Anda di halaman 1dari 13

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TUGAS MAKALAH

OBAT HERBAL TERSTANDAR

OLEH :
NAMA KELOMPOK : LAKSMITA DEWI SAPUTRI

NURMIATI

MUH. ISHAK

STAMBUK : 15020150129

KELAS : C2

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga kelompok kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah Farmakogalenika dan Bahan
Alam dengan judul makalah Obat Herbal Terstandar.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca. Makalah ini masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada
para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 6 Oktober 2017

Kelompok II
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Obat tradisional di Indonesia sangat besar perananya dalam pelayanan
kesehatan masyarkat di Indonesia dan sangat potensial untuk dikembangkan.
Karena memang Negara kita kaya akan tanaman obat-obatan . Namun, sayang
kekayaan alam tersebut tampaknya masih belum dimanfaatkan secara optimal
untuk kesehatan. Padahal saat ini biaya pengobatan modern cukup mahal
ditambah lagi dengan krisis ekonomi yang melanda bangsa ini belum
sepenunya berakhir. Hal tersebut di khawatirkan dapat membuat kemampuan
masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang optimal semakin
menurun.
. Obat tradisional dibuat atau diramu dari bahan tumbuh-
tumbuhan,bahan hewan, sediaan sarian (galenik), atau campuran bahan-bahan
tersebut. Obat tradisional secara turun-temurun telah digunakan untuk
kesehatan berdasarkan pengalaman. Untuk dapat ikut meningkatkan pelayanan
dan meningkatkan pemerintah dan masyarakat itu sendiri. Selama ini industri
jamu ataupun obat-obat tradisional bertahan tanpa dukungan yang memadai
dari pemerintah maupun industri farmasi. Sementara iu tantangan dari dalam
negeri sendiri adalah sikap dari dunia medis yang belum sepenuhnya
menerima jamu dan obat tradisional. Obat tradisional ini tentunya sudah diuji
bertahun-tahun bahkan berabad-abad sesuai dengan perkembangan
kebudayaan bangsa Indonesia.
Terlebih lagi, saat ini tampak ada kecenderungan hidup sehat pada
masyarakat kelas menengah atas untuk menggunakan produk berasal dari
alam(back to nature). Saat ini masalah dalam pengembangan obat bahan alam
di antaranya kurang pembuktian keamanan dan khasiat obat tersebut,sehingga
tidak memenuhi kriteria untuk dapat diterima dan digunakan dalam pelayanan
kesehatan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan obat herbal terstandar ?
2. Contoh obat herbal terstandar ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan Obat herbal terstandar.
2. Untuk mengetahui contoh obat herbal terstandar.
BAB 2 PEMBAHASAN

Obat tradisional merupakan warisan budaya bangsa perlu terus


dilestariakan dan dikembangkan untuk menunjang pembangunan kesehatan
sekaligus untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Produksi, dan
penggunaan obat tradisional di Indonesia memperlihatkan kecendrungan terus
meningkat, baik jenis maupun volumenya. Perkembangan ini telah mendorong
pertumbuhan usaha di bidang obat tradisional, mulai dari usaha budidaya
tanaman obat, usaha industry obat tradisional, penjaja dan penyeduh obat
tradisional atau jamu (Ditjen POM, 1999).
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari
bahan-bahan tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkanpengalaman. Obat tradisional dibuat atau diramu dari
bahan tumbuh-tumbuhan,bahan hewan, sediaan sarian (galenik), atau
campuran bahan-bahan tersebut. Obat tradisional secara turun-temurun telah
digunakan untuk kesehatan berdasarkan pengalaman. Obat tradisional telah
digunakan oleh berbagai aspek masyarakat mulai dari tingkat ekonomi atas
sampai tingkat bawah, karena obat tradisional mudah didapat, harganya yang
cukup terjangkau dan berkhasiat untuk pengobatan, perawatan dan
pencegahan penyakit (Ditjen POM, 1994).
Untuk meningkatkan mutu suatu obat tradisional, maka pembuatan obat
tradisional haruslah dilakukan dengan sebaik-baiknya mengikutkan
pengawasan menyeluruh yang bertujuan untuk menyediakan obat tradisional
yang senantiasamemenuhi persyaratan yang berlaku. Keamanan dan mutu obat
tradisional tergantung dari bahan baku, bangunan, prosedur, dan pelaksanaan
pembuatan, peralatan yang digunakan, pengemasan termasuk bahan serta
personalia yangterlibat dalam pembuatan obat tradisional (Dirjen POM, 1994).
Bahan-bahan ramuan obat tradisional seperti bahan tumbuh-
tumbuhan,bahan hewan, sediaan sarian atau galenik yang memiliki fungsi,
pengaruh serta khasiat sebagai obat, dalam pengertian umum kefarmasian
bahan yang digunakan sebagai simplisia (Dirjen POM, 1999).
Dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik
Indonesia Nomor : Hk.00.05.41.1384 Obat herbal terstandar adalah sediaan
obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah
dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah di standarisasi.
Di dalam bentuk herbal standar ini memiliki sedikit perbedaan dengan
jamu.Umumnya, herbal standar telah mengalami pemrosessan, misalnya
berupa ekstrak atau kapsul.Ekstrak dari herbal tersebut telah diteliti khasiat
dan keamanannya melalui uji pra klinis. Uji tersebut melalui beberapa proses
antara lain : uji penerapan standar kandungan bahan, proses pembuatan
ekstrak, higenitas, serta uji toksisitas. Obat Herbal Terstandar ( Standarized
based Herbal Medicine) merupakan obat tradisional yang disajikan dari hasil
ekstraksi atau penyarian bahan alam, baik tanaman obat, binatang, maupun
mineral (Lestari, 2007).
Dalam proses pembuatan obat herbal standar ini dibutuhkan peralatan
yang tidak sederhana dan lebih mahal dari pada pembuatan jamu.Tenaga kerja
yang dibutuhkan pun harus di dukung dengan keterampilan dan pengetahuan
membuat ekstrak.Obat herbal ini umumnya ditunjang oleh pembuktian ilmiah
berupa penelitian praklinis.Penelitian ini meliputi standarisasi kandungan
senyawa berkhasiat dalam bahan penyusun, standarisasi pembuatan ekstrak
yang higenis, serta uji toksisitas akut maupun kronis (Lestari, 2007).
Obat Herbal Terstandar (OHT) adalah sediaan obat herbal berbahan
baku alami, bahan bakunya telah ada pembuktian keamanannya dan
khasiatnya secara alamih dengan uji praklinik. Beriku gambar OHT (I Gede,
2016) :
Obat Herbal Terstandar adalah obat tradisional yang disajikan dari
ekstrak atau penyarian bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang,
maupun mineral. Untuk melaksanakan proses ini membutuhkan peralatan
yang lebih kompleks dan berharga mahal, ditambah dengan tenaga kerja yang
mendukung dengan pengetahuan maupun keterampilan pembuatan ekstrak.
Selain proses produksi dengan teknologi maju, jenis ini telah ditunjang
dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian pre-klinik (uji pada
hewan) dengan mengikutis tandar kandungan bahan berkhasiat, standar
pembuatan ekstrak tanaman obat, standar pembuatan obat tradisional yang
higienis, dan uji toksisitas akutmaupun kronis. Kriteria Obat Herbal
Terstandar antara lain: Aman, Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah atau
pra-linik, Bahan baku yang digunakan telah mengalami standarisasi,
Memenuhi persyaratan mutu.
Berdasarkan SK Kepala Badan POM RI No. HK.00.05.4.2411, kriteria
obat bahan alam digolongkan sebagai berikut:

Obat Herbal Terstandar harus memenuhi kriteria:


Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/praklinik
Telah dilakukan standardisasi terhadap bahan baku yang digunakan
dalam produk jadi
Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
Contoh Produk OHT

1. Diapet SOHO

Berbagai penyakit dapat diatasi dengan menggunakan tanaman


herbal asli Indonesia, seperti halnya penyakit diare. Tanaman asli
Indonesia yang sudah terbukti dan sering digunakan untuk mengatasi
penyakit diare adalah jambu biji, kunyit, buah delima, tanaman jarak,
daun teh, dan buah mojokeling. Hal ini disebabkan karena kandungan
senyawa tanin dalam tanaman herbal tersebut bersifat antibakteri dan
dapat membantu mengurangi rasa mulas akibat diare. Dari semua
tanaman herbal untuk mengatasi diare tersebut, daun jambu biji
merupakan salah satu tanaman herbal favorit yang paling sering
digunakan untuk mengatasi masalah diare. Secara tradisional, air
rebusan daun jambu biji dipercaya untuk mengatasi diare yang
sifatnya non spesifik.
a. Komposisi :
Psidii Folium 24%, Curcuma Domesticae Rhizoma 20%, Coicis
Lacrymae-jobii Semen 41%, Terminaliae Chebulae Fructus 8%,
Granati Pericarpium 7%
b. Indikasi
Diare non spesifik, mengurangi frekuensi buang air besar,
memadatkan tinja, menyerap racun pada penderita diare, bukan
sebagai pengganti oralit, mengatasi rasa mulas
c. Dosis:
Dewasa dan anak-anak : 2 kali sehari 2 kapsul. Diare akut : 2 kali
sehari 2 kapsul dengan jarak waktu 1 jam Kemasan 25 strip @ 4
kapsul @ 600 mg
2. Lelap SOHO

Obat Lelap Soho biasanya obat golongan sedatif (memberikan efek tidur)
seperti ini tidak boleh diiklankan masal dan harus dengan resep dokter.
Namun, karena Soho menggunakan bahan-bahan dari herbal dan
mengambil kelas obat herbal terstandar (OHT), maka bisa dibeli di apotek
tanpa harus resep dokter. Informasi kegunaan di kemasan pun sederhana
sekali, di situ tertulis Kegunaan dan khasiat: Meningkatkan kualitas
tidur, Membuat tidur lebih pulas.
a. Komposisi
Tiap kaplet Lelap mengandung ekstrak: Valeriane Radix 250 mg,
Myristicae Semen 115 mg, Acanthopanacis Senticosi Radix et Caulis
100 mg, Polygalae Radix 135 mg
b. Indikasi:
Meningkatkan kualitas tidur, membuat tidur lebih pulas.
c. Kontraindikasi:
Selama minum obat ini tidak diperkenankan mengendarai kendaraan
bermotor atau menjalankan mesin.
d. Dosis
1-2 kaplet diminum - 1 jam sebelum tidur
3. Tolak Angin

Masuk angin merupakan tanda adanya penurunan daya tahan tubuh pada
seseorang , biasanya disertai dengan gejala antara lain berupa mual, perut
kembung, sakit kepala, tenggorokan kering, badan meriang, dan demam.
Penyebab masuk angin itu sendiri bisa terjadi, akibat kurang tidur,
kelelahan , maupun yang diakibatkan karena stress. Tolak Angin sebagai
obat herbal terstandar dan diproduksi di pabrik berstandar GMP (Good
Manufacturing Process) berkhasiat untuk menghilangkan gejala masuk
angin.
a. Komposisi
Amommi Fructus, Foeniculli Fructus, Isorae Fructus, Myristicae
Semen, Burmanni Cortex, Centellae Herba, Caryophylli Folium,
Parkiae Semen, Oryza sativa, Menthae arvensitis Herba, Usneae
thallus, Zingiberis Rhizoma, ekstrak Panacis Radix, 70% Mel
Depuratum (Madu).
b. Indikasi
Meredakan mual, kembung, sakit perut, melegakan tenggorokan,
memperbaiki daya tahan tubuh.
c. Dosis
Diminum 2 kali sehari @ 1 bungkus sampai sembuh.
Untuk pencegahan : 1 bungkus sehari atau 2-3 hari 1 bungkus.
4. Kiranti

Ketika mengkonsumsi kiranti ini maka akan di jauhkan dari rasa nyeri
pada perut, lemah, lesu bau badan, dan keputihan. Tidak hanya itu dengan
mengkonsumsi kiranti badan akan lebih segar dan dapat meningkatkan
mood. Kiranti juga di percaya dapat menurunkan rasa sensi atau gampang
emosi pada wanita ketika saat datang bulan.
a. Komposisi
Curcumae Domesticae Rhizoma, Kaempferiae Rhizoma, Zingiberis
Rhizoma, Tamarindi Pulpa
b. Indikasi
Pada waktu datang bulan mengalami: nyeri, letih lesu, keputihan, bau
badan
c. Dosis
Minum teratur 1-2 botol per hari, mulai 3 hari sebelum, selama datang
bulan sampai 3 hari sesudah datang bulan
5. X-gra

X-gra terbuat dari bahan alami & terbukti meningkatkan kesegaran fisik,
stamina dan vitalitas pria. untuk menjaga stamina dan vitalitas, pria biasa
mengkonsumsi berbagai produk tambahan seperti suplemen,
multivitamin atau obat obatan

a. Komposisi
Ekstrak Ganoderma lucidum 150 mg, Ekstrak Eurycomae radix 50
mg, Ekstrak Ginseng 30 mgl, Ekstrak Retrofracti fructus 2,5 mg,
Royal jelly 5 mg
b. Indikasi:
Meningkatkan stamina dan kesegaran tubuh, membantu
meningkatkan stamina pria, membantu mengatasi disfungsi ereksi
dan ejakulasi dini.
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penguraian materi tentang obat herbal terstandar jadi dapat
disimpulkan bahwa Obat Herbal Terstandar ( Standarized based Herbal
Medicine) merupakan obat tradisional yang disajikan dari hasil ekstraksi
atau penyarian bahan alam, baik tanaman obat, binatang, maupun mineral
dengan bahan bakunya telah ada pembuktian keamanannya dan khasiatnya
secara alamih dengan uji praklinik. Contoh obat herbal terstandar yang
beredar adalah Diapet, Kiranti, X-Gra, Tolak angin dan Lelap.
3.2 Saran
Diharapkan kedepannya tanaman-tanaman yang ada di Indonesia
dapat dimanfaatkan guna pembuatan obat.
DAFTAR PUSTAKA

Badan POM RI No. HK.00.05.4.2411


Badan POM RI, Definisi Obat Herbal Terstandar.

Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI

Dirjen POM. 1999. Pengujian Bahan Kimia Sintetik Dalam Obat Tradisional.
Jakarta : DepKes RI
I gede surya raharyuda. 2016. Identifikasi Jenis Obat Berdasarkan Gambar Logo
Pada Kemasan Menggunakan Metode Neivy Bayes. Jurnal Sisfo. Bali
Lestari, Erni Dwi. 2007. Analisis Daya Saing, Strategi, dan Prospek Industri
Jamu di Indonesia, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian
Bogor
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia
Nomor : Hk.00.05.41.1384

Anda mungkin juga menyukai