INDUKSI HIPERLIPIDEMIA
Kelompok
DEPARTEMEN BIOKIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2017
PENDAHULUAN
Kolesterol merupakan suatu unsur yang esensial pada banyak hewan dan
juga manusia, yang dapat disintesis dari prekursor sederhana di dalam setiap sel.
Hampir semua sel yang berinti dapat mensitesis kolesterol, yakni yang
berlangsung di retikulum endoplasma dan sitosol (Sanhia et al. 2015). kolesterol
merupakan lipid ampifatik fungsioanl yang memiliki berat molekul sebesar 386
Da serta memiliki 27 cincin molekul 27 atom karbon (Zdislaw dan Kolakowska
2003). Sebanyak 70% kolesterol berasal dari hati, sisanya berasal dari makanan
yang masuk ke dalam tubuh. Di dalam tubuh, kolesterol berperan dalam
pembentukan dinding sel, garam empedu, hormon dan vitamin D, serta sebagai
sumber penghasil energi (Wijayanti dan Ramadhian 2016). Hormon steroid
merupakan salah satu hormon yang prekursornya berasal dari kolesterol yang
terdiri atas estradiol, estriol, dan estron (Rahmat dan Wiradimadja 2011).
Beberapa contoh makanan yang mengandung kolesterol diantaranya ialah daging
sapi, kambing babi, ayam, ikan, dan sebagainya (Sanhia et al. 2015).
Menurut sumbernya, kolesterol dibedakan menjadi dua jenis, yakni
kolesterol eksogen dan endogen. Kolesterol eksogen merupakan kolesterol yang
berasal dari makanan yang masuk ke dalam tubuh, sedangkan kolesterol endogen
merupakan kolesterol yang disintesis sendiri di dalam tubuh. Apabila jumlah
kolesterol yang berasal dari makanan sedikit, maka sintesis kolesterol yang terjadi
di hati dan usus akan meningkat dikarenakan untuk memenuhik kebutuhan
kolesterol di jaringan dan organ lain, begitu pula sebaliknya (Rahmat dan
Wiradimadja 2011). Kolesterol bersirkulasi di dalam darah dalam bentuk
lipoprotein, yang merupakan gabungan antara senyawa lipid dan apoprotein.
Terdapat beberapa jenis lipoprotein yang telah diketahui, yakni VLDL (Very Low
Density Lipoprotein), LDL (Low Density Lipoprotein), HDL (High Density
Lipoprotein), IDL (Intermediate Density Lipoprotein), dan juga kilomikron (Aini
et al. 2016). LDL dan HDL merupakan dua jenis lipoprotein yang memiliki alur
yang berkebalikan. LDL mengangkut kolesterol dalam jumlah yang banyak serta
besifat aterogenik. Adapun HDL hanya megandung sedikit kolesterol sehingga
HDL dapat membuang kelebihan kolesterol di arteri dan kembali ke hati untuk
diproses atau dibuang (Dewi 2012).
Kolesterol diproduksi di dalam tubuh dalam jumlah yang diperlukan.
Hiperkolesterolemia dapat terjadi apabila kadar kolesterol melebihi batas normal.
Hiperkolesterolemia dapat terjadi karena berat badan, usia, kurangnya olahraga,
stress emosional, gangguan metabolisme, kelainan genetik, serta diet tinggi
kolesterol dan asam lemak jenuh (Hardiningsih dan Nurhidayat 2006). Menurut
Aini et al. (2016), kadar kolesterol yang tinggi akan menyebabkan terjadinya
aterosklerosis yang berperan dalam kejadian stroke iskemik, sedangkan kadar
kolesterol total yang rendah dapat menyebabkan endotel serebrovaskuler menjadi
rapuh, sehingga lebih rentan terhadap terjadinya mikroaneurisma yang merupakan
temuan utama pada pendarahan intraserebral. Selain itu, meningkatnya kadar LDL
dalam darah juga dapat menyebabkan keadaan patogenesis lain seperti penyakit
jantung koroner (PJK). PJK sendiri merupakan salah satu penyakit mematikan
yang terjadi baik di negara maju maupun negara berkembang (Sanhia et al. 2015).
METODE
0.2
f(x) = 0.06x + 0.01
R = 0.86
0.15
A terukur
0.1
0.05
0
10 20 40
Konsentrasi (ppm)
Amin MS. 2015. Studi in vitro: efek antikolesterol dari ekstrak methanol buah
parijoto (Medinilla speciosa Blume) terhadap kolesterol total [skripsi].
Jakarta (ID): UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Boyer RF. 2002. Concepts in Biochemistry. California (US): Cimmings Publishing
Company, Inc.
Day RA, Underwood AL. 2002. Analisis Kimia Kualitatif. Sopyan I, penerjemah;
Wibi H, editor. Jakarta (ID): Erlangga. Terjemahan dari: Quantitative
Analysis Sixth Edition.
Dewi YP. 2012. Perubahan kandungan asam lemak dan kolesterol keong mas
(Pomacea canaliculata) akibat proses pengolahan [skripsi]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.
Hardingsih R, Nurhidayat N. 2006. Pengaruh pemberian pakan
hiperkolesterolemia terhadap bobot badan tikus putih wistar yang diberi
bakteri asam laktat. Biodiversitas. 7(2): 127 130.
Rahmat D, Wiradimadja R. 2011. Pendugaan kadar kolesterol daging pada telur
berdasarkan kadar kolesterol darah pada puyuh jepang. Jurnal Ilmu
Ternak. 11(1): 35 38.
Sanhia AM, Pangemanan DHC, Engka JNA. 2015. Gambaran kadar kolesterol
low density lipoprotein (LDL) pada masyarakat perokok di pesisir pantai.
Jurnal e-Biomedik. 3(1): 460 465.
Wijayanti F Ramadhian MR. 2016. Efek rambut jagung (Zea mays) terhadap
penurunan kadar kolesterol dalam darah. Majority. 5(3): 91 95.
Zdislaw ES, Kolakowska A. 2003. Chemical and Functional Properties of Food
Lipids. Florida (US): CRC Press