawab bermeterai (Rp
10.000)
11. Apoteker : Ijazah S1 dan Apoteker, STRA, SIPA Apoteker Penanggung Jawab, KTP/surat domisili
12. Surat perjanjian kerja antara PBF dengan penanggung Jawab Notaris (disahkan Notaris).
13. Bukti Status bangunan: IMB dan Sertifikat / Surat pinjam pakai atau Sewa.
14. Gambar peta lokasi menuju alamat Cabang PBF.
15. Denah bangunan dilengkapi dengan ukuran dan keterangan penggunaan setiap ruangan. yang telah disetujui BPOM Surabaya.
16. dokumen penunjukan sebagai Kepala Cabang Distribusi Cabang Farmasi berupa akta notaris/surat resmi
17. Surat Pernyataan Keaslian Data/Berkas Ditandatangani oleh Pimpinan di atas Materai (Rp 10.000,).
Kepala Balai POM
mengeluarkan rekomendasi
Melengkapi persyaratan hasil analisis pemenuhan
Direktur Jenderal menerbitkan
dokumen administrasi persyaratan CDOB kepada
izin PBF
Direktur Jenderal dengan
tembusan kepada Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi

Verifikasi kelengkapan
Dinyatakan memenuhi
dokumen administrasi oleh
persyaratan CDOB
Kepala Dinkes provinsi

Alur Pendirian
Kepala dinkes provinsi
PBF
mengeluarkan rekomendasi
Kepala Balai POM melakukan
pemenuhan kelengkapan
audit pemenuhan persyaratan
administrative kepada direktur
CDOB
jenderal dengan tembusan
Kepala Balai POM
a. Air Conditioner m. Komputer
b. n. Printer Dot Matrix
Alarm Suhu

c. Alat Pemadam o. Panel Listrik


Kebakaran
d. Chiller p. Panel Genset
e. Temperature Data q. Generator Manual
Logger
PERALATAN YANG f. Deep Frezeer r. Lemari Retail
g. Thermometer Kabel s. Lemari Psikotropik
DIMILIK PBF IGM h. Vaccine Carrier t. Kendaraan Operasional
Pengiriman
i. Exhaust Fan u. Sepatu APD
j. Hand Pallet v. Rompi APD
k. Pallet Plastik dan Hand w. Helm APD dan Lemari
Trolley P3K

l. Label Penamaan x. Motor Pengiriman, mobil


pengiriman
Dokumentasi secara manual. Empat divisi tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Keuangan yang mana bertanggung jawab atas

akuntansi, pajak, pembayaran dan kasir keuangan

DOKUMENTASI b. Logistik yang bertanggung jawab atas Gudang,

Penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan serta

laporan pembelian

c. Fakturis yang bertugas membuat faktur, sales

order, customer, discount,

d. Harga dan laporan penjualan.

e. Inkaso bertanggungjawab atas tagihan dan piutang


KOMPUTERISASI
KUALIFIKASI PEMASOK

Proses seleksi dilakukan dengan menganalisis profil pemasok dengan memperhatikan kriteria sebagai berikut:

- Pemasok memiliki izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

- Pemasok dapat berupa PT atau CV yang memiliki manajemen dan struktur organisasi yang jelas, sistem pengendalian operasional (termasuk pelaporan,

pengendalian mutu dan pengendalian persediaan) dan kredibilitas.

- Produk obat atau non obat yang ditawarkan oleh pemasok dibuat sesuai standar mutu CPOB.

- Harga produk yang ditawarkan sepadan dengan mutu yang dimiliki dan mampu bersaing di pasaran

- Pemasok memiliki ketersediaan barang yang ready stock dan ketepatan waktu pengiriman

- Pemasok memberikan pelayanan dan penanganan yang baik terhadap produk sampai diterima di gudang distributor

- Setiap pengiriman harus melampirkan dokumen-dokumen (SPJB/faktur/CoA) yang memuat identitas produk yang dikirimkan dan identitas pemasok.

- Pemasok harus bersedia menerima produk yang ditolak jika tidak sesuai dengan pemesanan (Purchase Order) atau perjanjian kerja sama.

- Reputasi pemasok baik dari kepatuhan perundang-undangan yang berlaku, mutu operasional pelayanan, posisi keuangan dan kriteria lain yang dianggap relevan oleh

perusahaan.
Apabila pemasok telah ditetapkan dan disetujui, maka selanjutnya akan dilakukan proses penawaran atau penjajakan kerja sama dengan pemasok tersebut.
KUALIFIKASI PELANGGAN

persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yaitu :

- Pelanggan memiliki izin sesuai peraturan perundang-undangan, contoh apotek memiliki SIA, Apoteker Penanggung Jawab memiliki SIPA

- Profil Pelanggan dan struktur organisasi jelas, untuk apotek memiliki Apoteker Penanggung Jawab dan pemilik sarana apotek harus jelas.

- Memiliki tepat dan fasilitas yang jelas.

- Adanya kemampuan untuk mendistribusikan produk ke konsumen Setiap outlet atau pelanggan yang ingin bekerja sama harus mengisi formulir

spesimen outlet yang berisi data apotek/toko obat, apoteker penanggung jawab dan asisten apoteker. Formulir tersebut disertai dengan lampiran berupa:

a. Surat NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

b. Fotokopi KTP pemilik Apotek

c. Fotokopi KTP penanggung jawab Apotek

d. SIA (Surat Izin Apotek)

e. SIPA Apoteker

f. STRA (Surat Tanda Registrasi Apoteker)


PENDISTRIBUSIAN OBAT
Prosedur tertulis untuk pengiriman obat dan/atau bahan obat harus tersedia. Prosedur tersebut harus mempertimbangkan sifat obat dan/atau

bahan obat serta tindakan pencegahan khusus. Dokumen untuk pengiriman obat dan/atau bahan obat harus disiapkan dan harus mencakup

sekurang kurangnya informasi berikut:

- Tanggal pengiriman;

- Nama lengkap, alamat (tanpa akronim), nomor telepon, dan status dari penerima (misalnya Apotek, rumah sakit, atau klinik);

- Deskripsi obat dan/atau bahan obat, misalnya nama, bentuk sediaan dan kekuatan (jika perlu);

- Nomor bets dan tanggal kedaluwarsa;

- Kuantitas obat dan/atau bahan obat, yaitu jumlah kontainer dan kuantitas per kontainer (jika perlu);

- Nomor dokumen untuk identifikasi order pengiriman; dan

- Transportasi yang digunakan mencakup nama dan alamat perusahaan ekspedisi serta tanda tangan dan nama jelas personel ekspedisi yang

menerima (jika menggunakan jasa ekspedisi) dan kondisi penyimpanan;


PENDISTRIBUSIAN ALKES
- Harus tersedia standar prosedur operasional mengenai pengiriman dan penyerahan produk kepada konsumen.

- Proses pengiriman dan penyerahan tidak boleh mempengaruhi keamanan, mutu dan manfaat produk.

- Penyalur Alat Kesehatan (PAK) dan Cabang PAK harus memastikan produk yang dikirimkan memiliki penandaan yang jelas dan mudah

dibaca, meliputi nama produk, nomor izin edar, tipe, nomor bets atau nomor seri, nama dan alamat pabrik, serta nama dan alamat

penyalur.

- Ketentuan mengenai keamanan, kondisi penyimpanan dan perlindungan mutu produk selama pengiriman harus dicantumkan dan

diinformasikan kepada konsumen.

- Rekaman kegiatan pengiriman harus dipelihara.

- Pengiriman obat dan alat kesehatan di PT. Indofarma Global Medika Malang dikelompokkan menjadi pengiriman dalam dan luar kota. Untuk

pengiriman dalam kota dilakukan setiap hari oleh

kurir IGM Malang. Sedangkan untuk pengiriman keluar kota dapat menggunakan kurir IGM Malang maupun jasa ekspedisi. Untuk

jadwal pengiriman luar kota dilakukan 2x seminggu pada hari Rabu dan Jumat.
PENDISTRIBUSIAN RANTAI DINGIN

Pada saat penerimaan, penerima harus melakukan


pemeriksaan terhadap:
•Nama produk rantai dingin yang diterima;
•Jumlah produk rantai dingin yang diterima;
•Kondisi fisik produk rantai dingin;
•Nomor bets;
•Tanggal kedaluwarsa;
•Kondisi alat pemantauan suhu;
•Kondisi Vaccine Vial Monitor (VVM) (khusus untuk
vaksin yang telah dilengkapi VVM).
PENDISTRIBUSIAN PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

a. Setiap pengiriman narkotika, psikotropika, atau prekursor farmasi harus disertai dan dilengkapi dengan dokumen pengiriman narkotika, psikotropika, atau

prekursor farmasi yang sah, antara lain salinan surat pesanan, surat jalan dan/atau surat pengantar/ pengiriman barang dan/atau faktur penjualan yang dikeluarkan

oleh fasilitas distribusi yang ditandatangani oleh kepala gudang dan penanggungjawab fasilitas distribusi.

b. Setiap pengiriman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi dalam bentuk bahan obat harus disertai dan dilengkapi dengan dokumen sebagaimana disebut

pada huruf (a) juga disertai dan dilengkapi dengan fotokopi Surat Persetujuan Impor (SPI) dan fotokopi Certificate of Analysis (CoA).

c. Dokumen pengiriman harus terpisah dari dokumen lain.

d. Fasilitas distribusi wajib bertanggung jawab terhadap pengiriman psikotropika, atau prekursor farmasi sampai diterima di tempat pemesan oleh penanggung

jawab sarana atau penanggung jawab produksi, dibuktikan dengan telah ditandatanganinya surat pengantar/ pengiriman barang (nama, nomor SIPA, tanda tangan

penanggung jawab, tanggal penerimaan, dan stempel sarana).

e. farmasi yang mengalami kerusakan dalam pengiriman harus dicatat dalam bentuk berita acara dan dilaporkan segera kepada penanggung jawab fasilitas distribusi

pengirim. Selanjutnya hal tersebut dilaporkan kepada Badan POM dengan tembusan Balai Besar/Balai POM setempat.

f. PT Indofarma Global Medika Malang tidak melakukan distribusi narkotika dan psikotropika. Untuk narkotika hanya didistribusikan oleh PT Kimia Farma.

Sedangkan psikotropika sudah tidak tersedia di PT IGM Malang karena fokus kedepannya adalah penyaluran alat kesehatan.
SUHU DAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN
Ditentukan titik penempatan suhu Digital Thermo Hygrometer di tempat yang mengalami banyak fluktuasi suhu. Titik tersebut adalah sebagai

berikut :

- Level Atas (LA) 0,5 m dari tempat penyimpanan produk paling tinggi

- Level Bawah (LB) 0,5 m dari lantai

- Level Tengah (LT), diantara LA dan LB.

Dilakukan pencatatan hasil pemetaan pada formulir pemantauan suhu 3 kali sehari. Setelah 7 hari dilakukan analisis data dari hasil pemetaan suhu,

lokasi dengan suhu rata-rata paling tinggi akan menjadi perhatian pengukuran suhu berikutnya. Pemetaan suhu di PT Indofarma Global Medika Cabang

Malang telah terintegrasi dengan sistem pemantauan suhu di PT indofarma Global Medika pusat sehingga pusat dapat memantau secara langsung suhu

penyimpanan di cabang.

Pengendalian lingkungan pada sarana distribusi di PT Indofarma Global Medika Cabang Malang termasuk bangunan

dan fasilitas telah dirancang untuk memberikan perlindungan terhadap masuknya serangga, hewan pengerat, atau hewan

lain. Pest control dilakukan oleh pihak ketiga yaitu Rentokil dengan jadwal seminggu tiga kali di seluruh area distribusi.
Kalibrasi dan Validasi
Kalibrasi atau verifikasi dilakukan untuk memastikan dan menjamin peralatan yang
digunakan pada fasilitas distribusi farmasi baik dalam penyimpanan maupun distribusinya.
Dan harus pada interval kurun waktu tertentu atau sebelum digunakan degan standar
pengukuran nasional maupun internasional.

Fasilitas distribusi juga harus menetapkan kualifikasi dan/atau validasi yang diperlukan
untuk pengendalian kegiatan distribusi.

Kegiatan kalibrasi dilakukan di PT. Indofarma Global Medika Malang. Dan bila ada alat
ukur yang pengukurannya tidak tepat, maka akan dilakukan proses kalibrasi terlebih dahulu
untuk mengembalikan akurasi dan presisi alat. Apabila setelah dilkalibrasi ulang alat tidak
mengukur dengan benar, bisa dipertimbangkan menggantinya dengan produk yang baru.
Penanganan Keluhan, Obat Kembalian dan Obat Diduga Palsu

Keluhan terhadap obat dapat berasal dari konsumen maupun pemerintah (Badan POM). Semua
keluhan dan laporan akan diteliti dan dievaluasi, kemudian diambil tindak lanjut yang sesuai dan
dibuat laporan.

Catatan mengenai keluhan, penarikan kembali dan obat kembalian disimpan sebagai arsip
perusahaan yang mencakup nama produk, kekuatan, bentuk sediaan, bentuk kemasan, nomor batch,
alasan pengembalian, jumlah yang dikembalikan, tanggal pemusnahan dan metode pemusnahan
akhir.

PT. Indofarma Global Medika Malang selalu menanggapi dengan cepat apabila ada keluhan
terhadap obat yang telah didistribusikan dengan cara melakukan pembandingan dan pemeriksaan
kembali. Bidang Pemastian mutu akan melakukan analisa, evaluasi dan perbaikan, serta bila perlu
akan dilakukan penarikan produk obat yang bersangkutan. Tetapi untuk mengenai keluhan atau
obat yang diduga palsu di PT. Indofarma Global Medika sejauh ini masih belum ada laporannya.
Penarikan Kembali Obat (Recall product)
Obat kembalian adalah obat yang telah disalurkan yang dikembalikan karena adanya keluhan
masalah kualitas atau atas permintaan dari institusi yang berwenang, penarikan kembali, atau
karena hal lain.

Di PT. Indofarma Global Medika penerimaan obat kembalian harus sesuai dengan dokumen
yang ada dan tertelusur agar produk yang dikembalikan benar berasal dari PT. Indofarma
Global Medika Cabang Malang.

Apabila pada saat pengiriman barang terjadi penolakan (retur) atas barang yang dipesan, maka
outlet harus mengisi Surat Penolakan/retur yang dilengkapi alasan penolakan, cap resmi dari
outlet, penanggung jawab outlet, serta telah mendapatkan persetujuan dari salesman dan
Formulir Pemohonan Retur Barang. Formulir Penolakan yang telah sampai di PT. Indofarma
Global Medika Malang akan diproses dan dibuatkan Nota Retur yang akan dijadikan arsip
atau tanda bukti bahwa telah terjadi penolakan / retur barang dari outlet.
Transportasi

Di PT. Indofarma Global Medika Malang terdapat 2 fasilitas transportasi yang digunakan
yaitu sepeda motor dan mobil. Yang sebelumnya sudah di validasi untuk keamanan dalam
membawa obat dan bahan obat dalam perjalanan.Dan sudah sesuai dengan apa yang sudah di
persyaratkan.

Pengiriman sediaan farmasi diluar Malang yang terhitung jauh digunakan ekspedisi (pihak
ke 3). Sedangkan transportasi didalam kota menggunakan transportasi pribadi menggunakan
Sepada motor dan mobil pengangkut barang.
Inpeksi Diri dan Audit Mutu
Inpeksi diri yang dilakukan di PT. Indofarma Global Medika Malang sudah sesuai dengan yang sudah
di persyaratkan di CDOB. Inpeksi diri di PT. Indofarma Global Medika Malang dilakukan untuk
memantau pelaksanaan dan kepatuhan terhadap pemenuhan CDOB.

Inspeksi diri dilakukan melalui Internal Quality Audit (IQA) setiap satu tahun 2 kali, jadi dilakukan 6
bulan sekali.

Audit juga sudah diterapkan PT. Indofarma Global Medika Malang, prosedur terdokumentasi dengan
matang mengenai kegiatan tersebut. Sesekali, pihak manajemen akan melakukan rapat dengan seluruh
personil atau beberapa personil yang terkait untuk membicaran masalah atau ide tertentu yang ingin
dicapai kesepakatannya secara bersama-sama. Hal ini penting untuk mengatasi adanya hambatan atau
ketidaksesuaian secepat mungkin sehingga didapat solusi untuk masalah tersebut.
PRINSIP DASAR OPERASIONAL PENGELOLAAN OBAT DI PBF

PERENCANAAN
DAN PENERIMAAN PENYIMPANAN
PENGADAAN

PENDISTRIBUSIAN PEMUSNAHAN PEMISAHAN


PERENCANAAN DAN PENGADAAN
MTS MTO DESENTRALISASI

1. Marketing membuat
Form For Cast
2. Disetujui oleh SPV 1. Sp dari outlet
1. Sp dari outlet
seles 2. Dibuat KKNE
2. PIBF oleh inkaso
3. Dicek oleh kepala 3. PIBF oleh inkaso
3. Dibuatkan PR
cabang 4. Dibuatkan PR
4. Dibuatkan PO
4. Dicek dan dipastikan 5. Dibuatkan PO
kembali oleh apoteker
penanggung jawab
PENERIMAAN

DIBUATKAN GR DAN
COCOK DISIMPAN DI GUDANG

PENCOCOKAN
BARANG DENGAN
BARANG DATANG SPB

TIDAK PENGAJUAN
COCOK KETIDAKSESUAIAN
PENDISTRIBUSIAN
SP DARI SELES
DISERAHKAN KE PEMBUATAN SOA PEMBUATAN PPL
FAKTURIS

BARANG
BARANG TERBIT FAKTUR DIAMBIL SESUAI
DIKEMAS PENJUALAN PPL

OUTLET MELAKUKAN
DIKIRIM KE FAKTUR KEMBALI KE
PENGECEKAN BARANG
OUTLET GUDANG
DAN TTD FAKTUR
PENYIMPANAN DAN PEMISAHAN

BARANG DATANG YANG


TELAH DICOCOKAN DISIMPAN KEGUDANG

DIPISAHKAN
BERDASARKAN:
1. PRINCIPLE
2. SUHU
3. JENIS OBAT
4. GOLONGAN
OBAT
(BERDASARKAN
FEFO)
Semua kegiatan pemusnahan dilakukan di pusat
Kompetensi Tata Ruang (Desain) dan Sistem
Dokumentasi di PBF

Layout PBF Berdasarkan


Alur Keluar Masuk Barang

Mahasiswa yang melakukan


PKPA di PBF melakukan
pengamatan tentang tata ruang
atau desain dari PBF yang
disesuaikan dengan alur keluar
masuknya barang.
Alur Barang Masuk :
Alur Barang Keluar :
DOKUMENTASI

Dokumentasi merupakan hal penting dari sistem manajemen. Di PBF Indofarma Global Medika
Malang sendiri, dokumentasi ditujukan untuk meminimalkan kesalahan komunikasi lisan dan
untuk memudahkan penelusuran. Dokumen tersebut merupakan dokumentasi yang terkait dengan
kegiatan distribusi (pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pelaporan).
Dokumentasi terdiri dari semua prosedur , tertulis, petunjuk, kontrak, catatan dan data dalam bentuk
kertas maupun elektronik dan harus komprehensif mencakup ruang lingkup kegiatan fasilitas
distribusi dan ditulis dalam Bahasa yang jelas, di mengerti oleh personil. Prosedur tertulis harus
disetujui, ditandatangani dan diberi tanggal oleh personil yang berwewenang dan harus dicetak.
Setiap perubahan yang dibuat dalam dokumentasi harus tandatangani, diberi tanggal dan
memungkinkan pembacaan informasi yang asli. Jika diperlukan alas an perubahan harus dicatat
Dokumentasi harus disimpan minimal 3 tahun dan dikaji ulang secara berkala serta dijaga agar selalu
up to date. Semua dokumentasi harus mudah didapat Kembali, disimpan dan dipelihara pada
tempat yang aman untuk mencegah dari perubahan yang tidak sah, kerusakan, dan kehilangan
dokumen.
Dokumen yang terdapat pada PT Indofarma Global Medika Malang adalah prosedur tetap, kartu stok,
faktur, surat pesanan, surat jalan pengiriman barang, bukti setoran penjualan dan tagihan, daftar
tagihan piutang, faktur retur penjualan, tanda terima faktur, laporan keuangan, dan dokumen recall.
Dokumentasi secara
komputerisasi dimana penggunaan sistem komputerisasi dapat lebih memudahkan dalam pencatatan,
penyimpanan dan pemantauan segala aspek aktivitas distribusi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai