No.
kosmetik yang diproduksi di wilayah Indonesia atas dasar
penunjukan atau persetujuan tertulis dari pabrik induk di negara KOSMETIK
HK.00.05.4.
asalnya. IMPOR 1745
Tentang
Kosmetik
kosmetik produksi pabrik kosmetik luar negeri yang dimasukkan dan KOSMETIK
diedarkan di wilayah Indonesia. LISENSI
Kosmetik yang diproduksi dan atau diedarkan harus memenuhi persyaratan,
yaitu;
terdaftar pada dan mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan
IZIN EDAR KOSMETIK
Kosmetik sebelum diedarkan harus didaftarkan untuk mendapatkan izin edar dari
Kepala Badan.
Yang berhak untuk mendaftarkan adalah :
a. produsen kosmetik yang mendapat izin usaha Industri;
b. perusahaan yang bertanggungjawab atas pemasaran;
c. badan hukum yang ditunjuk atau diberi kuasa oleh perusahaan dari negara asal.
Informasi yang harus dicantumkan pada
kemasan/etiket kosmetik
a. nama produk;
b. nama dan alamat produsen atau importir / penyalur;
c. ukuran, isi atau berat bersih;
d. komposisi dengan nama bahan sesuai dengan kodeks kosmetik indonesia atau
e. nomenklatur lainnya yang berlaku;
f. nomor izin edar;
g. nomor batch /kode produksi;
h. kegunaan dan cara penggunaan kecuali untuk produk yang sudah jelas penggunaannya;
i. bulan dan tahun kadaluwarsa bagi produk yang stabilitasnya kurang dari 30 bulan;
penandaan lain yang berkaitan dengan keamanan dan atau mutu.
Pengawasan kosmetik
1. Pengawasan dilakukan oleh Kepala Badan, mencakup
pelaksanaan fungsi sekurang-kurangnya standardisasi,
penilaian, sertifikasi, pemantauan, pengujian, pemeriksaan,
penyidikan.
2. Pemeriksaan dilakukan terhadap kegiatan produksi, impor,
peredaran, penggunaan, dan promosi kosmetik.
3. Dalam melaksanakan pemeriksaan Kepala Badan
dapat mengangkat Pemeriksa
Pemeriksa berwenang untuk :
a. memasuki setiap tempat yang digunakan atau diduga digunakan dalam
kegiatan produksi, impor, distribusi, penyimpanan, pengangkutan, dan
penyerahan kosmetik untuk memeriksa, meneliti, dan mengambil contoh
segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan produksi, impor, distribusi,
penyimpanan, pengangkutan dan penyerahan kosmetik;
b. melakukan pemeriksaan dokumen atau catatan lain yang memuat atau
diduga memuat keterangan mengenai kegiatan produksi, impor,
distribusi, penyimpanan, pengangkutan dan penyerahan kosmetik
termasuk menggandakan atau mengutip keterangan tersebut;
c. memerintahkan untuk memperlihatkan izin usaha atau dokumen lain.
SANKSI
Sanksi terhadap pelanggaran perizinan dan peredaran kosmetik yaitu :
• peringatan tertulis;
• penarikan kosmetik dari peredaran termasuk penarikan iklan;
• pemusnahan kosmetik;
• penghentian sementara kegiatan produksi, impor, distribusi, penyimpanan,
pengangkutan dan penyerahan kosmetik;
• pencabutan sertifikat dan atau izin edar
• Selain dikenai sanksi administratif dapat pula dikenakan sanksi pidana sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
MENURUT UU REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
Penjualan kosmetik secara online Kasus 1
Sanksi
• PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS KOSMETIKA pasal 15
• UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG
PERLINDUNGAN KONSUMEN pasal 60-63
• UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN pasal 196 dan 197
KUH PERDATA TENTANG PERBUATAN MELAWAN HUKUM pasal 1365
https://www.merdeka.com/peristiwa/diimpor-
KASUS 2 duga-asal-filipina-kosmetik-ilegal-berbahaya-
disita-di-serang.html
Tim Balai POM di Serang mengamankan satu truk kontainer berisi produk kosmetik impor ilegal.
Kosmetik tersebut diduga diimpor dari Filipina dan akan di pasarkan di Indonesia. Kosmetik ilegal
tersebut diamankan di kawasan pengisian bahan bakar umum (SPBU), Jalan Cikuasa Atas, Kota Cilegon.
Dari truk dengan nomor polisi BM 830 RY tersebut, petugas mengamankan kardus memuat kosmetika
ilegal merek RDL HY Roquinone Tretinoin Baby Face sebanyak 1.055 karton atau 120 pieces dus.
"Ini kan untuk menghilangkan jerawat dan pemutih, bahaya jika pemakaiannya tanpa dengan resep
dokter akan menyebabkan iritasi pada kulit, bahkan bisa menyerang ginjal," ujarnya.
BPOM bekerja sama kepolisian dan isntansi terkait lainnya untuk melakukan proses investlgasi kepada
pemilik dan penanggung jawab produk tersebut.
Sanksi pada Kasus
Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
memproduksi atau
mengedarkan sediaan farmasi
sengaja memproduksi atau
dan/atau alat kesehatan yang
mengedarkan sediaan farmasi
tidak memenuhi standar
dan/atau alat kesehatan yang
dan/atau persyaratan
tidak memiliki izin edar
keamanan, khasiat atau
kemanfaatan, dan mutu
Menjalankan Menyita
Bea Cukai tugas secara produk-produk
tegas ilegal
THANK YOU