Memastikan perbekalan faarmasi yang AKM ( Aman, berKhasiat, dan Mutu ) sebelum produk obat sampai ke
tangan konsumen
Obat tidak boleh langsung sampai ketangan konsumen, melainkan harus melewati siklus berikut
Toko Obat
DEFINISI :
CDOB ( Cara Distribusi Obat yang Baik ) Cara Distribusi/penyaluran obat/bahan obat untuk memastikan mutu
sepanjang distribusi/penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya.
PBF ( Pedagang Besar Farmasi ) Perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki Izin untuk melakukan
pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat/bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan
peundang-undangan
PBF Cabang Cabang PBF yang memiliki pengakuan untuk melakukan pengadaan, penyimpanan,
pendistribusian,penyaluran obat/bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan
Instalasi sedian farmasi Sarana yang digunakan untuk melakukan penyaluran/pendistribusian sedian farmasi
milik pemerintah daerah prov, daerah kab/kota
Sertifikat CDOB Dokumen sah yang merupakan bukti bahwa PBF telah memenuhi persyaratan CDOB dalam
mendistribusikan obat/bahan obat.
o Dimana sertifikat CDOB ini dikeluarkan oleh Badan BPOM yang ditandatangani oleh kepala Badan BPOM yang dapat
di perpanjang selama 5 Tahun, dan dapat di cabut jika melakukan penggaran atau kesalahan yang tidak sesuai
dengan pedoman CDOB yang dibuat oleh Badan BPOM
Badan BPOM akan melakukan pengecekan obat atau bahan obat sebelum (premarket) dan sesudah (post market)
didistribusikan
Pre Market Control Badan BPOM akan mengambil sampel produk di industry farmasi denga surat edaran resmi
bahwa merekan akan melakukan pengecekan sampel produk di industry tersebut untuk pengecekan AKM
(pengawasan)
Post Market Control Berbeda dengan Pre kalau Post Market Control Badan BPOM akan melakukan penyamaran
sebagai pembeli/konsumen/pasien untuk membeli sebuah produk obat/bahan obat apakah obat/bahan obat
tersebut masih AKM.
Mempertahankan dan memastikan mutu obat yang diterima oleh pasien sama dengan mutu obat yang
dikelurkan oleh industry
Berlaku untuk aspek pengadaan,penyimpanan,penyaluran termasuk pengembalian obat dan/ bahan obat
Tanggungjawab pihak terkait : # memastikan mutu obat dan/bahan obat
# mempertahankan intergritas distribusi
# menerapkan kehati-hatian dengan memenuhi prinsip CDOB
Pihak yang bertanggungjawab dalam memastikan keamanan obat adalah:
Ruang Lingkup
Wajib dilaksanakan oleh PBF, PBF Cabang, dan Instalasi sediaan Farmasi
Dokumen CDOB : Pedoman untuk distribusi obat/bahan obat/produk biologi/obat klinis
Sertifikat CDOB diberikan oleh kepala badan BPOM
Aspek CDOB
1. Manajemen Mutu buku pedoman, APJ sebagai penanggungjawab puncak, system pengendalian perubahan
2. Organisasi manajemen dan personalia tersedia personil yang cukup juga berkompeten dimana sudah
melakukan pelatihan CDOB, memiliki buku pedoman setiap tanggungjawab pekerjaan masing-masing bagian
3. Bagungan dan peralatan lokasi yang stategis, cahaya dan suhu yang di atur, bersih dari serangga, memiliki
buku pedoman suhu dan pencahayaan, lokasi dan lay out sesuai dengan perjanjian, bagungan sesuai dengan
kapasitas
4. Operasinal pengadaan dan penyaluran dari sumber yang resmi sesuai ketentuan, pemeriksaan yang sesuai
dengan perjanjian yang sudah dibuat dan sesuai dengan pedoman yang ada, penyimpanan harus menjamin
mutu dan keamanan obat
5. Inspeksi diri berbentuk tim untuk semua CDOB yang dilakukan secara independen dan dengan waktu yang
diteapkan melakuka CAPA jika ditemukan identifikasi dan harus di dokumentasikan
6. Keluhan, obat kembalian, diduga palsu dan penarikan kembali (recall)
. penanganan keluhan didokumentasikan, dan dianalisis untuk bahan perbaikan/evaluasi
. obat kembalian sesuai dengan persyaratan dengan PBF, dan memastikan bahwa bukan obat palsu
. diduga palsu pengawasan pada setiap kegiatan, dan laporkan pada instalasi berwenang/ Industri farmasi
. recall dilaksanakan setelah adanya perintah, dokumentasi pendukung, pelaporan para pihak berwenang
7. Trasnportasi harus dikelola dengan baik (aman,identitas produk tidak mudah hilang, dokumen pengiriman),
kendaraan ( sesuai dengan persyaratan penyimpanan, label jelas, pengemudi telah melakukan pelatihan CDOB),
trasnportasi pihak ke-3 ( memahami kondisi penyimpanan, adanya kontrak )
8. Kontrak force major, kewajiban kontrak mengembalikan produk disertai berita acara, melaporkan kepada
pihak berwenang jika terjadi kehilangan selama pengiriman sesuai dengan kontrak, APJ terlibat dalam
penyusunan kontrak
9. Dokumentasi prosedur tertulis (SOP), operasional pengadaan dan penyaluran (SP,Faktur,Karty Stock),
kontrak, catatan kegiatan, data
Implentasi CDOB:
Sertifikt CDOB adalah dokumen sah sebagai bukti bahwa PBF telah melakukan persyaratan CDOB dalam
mendistribusikan obat/bahan obat.
Tujuan sertifikasi CDOB: memberi jaminan konsistensi pelaksaan CDOB dan jaminan konsistensi mutu dan
keamanan obat sesuai spesifikasi yang ditentukan