Industri Farmasi
• Dalam melaksanakan kegiatan distribusi obat
dan bahan obat
PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN
01 REGULATOR
UU
Peraturan
Pemerintah
Peraturan Menteri /
PELAKU Peraturan Kepala Badan MASYARAKAT
USAHA
Standar/pedoman
02 03
PEDOMAN TEKNIS CDOB
01 02 03 04
Petunjuk
D
Pelaksanaan
D
CDOB (2015)
D
D
SANDINGAN STRUKTUR BAB DAN ANEKS PADA PEDOMAN 2019 DAN 2020
4 • OPERASIONAL
5 • INSPEKSI DIRI
7 • TRANSPORTASI
9 • DOKUMENTASI
PRINSIP DASAR CDOB
Ruang Lingkup
• Dokumen ini menetapkan pedoman untuk distribusi obat, bahan obat dan
produk biologi termasuk vaksin yang digunakan untuk manusia.
Harus ada kebijakan mutu yang terdokumentasi dan disahkan oleh manajemen
Sistem mutu mencakup: Struktur organisasi, prosedur, proses, dan sumber daya
Sistem mutu harus didokumentasikan secara lengkap & dipantau efektivitasnya
Harus tersedia sistem pengendalian perubahan yang mengatur perubahan proses kritis
Harus ditetapkan adanya panduan mutu tertulis atau dokumen lain yang setara
Direkomendasikan adanya inspeksi, audit, dan sertifikasi kepatuhan terhadap sistem
mutu (misal ISO, atau badan eksternal lainnya)
BAB II ORGANISASI, MANAJEMEN, dan PERSONALIA
Bangunan dan peralatan harus mampu menjamin keamanan dan mutu obat dan
bahan obat.
1. Fasilitas distribusi harus :
a. menguasai bangunan dan sarana yang memadai untuk dapat melaksanakan
pengadaan, penyimpanan dan penyaluran obat serta dapat menjamin kelancaran
pelaksanaan tugas dan fungsi PBF; dan
b. menguasai gudang sebagai tempat penyimpanan dengan perlengkapan yang
dapat menjamin mutu serta keamanan obat yang disimpan.
Jika bangunan (termasuk sarana penunjang) bukan milik sendiri, maka harus tersedia
kontrak tertulis dan pengelolaan bangunan tersebut harus menjadi tanggung jawab dari
fasilitas distribusi.
BAB III Bangunan dan Peralatan
BAB III Bangunan dan Peralatan
SISTEM KOMPUTER
Diuji secara menyeluruh dan dipastikan kemampuannya memberikan hasil yang
diinginkan
Data hanya boleh dimasukkan atau diubah ke dalam sistem komputer oleh Personel
yang berwenang
Harus terdapat rekaman perubahan dan penghapusan (audit rekam jejak/audit
trail) yang dapat tertelusur
Akses harus dibatasi dengan kata sandi (password) atau cara lain
Dilakukan back-up berkala
Back up data disimpan minimal 3 tahun
BAB IV Operasional
Penerimaan
Pengiriman Penyimpanan
Penerimaan
Pengemasan
Pesanan
Pengambilan
BAB IV Operasional
PENERIMAAN
Pemeriksaan produk
PEMUSNAHAN
Dilaksanakan terhadap obat dan/atau bahan obat yang tidak memenuhi
syarat untuk didistribusikan
Produk yang akan dimusnahkan harus diidentifikasi secara tepat, diberi
label yang jelas, disimpan secara terpisah dan terkunci serta ditangani
sesuai dengan prosedur tertulis
Pemusnahan menggunakan jasa pihak ketiga, maka harus memastikan
bahwa pemusnahan disaksikan dan dilakukan sesuai ketentuan di bidang
lingkungan hidup
Obat dan bahan obat yang akan dimusnahkan dilakukan pre-destroy
dengan merusak bentuk sediaan dan menghilangkan identitas produk
Pelaksanaan pemusnahan harus didokumentasikan dan dilaporkan
sesuai ketentuan perundang-undangan
BAB IV Operasional
Penerimaan Pesanan
Jika ada kecurigaan harus dilakukan konfirmasi kepada penanggungjawab sarana pemesan
didokumentasikan.
Pengambilan
Pengemasan
Pengiriman
• Ada personil yang ditunjuk • Penerimaan harus • Harus ada prosedur • Harus ada prosedur
untuk penanganan berdasarkan SPB dari tertulis penerimaan dan tertulis untuk penanganan
keluhan sarana yang penanganan obat diduga obat/bahan obat yang
• Dokumentasi penanganan mengembalikan dan bukti palsu ditarik Kembali
keluhan (termasuk waktu penyaluran dari sarana • segera melaporkan obat • Penanggung jawab
yang diperlukan untuk yang menyalurkan diduga palsu kepada membentuk tim khusus
tindak lanjut) • Jumlah dan identitas instansi yang berwenang, untuk penanganan obat
• Dikelompokkan dan obatkembalian (nama, no. industri farmasi dan/atau yang ditarik dari
dilakukan trend analysis bets) harus dicatat dalam pemegang izin edar peredaran
catatan penerimaan dan • harus dikarantina diruang • Obat hasil penarikan
pengembalian barang terpisah, terkunci dan harus ditempatkan secara
• Obat kembalian disimpan diberi label yang jelas terpisah, aman, dan
terpisah dalam area • penyalurannya harus terkunci, serta diberi label
terkunci, diberi label yang dihentikan dan menunggu yang jelas
jelas sampai ada tindak lanjut dari instansi • Pelaksanaan segera
keputusan tindak lanjut yang berwenang setelah pemberitahuan
• Penilaian dan keputusan • didokumentasikan • Dokumentasi harus
status obat dilakukan oleh mendukung penarikan
personil yang berwenang secara cepat dan akurat
• Penempatan dan • Pelaksanaan penarikan
pengeluaran obat obat harus diinformasikan
kembalian yang layak jual kepada industri farmasi
mengikuti kaidah FEFO dan/atau pemegang izin
edar, instansi berwenang
• Harus Didokumentasikan
BAB VII TRANSPORTASI
Transportasi dan produk dalam transit
• Area penyimpanan obat pada kontainer pengiriman hendaknya mempertimbangkan
risiko keamanan produk khususnya obat-obat yang berpotensi disalahgunakan.
• Pengiriman obat dan/atau bahan obat harus aman dan dilengkapi dengan dokumentasi yang
sesuai untuk mempermudah identifikasi dan verifikasi
• Jika terjadi kondisi yang tidak diharapkan selama transportasi, harus segera dilaporkan
kepada fasilitas distribusi dan penerima obat dan/atau bahan obat, tidak lebih dari 24 jam
• Jika penerima menemukan adanya kondisi yang tidak diharapkan terkait dengan produk,
maka hal tersebut harus dilaporkan ke fasilitas distribusi.
• Kendaraan yang digunakan untuk pengiriman harus dalam kondisi baik dan layak
jalan. Kondisi ruang penyimpanan dalam kendaraan harus mampu menjaga mutu
produk
• Cakupan pelatihan CDOB bagi pengemudi pengiriman prosedur pengiriman, penanganan
obat dan/atau bahan obat selama pengiriman; penanganan jika terjadi kondisi yang tidak
diharapkan; dan pemahaman terhadap persyaratan dokumen pengiriman
memastikan Obat dan /atau Bahan Obat yang dikirim tetap aman (terhindardari
pencurian saat pengiriman terutama untuk NPP) dan mutunya tetapterjaga
BAB VII TRANSPORTASI
Transportasi dan produk dalam transit Obat dan/atau Bahan
(lanjutan) Obat dalam Pengiriman
Fasilitas distribusi harus melaporkan tempat yang Harus ditangani
digunakan sebagai hub transportasi (termasuk pihak sedemikian rupa agar
ketiga) ke Badan POM tembusan ke Unit Pelaksana identitas obat tidak hilang
Teknis di lingkungan Badan Pengawas Obat dan
Makanan (UPT BPOM) setempat dan Dinas Kesehatan Penanganan agar
Provinsi dengan melampirkan hasil audit internal identitas obat dalam
sarana yang melakukan distribusi yang bersangkutan pengiriman tidak
terhadap fasilitas hub transportasi. hilang meliputi:
cara
Batas waktu maksimum penyimpanan di hub, pengemasan;
tidak melebihi 2 (dua) kali jadwal pemberangkatan pemisahan
transportasi berikutnya. berdasarkan
bentuk sediaan;
Hub transportasi tidak diperkenankan untuk material
mengubah kemasan pengiriman. kemasan; dan
segel kemasan
memastikan Obat dan /atau Bahan Obat yang dikirim tetap aman (terhindardari
pencurian saat pengiriman terutama untuk NPP) dan mutunya tetapterjaga
BAB VII Transportasi
1 2
TUJUAN:
Pemberi Kontrak
penyimpanan (butir 8.3):
a. pemberi kontrak harus memperoleh surat kegiatan yang dikontrakkan dan
persetujuan perubahan fasilitas dari menilai kompetensi yang
diperlukan penerima kontrak
Badan POM terkait Lokasi gudang/ruang
yang disewa; • Memberikan informasi tertulis
b.penerima kontrak harus melaporkan kepada penerima kontrak berisi:
kepada Badan POM perubahan denah tugas dan Kewajiban penerima
kontrak dan Prosedur tertulis.
bangunan atas fasilitas penyimpanan Pemberi kontrak harus
yang dikontrakkan; dan, memastikan Personel penerima
c. pengelolaan di gudang/ruang penerima kontrak mempunyai uraian
kontrak harus memenuhi persyaratan tugas yang sesuai
CDOB.
• Untuk fasilitas distribusi yang menerima
kontrak fasilitas penyimpanan dari industri
farmasi harus memenuhi persyaratan
CDOB dan CPOB (butir 8.4).
BAB VIII FASILITAS DISTRIBUSI BERDASARKAN KONTRAK
validitas. elektronik.
BAB IX DOKUMENTASI
• Harus terdapat pengaturan wewenang dan keamanan terhadap
pihak-pihak yang dapat mengakses, mengubah, menghapus, dan / atau
* menyetujui/ menandatangani dokumen
Dokumen
Pengadaan
Surat Pesanan
Narkotika, Psikotropika
Ketentuan Surat Pesanan dan Prekursor, format
Manual (9.14) mengikuti ketentuan
PerUU (9.15)
BAB IX DOKUMENTASI
SP Elektronik SP Manual
Dokumen
Penyaluran
Butir 9.19 Butir 9.21
Dokumen penyaluran terdiri dari surat Faktur penjualan/surat
pesanan dari pelanggan dan faktur atau jalan/surat pengiriman
surat jalan/surat penyerahan barang. barang harus dicetak
Pengarsipan faktur/surat jalan/surat
penyerahan barang harus disatukan
sebagai salah satu dokumen
dengan surat pesanan yang diurutkan dalam pengiriman
untuk memudahkan dalam penelusuran, obat/bahan obat.
kecuali untuk dokumen pengadaan secara
elektronik.
• Menjamin otoritas hanya oleh personil yang • Asli dan dibuat minimal 2 (dua) rangkap
berwenang • Ditandatangani APJ fasilitas penerbit,
• Nama dan alamat sarana penerbit sesuai izin mencantumkan nama jelas dan no. SIPA
• Nama dan no. SIPA APJ sarana penerbit • Nama, no. izin/ sertifikat CDOB, alamat
• Nama pemasok dan alamat lengkap lengkap sesuai izin, stempel fasilitas
• Nama obat, bentuk dan kekuatan sediaan, jumlah penerbit
(angka dan huruf), isi kemasan, no. bets, tgl • Nama obat, bentuk dan kekuatan sediaan,
kedaluwarsa jumlah (angka dan huruf), isi kemasan, no.
• Nomor dan tanggal faktur bets dan tanggal kedaluwarsa
• Nama dan alamat tujuan pengiriman • Nomor dan tanggal faktur
• Nomor dan tanggal SP yang diterima secara • Nama dan alamat tujuan pengiriman
elektronik • Mencantumkan nomor dan tanggal SP yang
• Sistem dapat menjamin ketertelusuran produk, diterima
minimal 3 tahun • Mencantumkan nama, nomor SIPA/ SIPTTK,
• Faktur elektronik harus dapat ditunjukkan dan tanda tangan, serta stempel sarana
dipertanggungjawabkan kebenarannya saat penerima
pemeriksaan, baik oleh penerbit maupun penerima
pesanan
• Sistem dapat menerbitkan faktur
• Harus mengakomodir notifikasi dari pelanggan
bahwa pesanan telah diterima
BAB IX DOKUMENTASI
Dokumen Pelaporan
9.23. Fasilitas distribusi wajib membuat, menyimpan, dan menyampaikan laporan pemasukan dan
penyaluran obat kepada Badan POM.
24.Dalam hal obat yang disalurkan oleh fasilitas distribusi yang sudah dilengkapi dengan 2D
barcode dengan metode otentifikasi, pelaporan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
25. Pelaporan sebagaimana dimaksud pada butir 9.23. paling sedikit terdiri atas:
- nama, bentuk sediaan, dan kekuatan;
- jumlah persediaan awal dan akhir bulan;
- tanggal, nomor dokumen, dan sumber penerimaan;
- jumlah yang diterima;
- tanggal, nomor dokumen, dan tujuan penyaluran;
- jumlah yang disalurkan; dan
- nomor bets dan kedaluwarsa setiap penerimaan atau penyaluran dan persediaan awal
dan akhir.
TERIMA KASIH