Anda di halaman 1dari 8

NAMA

: TARA WAHYUDITA MENTARI

NIM

: I1A013065

PRODI

: PENDIDIKAN DOKTER

1. Jelaskan pengertian obat tradisional


- Pengertian obat tradisional berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 007 Tahun 2012 Pasal 1 menyebutkan bahwa :
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dan bahanbahan tersebut, yang secara turun temurun telah digunakan untuk
pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat. (Sumber : Republik Indonesia. 2012. Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 007 Tahun 2012 Tentang
Registrasi Obat Tradisional. Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
-

Jakarta)
Definisi obat tradisional menurut UU No. 23 Tahun 1992 adalah bahan
atau ramuan bahan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
sediaan cairan atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang secara turun
temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
(Sumber : Republik Indonesia. 1992. Undang-Undang Nomor 23
Tahun 1992 tentang Kesehatan. Presiden Republik Indonesia.

Jakarta)
2. Jelaskan mengapa obat tradisional banyak digunakan di Indonesia
Sejak ribuan tahun yang lalu, obat dan pengobatan tradisional telah ada di
Indonesia, jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-obatan
modern yang dikenal masyarakat. Sejalan dengan perkembangan industri
jamu, obat herbal, fitofarmaka dan kosmetika tradisional juga mendorong
berkembangnya budidaya tanaman obat di Indonesia. Pengobatan tradisional
dengan memanfaatkan tanaman berkhasiat obat merupakan pengobatan yang
dimanfaatkan dan diakui oleh masyarakat Indonesia, yang menandai
kesadaran untuk kembali ke alam adalah dikarenakan untuk mencapai
kesehatan yang optimal dan untuk mengobati berbagai penyakit secara alami.

Untuk ini, pelayanan kesehatan tradisional khususnya di Indonesia


merupakan potensi besar karena dekat dengan masyarakat, mudah diperoleh
dan relatif lebih mudah daripada obat modern.
Hampir setiap orang di Indonesia pernah menggunakan tumbuhan obat
untuk mengobati penyakit atau kelainan yang timbul pada tubuh selama
hidupnya, dikarenakan penggunaan tanaman obat ini telah turun temurun di
wariskan oleh nenek moyang kita, sehingga tidak jarang orang menyimpulkan
bahwa keberadaan tanaman obat merupakan arisan kebudayaan bangsa
Indonesia. Selain karena turun temurun di wariskan oleh nenek moyang,
banyak orang Indonesia menggunakan obat tradisional dikarenakan khasiat
nya yang memang ampuh untuk orang Indonesia itu sendiri dan
meminimalisir efek samping yang lebih banyak terjadi pada obat kimia.
Masyarakat Indonesia masih menganggap obat tradisional lebih aman
dibanding obat kimia dikarenakan bahan-bahan yang didapatkan alami dan
bisa diramu sendiri walaupun sebagian besar masyarakat tidak mengetahui
kandungan dalam tanaman obat tradisional tersebut. Faktor pendorong
lainnya terjadinya peningkatan penggunaan obat herbal di Indonesia adalah
usia harapan hidup yang lebih panjang pada saat prevalensi penyakit kronik
meningkat. (Sumber : 1. Nursiyah. 2013. Studi Deskriptif Tanaman Obat
Tradisional yang Digunakan Orangtua untuk Kesehatan Anak Usia Dini
di Gugus Melati Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Semarang. 2. Opini
pribadi)
3. Jelaskan klasifikasi obat tradisional atau obat bahan alam?
Berdasarkan keputusan kepala badan POM RI. No. Hk. 00.05.4.2411 tentang
ketentuan pokok pengelompokan dan pendanaan obat bahan alam Indonesia,
obat tradisional dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
- Jamu (Enpirical, Based, Herbal medicine)
Jamu adalah obat tradisional yang berisi seluruh bahan tanaman yang
menjadi penyusun jamu tersebut. Jamu disajikan secara tradisional dalam
bentuk serbuk seduhan, pil atau cairan. Jamu yang telah digunakan secara
turun temurun selama berpuluh-puluhan tahun bahkan ratusan tahun telah
membuktikan keamanan dan manfaat secara langsung unttuk tujuan

kesehatan tertentu. Kriteria jamu adalah aman, klaim khasiat dibuktikan


-

berdasarkan data empiris, dan memenuhi persyaratan mutu.


Obat herbal terstandart (standarized based herbal medicine)
Obat herbal terstandart merupakan obat tradisional yang disajikan dari
hasil ekstraksi atau penyarian bahan alam, baik tanaman obat, binatang
maupun mineral. Dalam proses pembuatannya, dibutuhkan peralatan
yang tidak sederhana dan lebih mahal daripada jamu. Tenaga kerjanya
harus didukung oleh pengetahuan dan keterampilan membuat ekstrak.
Kriteria obat herbal terstandart adalah aman, klaim khasiat dibuktikan
secara ilmiah atau praklinik, bahan baku yang digunakan telah

terstandart, dan memenuhi persyaratan mutu.


Fitofarmaka (clinical based herbal medicine)
Fitofarmaka merupakan obat tradisional yang dapat disejajarkan dengan
obat modern. Proses pembuatannya telah terstandart dan ditunjang oleh
bukti ilmiah sampai uji klinik pada manusia. Kriteria fitofarmaka adalah
aman, kalim khasiat dibuktikan berdasarkan uji klinik, menggunakan
bahan baku berstandart, dan memenuhi persyaratan mutu. (Sumber :
Handayani, Lestari. 2009. Cara Benar Meracik Obat Tradisional.

Jakarta)
4. Sebutkan lima (5) contoh bentuk sediaan obat tradisional!
1) Larutan
2) Serbuk
3) Tablet
4) Pil
5) Kapsul
( Sumber: Anief. 1996. Penggolongan Obat: Berdasarkan Khasiat dan
Penggunaan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta)
5. Sebutkan lima (5) contoh obat tradisional beserta indikasinya!
1. Aspirin berasal dari ekstrak tumbuhan Willow (Salix) berfungsi sebagai
anti inflamasi, antipiretik, dan anti koagulan
(Sumber : Jassem G. Medicinal potential of willow: a chemical
perspective of aspirin discovery. Journal of Saudi Chemical Society.
2010;14)
2. Vinkristin berasal dari ekstrak tumbuhan tapak dara (Catharanthus roseus)
berfungsi sebagai anti kanker

3. Vinblastin berasal dari ekstrak tumbuhan tapak dara (Catharanthus roseus)


berfungsi sebagai anti kanker
(Sumber : Muthulakshmi S, Pandiyarajan V. Influence of IAA on the
vincristine content of Catharanthus roseus (L). G. Don. Pelagia Research
Library. 2013; 3(4))
4. Artemisin berasal dari ekstrak tumbuhan anuma (Artemisia annua)
berfungsi sebagai anti malaria dan berpotensi sebagai anti kanker
(Sumber : Sanjeev K, Leyla B, Henry M. Artemisinins: their growing
importance

in

medicine.

Trends

in

Pharmacological

Sciences.

2008;29(10))
5. Digoxin berasal dari ekstrak tumbuhan Digitalis lanata yang berfungsi
untuk mengobati gagal jantung kongestif dan fibrilasi atrial
(Sumber : Yasuhiko H, Yukari I, Youichi F. Combination of
Pretreatments with Acetic Acid and Sodium Methoide for Efficient
Digoxin Preparation from Digitalis Glyosides in Digitalis lanata Leaves.
Scientific Research Publishing. 2016;7)

6. Mengapa obat tradisional dapat menyembuhkan penyakit?


Menurut WHO, negara Asia menggunakan obat herbal seagai pelengkap
pengobatan

primer

yang

mereka

terima.

WHO

merekomendasikan

penggunaan obat tradisional termasuk herbal dalam pemeliharaan kesehatan


masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama kronis, penyakit
degeneratif, dan kanker. Dikarenakan banyak tumbuhan-tumbuhan obat
tradisional yang memiliki kandungan yang sama seperti obat kimia sehingga
tumbuhan obat tradisional memiliki khasiat yang hampir sama dengan obat
kimia dan dapat menyembuhkan penyakit dengan efek samping yang relatif
kecil bila digunakan secara benar dan tepat. Ramuan obat tradisional juga
memiliki efek komplementer dan atau sinergisme sehingga mencapai
efektivitas pengobatan. (Anief, M. 2002. Ilmu Meracik Obat. Jakarta :
UGM Press dan Opini Pribadi)

7. Jelaskan kelebihan obat tradisional dibandingkan obat sintetik


(konvensional)!
- Efek samping obat tradisional relatif kecil bila digunakan secara enar dan
tepat. Obat tradisional akan bermanfaat dan aman jika digunakan dengan
tepat, baik takaran, waktu dan cara penggunaan, pemilihan bahan serta
-

penyesuai dengan indikasi tertentu.


Adanya efek komplementer dan atau sinergisme dalam ramuan obat
tradisional. Dalam suatu ramuan obat tradisional umunya terdiri dari
beberapa jenis obat tradisional yang memiliki efek saling mendukung
satu sama lain untuk mencapai efektivitas. Formulasi dan komposisi
ramuan tersebut dibuat setepat mungkin agar tidak menimbulkan kontra

indikasi.
Pada satu tanaman dapat memiliki lebih dari satu efek farmakologi. Zat
aktif pada tanaman obat umumnya dalam bentuk metabolit sekunder,
sedangkan satu tanaman bisa menghasilkan beberapa metabolit sekunder,
sehingga memungkinkan tanaman tersebut memiliki lebih dari satu efek
farmakologi. Sebagai contoh misalnya rimpang temulawak yang
memiliki beberapa efek farmakologi antara lain : anti inflamasi, anti
hiperlipidemia, cholagogum (merangsang produksi cairan empedu),

hepatoprotektor dan stomakikum (memacu nafsu makan)


Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan

degeneratif.
(Sumber : Iva Luqmawati. 2011. Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat
Obat Tradisional. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada.
Semarang)
8. Jelaskan kekurangan obat tradisional dibandingkan obat sintetik
(konvensional)!
- efek farmakologisnya yang lemah disebabkan rendahnya kadar senyawa
aktif dalam bahan obat alam serta kompleknya zat senyawa yang umum
-

terdapat pada tanaman.


bahan baku belum terstandart
bersifat higroskopis serta volumines
belum dilakukan uji klinik
mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme

(Sumber : Iva Luqmawati. 2011. Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat


Obat Tradisional. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada.
Semarang)
9. Tuliskan 5 tumbuhan yang berkhasiat obat beserta indikasinya!
- Kunyit (Curcuma longa)
Kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu yang berkhasiat
menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan
menyembuhkan kesemutan. Kunyit juga bermanfaat sebagai anti
inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor dan
menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih
darah. Kunyit mengandung minyak atsiri yang mengandung antibakteri,
-

antioksidan, dan anti peradangan. Berfungsi sebagai penurun panas.


Kencur (Kaempferia galanga)
Kencur merupakan jens tanaman yang memiliki batang semu yang sangat
pendek jenis rimpang kencur mirip dengan kunyit. Khasiat kencur sangat
luar biasa, diantaranya adalah untuk menyembuhkan berbagai penyakit
antara lain untuk mengobati radang lambung, radang telinga anak,
influenza pada bayi, masuk angin, sakit kepala, batuk, diare,
menghilangkan darah kotor, memperlancar haid, mata pegal, keseleo, dan
menghilangkan lelah. Kencur juga dapat digunakan untuk mengobati

memar karna benturan


Bawang merah (Allium cepa L)
Bawang merah mengandung minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin,
kaemferol, kuersetin, dan floroglusin. Berfungsi untuk mengobati demam
pada anak, perut kembung, masuk angin, kerokan, disentri, hipertensi,
kutu air, bisul/luka, payudara bengkak/mastitis, melancarkan air seni

pada anak.
Brotowali (Tinospora crispa, L)
Tanaman brotowali adalah salah satu jenis tanaman yang bisa digunakan
untuk jamu dan obat. Brotowali memiliki beberapa khasiat yaitu untuk
mengobati berbagai penyakit yaitu pengobatan rematik, memar, demam,
merangsang nafsu makan, sakit kuning, cacingan, dan batuk. Selain itu
brotowali juga dapat melancarkan fungsi organ pernapasan dan
menurunkan kadar gula dalam darah. Air rebusan daun brotowali
digunakan untuk mencuci luka atau penyakit seperti kudis dan gatal-

gatal, sedangkan air rebusan daun dan batang untuk mengobati penyakit
-

kencing manis.
Adas (Foeniculum vulgare mill)
Tanaman adas merupakan jenis tanaman berkhasiat obat yang dapat
hidup di dataran rendah maupun dataran tinggi. Kegunaan tanaman adas
adalah untuk merangsang kerja organ pencernaan, melancarkan buang
angin, menghangatkan badan, serta membantu mengeluarkan dahak.
Selain itu adas juga dipercaya berkhasiat untuk menghancurkan batu
ginjal dan sebagai penambah nafsu makan. Tanaman adas juga
bermanfaat untuk mengatasi insomnia serta datang bulan yang tidak
teratur dan dapat dipakai untuk meringkankan bayi yang menderita kolik
atau bayi yang kesakitan akibat erupsi gigi.
(Sumber : Nursiyah. 2013. Studi Deskriptif Tanaman Obat
Tradisional yang Digunakan Orangtua untuk Kesehatan Anak Usia
Dini di Gugus Melati Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo.

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Semarang)


10. Tuliskan peraturan perundang-undangan terkait obat tradisional sejak
tahun 2000 hingga sekarang beserta keterangan perihal peraturan
tersebut
- KEPMENKES

RI

Nomor.

1076/MENKES/SK/VII/2003

Tentang

Penyelenggaraan Obat Tradisional


KEPKBPOM RI Nomor. HK.00.05.4.2411/2004 Tentang Ketentuan

Dasar Klasifikasi dan Pelabelan Obat Alami Indonesia


PERKBPOM RI Nomor. HK.00.05.41.384/2005 Tentang Kriteria dan
Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal, Terstandar dan

Fitofarmaka
KEPMENKES

381/MENKES/SK/III/2007

Tentang

Kebijakan Obat Tradisional Nasional


PERMENKES RI Nomor. 1109/MENKES/PER/IX/2007

Tentang

RI

Nomor.

Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer Alternatif di Fasilitas


-

Pelayanan Kesehatan
PERMENKES RI Nomor. 003/MENKES/PER/2010 Tentang Saintifikasi

Jamu Dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan


PERMENKES RI Nomor. 007/MENKES/2012 Tentang Registrasi Obat

Tradisional
UU Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

PERMENKES RI Nomor. 006/MENKES/PER/2012 Tentang Industri dan

Usaha Obat Tradisional


PERMENKES RI Nomor. 103/MENKES/PER/2014 Tentang Pelayanan
Kesehatan Tradisional

Anda mungkin juga menyukai