Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM Hari/ Tanggal : Rabu 11 Oktober 2017

BIOKIMIA KLINIS Waktu : 11.00 - 14.00


PJP : Dr. Husnawati M.Si
Asisten : Chintia Ayu Puspita
Yunisa Anugrahwati
Rastra Teguh Pratama

INDUKSI HIPERLIPIDEMIA
Kelompok

Fitria Zahra Oktavia G84140079


Ari Putra G841400
Indah Sari G841400

DEPARTEMEN BIOKIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2017
PENDAHULUAN

Kolesterol merupakan suatu unsur yang esensial pada banyak hewan dan
juga manusia, yang dapat disintesis dari prekursor sederhana di dalam setiap sel.
Hampir semua sel yang berinti dapat mensitesis kolesterol, yakni yang
berlangsung di retikulum endoplasma dan sitosol (Sanhia et al. 2015). kolesterol
merupakan lipid ampifatik fungsioanl yang memiliki berat molekul sebesar 386
Da serta memiliki 27 cincin molekul 27 atom karbon (Zdislaw dan Kolakowska
2003). Sebanyak 70% kolesterol berasal dari hati, sisanya berasal dari makanan
yang masuk ke dalam tubuh. Di dalam tubuh, kolesterol berperan dalam
pembentukan dinding sel, garam empedu, hormon dan vitamin D, serta sebagai
sumber penghasil energi (Wijayanti dan Ramadhian 2016). Hormon steroid
merupakan salah satu hormon yang prekursornya berasal dari kolesterol yang
terdiri atas estradiol, estriol, dan estron (Rahmat dan Wiradimadja 2011).
Beberapa contoh makanan yang mengandung kolesterol diantaranya ialah daging
sapi, kambing babi, ayam, ikan, dan sebagainya (Sanhia et al. 2015).
Menurut sumbernya, kolesterol dibedakan menjadi dua jenis, yakni
kolesterol eksogen dan endogen. Kolesterol eksogen merupakan kolesterol yang
berasal dari makanan yang masuk ke dalam tubuh, sedangkan kolesterol endogen
merupakan kolesterol yang disintesis sendiri di dalam tubuh. Apabila jumlah
kolesterol yang berasal dari makanan sedikit, maka sintesis kolesterol yang terjadi
di hati dan usus akan meningkat dikarenakan untuk memenuhik kebutuhan
kolesterol di jaringan dan organ lain, begitu pula sebaliknya (Rahmat dan
Wiradimadja 2011). Kolesterol bersirkulasi di dalam darah dalam bentuk
lipoprotein, yang merupakan gabungan antara senyawa lipid dan apoprotein.
Terdapat beberapa jenis lipoprotein yang telah diketahui, yakni VLDL (Very Low
Density Lipoprotein), LDL (Low Density Lipoprotein), HDL (High Density
Lipoprotein), IDL (Intermediate Density Lipoprotein), dan juga kilomikron (Aini
et al. 2016). LDL dan HDL merupakan dua jenis lipoprotein yang memiliki alur
yang berkebalikan. LDL mengangkut kolesterol dalam jumlah yang banyak serta
besifat aterogenik. Adapun HDL hanya megandung sedikit kolesterol sehingga
HDL dapat membuang kelebihan kolesterol di arteri dan kembali ke hati untuk
diproses atau dibuang (Dewi 2012).
Kolesterol diproduksi di dalam tubuh dalam jumlah yang diperlukan.
Hiperkolesterolemia dapat terjadi apabila kadar kolesterol melebihi batas normal.
Hiperkolesterolemia dapat terjadi karena berat badan, usia, kurangnya olahraga,
stress emosional, gangguan metabolisme, kelainan genetik, serta diet tinggi
kolesterol dan asam lemak jenuh (Hardiningsih dan Nurhidayat 2006). Menurut
Aini et al. (2016), kadar kolesterol yang tinggi akan menyebabkan terjadinya
aterosklerosis yang berperan dalam kejadian stroke iskemik, sedangkan kadar
kolesterol total yang rendah dapat menyebabkan endotel serebrovaskuler menjadi
rapuh, sehingga lebih rentan terhadap terjadinya mikroaneurisma yang merupakan
temuan utama pada pendarahan intraserebral. Selain itu, meningkatnya kadar LDL
dalam darah juga dapat menyebabkan keadaan patogenesis lain seperti penyakit
jantung koroner (PJK). PJK sendiri merupakan salah satu penyakit mematikan
yang terjadi baik di negara maju maupun negara berkembang (Sanhia et al. 2015).

METODE

Tempat dan Waktu

Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Biokimia FMIPA


IPB Fakultas Peternakan Lantai V, pada tanggal 11 Oktober 2017 pukul 11.00-
14.00 WIB.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah larutan standar kolesterol


konsentrasi 10, 20, dan 40 mg/dL, kuning telur, asam asetat anhidrat, H 2SO4,
kloroform, dan alkohol:eter (3:1). Alat yang digunakan selama praktikum adalah
seperangkat alat gelas kaca, sentrifus, hotplate, vorteks, dan spektrofotometer.
Prosedur

Pembuatan Kurva Standar Kolesterol


Larutan standar kolesterol dengan konsentrasi 10, 20, dan 40 mg/dL
disiapkan. Sebanyak 5 mL larutan tersebut masing-masing dimasukkan ke 3
tabung reaksi yang berbeda. Sebanyak 2 mL asam asetat anhidrat ditambahkan ke
masing-masing tabung. Sebanyak 0.1 mL H2SO4 diteteskan sedikit demi sedikit ke
campuran tersebut. Campuran tersebut dikocok sampai homogen dan didiamkan
pada ruang gelap selama 10 menit. Campuran tersebut lalu diukur absorbansinya
pada panjang gelombang 420 nm. Pembuatan blanko standar kolesterol dilakukan
dengan mengganti standar kolesterol dengan kloroform dengan volume yang sama
yaitu 5 mL.

Pengukuran Kadar Kolesterol Kuning Telur


Kuning telur yang sudah kering ditumbuk hingga halus. Sebanyak 0.1 g
kuning telur tersebut dicampurkan dengan 12 mL alkohol:eter (3:1). Campuran
tersebut diaduk dan dikocok sampai larut sempurna menggunakan vorteks.
Campuran tersebut dipindahkan ke tabung sentrifus lalu disentrifus selama 2
menit dengan kecepatan 500 rpm. Supernatan yang didapat dipindahkan ke tabung
reaksi. Tabung tersebut dipanaskan di hotplate sampai campuran menjadi kering.
Endapan yang terbentuk dari hasil pemanasan lalu dilarutkan dengan 5 mL
kloroform sampai larut sempurna. Campuran tersebut ditambahkan 2 mL asam
asetat anhidrat lalu diteteskan sedikit demi sedikit 0.1 mL H 2SO4. Campuran
tersebut dikocok sampai homogen dan didiamkan pada ruang gelap selama 10
menit. Campuran tersebut lalu diukur absorbansinya pada panjang gelombang 420
nm.
PEMBAHASAN

Pakan hiperkolesterolemia merupakan pakan yang sengaja dibuat untuk


meningkatkan konsentrasi kolesterol darah hewan percobaan. Pakan
hiperkolesterolemia yang digunakan pada percobaan ini berasal dari kuning telur.
Pengukuran kadar koleterol total pada pakan kuning telur dilakukan dengan
menggunakan metode Lieberman-buchard. Metode ini merupakan suatu analisis
kadar kolesterol secara kimiawi. Prinsip uji ini ialah mengukur absorbansi dari
kompleks warna yang terbentuk akibat hasil reaksi kolesterol dengan asam asetat
anhidrat dan H2SO4, dan diukur pada panjang gelombang 420 nm. Besarnya
absorbansi yang diperoleh akan sebanding dengan kadar kolesterol pada sampel
(Hardiningsih dan Nurhidayat 2006). Ketika sampel kolesterol diberikan larutan
asam sulfat pekat, maka akan terjadi perpindahan molekul air dari gugus C3
kolesterol sehingga kolesterol teroksidasi membentuk 3,5-kolestadiena. Produk ini
kemudian dikonversimenjadi polimer yang mengandung kromofor yang
menghasilkan warna hijau. Penambahan kloroform pada sampel kolesterol
bertujuan untuk melarutkan kolesterol sampel yang bersifat non polar. Adapun
larutan asam asetat anhidrat berfungsi untuk mengekstraksi kolesterol dan
menjamin media bebas air, sedangkan H2SO4 berfungsi untuk membentuk
kompleks warna (Amin 2014; Boyer 2002).
Pembuatan kurva pada percobaa ini dilakukan untuk mengetahui kadar
kolesterol pada sampel pakan kuning telur yang digunakan. Gambar 1
menunjukkan bahwa kurva standar yang dihasilkan memiliki persamaan y=
0,0615x + 0,0143 dengan R2= 0,8627. Nilai R atau koefisien relasi yang diperoleh
pada pembuatan kurva standar ini dinilai belum cukup baik. Hal ini dikarenakan
nilai R tersebut memiliki rentang yang berada <1. Day dan Underwood (2002)
mengatakan bahwa, kurva standar yang baik ialah yang memiliki nilai R
mendekati 1 dan berbentuk linear. Adapun kurva standar yang diperoleh pada
percobaan ini tidak berbentuk linear (Gambar 1).
Tabel 1. Standar kolesterol
[Standar kolesterol]
Absorbansi terukur Absorbansi terkoreksi
(mg/dL)
0 0.085 -
10 0,175 0,090
20 0,194 0,109
40 0,298 0,213
Gambar 1 Kurva standar kolesterol
0.25

0.2
f(x) = 0.06x + 0.01
R = 0.86
0.15
A terukur

0.1

0.05

0
10 20 40

Konsentrasi (ppm)

Tabel 2. Konsentrasi kolesterol pada kuning telur


[Kolesterol]
Sampel A Terukur A Terkoreksi
(mg/dL)
Blanko 0.085 - -
1. 2.053 1.968 31,767
2. 0.651 0.566 8,971
3. 1.864 1.779 28,694
4. 1.156 1.071 17,182
5. 1.443 1.358 21,849
6. 1.381 1.296 20,841
7. 2.133 1.968 31,767
Contoh Perhitungan
Aterkoreksi = Aterukur sampel Ablanko
= 2.053 - 0.085 = 1.968
[Kolesterol]: y = ax + b
y = 0.0615x + 0.0143
x = (y 0.0143)/0.0615
x = (1.968 - 0.0143)/0.0615
x = 31,767
Sama seperti dengan asam lemak rantain pajang, kolesterol juga disintesis
dari asetil Ko-A. Biosintesis kolesterol secara umum terdiri dari empat tahap
utama. Tahap pertama yakni kondensasi tiga unit asetat untuk membentuk
senyawa intermediet 6C, yakni mevalonat. Kedua ialah konversi mevalonat
menjadi isoprene aktif, selanjutnya ualah polimerisasi keena unit 5C isoprene
untuk membentuk squalen linear 30C. Terakhir ialah, siklisasi squalene untuk
membentuk empat cincin yang berinti steroid dengan beberapa perubahan akan
menghasilkan kolesterol ().
DAFTAR PUSTAKA

Amin MS. 2015. Studi in vitro: efek antikolesterol dari ekstrak methanol buah
parijoto (Medinilla speciosa Blume) terhadap kolesterol total [skripsi].
Jakarta (ID): UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Boyer RF. 2002. Concepts in Biochemistry. California (US): Cimmings Publishing
Company, Inc.
Day RA, Underwood AL. 2002. Analisis Kimia Kualitatif. Sopyan I, penerjemah;
Wibi H, editor. Jakarta (ID): Erlangga. Terjemahan dari: Quantitative
Analysis Sixth Edition.
Dewi YP. 2012. Perubahan kandungan asam lemak dan kolesterol keong mas
(Pomacea canaliculata) akibat proses pengolahan [skripsi]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.
Hardingsih R, Nurhidayat N. 2006. Pengaruh pemberian pakan
hiperkolesterolemia terhadap bobot badan tikus putih wistar yang diberi
bakteri asam laktat. Biodiversitas. 7(2): 127 130.
Rahmat D, Wiradimadja R. 2011. Pendugaan kadar kolesterol daging pada telur
berdasarkan kadar kolesterol darah pada puyuh jepang. Jurnal Ilmu
Ternak. 11(1): 35 38.
Sanhia AM, Pangemanan DHC, Engka JNA. 2015. Gambaran kadar kolesterol
low density lipoprotein (LDL) pada masyarakat perokok di pesisir pantai.
Jurnal e-Biomedik. 3(1): 460 465.
Wijayanti F Ramadhian MR. 2016. Efek rambut jagung (Zea mays) terhadap
penurunan kadar kolesterol dalam darah. Majority. 5(3): 91 95.
Zdislaw ES, Kolakowska A. 2003. Chemical and Functional Properties of Food
Lipids. Florida (US): CRC Press

Anda mungkin juga menyukai