DI PUSKESMAS DINOYO
Disusun Oleh :
i
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA)
DI PUSKESMAS DINOYO
Kompetensi :
Oleh :
ii
iii
iv
DAFTAR ISI
v
BAB 2 PENUGASAN .............................................................................................. 42
2.1 Membuat Flyer Tentang Terapi Obat ........................................................... 42
2.2 Skrining Resep ............................................................................................. 44
2.3 Konseling ..................................................................................................... 49
BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 50
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 50
3.2 Saran ............................................................................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 52
LAMPIRAN .............................................................................................................. 53
1. Log Book Kegiatan ....................................................................................... 53
2. Daftar Hadir .................................................................................................. 58
3. Tabel Capaian Kompetensi ........................................................................... 60
4. Dokumentasi ................................................................................................. 61
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
URAIAN KEGIATAN
KOMPETENSI 1 :
1
1.2 Standar Pelayanan Kefarmasian
pasien yang akan terus meningkat. Hal ini yang kemudian yang akan
membantu pasien untuk patuh dan peduli terhadap penggunaan obat dan
2
1.3 Tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab apoteker di puskesmas
perbekalan farmasi.
3
c. Memastikan kegiatan kefarmasian di ruang pelayanan apotek
4
Keterangan :
1. Pintu
2. Meja pelayanan resep
3. Rak obat tablet
4. Rak obat ARV dan sediaan topikal
5. Rak obat sirup
6. Rak lemari obat psikotropika dan narkotika
7. Tempat cuci tangan
8. Lemari penyimpanan stock obat
9. Lemari pemberkasan
10. Meja kerja dan computer
11. Rak obat high alert
yang bermutu
5
KOMPETENSI 2
kefarmasian
1.1.1 Pencatatan
1.1.2 Pelaporan
6
LPLPO digunakan untuk mengetahui jumlah
Malang.
7
4. Kepatuhan Terhadap Formularium Nasional
Malang.
8
1.1.3 Pengarsipan
punishment).
9
secara teratur selama 3 tahun dan pemusnahan resep yang dilengkapi
Setiap hari dihitung jumlah resep umum dan resep BPJS, untuk
10
KOMPETENSI 3
Resgistrasi
Selesai
resep
pasien.
11
d. Petugas meneliti resep yang diterima dengan pedoman pada 5B 1W
(benar obat, benar pasien, benar dosis, benar cara pemberian, benar
diserahkan ke pasien
Terdapat dua jenis resep yaitu resep umum dan resep BPJS. Dalam
format resep terdapat nama dan alamat puskesmas, nomer resep, jenis
resep, nomer register, poli, nama dokter, tanggal penulisan resep. Tanda
R/, nama pasien, alamat pasien, BB pasien, dan umur pasien. Pada
12
1.2.1 Kelengkapan Administrasi
13
1.2.3 Persyaratan Klinik Masing-masing Obat
14
lebih dari 10mg/hari. Dosis
pemeliharaan : 5-10mg/hari (medscepe)
Cara Pemberian Satu kali sehari satu tablet diminum Sesuai
malam hari sesudah makan
Mekanisme Kerja Menghambat masuknya transmembran
ion kalsium ekstraseluler melintasi
membran sel miokard dan sel otot polos
pembuluh darah tanpa mengubah
konsentrasi serum kalsium, hal ini dapat
menghambat kontraksi otot polos
jantung dan pembuluh darah, sehingga
melebarkan arteri koroner
menurunkan tekanan darah. (medscepe)
Efek Samping Efek samping yang serius (jantung Tidak ada efek
berdebar, nyeri dada, bengkak pada samping
kaki, mengantuk parah), efek samping
yang umum (pusing, sakit perut, merasa
lelah, mual). (drugs.com)
Kontraindikasi Hipersensitivitas terhadap amlodipine, Tidak ada
pasien dengan syok kardiogenik, angina kontraindikasi
tidak stabil
Interaksi Obat Moderate (aspirin, atorvastatin, Tidak ada
metoprolol) (drugs.com) interaksi pada
resep
Serius, gunakan alternatif lain.
Chlorampenicol meningkatkan kadar
atau efek amlodipine dengan
mempengaruhi metabolism enzim
CYP3A4 hati/usus.
Nifedipine meningkatkan kadar atau
efek amlodipine dengan mempengaruhi
metabolism enzim CYP3A4 hati/usus.
Simvastatin amlodipine
meningkatkan kadar simvastatin. Dosis
simvastatin tidak lebih dari 20mg/hari
(medscepe)
Duplikasi amlodipine, nicardipine, diltiazem, Tidak ada
verapamil, dan nifedipine. duplikasi terapi
15
Tabel 1.5 Skrining Resep Persyaratan Klinik (Molexdryl)
Persyaratan
Uraian Keterangan
Klinik
Komposisi Tiap 5 ml mengandung :
Difenhidramin HCl 12,5 mg
Ammonium klorida 125 mg
Sodium sitrat 50 mg
Mentol 1 mg
Golongan Obat bebas terbatas, kelas terapi
antihistamin dan antialergi
Indikasi Pengobatan pada batuk berdahak dan
batuk kering yang disebabkan oleh alergi
Dosis Dosis dewasa : 5-10 ml 3-4 kali sehari Sesuai
Cara Pemberian 3 x sehari 2 sendok takar (10 ml) Sesuai
Mekanisme
Kerja
Efek Samping Mengantuk
Kontraindikasi Hipersensitivitas
Interaksi Obat Hindari penggunaan Molexdryl Tidak ada
bersamaan dengan alkohol dan obat- interaksi pada
obatan lain yang menyebabkan depresi resep
sistem saraf pusat atau obat penenang
karena dapat menambah efek kantuk obat
ini.
Duplikasi - Tidak ada
duplikasi terapi
16
kimia di otak yang memberi tahu kita saat
kita kesakitan dan dengan memengaruhi
pembawa pesan kimia yang mengatur
suhu tubuh. Bukti menunjukkan bahwa
parasetamol menghambat produksi
prostaglandin, yang dibuat oleh tubuh
untuk mengatasi penyakit dan cedera.
(drugs.com)
Efek Samping Efek samping yang serius : Tidak ada efek
Reaksi alergi : ruam kulit, gatal, samping
pembengkakan
Ganguan hati (mual, penurunan berat
badan,hilang nafsu makan)
Ganguan pernafasan.
17
(sehari satu kali diminum pada pagi hari langsung 2 tablet sebelum
makan).
0-0-2 (sehari satu kali diminum pada malam hari langsung 2 tablet
sesudah makan)
18
1.4 Penyiapan atau Peracikan obat
Etiket terdiri dari dua macam yaitu etiket warna putih dan etiket
warna biru. Etiket warna putih digunakan untuk pemakaian oral (tablet,
kapsul, sirup) dan etiket biru (salep, krim, tetes mata, tetes telinga, obat
2. Nomor
4. Nama pasien
19
5. Dosis
6. Jenis sediaan
8. Nama obat
2. Nomor
4. Nama Pasien
HIV/AIDS dengan indikasi TBC dan biasanya TLE juga digunakan pada
obat HIV/AIDS yang baru keluar tahun 2022 yang memiliki efek samping
lebih ringan daripada penggunaan TLE, akan tetapi TLD tidak dapat
20
yang digunakan dalam pengobatan TBC berinteraksi dengan Dolutegravir
catatan pengobatan)
registrasi, dan nama dan jumlah obat yang diresepkan pada lembar
3. Petugas memanggil nama dan nomor atrian pasien, pastikan obat yang
dan pasien.
21
pertanyaan telepon dari poli ISPA mengenai ketersediaan obat di
dipahami
22
5. Melakukan Konseling
BCG, campak, polio oral, Pentabio (DPT, HB, Hib), DT, TD, PCV/IPV
suntik.
harus disimpan pada suhu tertentu, yakni pada suhu 2 s.d 8ºC untuk
vaksin sensitif beku (tidak boleh beku), dan pada suhu -15 s.d -25 ºC untuk
23
vaksin yang sensitif panas. Sekarang, hanya vaksin polio yang masih
menjadi rusak jika terpapar suhu beku. Sedangkan vaksin Polio, BCG, dan
Puskesmas
dibuat rangkap 3 yaitu sebagai arsip puskesmas, arsip logistik dinas, dan
bulan, vaksin return (BCG,polio) LPLPO dibuat setiap hari Rabu (minggu
disimpan pada suhu 2-80C akan tetapi hanya bertahan 1 bulan, untuk
24
KOMPETENSI 4
D. Uraian Kompetensi 4
1.1 Perencanaan
25
1.2 Pengadaan
kebutuhan obat setiap puskesmas di kota malang. Pengadaan alkes selain dari
1.3 Penerimaan
Puskesmas Dinoyo dilakukan pada awal bulan. Alur penerimaan obat dari
jumlah, jenis obat, dan bentuk sediaan dengan yang tertera pada
LPLPO.
dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok, serta dicatat
26
Gambar 1.10 Dokumen SBBK
27
1.4 Penyimpanan
obatan yang diterima agar aman, terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia
LASA, High Alert, FEFO, FIFO. FIFO (First In First Out) adalah
penyimpanan berdasarkan pada obat yang pertama kali masuk pertama kali di
pada obat yang kadaluarsa terdekat yang pertama kali dikeluarkan. High-alert
terjadi kesalahan atau kesalahan serius (sentinel event) dan obat yang berisiko
terbuat dari bahan kuat, tidak mudah dipindahkan dan mempunyai dua buah
kunci yang berbeda. Kunci lemari khusus dikuasai oleh Apoteker penanggung
28
9 Vitamin C tablet Vitamin B komplek tablet
10 Methyl prednisone tablet Metoclopramide tablet
11 Gemfibrozil kapsul Griseofulvin tablet
12 Paracetamol syrup Paracetamol drop
29
20 Propranolol tab
21 Digoxin tab
22 Glibenclamid tab
23 Metformin tab
24 Glimepiride tab
25 Acarbose
dan alkes. Pengawasan dilakukan melalui Aplikasi Sarana, Prasarana, dan Alat
dilakukan setiap ada perubahan data. Contohnya adalah terdapat alat kesehatan
baru, maka alat tersebut dimasukkan atau di input pada aplikasi tersebut.
30
Gambar 1.13 Penginputan Data Sarana,Prasarana dan Alkes
tanggal tersebut mutu suatu sediaan farmasi tidak dijamin lagi oleh
kepada dinas kesehatan kota malang dan dilakukan pemusnahan oleh pihak
ketiga, sedangkan untuk pemusnahan bahan medis habis pakai (jarum suntik,
31
b. Petugas farmasi mencatat semua obat yang rusak dan telah kadaluarsa
ditempat tertentu
Puskesmas
dan kadaluarsa.
32
Gambar 1.15 SOP Penanganan Obat Rusak / Kadaluarsa Puskesmas
Dinoyo
33
KOMPETENSI 4
puskesmas.
obat berizin
dokter di apotek
34
Perhatikan informasi yang terdapat pada brosur, kemasan
serta etiket
resistensi
mengkonsumsi antibiotik
obat
obatnya.
Ciri obat yang rusak adalah telah lewat kadaluarsa, telah berubah
dalam plastik
35
Untuk obat cair, dibuang langsung di pembuangan
sasaran pasien atau kelurga pasien. Penyuluhan dilaksanakan pada hari Rabu
a. Penyimpanan Obat
36
2 BUD tidak selalu ED selalu dicantumkan di
mencantumkan di kemasan kemasan
Sirup/emulsi/suspense : 30 hari
b. Pemusnahan Obat
berikut:
botol/tube obat.
plastik/zipper bag
37
5. Buang kemasan obat setelah dirobek atau digunting
dengan air
Diabetes militus atau yang dikenal dengan kencing manis / penyakit gula
38
1.2 Pemantauan Terapi Obat (PTO)
memantauan pemkaian obat melalui data register bulanan. Pemantauan terapi obat
di puskesmas dinoyo dilakukan pada pasien rawat inap, akan tetapi sekarang
sudah tidak ada lagi rawat inap sehingga pemantauan terapi obat hanya dilakukan
pada pasien HIV. Selain farmasi, pemantauan terapi obat pada pasien HIV sudah
ada tim sendiri (diluar farmasi) yang sudah menangani dan bertugas untuk
pencatatan khusus pemantauan obat HIV yang dikerjakan setiap tahun untuk
39
1.3 Evaluasi Penggunaan Obat Yang Rasional
parameter yaitu :
1. Penggunaan antibiotik pada pasien ISPA non Pneumonia dan pasien diare
non spesifik
rerata item per lembar resep. Jika presentase capaian diatas 80% maka memenuhi
Gambar 1.18 Indikator Myalgia Gambar 1.19 Indikator Diare Non Spesifik
40
Gambar 1.20 Indikator Peresepan ISPA Non Pneumonia
41
BAB II
PENUGASAN
bakteri. Resistensi antibiotik adalah keadaan saat bakteri berubah dan menjadi
tersebut.
sehat.
orang sakit.
perlu antibiotik cukup istirahat dan makan bergizi. Jika sakit lebih dari 3 hari,
hubungi dokter.
42
Gambar 2.1 Flyer Penggunaan Antibiotik
43
2.2 Skrining Resep
44
Tabel 2.3 Skrining Resep Persyaratan Klinik (Glimepiride)
Persyaratan
Uraian Keterangan
Klinik
Komposisi Glimepiride
Golongan Sulfonilurea
Indikasi Antidiabetes
Dosis 1 mg, 2 mg, 4 mg Sesuai
Dosis awal : 1 – 2 mg sekali secara oral
Dosis pemeiharaan : peningkatan
bertahap 1 atau 2 mg setiap 1-2 minggu
berdasarkan respon glikemik.
Dosis maksimal : 8 mg/hari
(drugs.com)
Cara Pemberian Satu kali sehari satu tablet diminum Sesuai
pagi hari sebelum makan
Mekanisme Kerja Meningkatkan sekresi insulin dari sel
beta, menurunkan tingkat produksi
glukosa hati dan meningkatkan
sensitivitas reseptor insulin. (medscepe)
Efek Samping Hipoglikemia, pusing, sakit kepala,
mual
Kontraindikasi Hipersensitivitas terhadap glimepiride,
resiko kardiovaskular, penyakit
ginjal/hati, hipoglikemia.
Interaksi Obat Moderate (aspirin, lantus, metoprolol) Tidak ada
(drugs.com) interaksi
obat pada
resep
Duplikasi Glibenklamide, glipizide Tidak ada
45
mg/minggu atau 850 mg setiap 2
minggu berdasarkan kontrol glikemik.
Pemeliharaan: 1500-2550 mg/hari PO
dibagi setiap 8-12 jam dengan makan
Tidak melebihi 2550 mg/hari
(medscepe).
Cara Pemberian Tiga kali sehari satu tablet bersamaan Sesuai
dengan makan (saat makan)
Mekanisme Kerja Menurunkan produksi glukosa hati;
menurunkan penyerapan glukosa GI;
meningkatkan sensitivitas insulin sel
target (medscepe)
Efek Samping Diare, mual-muntah Tidak ada
efek
samping
Kontraindikasi asidosis, alergi terhadap komponen
sediaan, gangguan fungsi ginjal yang
berat.
Interaksi Obat - Tidak ada
interaksi
Duplikasi -
46
menghambat kontraksi otot polos
jantung dan pembuluh darah, sehingga
melebarkan arteri koroner
menurunkan tekanan darah. (medscepe)
Efek Samping Efek samping yang serius (jantung Tidak ada
berdebar, nyeri dada, bengkak pada efek samping
kaki, mengantuk parah), efek samping
yang umum (pusing, sakit perut, merasa
lelah, mual). (drugs.com)
Kontraindikasi Hipersensitivitas terhadap amlodipine, Tidak ada
pasien dengan syok kardiogenik, angina kontraindikasi
tidak stabil
Interaksi Obat Moderate (aspirin, atorvastatin, Tidak ada
metoprolol) (drugs.com) interaksi pada
resep
Serius, gunakan alternatif lain.
Chlorampenicol meningkatkan kadar
atau efek amlodipine dengan
mempengaruhi metabolism enzim
CYP3A4 hati/usus.
Nifedipine meningkatkan kadar atau
efek amlodipine dengan mempengaruhi
metabolism enzim CYP3A4 hati/usus.
Simvastatin amlodipine
meningkatkan kadar simvastatin. Dosis
simvastatin tidak lebih dari 20mg/hari
(medscepe)
Duplikasi amlodipine, nicardipine, diltiazem, Tidak ada
verapamil, dan nifedipine. duplikasi
terapi
47
Awal: 10-20 mg PO per hari di malam
hari.
Pasien dengan risiko PJK tinggi: Mulai
40 mg/hari (medscepe)
Cara Pemberian Diminum pada malam hari satu tablet Sesuai
sesudah makan.
Mekanisme Kerja Penghambat reduktase HMG-CoA;
menghambat biosintesis kolesterol
dengan menghambat reduktase HMG-
CoA secara kompetitif.
Efek Samping Sakit kepala, sambelit, sakit perut, Tidak ada
vertigo. efek
samping
Kontraindikasi Riwayat sensitivitas terhadap produk
simvastatin dan pasien yang sedang
hamil dan menyusui.
Interaksi Obat - Tidak ada
interaksi
Duplikasi -
diabetes dilaksanakan pada saat kegiatan posyandu lansia pada hari Rabu
48
2.4 Konseling
dilakukan konseling.
49
BAB III
PENUTUP
2.5 Kesimpulan
penerimaan resep sampai penyerahan resep. Resep sendiri terdiri dari resep
umum dan BPJS. Puskesmas dinoyo juga melakukan pelayanan resep untuk
ARV) yang setiap hari penggunaannya di data pada lembar registrasi dan
50
dengan membuat LPLPO setiap bulannya yang dilaporkan ke Dinas
2.6 Saran
klinis obat dan terapi obat lebih ditingkatkan lagi untuk mempermudah dalam
51
DAFTAR PUSTAKA
Puskesmas. Jakarta
52
LAMPIRAN
LOGBOOK KEGIATAN
53
54
55
56
57
PRESENSI / DAFTAR HADIR
58
59
CAPAIAN KOMPETENSI
60
DOKUMENTASI
61
3. Penyimpanan Narkotika dan Psikotropika
4. Penyimpanan Vaksin
62
5. Etiket Obat Puskesmas Dinoyo
63
7. Registrasi Obat Reguler
64
8. Registrasi Obat ARV
65
10. LPLPO Puskesmas Pembantu (Pustu)
66
11. Obat-Obat ARV
67
12. Peracikan Obat
68
14. Kegiatan Penyuluhan di Lingkungan Puskesmas
69
15. KIE, Konseling dan Penyuluhan DAGUSIBU di Pustu Merjosari
70
16. Kegiatan di Pustu Genting
71
72
19. Penyiapan Persedian Obat untuk Pustu di Gudang
73
20. Formulir Pelaporan Efek Samping Obat
74