TUGAS MAKALAH
OLEH :
NAMA KELOMPOK : LAKSMITA DEWI SAPUTRI
NURMIATI
MUH. ISHAK
STAMBUK : 15020150129
KELAS : C2
FAKULTAS FARMASI
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga kelompok kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah Farmakogalenika dan Bahan
Alam dengan judul makalah Obat Herbal Terstandar.
Kelompok II
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Diapet SOHO
Obat Lelap Soho biasanya obat golongan sedatif (memberikan efek tidur)
seperti ini tidak boleh diiklankan masal dan harus dengan resep dokter.
Namun, karena Soho menggunakan bahan-bahan dari herbal dan
mengambil kelas obat herbal terstandar (OHT), maka bisa dibeli di apotek
tanpa harus resep dokter. Informasi kegunaan di kemasan pun sederhana
sekali, di situ tertulis Kegunaan dan khasiat: Meningkatkan kualitas
tidur, Membuat tidur lebih pulas.
a. Komposisi
Tiap kaplet Lelap mengandung ekstrak: Valeriane Radix 250 mg,
Myristicae Semen 115 mg, Acanthopanacis Senticosi Radix et Caulis
100 mg, Polygalae Radix 135 mg
b. Indikasi:
Meningkatkan kualitas tidur, membuat tidur lebih pulas.
c. Kontraindikasi:
Selama minum obat ini tidak diperkenankan mengendarai kendaraan
bermotor atau menjalankan mesin.
d. Dosis
1-2 kaplet diminum - 1 jam sebelum tidur
3. Tolak Angin
Masuk angin merupakan tanda adanya penurunan daya tahan tubuh pada
seseorang , biasanya disertai dengan gejala antara lain berupa mual, perut
kembung, sakit kepala, tenggorokan kering, badan meriang, dan demam.
Penyebab masuk angin itu sendiri bisa terjadi, akibat kurang tidur,
kelelahan , maupun yang diakibatkan karena stress. Tolak Angin sebagai
obat herbal terstandar dan diproduksi di pabrik berstandar GMP (Good
Manufacturing Process) berkhasiat untuk menghilangkan gejala masuk
angin.
a. Komposisi
Amommi Fructus, Foeniculli Fructus, Isorae Fructus, Myristicae
Semen, Burmanni Cortex, Centellae Herba, Caryophylli Folium,
Parkiae Semen, Oryza sativa, Menthae arvensitis Herba, Usneae
thallus, Zingiberis Rhizoma, ekstrak Panacis Radix, 70% Mel
Depuratum (Madu).
b. Indikasi
Meredakan mual, kembung, sakit perut, melegakan tenggorokan,
memperbaiki daya tahan tubuh.
c. Dosis
Diminum 2 kali sehari @ 1 bungkus sampai sembuh.
Untuk pencegahan : 1 bungkus sehari atau 2-3 hari 1 bungkus.
4. Kiranti
Ketika mengkonsumsi kiranti ini maka akan di jauhkan dari rasa nyeri
pada perut, lemah, lesu bau badan, dan keputihan. Tidak hanya itu dengan
mengkonsumsi kiranti badan akan lebih segar dan dapat meningkatkan
mood. Kiranti juga di percaya dapat menurunkan rasa sensi atau gampang
emosi pada wanita ketika saat datang bulan.
a. Komposisi
Curcumae Domesticae Rhizoma, Kaempferiae Rhizoma, Zingiberis
Rhizoma, Tamarindi Pulpa
b. Indikasi
Pada waktu datang bulan mengalami: nyeri, letih lesu, keputihan, bau
badan
c. Dosis
Minum teratur 1-2 botol per hari, mulai 3 hari sebelum, selama datang
bulan sampai 3 hari sesudah datang bulan
5. X-gra
X-gra terbuat dari bahan alami & terbukti meningkatkan kesegaran fisik,
stamina dan vitalitas pria. untuk menjaga stamina dan vitalitas, pria biasa
mengkonsumsi berbagai produk tambahan seperti suplemen,
multivitamin atau obat obatan
a. Komposisi
Ekstrak Ganoderma lucidum 150 mg, Ekstrak Eurycomae radix 50
mg, Ekstrak Ginseng 30 mgl, Ekstrak Retrofracti fructus 2,5 mg,
Royal jelly 5 mg
b. Indikasi:
Meningkatkan stamina dan kesegaran tubuh, membantu
meningkatkan stamina pria, membantu mengatasi disfungsi ereksi
dan ejakulasi dini.
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penguraian materi tentang obat herbal terstandar jadi dapat
disimpulkan bahwa Obat Herbal Terstandar ( Standarized based Herbal
Medicine) merupakan obat tradisional yang disajikan dari hasil ekstraksi
atau penyarian bahan alam, baik tanaman obat, binatang, maupun mineral
dengan bahan bakunya telah ada pembuktian keamanannya dan khasiatnya
secara alamih dengan uji praklinik. Contoh obat herbal terstandar yang
beredar adalah Diapet, Kiranti, X-Gra, Tolak angin dan Lelap.
3.2 Saran
Diharapkan kedepannya tanaman-tanaman yang ada di Indonesia
dapat dimanfaatkan guna pembuatan obat.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI
Dirjen POM. 1999. Pengujian Bahan Kimia Sintetik Dalam Obat Tradisional.
Jakarta : DepKes RI
I gede surya raharyuda. 2016. Identifikasi Jenis Obat Berdasarkan Gambar Logo
Pada Kemasan Menggunakan Metode Neivy Bayes. Jurnal Sisfo. Bali
Lestari, Erni Dwi. 2007. Analisis Daya Saing, Strategi, dan Prospek Industri
Jamu di Indonesia, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian
Bogor
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia
Nomor : Hk.00.05.41.1384