Anda di halaman 1dari 27

Jenis Jenis Obat-Obatan Dan Manfaatnya Bagi

Mahkluk Hidup
M Iqbal Saputra Gemasih. Hendra Zalmi, Aldi Rahmadani

Mahasiswa Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Padang, Indonesia

*E-mail: iqbalgemasih@gmail.com

Abstark, Indonesia yang terletak di garis katulistiwa dengan iklim


sub-tropis menyebabkan Negara Indonesia kaya akan flora dan fauna
yang beranekaragam, dimana tumbuhan-tumbahan ini banyak di
antaranya yang bisa dijadikan sebagai obat, dimana obat-obatan yang
dibuat dari tanaman-tanaman ini dikenal sebagai obat tradisional
yang berfungsi untuk menghilangkan rasa sakit, meredakan rasa
sakit, dan mencegah datangya penyakit, dan seiring berkembangnya
kemajuan zaman ada pula muncul obat modern yang di sintesis oleh
campuran bahan-bahan kimia yang mempunyai fungsi/kegunaan
yang sama dengan obat tradisional tetapi perbedaanya hanya pada
proses pembuatannya
Kata kunci: flora, Katulistiwa, Iklim, Fauna, Sintesis

I. Pendahuluan
Perlu diketahui bahwa obat merupakan suatu benda atu zat yang berguna
untuk mengatasi penyakit meredakan/menghilangkan gejala rasa sakit, yang dapat
mengubah prosesproses kimia dalam tubuh. Hal ini menyebabkan [1] obat dapat
diartikan ialah sesuatu zat yang dicampurkan yaitu zat-zat kimia yang berbahaya yang
bermanfaaat untuk menghilangkan rasa sakit dan lain sebagainya, dah hal lain
sejenisnya pada manusia atau hewan.
Biasanya tiap zat/perpaduan zat yang dipakai untuk pembentukan obat-obatan
yaitu dari tanaman herbal [2] yang digunakan dalam pembuatan sediaan farmasi dan
apabila digunakan dalam pembuatan obat menjadi zat akti obat tersebut. Memiliki
khasiat penyembuhan, pengobatan atau penjegahan penyakit serta untuk
mempengaruhi struktur dan fungsi tubuh.
Obot-obat tradisional pada umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan yang
hamper di setiap pemukiman atau lingkungan masyarakat [3] karena masyarakat sudah
mengetahui berbagai macam jenis obat-obatan dari nenek-nenek moyang nya yang
menganggap bahwa ada berbagai jenis tumbuhan yang dapat mengobati, maka karna
tradisi dan kebiasan turun menurun lah ini sampai sekarang, seperti bahwa
masyarakat masih mempercayai bahwa daun singkok dapat menghentikan luka pada
anak, daun sirih dapat digunakan pada orang yang sedang mimian dan lain
sebagainya. Maka dari itu, masyarakat mempercayai bahwa obat-obat tradisional juga
banyak yang tumbuh di linkunganya.
Selain bahan aktif yang merupakan bahan baku pembuatan obat, sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan [4] bahan baku untuk pembuatan obat ada
juga yang merupakan bahan tambahan yaitu suatu bahan berupa zat aktif, telah
ddilakukan pengujian dengan benar kemampuanya dan termasuk system pengantaran
obat, yang berguna antara lain :
 Dapat membantu memproses system pengantaran obat selama obat tersebut
dibuat.
 Melindungi, mendukung dan meningkatkan stabilitas obat, kertesediaan
hayati, atau akseptabilitas pasien.
 Dapat membantu mengidentiikasi produk, atau
 Meningkatkan atribut lain yang berikatan dengan keamanan dan efektifitas
obat selama penyompanan atau penggunaan.
Obat adalah salah satu unsur yang terpenting untuk kesehatan karna itu perlu
terlebih dahulu dilakukan pengujian [5] dan semua obat yang telah di produksi dan
yang akan diedarkan harus dijamin keamannya, khasiat dan mutunya supaya benar-
benar dapat memberikan manaat untuk kesehatan serta kesejahtraan masyarakat, yang
pastinya tidak merugikan.
Obat mengandung zat dan unsur senyawa kimia [6] atau mungkin campuran
bahan kimia yang apat digunakan sebagai pengilang rasa sakit, memyembuhkan atau
meregakan rasa sakit pada manusia, unsur-unsur yang terdapat pada obat ini pun pasti
mya tidak membahayan bila dikomsumsi atau digunakan oleh manusia atau diberikan
kepada hewan, kndungan yang terdapat dalam obat ini juga harus esui dengan
ungsinya masing-masing dan dalam jumlah/ladar yang tepat dalam artian tidak
berlebihan yang nantinya dapat membahayan saat diginakan atau dikomsumsi oleh
manusia atau diberikan kepada hewan. Dan apabila digunakan dalam jumlah yang
besar[7] pastinya dapat membahayakan, jadi perlu adanya pengawasan untuk
menggunakan obat-obat kimia ini, karna sebagian besar obat dibuat dari bahan-bahan
kimia sebagai bahan utama dalam pembuatan [8] nya, jikaau bahan kimia ini di
gunkn dalam jumlah yang besar pada manusia/hewan akan memberikan eek buruk
bagi penggunanya.
Kualitas dan kuantitas [9] dari obat mungkin telah banyak dirasakan oleh
masyarakat karna kemanfaatan obat bagi kesehatan dan kesehjahtraan yang telah
dirasakan masyarakat sangat memberikan kontrobusi dalam pencapaian derajat
kesehatan yang ingin dicapai pemerintah. Oleh sebab itu kualitas dan kuantitas dari
obat-obat buatan tidak kalah bila di bandingkan dengan obat tradisional, tapi dengan
catatan digunakan dalam jumlah atau kadar yang sesuai.
Hal ini disebabkan dengan bertambahnya waktu penumbuhan [10]
Masyarakat pada umumnya banyak menggunakan tanaman dalam pengobatan[11]
karena masyarakat masih takut menggunakan obat yang dibuat dari campuran bahan-
bahan kimia munkin karena dampak atau eek samping yang diberikan oleh obat-obat
tersebut, yang seharusnya ini tidak terjadi, karna masyarakat perlu adanya pemberiian
pemahaman mengenai obat-obat ini karna bila digunakan dalam umlah/kadar yang
sesuai obat-obat yang dibuat dari campuran bahan kimia ini tiak akan memberikan
efek negative bagi pengguna, maka dari itu masyarakat masih banyak yang
menggunaka tanaman dalam pengobatan yang juga didapatkan dengan murah dan
tidak takut lagi akan efek sampingnya.
Tidak hanya dengan obat-obatan kehidupan manusia akan sehat tetapi
perilaku hidup bersih dan sehat[12] juga perlu, karena percuma saja pemberian obat
yang bertujuan untuk menghilangkan, meredakan, atau menyembuhkan penyakit,
tetapi hidup tidak bersih dan kekotoran masih ada dimasyarakat karena lingkungan
juga sebagai tempat berkembangbiaknya bibit penyakit, maka dari itu perlu hidup
bersih dan sehat bagi masyarakat. Karena tidak hanya berdampak buruk pada[13] bagi
kesehatan manusia tetapi juga bagi hean dan tumbuhan pun juga, yang umumnya
terdiri atas[14] bakteribakteri dar sampah-sampah yang telah membusuk dan lain
sebagianya
Obat merupakan peranan cukup besar dalam kehidupan masyarakat[15] baik
obat dari tanaman(tradisional) ataupun obat-obatan dari campuran bahan kimia yang
memiliki kegunaan/fungsi masing-masing untuk manusia atau hewan yang digunakan
dalam jumlah sesuai, tidak berlebihan. Apabila berlebihan maka malaa akan
berdampak bagi manusia/hewan yang menggunakan nya.
Obat bertujuan agar [16] dapat menghilangkan rasa sakit, meredakan rasa sakit,
atau mencegah penyakit pada manusia ataupun hewan. kimia yang bias
mempengaruhi organisme hidup, yang pemanfaatannya biasa obat-obatan adalah zat
kimia/bahan kimia untuk meredakan rasa sakit serta menghilangkan asa sakit
Obat tradisional dalam pembentukannya [17] merupakan bahan-bahan yang
berasal dari tumbuhan. Dapat juga dari hewan, mineral-mineral, dan lain-lain, juga
perpaduan bahan itu yang telah dipakai untuk pengobatan-pengobatan. Obat yang
dibuat secara tradisional lebih baik untuk [18] pengobatan, karena lebih alami dan
dibuat dari alam tetapi dengan keterbatasan pengetahuan manusia mengenai apa-apa
saja yang dapat di jadikan obat tradisional, dan manusia lebih mendalami untuk
mengkaji obat-obat yang dibuat secara mencampurkan bahan-bahan kimia. Dalam
pemanfaatan[19]nya baik obat tradisonal ataupun obat yng di buat oleh campuran
bahan-bahan kimia yang berguna bagi manusia ataupun hean untuk menghikangkan
rasa sakit, meredakan rasa sakit dan mencegah penyakit pada manusia ataupun
hewan, tetapi bila obat-obat ini digunakan dalam jumlah yang berlebihan atau tidak
sesuai maka akan berdampak pada penggunannya.
Analisa yang dilakukan[20] obat adalah suatu produk atau banah yang memiliki
dampak besar bagi kesehatan dan tidak tergantikan. Obat berbeda dengan dengan
keompok jual beli, karna obat juga memiliki fungsi social. Obat sangat penting alam
pelayanan kesehatan karenan penanganan dan pencegahan berbagai penyakit tidak
dapat dilepaskan dari tindakan terapi dengan obat atau farmakooooterapi. Maka peran
secara umum yang terdiri dari [21]
1. Penetapan diagnose
2. Untuk pencegahan penyakit
3. Menyembuhkan penyakit
4. Memulihkan (rehabilitas) kesehatan
5. Mengubah fungsi normal tubuh untuk tujuan tertentu
6. Memberikan stamina
7. Menghilangkan kecapekan
Sejarah berkembangnya[22]
Obat akan mempengaruhi [23] system organisme didalam tubuh, dan dapat
memunuh virus-virus penyakit yang dapat menyebabkan mansia atau hewan sakit.
Karakteristik kerja yang dimiliki obat[24] menghilangkan rasa kit meredakan rasa sakit
atau pun mencegah atagnya penyakit yang dapat menyerang tubuh manusia ataupun
hewan. Senyawa yang terkandung dalam obat ini bersifat[15] hanya sementara, dan itu
pun harus secara berangsur-angsur yang membutuhkan waktu[26] cukup untuk
mengatasinya. Kegunaan[27] nya untuk dapat denggn maksimal mengatasi rasa sakit
nya, mengonatinya ataupun nanti nya menvegaha penyakit itu menyerang manusia
atau hewan kembali
Peradaban industri di dunia [28] Bahan yang digunakan [29] untuk pembuatan obat
bervarisai, kita ketahui pastiadanya obat-obatan yang dibuat dari bahan-bahan
tradisional yang disebut obat tradisional, ada juga obat yang dibuat atau di sintesis
dari campuran bahan kimia yang memiliki ketelitian khusus dalam pembuatannya
karena banyak senyawa penting dalam dalam pembuatannya[30] yang kita kenal
sebagai obat modern, atau obat-obat yang sering dijual di pasar-pasaran.
Proses pembuatan obat tradisional[31] dapat dibuat tanpa menggunakan
peralatan khusus yang bisa dibuat secara langsung dibuat oleh manusia, karena
bahan-bahannya mudah didapat dari alam seperti obat diare dari jambu biji, obat
untuk luka ringan dari daun singkong dan sebagainya. Dimana Indonesia merupakan
salah satu daerah yang banyak tumbuh tanaman untuk dijadikan obat yang menyebar
luas hamper seluruh indonesia[32].
Seiring perkembangan zaman obat akan berkembang pesat karena orang-
orang selalu melakukan penelitian dan menghasilkan suatu obat baru yang dapat
dimanfaatkan sebagaimana mestinya.[33]. Maka dari itu masyarakat telah cenderung
beralih ke tumbuhan obat karena tumbuhan obat memiliki beberapa kelebihan yaitu
tidak ada efek samping bila digunakan secara benar, efektif untuk penyakit yang sulit
disembuhkan dengan obat kimia, harganya murah, dan penggunaannya tidak perlu
bantuan tenaga medis 4]
Disamping obat tradisional juga ada obat modern, yang di buat dari
campuran bahan kimia[35] , biasanya diproduksi oleh industri-industri yang telah
diakui secara resmi dan telah diuji kelayakannya. Sebagai bahan obat-obatan [36] yang
berbahaya bila dikonsumsi secara berebih maka perlu adanya keterangan untuk
menggunakan obat modern tersebut, yang jika dikonsumsi secara berlebihan maka
berdampak negatif(overdosis). Karena yang terpenting bagi tubuh manusia.
Kesehatan merupakan hal terpenting yang diperlukan oleh tubuh manusia [37] dengan
cara lain manusia untuk menjaga kesehatan nya secara maksimal [38]Produsen sengaja
mencampur obat tradisional dengan bahan kimia obat ini karena masyarakat
beranggapan bahwa gengan mencampurkan kedua jenis obat ini mungkin dapat
memberikan hasi yang lebih maksimal dan juga karena [39]Masyarakat dengan pola
hidup yang semakin modern, sehingaaa masyarakat tau bahwa [40]obat-obat yang
dibuat mengandung senyawa yang bisa berpengaruh pada kesehatan atau kata lain
antioksidan.
II. Pembahasan
Obat Tradisional[41-51] adalah obat yang telah dipercaya oleh leluhur sejak
dahulu diakui karena khasiatnya serta bahan nya yang mudah didapatkan obat
tradisional juga mudah dibuat, tanpa perlu adanya peralatan khusus Obat tradisonal
sampai saan ini masih diakui oleh kebanyakan masyarakt di Indonesia, dan ini telah
turun menurun di dapatkan pengetahuan mengenai obat tradisional ini. Obat
tradisional cukup aman di konsumsi oleh masyarakat karna alami tanpa adanya
camuran bahan kimia yang berbahaya, oleh sebab itu lah masyarakat masih banyak
yang menggunakan obat tradisional untuk menyembuhkan penyakit, menghilangkan
penyakit dan lain nya. Obat tradisional dapat dibuat sendiri, misalnya obat untuk
menghentikan luka kecil dapat diobatkan dengan daun singkong yang telah
ditummbuk kasar, dan masih banyak lagi obat-obat tradisional yang berasal dari
tanaman yang dapat menyembuhkan sakit, mengilangkan rasa sakit, dan mencega
dating nya penyakit, dai dampak positif yang begitu banyak dari obat tradisional
masyarakat masih banyak juga yang tetap menggunakan obat-obatan tradisional.
Obat Modern[52-54] adalah obat-obatan yang di sintesis oleh tangan tangan
manusia yang ahli dibidangnya dan tentunya yang menggunakan peralaan perlatan
canggih dan khusus dalam pembuatanya. Obat modern adalah obat-obatan yang
dibuat dari campuran baban-bahan kimia yang cukup berbahaya jukalau tidak ada
pengawasan serta keselamata diri yang benar, obat-obatan ini dibuat oleh tenaga-
tenaga ahli dibidangnya dan perru ada pemahaman yang cukup tinggi untuk
mengsintesis obat-obatan ini karena bermain dengan baan-bahan kima yang dapat
membahyakan diri sendiri ataupun orang lain. Obat modern ini dibuat karena semakin
majunya perkembangan zaman dan telah berkembang pesat pemikiran-pemikiran
manusia yag berasumsi bahwa obat-obatn tradisional hanya sedikit masyarakat yang
yang mengerti kegunaanya dalam penyembuha, sedangkan obat-obatan modern ini
telah ada keterangan khusya dan kegunaannya itu untuk apa jadi masyarakat dapat
praktis tanpa susah payah lagi membuat obat-obatan tradisional. Tetapi perbedaan
antara obat tradisional dengan obat-obatan modern ini aalah jika obat-obatan modern
ini dikomsumsi dalam jumlah yang berlebihan maka dapat membahayakan bagi
penggunanya atau dapat memberikan dapak negativ bagi penggunannya sedangkan
obat-obatan tradisional tidak, ini karena obat-obatan modern yang dibuat dari bahan-
bahan kimia yang cukup berbahayan dan tubuh manusia tentu ada nya batasan untuk
menerima bahan-bahan kimia tersebut.
Baik obat tradisional maupun obat-obatan modern, manfaat Obat [55-64] tersebut
telah diakui oleh seluruh masyarakat indonesi sangat membantu dan sanggat
bermanfaat demi berlangsungnya kehidupan, tidak hanya untuk manusia tetapi juga
untuk seluruh makhluk hidup yang ada didunia ini baik binatang ataupun hewan,
tanpa adanya obat mungkin tidak bisa dibayangkan bagaimana kehidupan semua
makhluk hidup di atas dunia ini. Maka dari otulah manfaat obat sangat banyak bagi
seluruh makhluk hidup.
Jenis jenis obat,[65-74] pada umumnya dibedakan atas suatu ketentuan dimana disini
dibedakan didasarkan bagaimana kriteria penggolongan tersebut seperti dasar
fisiologis, proses dalam tubuh atau biokimia, pasokan obat, peraturan yang mengatur
obat-obatan, kinerja / mekanisme obat, tutorial pemakaian obat, manfaat serta guna
obat tersebut.
Penggolongan obat atas dasar fisiologis dan biokimia
 Diagnosis, adalah suatu kinerja obat yang berperan dalam proses
mendiagnosis tubuh, atau berkaitan dengan sakit yang diderita, misalnya
senyawa BaSO4 (Barium sulfat) yang berperan dalam organ-organ tubuh
seperti saluran pernapaan, salurn pencernaa, dan lainnya.
 Obat kemoterapeutik, adalah obat yang dapat membunuh parasite dan kuman
di dalam tubuh inang.
 Obat farmakodinamik, adalah obat yang bekerja terhadap inang dengan jalan
mempercepat atau memperlambat proses fisiologis atau fungsi biokimia
dalam tubuh.
Bentuk-bentuk obat yang disintesis diantaranya padatan seperti kapsul pil, cairan
seperti sirup, gas seperti oksigen sebagai bahan membantu dalam asma.
Jenis obat yang diatur dalam peraturan perundang-undagan diantaranya,
 Bebas
 Bebas terbatas
 Keras
 Psikotropika
Narkotika
Jenis-jenis obat berdasarkan asal bahan dasar diantaranya dari mikroorganise,
dan jamur.
Farmasi adalah industri obat[75-80] merupakan cabang llmu yang mempelajari
tentang kesehatan. Dalam bidang farmasi tidak jauh dari kata kimia karna dalam obat
mengandung senyawa-senyawa kimia dengan adanya penelitian. Perlu kita ketahui
bahwa Indonesia merupakan pangan pasar farmasi terbesar di kawasan ASEAN,
karna kondisi merupakan hal yang sangat membanggakan dimana hanya satu-satunya
di kawasan ASEAN dimana perusahan local mendominasi pangsa pasar. Beberapa
perusahaan farmasi di Indonesia
1) KALBE FARMA
2) SANBE
3) DEXA MEDICA
4) PHAROS INDONESIA
5) TEMPO SCAN PACIFIC
6) KIMIA FARMA
7) FAHRENHEIT
8) SANOFI-AVENTIS
9) SOHO
10) NOVEL PHARM
11) BIOFARMA
12) DARYA VARIA
13) KONIMEX
14) MERCK INDONESIA
15) HEXPHARM JAYA
Kinerja Obat[81-102] dalam prosesnya obat bereaksi dengan tubuh mengubah
membran sel tubuh agar berinteraksi dengan tubuh sehingga mendorong obat dapat
mencerna ke dalam tubuh sampai ke reseptor. Kinerja tersebut dalam zat kimia dapat
berubah kedalam bentuk cairan karna adanya sejenis bahan dasar obat yaitu jel
alumunium. Pada dasarnya jika obat menuju reseptor dan telah terjadi interaksi maka
akan membentuk ikatan yang akan obat tersebut berkerja sesuai kriteria obat yang
dikonsumsi
Obat yang dikonsumsi,akan melalui tahap-tahap tertentu. Ada beberapa tahap
yang dilalui setelah dicerna diantaranya
1. Tahap farmasetik, merupakan tahap pertama yang dilalui dengan merubah
sejenis obat ke dalam fase cair / larutan yang bertujuan agar bisa melalui
membrane biologis
2. Tahap farmakokinetika, merupakan tahap kedua yang dilalui obat untuk
sampai ke organ ekskreksi biasanya ada beberapa fase dalam tahap ini
yaitu tahap penyerapan (absopsi), penyebaran (distribusi), metabolisme,
dan pengeluaran (eksreksi).
Ilustrasi kerja pada taha farmakokinetika

Sumber:https://karyatulisilmiah.com/farmakokinetik-dan-
farmakodinamik/
3. Tahap farmakodinamik, merupakan tahap terakhir yang di lalui setelah
tahap kedua, dimana pada tahap akhir ini akan menunjukkan hasil kinerja
obat yang tercerna seperti efek setelah mengkonsumsi obat bergantung
pada konsentrasi.
Contoh tolak ukur kinerja tahap farmakinetik dan farmakodinamik

Sumber: https://karyatulisilmiah.com/farmakokinetik-dan-farmakodinamik/

Bahan-bahan yang digunakan [103-116]dalam obat sangat penting dalam


menentukan kualitas produksi obat sendiri. Dalam memproduksi obat sangat
diperhatikan bahan-bahan yang digunakan. Dalam industri obat ada dua bahan yang
gunakan yaitu bahan primer dan bahan sekunder. Bahan primer merupakan bahan
baku yang digunakan dalam obat atau bahan utama yang digunakan dalam
memproduksi obat. Bahan sekunder merupakan bahan yang digunakan sebagai
penunjang bahan primer, bahan sekunder ini tidak bisa asal ditambahkan bagitu saja
karna bahan sekunder yang digunakan harus sesuai dengan bahan baku yang
digunakan dengan kata lain membentuk kombinasi yang cocok. Pada dunia obat
terdapat obat tradisional dan modern. Obat tradisional pada umumnya berasal dari
tanaman, dimana pada tanaman tertentu bisa dijadikan sebagai obat yang diramu
secara langsung. Sedangkan obat modern, seiring perkembangan zaman para ilmuan
telah mengembangkan obat tradisional menjadi obat modern dimana untuk membuat
obat modern ini para ilmuan melakukan penelitian terlebih dahulu. Dalam obat
modern ini, kebanyakan bahan baku yang digunakan berasal dari bahan/zat kimia dan
tanpa tambahan dari tanaman. Disamping itu para ilmuan juga juga ada melakukan
peneltian untuk membuat obat dengan campuran tanaman itu sendiri. Pada tiap
bagian tanaman memiliki kandungan dan fungsi yang berbeda-beda untuk dijadikan
obat tradisional. Contohnya tanaman temulawak yang pada umum nya banyak
ditemukan di Indonesia, tanaman ini banyak digunakan digunakan sebagai jamu, dan
seiring perkembangan zaman secara modern jamu banyak juga di sintesis dari bahan
kimia sehingga antara memiliki kualitas yang berbeda. Untuk obat modern contohnya
spirulina yang akhir-akhir ini cukup populer dikalangan remaja. Pada dasarnya oabat
spirulina berbahan baku tanaman spirulina atau tanaman ganggang biru hijau atau
dalam bahasa latin “ arthospira” yang mana obat ini disentesis oleh ilmuaan yang
tambah dengan kandungan lainnya seperti vitamin, ragam mineral, dan selain
karbohidrat dan asam amino. Dimana gunanya menghilangkan racun yang ada dalam
tubuh.
Oleh karna itu obat sangat penting bagi kesehatan baik diperoleh obat yang disintesis
atau tradisional. Bahan yang digunakan berasal dari senyawa-senyawa kimia yang
disintesis menjadi obat dan menggunakan reagen-reagen yang diperlukan. Dalam
pemilihan bahan terlebih dahulu harus melakukan analisis terhadap bahan yang akan
disintesis agar pada saat proses nya tidak terjadi kesalahan fatal.
Pada umumnya bahan baku yang digunakan yaitu bahan import luar negeri,
dimana bahan setengah jadi tergantung permintaan industri sendiri. Jika bahan baku
setengah jadi berarti rendemen yang dihasilkan rendah dan sebaliknya.
Pada dasarnya dalam dunia industri obat, baik tradisional maupun modern
proses [117-127] produksi juga merupakan salah satu hal yang penting yang harus
diperhatikan karna dapat mempengaruhi kualitas dan nama baik dari perusahaan yang
memproduksi. Ada 3 proses produksi yaitu proses mixing(pencampuran), proses
printing(pencetakan), dan proses packing (pembungkusan). Proses
mixing(pencampuran) merupakan suatu proses pencampuran bahan baku, reagen-
reagen dan bahan lainmya yang tergantung pada temperatur tertentu. Proses printing
merupakan suatu proses pencetakan setelah semua bahan dicampur dengan bentuk
yang berbeda-beda. Proses packing merupakan suatu proses pembungkusan obat yang
telah dicetak dan adanya label sesuai obat yang dibuat. Ketiga proses ini harus
dimiliki bagi perusahaan untuk memproduksi sesuatu, begitupuh halnya denga
produksi obat moderm harus adanya pengawasan yang benar-benar ketat dan
terkendali karna obat-obatan merupakan suatu produk yang dapat membantu
kelangsungan makhluk hiduo baik manusia ataupun hewan, tetapi jika salah dalam
menggunakannya atau salah dalam proses pembuatanya obat-obatan malah dapan
membahayakan bagi makhluk hidup, seperti conto yang overdosis akibat terlalu
banyak meminum obat tertentu, narkotika yang dalam dunia medis dapat sebagai obat
(penenang) tetapi juka narkotika dan obat-obat terlarang ini digunakan salah tidak
sesuai fungsinya malah akan dapat memberikan efek negatif atau dampak buruk bagi
penggunanya. Obat baik tradisional ataupun obat-obatan modern harus dikonsumsi
dalam jumlah atau takaran yang susuai anjuran oleh dokter atau orang yang telah
mengerti mengenai obat-obatan, biasanya obat-obatan modern yang harus kita harus
tanyakan bagaimana cara penggunaanya atau berapa takaran yang harus dikomsumsi
pagi pengguna nya, karna obat-obatan modern tingkat kebahayaanya lebih besar dari
pada obat-obatan tradisional karena bahan-bahan kimia yang digunakan dalam obat-
obatan modern, tetapi tidak menutup kemungkinan pemakaian obat tradisional juga
harus dalam jumlah kadar yang pas. Dari Tabel. 1 kita dapat melihat perbadaan antara
obat tradisional dengan obat modern.

Tabel 1. Perbedaan antara obat tradisional dengan obat-obatan modern

Obat Tradisional Obat Modern


- Lebih murah dibandingkan obat- - Lebih mahal dibandingkan obat
obatan modern tradisional
- Dapat dibuat sendiri - Dibuat dengan pengetahuan
yang besar dan menggunakan
peralatan yang canggih
- Bahan yang digunakan - Bahan yang digunakan adalan
merupakan bahan-bahan dari campuran dari bahan-bahan
alam kimia.
- Kurang berbahaya - Cukup berbahaya
- Sangat menimbulkan dampak
- Kurang menimbulkan dampak negatif/efek samping bila di
negatif bila di komsumsi dalam komsumsi dalam jumlah yang
jumlah yang banyak banyak
- Variasi yang terbatas - Memiliki banyak variasi
- Memiliki manfaat yang berbeda - Memiliki manfaat yang berbeda
dengan obat-obatan modern dengan obat tradisional

Dari manfaat obat yang telah dirasakan oleh masyarakat bahwa obat
merupakan suatu bahan yang dapat menjaga kelangsungan hidup makhluk hidup
diatas dunia ini, namun berdasarkan[128-145] kenyataan saat ini dapat kita lihat bersama-
sama bahwa sampai saat kini masih banyak sekali masyarakat yang menjadi korban
karena ia membeli obat-obatan di toko-toko yang tidak memiliki surat izin usaha dan
obat-obatnya yang ilegal. Dimana belum ada nya pengawasan terhadap kasus seperti
ini, dimana keadaan seperti ini lah bebasnya peredaran obat-obatan yang ilegal, karna
obat-obatan tersebut mudah di dapatkan dan di jual bebas pada setiap toko yang ada.
Jual beli obat-obatan yang ilegal ini dapat dilakukan dalam banyak motiv, seperti dari
segi promosi, penjualan atau penerapan perjanjian standar yang merugikan pembeli.
Oleh sebab itulah perlu adanya pengawasan yang ketat terhadap jual beli obat-obatan
ini, produksi nya oun juga perlu adanya pengawasan dan tidak luput dengan
pengawasan pada toko-toko yang menjual obat, karna rentangnya terhadap banyak
nya obat-obatan yang di jual secara ilegal, dan toko-toko yang belim memiliki surat
uzin dari pemerintah, apalagi apabila sempat narkotika dan obat-obatan terlarang
yang seharusnya dipakai dalam dunia medis dan hanya orang-orang yang mempunyai
pengetahuan yang banyak saja yang dapat memakai narkotoka-dan obat-obat
terlarang tersebut untuk dunia medis, tetapi jika narkotika dan obat-obatan terlarang
ini sampai di gunakan atau dikomsumsi oleh orang-oraang yang tidak mengerti sama-
sekali mengenai obat-obatan maka ini akan sangat berbahaya.
Gambar 1. Narkotika dan obat-obatan terlarang
Sumber: https://www.motherandbaby.co.id/article/2013/6/15/479/Bahaya-Narkoba
Gambar 2-4. Kasus-kasus penangkapan narkotika dan obat-obatan terlarang
pada toko-toka dan proses transaksi jual beli.
Sumber: http://nolduanews.com/satres-narkoba-polres-ciamis-meringkus-
pengedar-obat-obatan-terlarang/

Hasil [125-157] yang didapatkan jika obat-obatan baik ibat tradisonal ataupun
obat modern dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan maka hasilnya akan buruk
terhadap kesehatan, malah mungkin dapat menyebabkan kematian, maka dari itu
obat-obatan ini sangat bermanfaat bagi makhluk hidup di atas dunia ini jika
digunakan dengan sesuai, tetapi jika tidak, maka akan memberikan dampak yang
mungkin buruk bagi makhluk hidup di atas dunia ini.

III. Kesimpulan
Obat merupakan campuran bahan / zat tertentu yang berguna dalam
hal kesehatan, seperti mencegah, dan menanggulangi suatu penyakit. Ada dua
jenis yaitu obat modern dan tradisional. Obat tradisional dibuat dengan bahan
alami tanpa menngunakan peralatan canggih dan bahan-bahan yang
didapatkan mudah, sebaliknya obat modern dibuat dengan tambahan zat kimia
dengan menggunakan alat canggih.

Referensi
[1]
Sumarmin R. Pengaruh Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana
L.) terhadap Histologis Pankreas Mencit (Mus musculus L. Swiss Webster)
yang Diinduksi Sukrosa. EKSAKTA [Internet]. 28Apr.2018 [cited
25Apr.2019];19(1):100-12. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/123
[2]
Sumarmin R. Pengaruh Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana
L.) terhadap Histologis Pankreas Mencit (Mus musculus L. Swiss Webster)
yang Diinduksi Sukrosa. EKSAKTA [Internet]. 28Apr.2018 [cited
25Apr.2019];19(1):100-12. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/123
[3]
Huda N. PENGARUH EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata
Nees.) TERHADAP SIKLUS ESTRUS MENCIT (Mus musculus L. Swiss
Webster). EKSAKTA [Internet]. 30Nov.2017 [cited 25Apr.2019];18(02):69-
6. Available from: http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/
55
[4]
Huda N. PENGARUH EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata
Nees.) TERHADAP SIKLUS ESTRUS MENCIT (Mus musculus L. Swiss
Webster). EKSAKTA [Internet]. 30Nov.2017 [cited 25Apr.2019];18(02):69-
6. Available from: http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/
55
[5]
Kurniawati Y, Amalita N, Syafriandi S. PENERAPAN IMPORTANCE
PERFORMANCE ANALYSIS DALAM MENILAI KEPUASAAN
STAKEHOLDER TERHADAP KINERJA PKL MAHASISWA D3
STATISTIKA. EKSAKTA [Internet]. 25Apr.2017 [cited
25Apr.2019];18(01):1-1. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/4
[6]
Iskandar I, Horiza H, Fauzi N. EFEKTIVITAS BUBUK BIJI PEPAYA
(Carica Papaya Linnaeaus) SEBAGAI LARVASIDA ALAMI TERHADAP
KEMATIAN LARVA AEDES AEGYPTY TAHUN 2015. EKSAKTA
[Internet]. 28Apr.2017 [cited 25Apr.2019];18(01):12-8. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/12
[7]
Iskandar I, Horiza H, Fauzi N. EFEKTIVITAS BUBUK BIJI PEPAYA
(Carica Papaya Linnaeaus) SEBAGAI LARVASIDA ALAMI TERHADAP
KEMATIAN LARVA AEDES AEGYPTY TAHUN 2015. EKSAKTA
[Internet]. 28Apr.2017 [cited 25Apr.2019];18(01):12-8. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/12
[8]
Horiza H, Azhar M, Efendi J. EKSTRAKSI DAN KARAKTERISASI
INULIN DARI UMBI DAHLIA (Dahlia sp.L) SEGAR DAN DISIMPAN.
EKSAKTA [Internet]. 28Apr.2017 [cited 25Apr.2019];18(01):31-9. Available
from: http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/14
[9]
Sumarmin R, Yuniarti E, Razak A. KUALITAS SPERMA EJAKULAT
PEJANTAN AYAM KUKUAK BALENGGEK PADA PENGANDANGAN
TUNGGAL TERISOLASI (Ejaculated Sperm Quality of Isolated Single
Caging of Balenggek Chickens). EKSAKTA [Internet]. 28Apr.2017 [cited
25Apr.2019];18(01):40-5. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/15
[10]
Ramli R, Jonuarti R, Hartono A. ANALISIS STRUKTUR NANO DARI
LAPISAN TIPIS COBALT FERRITE YANG DIPREPARASI DENGAN
METODE SPUTTERING. EKSAKTA [Internet]. 28Apr.2017 [cited
25Apr.2019];18(01):46-3. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/16
[11]
Iryani I, Iswendi I, Katrina IT. UJI AKTIVITAS ANTI DIABETES
MELLITUS SENYAWA METABOLIT SEKUNDER FRAKSI AIR DARI
BERAS KETAN HITAM ( Oryza satival. Var glutinosa) PADA MENCIT
PUTIH. EKSAKTA [Internet]. 28Apr.2017 [cited 25Apr.2019];18(01):54-0.
Available from: http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/17
[12]
Susilaningrum D. PEMODELAN REGRESI LOGISTIK PADA FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PHBS PADA RUMAH TANGGA PENDERITA
TBC DI PESISIR SURABAYA. EKSAKTA [Internet]. 30Nov.2017 [cited
25Apr.2019];18(02):121-8. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/65
[13]
Amananti W. ANALISIS MIKROSTRUKTUR LAPISAN TIPIS TiO2:ZnO
YANG DIDEPOSISIKAN DIATAS SUBTRAT KACA DENGAN METODE
SPRAY COATING UNTUK DEGRADASI LIMBAH ZAT WARNA.
EKSAKTA [Internet]. 30Nov.2017 [cited 25Apr.2019];18(02):210-5.
Available from: http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/81
[14]
Putri D, Fifendy M, putri M. DIVERSITAS BAKTERI ENDOFIT PADA
DAUN MUDA DAN TUA TUMBUHAN ANDALEH (Morus macroura
miq.). EKSAKTA [Internet]. 28Apr.2018 [cited 25Apr.2019];19(1):125-30.
Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/122
[15]
Horiza H. The influence of the use of activated carbon Fibres of the cane
Against the drop in Salinity In the well Dig In RT 003 RW 006 Village Cape
Town Unggat Tanjungpinang Year 2017. EKSAKTA [Internet]. 21Apr.2018
[cited 25Apr.2019];19(1):1-. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/97
[16]
Zainul, R., Alif, A., Aziz, H., & Arief, S. (2015). Disain Geometri Reaktor
Fotosel Cahaya Ruang. Jurnal Riset Kimia, 8(2), 131.
[17]
Yasthopi, A. (2015). Photoelectrosplitting water for hydrogen production
using illumination of indoor lights. Journal of Chemical and Pharmaceutical
Research, 7(11), 57-67.
[18]
Zainul, R. (2016). Effect of Temperature and Particle Motion against the
ability of ZnO Semiconductor Photocatalyst in Humic Acid.
[19]
Zainul, R. (2015). Disain dan Modifikasi Kolektor dan Reflektor Cahaya pada
Panel Sel Surya Al/Cu2O-Gel Na2SO4.
[20]
Zainul, R. (2015). Disain dan Modifikasi Kolektor dan Reflektor Cahaya pada
Panel Sel Surya Al/Cu2O-Gel Na2SO4.
[21]
Liza, Y. M., Yasin, R. C., Maidani, S. S., & Zainul, R. (2018). Sol Gel:
Principle And Technique (A Review).
[22]
Zainul, R., & Prima, C. B. (2017). Desain Geometri Sel PV.
[23]
Zainul, R., Oktavia, B., Dewata, I., & Efendi, J. (2017). Studi Dinamika
Molekular dan Kinetika Reaksi pada Pembelahan Molekul Air untuk Produksi
Gas Hidrogen.
[24]
Guci, S. R. F., Zainul, R., & Azhar, M. (2017). PENGEMBANGAN MEDIA
PEMBELAJARAN BERBASIS TIGA LEVEL REPRESENTASI
MENGGUNAKAN PREZI PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA
KELAS XI SMA/MA.
[25]
Firdaus, A., & Zainul, R. (2018). SESIUM KLORIDA (CsCl): TRANSPORT
ION DALAM LARUTAN.
[26]
Zainul, R. (2016). Studi Literasi Menggunakan Endnote Dan Aplikasi
Pembantu (Google Translator, Google Cendikia, Google Sites, Chemoffice
2008, e-learning, dan Snipping Tool).
[27]
Lubis, A. P., & Zainul, R. (2018). Interaksi Molekuler Amonium Hidroksida.
[28]
Yulis, R., & Zainul, R. (2018). DESAIN DAN KARAKTERISASI SEL
SURYA SISTEM ELEKTRODA TEMBAGA (I) OKSIDA (Cu2O/Al)
MODEL PIPA PADA LARUTAN NATRIUM SULFAT (Na2SO4).
[29]
Yulis, R., & Zainul, R. (2018). DESAIN DAN KARAKTERISASI SEL
SURYA SISTEM ELEKTRODA TEMBAGA (I) OKSIDA (Cu2O/Al)
MODEL PIPA PADA LARUTAN NATRIUM SULFAT (Na2SO4).
[30]
Nurfadilah, K. K., & Zainul, R. (2019). Kalium Nitrat (KNO3): Karakteristik
Senyawa dan Transpor Ion.
[31]
Oktavina, R., & Maharesi, R. (2012). Model Penjadwalan Proses Produksi
Jamu Sesuai Standar Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik (Cpotb).
Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, 16(2).
[32]
Rostiana, O., Abdullah, A., Martono, B., Wahyudin, W., & Aisyah, S. (2017).
Pengaruh Rimpang Utama dan Rimpang Cabang Terhadap Pertumbuhan dan
Produksi Tiga Tipe Kencur di KP. Citayam. Buletin Penelitian Tanaman
Rempah dan Obat, 8(2), 89-93.
[33]
Rostiana, O., Abdullah, A., Martono, B., Wahyudin, W., & Aisyah, S. (2017).
Pengaruh Rimpang Utama dan Rimpang Cabang Terhadap Pertumbuhan dan
Produksi Tiga Tipe Kencur di KP. Citayam. Buletin Penelitian Tanaman
Rempah dan Obat, 8(2), 89-93.
[34]
Sangi, M., Runtuwene, M. R., Simbala, H. E., & Makang, V. M. (2008).
Analisis fitokimia tumbuhan obat di Kabupaten Minahasa Utara. Chemistry
Progress, 1(1), 47-53.
[35]
Sangi, M., Runtuwene, M. R., Simbala, H. E., & Makang, V. M. (2008).
Analisis fitokimia tumbuhan obat di Kabupaten Minahasa Utara. Chemistry
Progress, 1(1), 47-53.
[36]
Hidayat, T., & Nurnajah, N. (2016). Chemical compositions, extraction and
phytochemical Cyperus sp. plant. Frontiers in Biomedical Sciences, 1(1), 7-
12.
[37]
Siahaan, S. A. S., Usia, T., Pujiati, S., Tarigan, I. U., Murhandini, S.,
Isfandari, S., & Tiurdinawati, T. (2017). Pengetahuan, sikap, dan perilaku
masyarakat dalam memilih obat yang aman di tiga Provinsi di Indonesia.
Indonesian Pharmaceutical Journal, 7(2), 136-145.
[38]
Siahaan, S. A. S., Usia, T., Pujiati, S., Tarigan, I. U., Murhandini, S.,
Isfandari, S., & Tiurdinawati, T. (2017). Pengetahuan, sikap, dan perilaku
masyarakat dalam memilih obat yang aman di tiga Provinsi di Indonesia.
Indonesian Pharmaceutical Journal, 7(2), 136-145.
[39]
Abdullah, W., Runtuwene, M. R. J., & Kamu, V. S. (2014). Uji Fitokimia dan
Penentuan Inhibition Concentration 50% pada Beberapa Tumbuhan Obat di
Pulau Tidore. Jurnal Ilmiah Sains, 14(2), 95-99.
[40]
Abdullah, W., Runtuwene, M. R. J., & Kamu, V. S. (2014). Uji Fitokimia dan
Penentuan Inhibition Concentration 50% pada Beberapa Tumbuhan Obat di
Pulau Tidore. Jurnal Ilmiah Sains, 14(2), 95-99.
[41]
Antibakteri Tanaman Obat Tradisional. Buletin Veteriner Udayana.
[42]
Rasna, I. W. (2010). Pengetahuan dan sikap remaja terhadap tanaman obat
tradisional di Kabupaten Buleleng dalam rangka pelestarian lingkungan:
Sebuah kajian ekolinguistik. Bumi Lestari Journal of Environment, 10(2).
Farid, F. (2012). Kajian [43]Senyawa Bioaktif Dari Tumbuhan Obat Tradisional
Kulit Akar Tumpunik (Artocarpus rigida BI). Biospecies, 3(2).
[44]
Hariyadi, B. (2012). Obat Rajo Obat Ditawar: Tumbuhan Obat dan
Pengobatan Tradisional Masyarakat Serampas–Jambi 1. Biospecies, 4(2).
[45]
Merdana, I. M. (2010). Uji Bioaktivitas
[46]
Rasna, I. W., & Binawati, N. W. S. (2012). Pemertahanan Leksikal Tanaman
Obat Tradisional Untuk Penyakit Anak Pada Komunitas Remaja di Bali:
Kajian Semantik Ekolinguistik. Bumi Lestari Journal of Environment, 12(1),
174-188.
[47]
Sudirga, S. K. (2012). Pemanfaatan Tumbuhan sebagai Obat Tradisional di
Desa Trunyan Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Bumi Lestari
Journal of Environment, 4(2).
[48]
Sudirga, S. K. PEMANFAATAN TUMBUHAN SEBAGAI SIMPLISIA
OBAT TRADISIONAL DI DESA TRUNYAN. Bumi Lestari Journal of
Environment, 5(1).

[49]
Sari, L. O. R. K. (2012). Pemanfaatan obat tradisional dengan pertimbangan
manfaat dan keamanannya. Pharmaceutical Sciences and Research (PSR),
3(1), 1-7.
[50]
Iskandar, J., Suryana, Y., & Ramlan, A. (2003). Studi etnobotani pemanfaatan
jenis-jenis tumbuhan sebagai bahan obat tradisional oleh masyarakat di Desa
Cibunar Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang-Jawa Barat.
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi, 2(1).
[51]
Hara, F. L., Nunaki, J. H., & Sadsoeitoeboen, M. J. (2012). Pemanfaatan
Tumbuhan Sebagai Obat Tradisional Oleh Masyarakat Suku Maybrat di
Kampung Renis Distrik Mare Kabupaten Sorong Selatan. Jurnal Natural,
8(1).
[52]
Andriati, A., & Wahjudi, R. T. (2016). Tingkat penerimaan penggunaan jamu
sebagai alternatif penggunaan obat modern pada masyarakat ekonomi rendah-
menengah dan atas. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 29(3), 133-145.
[53]
Sudradjat, S. E. Pala; dari Obat Tradisional ke Obat Modern.
[54]
Zaitun, K. (2016). Metode Jual Obat Tradisional Sebagai Konsep Penciptaan
Teater Modern “Komplikasi”. Ekspresi Seni, 18(1), 96-112.
[55]
Sari, L. O. R. K. (2012). Pemanfaatan obat tradisional dengan pertimbangan
manfaat dan keamanannya. Pharmaceutical Sciences and Research (PSR),
3(1), 1-7.
[56]
Syarif, P., Suryotomo, B., & Soeprapto, H. (2015). Diskripsi dan manfaat
tanaman obat di pedesaan sebagai upaya pemberdayaan apotik hidup (studi
kasus di Kecamatan Wonokerto). Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan
Teknologi, 21(1).
[57]
Okakinanti, E. A. (2014). Etnobotani Tumbuhan Obat Di Menyuke Dan
Implementasinya Dalam Pembuatan Buklet Manfaat Keanekaragaman Hayati.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 3(9).
[58]
Syah, J., Usman, F. H., & Yusro, F. (2014). STUDI ETNOBOTANI
TUMBUHAN OBAT YANG DI MANFAATKAN MASYARAKAT
DUSUN NEKBARE DESA BABANE KECAMATAN SAMALANTAN
KABUPATEN BENGKAYANG Ethnobotany Study of Medicinal Plants in
Nekbare Village Samalantan District Bengkayang Regency. Jurnal Hutan
Lestari, 2(3).
[59]
Solehan, J. R., Damayanti, M. N., & Cahyadi, J. (2015). Perancangan
Kampanye Sosial Pengenalan Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Manfaat dan
Potensinya Kepada Anak Usia SMP. Jurnal DKV Adiwarna, 1(6), 14.
[60]
Solehan, J. R., Damayanti, M. N., & Cahyadi, J. (2015). Perancangan
Kampanye Sosial Pengenalan Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Manfaat dan
Potensinya Kepada Anak Usia SMP. Jurnal DKV Adiwarna, 1(6), 14.
[61]
Tanjungsari, R. J., Zuhud, E. A., & Damayanti, E. K. (2016). Manfaat
Kampung Konservasi Tumbuhan Obat Keluarga (Toga) Gunung Leutik, Desa
Benteng Ciampea Bogor. Media Konservasi, 20(1).
[62]
Fuadi, A. Pengaruh Produk, Manfaat Harga, Iklan TV, Citra Merek dan
Keluarga Terhadap Keputusan Pembelian Obat Batuk Vicks Formula 44 di
Kota Pontianak. Jurnal Manajemen Update, 5(1).
[63]
Jadmiko, K. (2015). Manfaat Labeling Obat Luar Parem Kocok bagi
Konsumen Lansia Anggota Worokawuri Kota Yogyakarta. Jurnal Kesehatan
SAMODRA ILMU, 6(2).
[64]
Imamuddin, H., & Suliasih, S. (2003). BIODIVERSITAS Basidiomycetes
DIKECAMATAN KELILA, KABUPATEN JAYAWIJAYA, PROVINSI
PAPUA DAN MANFAATNYA SEBAGAI BAHAN MAKANAN DAN
OBAT TRADISIONAL. Berita Biologi, 6(5), 699-704.
[65]
SUTOMO, S., UNDAHARTA, N. K. E., & LUGRAYASA, N. L.
STRUKTUR KOMUNITAS TANAMAN BAWAH, DAN JENIS-JENIS
YANG BERMANFAAT SEBAGAI TANAMAN OBAT DI KAWAASAN
HUTAN LINDUNG KALIURANG. Buletin Udayana Mengabdi, 5(1).
[66]
Iskandar, J., Suryana, Y., & Ramlan, A. (2003). Studi etnobotani pemanfaatan
jenis-jenis tumbuhan sebagai bahan obat tradisional oleh masyarakat di Desa
Cibunar Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang-Jawa Barat.
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi, 2(1).
[67 ]
Iskandar, J. (2005). STUDI ETNOBOTANI JENIS-JENIS TUMBUHAN
OBAT PADA MASYARAKAT BADUY BANTEN SELATAN. BIOTIKA
Jurnal Ilmiah Biologi, 4(2).
[68]
Hidayat, T., & Nurnajah, N. (2016). Chemical compositions, extraction and
phytochemical Cyperus sp. plant. Frontiers in Biomedical Sciences, 1(1), 7-
12.
[69]
Kurniawati, A., Darusman, L. K., & Rachmawaty, R. Y. (2005).
Pertumbuhan, produksi dan kandungan triterpenoid dua jenis pegagan
(Centella asiatica L.(Urban)) sebagai bahan obat pada berbagai tingkat
naungan. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy),
33(3).
[70]
Suyanto (MP). (2006). Inventarisasi komposisi jenis dan potensi tumbuhan
berkhasiat obat dari hutan rawa di Provinsi Kalimantan Selatan: laporan
hasil penelitian. Fakultas Kehutanan/Manajemen Hutan, Universitas
Lambung Mangkurat.
[71]
Kissinger, K., Zuhud, E. A., Darusman, L. K., & Siregar, I. Z. (2016).
Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat dari Hutan Kerangas. Jurnal hutan
tropis, 1(1).
[72]
Darsini, N. N. (2013). Analisis Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat
Tradisional Berkasiat Untuk Pengobatan Penyakit Saluran Kencing Di
Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli Provinsi Bali. Bumi Lestari Journal
of Environment, 13(1).
[73]
Jannah, H., & Safnowandi, S. (2018). IDENTIFIKASI JENIS TUMBUHAN
OBAT TRADISIONAL DI KAWASAN HUTAN OLAT CABE DESA
BATU BANGKA KECAMATAN MOYO HILIR KABUPATEN
SUMBAWA BESAR. Bioscientist: Jurnal Ilmiah Biologi, 6(2), 120-142.
[74]
Lindha, Y. A. (2012). JENIS DAN MEKANISME OBAT PENGINDUKSI
KERUSAKAN GINJAL. Students e-Journal, 1(1), 38.
[75]
Indartik, I. (2009). Potensi Pasar Pulai (Alstonia Scholaris) Sebagai Sumber
Bahan Baku Industri Obat Herbal: Studi Kasus Jawa Barat Dan Jawa Tengah.
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 6(2).
[76]
Rezza Pradita, A. (2013). Implementasi Peraturan Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan RI Nomor Hk. 03.1. 23.04. 12.2205 Tahun 2012 dalam
Proses Pemberian Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga di
Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri. Brawijaya University.
[77]
Warkoyo, I., & Ety Setyaningsih, S. P. (2012). MAGANG
KEWIRAUSAHAAN P PADA ADA INDUSTRI PENGOLAHAN T
TANAMAN ANAMAN OBA OBAT/T/EMPON-EMPON. Jurnal Dedikasi,
1(1).
[78]
Hamidi, W., & Samosir, S. (2015). Persaingan Obat Produk Industri di
Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Riau,
2(1).
[79]
Diniarti, I., & Iljanto, S. Strategi Peningkatan Daya Saing Industri Obat
Tradisional (IOT) di Jawa Tengah Tahun 2017. Jurnal Kebijakan Kesehatan
Indonesia: JKKI, 6(4), 184-192.
[80]
Indartik, I. (2009). Potensi Pasar Pulai (Alstonia Scholaris) Sebagai Sumber
Bahan Baku Industri Obat Herbal: Studi Kasus Jawa Barat Dan Jawa Tengah.
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 6(2).
[81]
Indartik, I. (2009). Potensi Pasar Pulai (Alstonia Scholaris) Sebagai Sumber
Bahan Baku Industri Obat Herbal: Studi Kasus Jawa Barat Dan Jawa Tengah.
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 6(2).
[82]
Nita, Y. (2008). Kinerja Apotek dan Harapan Pasien terhadap Pemberian
Informasi Obat pada Pelayanan Swamedikasi di beberapa Apotek di
Surabaya. Majalah Farmasi Airlangga, 6(2).
[83]
Lupitayanti, L. E. (2014). Kinerja Pengawas Menelan Obat (PMO) Penderita
TB Paru BTA+ di Puskesmas I Denpasar Selatan Tahun 2012. Community
Health, 2(1).
[84]
Yuliawati, D., & Sanusi, A. (2016). Pemodelan Evaluasi Kinerja Supplier
Dengan Metode Analytic Hierarchy Process (Ahp) Pada Layanan Obat
Rumah Sakit. Jurnal Teknologi Informasi Magister, 1(01), 49-68.
[85]
Diana, K. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH
TERHADAP KINERJA BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN
MAKANAN DI YOGYAKARTA DALAM MENANGANI KASUS
MAKANAN [85]BERMELAMIN. Jurnal Farmasi Galenika (Galenika
Journal of Pharmacy), 3(1), 64-70.
[86]
Hayati, D., & Musa, E. (2016). Hubungan Kinerja Pengawas Menelan Obat
Dengan Kesembuhan Tuberkulosis Di UPT Puskesmas Arcamanik Kota
Bandung. Jurnal Keperawatan BSI, 4(1).
[87]
Wahyuningsih, C. D., & Endrawanti, S. (2018). Analisis Kinerja Petugas
Farmasi Pelayanan Obat Pasien Rawat Jalan Di RSUD dr. R. Soedjati
Soemodiardjo Purwodadi-Grobogan. Serat Acitya, 6(1), 53.
[88]
Kurniawan, B. P. Y. (2018). KONSEPTUALISASI PENCIPTAAN
KINERJA PEMASARAN OBAT: SEBUAH PENGEMBANGAN MODEL
TEORITIK. EKUITAS (Jurnal Ekonomi dan Keuangan), 20(1), 109-127.
[89]
Ayu, F. D., Satibi, S., & Fudholi, A. (2013). Kinerja Instalasi Farmasi Rumah
Sakit X Purwokerto Ditinjau Dari Perspektif Proses Bisnis Internal Balanced
Scorecard “Average Dispensary TIME Dan Waktu Pemberian Informasi Obat.
Jurnal Ilmiah Farmasi UII, 10(2), 45-50.
[90]
Londa, N. J. (2017). Kinerja Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi
Utara dalam Penanganan Penguna Narkotika Psikotropika dan Obat Terlarang
di Provinsi Sulawesi Utara. JURNAL POLITICO, 6(1).
[92]
Diana, K. (2016). Kepuasan Masyarakat Terhadap Kinerja Balai Besar
Pengawas Obat dan Makanan Dalam Menangani Kasus Makanan Bermelamin
Di Yogyakarta. Jurnal Pharmascience, 3(2).
[93]
Gunawan, I. (2010). Penggunaan Algoritma Newton–Raphson Untuk
Membuat Software Penentuan Dosis Obat. Jurnal Informatika, 10(1), 67-72.
[94]
Sugiarto, R. P., Larasanty, L. P. F., & Swastini, D. A. KAJIAN
KELENGKAPAN INFORMASI MENGENAI INDIKASI DAN DOSIS
OBAT ANTIHIPERTENSI TUNGGAL YANG DIGUNAKAN SECARA
PERORAL PADA BERBAGAI SUMBER LITERATUR TERSIER. Jurnal
Farmasi Udayana.
[95]
Nelwan, A. R. P., Palar, S., & Lombo, J. C. (2014). KADAR SERUM
GLUTAMIC OXALOACETAT TRANSAMINASE DAN SERUM
GLUTAMIC PYRUVIC TRANSAMINASE PADA PASIEN
TUBERKULOSIS PARU SELAMA DUA BULAN BERJALANNYA
PEMBERIAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS KOMBINASI DOSIS
TETAP. e-CliniC, 2(3).
[96]
Triyani, Y., Herliani, I., Patrisia, N., Achmad, S., Hendyanny, E., & Hartati, J.
(2015). Optimasi dosis dan perbandingan efek ekstrak etanol ceplukan
(Physalis angulata) dengan obat herbal imunomodulator terstandar terhadap
aktivitas makrofag intraperitoneal mencit jantan galur DDY. Global Medical
& Health Communication, 3(1), 25-31.
[97]
Sudarmana, L. (2015). SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK
MENENTUKAN DOSIS OBAT SECARA RASIONAL PADA PENYAKIT
PERNAFASAN. Prosiding SNATIF, 345-350.
[98]
Posumah, R. M., Tambajong, H. F., & Kumaat, L. T. (2016). GAMBARAN
SKALA NYERI PADA PASIEN PASCABEDAH CAESAR DENGAN
PENGGUNAAN OBAT KETAMIN DOSIS RENDAH. e-CliniC, 4(1).
[99]
Nurjannah, S., & Asmini, P. (2018). Identifikasi Drug Related Problems
(DRPs) Potensial Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif di Instalasi Rawat
Inap RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Tahun 2016 (Doctoral dissertation,
Universitas Muhammadiyah Surakarta).
[100]
Purwatari, N. E., & Saktini, F. (2016). PENGARUH PEMBERIAN DOSIS
BERTINGKAT EKSTRAK KULIT BUAH NAGA PUTIH (Hylocereus undatus)
TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS HEPAR MENCIT Balb/c YANG
DIBERI PAPARAN ASAP OBAT NYAMUK BAKAR (Doctoral dissertation,
Diponegoro University).
[101]
Riwu, M., Subarnas, A., & Lestari, K. (2015). Korelasi Faktor Usia, Cara
Minum, dan Dosis Obat Metformin terhadap Risiko Efek Samping pada
Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy,
4(3), 151-161.
[102]
Kautsar, A. P., & Intani, T. A. (2016). Kepatuhan dan Efektivitas Terapi Obat
Anti Tuberkulosis (OAT) Kombinasi Dosis Tetap (KDT) dan Tunggal pada
Penderita TB Paru Anak di Salah Satu Rumah Sakit di Kota Bandung.
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 5(3), 215-224.
[103]
Zainul, R., Alif, A., Aziz, H., Arief, S., Dradjad, S., & Munaf, E. (2015).
Design of photovoltaic cell with copper oxide electrode by using indoor
lights. Research Journal Of Pharmaceutical Biological And Chemical
Sciences, 6(4), 353-361.
[104]
Yasthopi, A. (2015). Photoelectrosplitting water for hydrogen production
using illumination of indoor lights. Journal of Chemical and Pharmaceutical
Research, 7(11), 57-67.
[105]
Zainul, R., Oktavia, B., Dewata, I., & Efendi, J. (2018, April). Thermal and
Surface Evaluation on The Process of Forming a Cu2O/CuO Semiconductor
Photocatalyst on a Thin Copper Plate. In IOP Conference Series: Materials
Science and Engineering (Vol. 335, No. 1, p. 012039). IOP Publishing.
[106]
Zainul, R. (2016). Design and Modification of Copper Oxide Electrodes for
Improving Conversion Coefficient Indoors Lights (PV-Cell) Photocells.
[107]
Dinata, A. A., Rosyadi, A. M., Hamid, S., & Zainul, R. (2018). A Review
Chemical Vapor Deposition: Process And Application.
[108]
Anwar, M., Munaf, E., Kosela, S., Wibowo, W., & Zainul, R. (2015). Study
of Pb (II) biosorption from aqueous solution using immobilized Spirogyra
subsalsa biomass. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research, 7(11),
715-722.
[109]
Febriani, S. S., Yolanda, T., Arianti, V. A., & Zainul, R. (2018). A Review
Solid Stated: Principles and Methode.
[110]
Zainul, R., Alif, A., Aziz, H., Arief, S., & Darajat, S. (2015). Modifikasi dan
Karakteristik IV Sel Fotovoltaik Cu2o/Cu-Gel Na2so4 Melalui Iluminasi
Lampu Neon. Eksakta, 2, 50.
[111]
Zainul, R. (2015). Disain dan Modifikasi Kolektor dan Reflektor Cahaya pada
Panel Sel Surya Al/Cu2O-Gel Na2SO4.
[112]
Mawardi, M., Deyundha, D., & Zainul, R. (2018, April). Characterization of
PCC Cement by Addition of Napa Soil from Subdistrict Sarilamak 50 Kota
District as Alternative Additional Material for Semen Padang. In IOP
Conference Series: Materials Science and Engineering (Vol. 335, No. 1, p.
012034). IOP Publishing.
[113]
Parbuntari, H., Prestica, Y., Gunawan, R., Nurman, M. N., & Adella, F.
(2018). Preliminary Phytochemical Screening (Qualitative Analysis) of Cacao
Leaves (Theobroma cacao L.). EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang
MIPA, 19(2), 40-45.
[114]
Harahap, F. S., & Lubis, L. T. (2018). Analysis of Heavy Metals Distribution
in the River Town of Hamasaki's Rod Padangsidimpuan. EKSAKTA: Berkala
Ilmiah Bidang MIPA, 19(2), 50-56.
[115]
Prabowo, H. (2018). Penyelidikan Kelayakan Kimia Dan Penyebaran
Cadangan Pasir Besi Daerah Tiku Kabupaten Agam Untuk Bahan Baku
Semen Pada Pt. Semen Padang. EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang
MIPA, 19(1), 39-42.
[116]
Putri, D. F., Ritonga, H. M., Murdiati, V., & Zainul, R. (2018). A REVIEW
WHAT IS HYDROTHERMAL?.
[117]
Syafei, N. S. (2017). Analisa Fenomena Korosi Pelat Pipa Baja Karbon Api
5l-X65 Dalam Larutan 250 Ml Asam Asetat Dan 4750 Ml Aquades Pada
Kondisi Gas Co2 Dan H2s Jenuh Pada Suhu Ruang. EKSAKTA: Berkala
Ilmiah Bidang MIPA, 18(02), 113-120.
[118]
Syafei, N. S. (2018). Riset Material ANALISA FENOMENA KOROSI
PELAT PIPA BAJA KARBON API 5L-X65 DALAM LARUTAN 7900 ML
AIR LAUT DAN 100 ML AMONIAK PADA KONDISI GAS CO2 DAN
H2S JENUH PADA SUHU RUANG. EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang
MIPA, 19(1), 7-13.
[119]
Horiza, H., Azhar, M., & Efendi, J. (2017). Ekstraksi Dan Karakterisasi Inulin
Dari Umbi Dahlia (Dahlia Sp. L) Segar Dan Disimpan. EKSAKTA: Berkala
Ilmiah Bidang MIPA, 18(01), 31-39.
[120]
Liza, Y. M., Yasin, R. C., Maidani, S. S., & Zainul, R. (2018). Sol Gel:
Principle And Technique (A Review).
[121]
Zainul, R., Oktavia, B., & Dewata, I. efendi, j.(2017, February 4). Studi
Dinamika Molekular dan Kinetika Reaksi pada Pembelahan Molekul Air
untuk Produksi Gas Hidrogen.
[122]
Anhar, A., Sumarmin, R., & Zainul, R. (2016). Measurement of Glycemic
Index of West Sumatera Local Rice Genotypes for Healthy Food
Selection. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research, 8(8), 1035-
1040.
[123]
Febriani, S. S., Yolanda, T., Arianti, V. A., & Zainul, R. (2018). A Review
Solid Stated: Principles and Methode.
[124]
Iskandar, I., Horiza, H., & Fauzi, N. (2017). Efektivitas Bubuk Biji Pepaya
(Carica Papaya Linnaeaus) Sebagai Larvasida Alami Terhadap Kematian
Larva Aedes Aegypty Tahun 2015. EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang
MIPA, 18(01), 12-18.
[125]
Zainul, R. (2016). Effect of Temperature and Particle Motion against the
ability of ZnO Semiconductor Photocatalyst in Humic Acid.
[126]
Febriani, S. S., Yolanda, T., Arianti, V. A., & Zainul, R. (2018). A Review
Solid Stated: Principles and Methode.
[127]
Zainul, R. (2016). Determination of the half-life and the quantum yield of
ZnO semiconductor photocatalyst in humic acid.
[128]
Yanuar F, Tillah M, Devianto D. Modeling of Human Development Index
Using Ridge Regression Method. EKSAKTA [Internet]. 30Oct.2018 [cited
13May2019];19(2):1-1. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/134
[129]
Enjelina W, Mansyurdin M, Meideliza T. Analysis of Nepenthes Hybrids in
Bukik Taratak West Sumatra by RAPD Technique. EKSAKTA [Internet].
30Oct.2018 [cited 13May2019];19(2):12-0. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/137
[130]
Syafei N, Hidayat D, Emilliano E, Men L. Analysis Cracking Corrosion on
Carbon Steel Pipes API 5L-X65 In Solution 7700 ml Aquades, 250 ml Acetic
Acid and 50 ml Ammonia with Gas CO2 and H2S in Saturation Condition.
EKSAKTA [Internet]. 30Oct.2018 [cited 13May2019];19(2):21-. Available
from: http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/138
[131]
Santoso B, Setianto S, Hasanah M, Wijatmoko B, Supriyana E, Mohammad
H. Mitigation of Land Movement using Self Potential Method in Ling-Anjung
Region Sumedang Regency. EKSAKTA [Internet]. 30Oct.2018 [cited
13May2019];19(2):32-9. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/141
[132]
Parbuntari H, Prestica Y, Gunawan R, Nurman M, Adella F. Preliminary
Phytochemical Screening (Qualitative Analysis) of Cacao Leaves (Theobroma
cacao L.). EKSAKTA [Internet]. 30Oct.2018 [cited 13May2019];19(2):40-5.
Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/142
[133]
Dinata M, Soehardi F. Factor Analysis of Physics Chemistry Waters that
Affects Damage Safety Cliff on the Outskirts of River Siak. EKSAKTA
[Internet]. 30Oct.2018 [cited 13May2019];19(2):46-9. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/143
[134]
Harahap F, Lubis L. Analysis of Heavy Metals Distribution in the River Town
of Hamasaki’s Rod Padangsidimpuan. EKSAKTA [Internet]. 30Oct.2018
[cited 13May2019];19(2):50-6. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/149
[135]
Badrulfalah B, Irianingsih I, Joebaedi K. Some Operations on Mixed
Monotone Operator in Banach Spaces. EKSAKTA [Internet]. 30Oct.2018
[cited 13May2019];19(2):57-1. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/150
[136]
Joebaedi K, Parmikanti K, Badrulfalah B. First Order Space Time
Autoregressive Stationary Model on Petroleum Data. EKSAKTA [Internet].
30Oct.2018 [cited 13May2019];19(2):62-9. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/152
[137]
Sofyanita S, Octaria Z. Fenthion Compound Degradation in the Pesticide
Bayleton 500 ec in Sonolysis, Ozonolysis and Sonozolysis with Addition of
TiO2-anatase. EKSAKTA [Internet]. 30Oct.2018 [cited
13May2019];19(2):70-9. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/153
[138]
Vauzia V, Gusmira E. The Response of Jabon Seeds Germination
(Anthocephalus cadamba (Roxb.)Miq.) against the Duration of Combustion
and Illumination. EKSAKTA [Internet]. 30Oct.2018 [cited
13May2019];19(2):80-7. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/154
[139]
Horiza H. The influence of the use of activated carbon Fibres of the cane
Against the drop in Salinity In the well Dig In RT 003 RW 006 Village Cape
Town Unggat Tanjungpinang Year 2017. EKSAKTA [Internet]. 21Apr.2018
[cited 13May2019];19(1):1-. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/97
[140]
Syafei N. Riset Material ANALISA FENOMENA KOROSI PELAT PIPA
BAJA KARBON API 5L-X65 DALAM LARUTAN 7900 ML AIR LAUT
DAN 100 ML AMONIAK PADA KONDISI GAS CO2 DAN H2S JENUH
PADA SUHU RUANG. EKSAKTA [Internet]. 21Apr.2018 [cited
13May2019];19(1):7-3. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/83
[141]
Ruswandi R. Determination of Fructose Content resulted by Inulin Hydrolysis
with DNS as Oxidizer. EKSAKTA [Internet]. 21Apr.2018 [cited
13May2019];19(1):14-3. Available
from:http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/102
[142]
Santoso B. IDENTIFIKASI AKUIFER MENGGUNAKAN METODE
GEOLISTRIK RESISTIVITAS DI DAERAH BEBANDEM, KARANG
ASEM, BALI. EKSAKTA [Internet]. 21Apr.2018 [cited
13May2019];19(1):24-. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/101
[143]
Joebaedi K. MODEL STAR(1;1) PADA DATA PRODUKTIVITAS TEH.
EKSAKTA [Internet]. 21Apr.2018 [cited 13May2019];19(1):35-8. Available
from: http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/118
[144]
Prabowo H. PENYELIDIKAN KELAYAKAN KIMIA DAN
PENYEBARAN CADANGAN PASIR BESI DAERAH TIKU
KABUPATEN AGAM UNTUK BAHAN BAKU SEMEN PADA PT.
SEMEN PADANG. EKSAKTA [Internet]. 21Apr.2018 [cited
13May2019];19(1):39-2. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/121
[145]
Rizki Saputra M, Sumarmin R. PENGARUH EKSTRAK DAUN SIRIH
MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav.) TERHADAP GLUKOSA DARAH
MENCIT (Mus musculus L.) JANTAN YANG DIINDUKSI SUKROSA.
EKSAKTA [Internet]. 25Apr.2018 [cited 13May2019];19(1):43-5. Available
from: http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/124
[146]
Chatri M, Mansyurdin M, Bakhtiar A, Adnadi P. PERBANDINGAN
KOMPONEN MINYAK ATSIRI ANTARA DAUN MUDA DAN DAUN
DEWASA PADA HYPTIS SUAVEOLENS (L.)POIT. EKSAKTA [Internet].
30Nov.2017 [cited 13May2019];18(02):1-2. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/41
[147]
Azhar M, Ahda Y, Ihsanawati I, Puspasari F, Mawarni S, Risa B, Natalia D.
SKRINING BAKTERI PENDEGRADASI INULIN DARI RIZOSFER
UMBI DAHLIA MENGGUNAKAN INULIN UMBI DAHLIA. EKSAKTA
[Internet]. 30Nov.2017 [cited 13May2019];18(02):13-0. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/44
[148]
Sanjaya H. DEGRADASI METHYLENE BLUE MENGGUNAKAN
KATALIS ZnO-PEG DENGAN METODE FOTOSONOLISIS. EKSAKTA
[Internet]. 30Nov.2017 [cited 13May2019];18(02):21-9. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/45
[149]
Samah S. KARAKTERISASI PLASTIK BIODEGRADABEL DARI LDPE-
g-MA DAN PATI TANDAN KOSONG SAWIT. EKSAKTA [Internet].
30Nov.2017 [cited 13May2019];18(02):30-8. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/48
[150]
Ningsih SK. SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL ZnO
DOPED Cu2+ MELALUI METODA SOL-GEL. EKSAKTA [Internet].
30Nov.2017 [cited 13May2019];18(02):39-1. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/51
[151]
Saluza I. MODEL ESTIMASI GARCH DALAM MENGUKUR KINERJA
NILAI TUKAR RUPIAH. EKSAKTA [Internet]. 30Nov.2017 [cited
13May2019];18(02):52-1. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/53
[152]
Prihatini R. PEMANFAATAN AIR KELAPA UNTUK MENINGKATKAN
PERTUMBUHAN AKAR STEK TUNAS AKSILAR Andrographis
paniculata Nees. EKSAKTA [Internet]. 30Nov.2017 [cited
13May2019];18(02):62-8. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/54
[153]
Huda N. PENGARUH EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata
Nees.) TERHADAP SIKLUS ESTRUS MENCIT (Mus musculus L. Swiss
Webster). EKSAKTA [Internet]. 30Nov.2017 [cited 13May2019];18(02):69-
6. Available from: http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/
55
[154]
Hartono A. APLIKASI SENSOR PVDF UNTUK PENGUKURAN
PERGESERAN SUDUT. EKSAKTA [Internet]. 30Nov.2017 [cited
13May2019];18(02):100-6. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/60
[155]
Mulia M. ISOLASI KUMARIN DARI KULIT BUAH LIMAU SUNDAI
(Citrus nobilis Lour). EKSAKTA [Internet]. 30Nov.2017 [cited
13May2019];18(02):137-45. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/70
[156]
Sudrajat R. TINJAUAN TENTANG KETERKAITAN PARAMETER
DENGAN MODEL REGRESI MULTIVARIAT PADA KOLAM IKAN
TERTUTUP. EKSAKTA [Internet]. 30Nov.2017 [cited
13May2019];18(02):158-63. Available from:
http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/72
[157]
Nasir M. PENGARUH WAKTU HIGH ENERGY MILLING TERHADAP
KARAKTERISTIK NANOKAOLIN CAPKALA ASAL KALIMANTAN
BARAT. EKSAKTA [Internet]. 30Nov.2017 [cited 13May2019];18(02):200-
9. Available from: http://eksakta.ppj.unp.ac.id/index.php/eksakta/article/view/
78

Anda mungkin juga menyukai