Anda di halaman 1dari 36

FARMAKOKINETIKA PENGATURAN

DOSIS GANDA (ORAL) II


OUTLINE
1. KONSEP PEMBERIAN
OBAT MELALUI RUTE
EKSTRAVASKULAR
2. PENENTUAN
KONSENTRASI PLASMA
OBAT PADA PEMBERIAN
ORAL BERULANG
3. PEMBERIAN OBAT DARI
RUTE IV MENUJU RUTE
ORAL
4. STUDI KASUS
KONSEP PEMBERIAN OBAT
MELALUI RUTE EKSTRAVASKULAR
PEMBERIAN OBAT EKSTRAVASKULAR
EKSTRAVASKULAR
BERULANG

AKUMULASI

Semakin pendek interval


pemberian obat
dibandingkan dengan t ½ TERGANTUNG DARI :
maka akan semakin tinggi 1. Interval pemberian obat
akumulasinya. Begitu juga 2. Waktu paruh eliminasi
sebaliknya
AKUMULASI OBAT (INTERVAL VS T ½)
Profil ibuprofen (t ½ = 14 jam)
6,00

5,00

4,00

3,00

2,00

1,00

0,00
0 10 20 30 40 50 60 70 80

Ibuprofen 3x 1 Ibuprofen 2 x 1 MEC MTC


KADAR OBAT EKSTRAVASKULAR BERULANG

• Kadar Tunak 90% = 3,3 t ½ • Kadar Tunak 95% = 4,3 t ½ • Kadar Tunak 99% = 6,6 t ½
MODEL ABSORBSI ORDE SATU
CONTOH SOAL
• Ibuprofen dengan dosis 400 mg diberikan secara oral
kepada pasien dengan umur 25th BB 70 Kg. Setelah
dilakukan TDM diketahui ibuprofen memiliki nilai Ke
= 0,05 jam-1 , Ka = 0,98 jam-1 Vd = 2,5 L/Kg. Menurut
literature, ibuprofen terabsorbsi 90% di saluran GI.
Obat ini diberikan 3 kali sehari 1 tablet selama 3 hari.
(Indeks terapi ibuprofen berada antara 1 mg/L – 5
mg/L)

• Pada kondisi ini berapakah konsentrasi plasma 3 jam


setelah pemberian dosis ke 5?
Konsentrasi plasma 3 jam setelah
pemberian dosis ke 5

Dosis 3 Dosis 4 Dosis 5 Dosis 6


Dosis 2
Css Average
Dosis 1
Drug Concentration

0 8 16 24 32 40 48
Time (Hours)
PENYELESAIAN
• D = 400 mg Cp 3 jam setelah pemberian dosis ke 5?
• BB= 70 Kg
• Ke = 0,05 jam-1
• Ka = 0,98 jam-1
• Vd= 2,5 L/Kg
• F = 0,9
• 𝜏 = 8 Jam
PENYELESAIAN

0,86 −0,05.3 1
• Cn = 2,17 x [( )𝑒 −( )𝑒 −0,98.3 ]
0,33 0,99
• Cn = 2,17 x (2.6 𝑒 −0,05.3 − 1 𝑒 −0,98.3
)
• Cn = 2,17 x (2,24 – 0,053)
• Cn = 2,17 x 2,187
• Cn = 4,75 mg/L
PERBANDINGAN DENGAN METODE SUPERPOSISI
t Total t Total
0 0 25 4.182281
1 1.249743 26 4.447536
2 1.657834 27 4.406733
3 1.753018 28 4.257909
4 1.733591 29 4.075054
5 1.673839 30 3.885621
6 1.601511 31 3.699611
7 1.526897 32 3.520491
8 1.45374 33 4.599029
9 2.633075 34 4.843959
10 2.973886 35 4.783822
11 3.004954 36 4.616607
12 2.924495 37 4.416259
13 2.806672 38 4.210185
14 2.679099 39 4.008346
15 2.551932 40 3.814168
16 2.428784 41 4.878384
17 3.560566 42 5.109689
18 3.856142 43 5.036593
19 3.844182 44 4.85705
20 3.722793 45 4.644975
21 3.566037 46 4.427747
22 3.401429 47 4.215297
23 3.239033 48 4.011026
24 3.082375
KADAR OBAT EKSTRAVASKULAR BERULANG

Dosis 3 Dosis 4 Dosis 5 Dosis 6


Dosis 2
Css Average
Dosis 1
Drug Concentration

0 8 16 24 32 40 48
Time (Hours)
KONSEP DASAR PENYESUAIAN DOSIS PADA KEADAAN TUNAK
Kadar obat rata-rata dalam darah
dalam keadaan tunak pemberian obat
melalui rute oral, mirip sekali dengan
pemberian obat IV berulang, yaitu :

𝑎𝑣𝑒
𝐹. 𝐷
𝐶𝑠𝑠 =
𝑉𝑑. 𝑘. 𝜏
Css = Konsentrasi plasma tunak

𝑎𝑣𝑒
𝐴𝑈𝐶 F = Fraksi Terabsorbsi

𝐶𝑠𝑠 = D
Vd
= Dosis Obat
= Volume Distribusi
𝜏 K
𝜏
= Konstanta Laju Eliminasi
= Interval Pemberian Obat
AUC = Area Under Curve
PEMBERIAN OBAT DARI RUTE IV
MENUJU RUTE ORAL
KASUS I
KASUS I
• Pasien dewasa dengan
BB 65Kg, akan diberikan
antibiotika IV berulang
setiap 6 jam. Kadar
efektif obat ini untuk
membunuh antibiotika
adalah 10mg/L. Melalui
TDM diketahui T ½
eliminasi obat adalah 5
jam, Vd = 300mL/Kg.
KASUS I
1. Tentukan regimen
dosis antibiotika
yang tepat bagi
pasien ini hingga
tercapai keadaan
tunak!

𝑎𝑣𝑒
𝐹. 𝐷
𝐶𝑠𝑠 =
𝑉𝑑. 𝑘. 𝜏
KASUS I
𝑎𝑣𝑒
𝐹. 𝐷
𝐶𝑠𝑠 =
𝑉𝑑. 𝑘. 𝜏

Dosis = 10mg/L x (0,3 x 65kg) x


(ln2 / 5 jam) x 6 jam : 1

Dosis Iv = 162 mg
KASUS I
• Setelah terapi ini
selama 2 hari, kondisi
pasien berangsur
membaik. Selanjutnya
terapi antibiotika akan
di switch ke oral.
Dipilih produk
antibiotika oral
dengan nilai F = 90%.
KASUS I
• Berapa dosis obat
yang harus diberikan
agar tidak merubah
keadaan tunak
antibiotika IV yang
diberikan
sebelumnya?
KASUS I

𝑎𝑣𝑒
𝐹. 𝐷
𝐶𝑠𝑠 =
𝑉𝑑. 𝑘. 𝜏
KASUS I
𝑎𝑣𝑒
𝐹. 𝐷
𝐶𝑠𝑠 =
𝑉𝑑. 𝑘. 𝜏

Dosis = 10mg/L x (0,3 x 65kg) x


(ln2 / 5 jam) x 6 jam : 0,9

Dosis Oral = 180 mg


KASUS I
• Jika dipasaran hanya ada
sediaan antibiotika oral
dengan kekuatan 200 mg
dan 350 mg, sediaan
mana yang anda akan
pilih?
• MEC = 7 mg/L
• MTC = 25 mg/L
• OPTIMUM = 10 mg/L
• Jelaskan Alasannya!
OPSI 1
• Memilih antibiotika
dengan kekuatan
200mg yang diberikan
tiap 6 jam.

𝑎𝑣𝑒
𝐹. 𝐷
𝐶𝑠𝑠 =
𝑉𝑑. 𝑘. 𝜏
MEC = 7 mg/L
MTC = 25 mg/L
OPTIMUM = 10 mg/L
OPSI 1
• Memilih antibiotika
dengan kekuatan
200mg yang diberikan
tiap 6 jam.

𝑎𝑣𝑒
𝐹. 𝐷
𝐶𝑠𝑠 =
𝑉𝑑. 𝑘. 𝜏
Css = 0,9 x 200mg : (0,3 x
MEC = 7 mg/L 65kg) x (ln2 / 5 jam) x 6 jam
MTC = 25 mg/L
OPTIMUM = 10 mg/L Css = 11,10 mg/L
OPSI 2
• Memilih antibiotika
dengan kekuatan
350mg yang diberikan
tiap 6 jam.

𝑎𝑣𝑒
𝐹. 𝐷
𝐶𝑠𝑠 =
𝑉𝑑. 𝑘. 𝜏
MEC = 7 mg/L
MTC = 25 mg/L
OPTIMUM = 10 mg/L
OPSI 2
• Memilih antibiotika
dengan kekuatan
350mg yang diberikan
tiap 6 jam.

𝑎𝑣𝑒
𝐹. 𝐷
𝐶𝑠𝑠 =
𝑉𝑑. 𝑘. 𝜏
Css = 350mg x 0,9 : (0,3 x 65kg) x
MEC = 7 mg/L
(ln2 / 5 jam) x 6 jam
MTC = 25 mg/L
OPTIMUM = 10 mg/L
Css = 19,42 mg/L (Bukan Pilihan)
OPSI 3
• Memilih tablet
antibiotika dengan
kekuatan 175mg (350mg
bagi 2) yang diberikan
tiap 6 jam.
𝑎𝑣𝑒
𝐹. 𝐷
𝐶𝑠𝑠 =
𝑉𝑑. 𝑘. 𝜏
MEC = 7 mg/L
MTC = 25 mg/L
OPTIMUM = 10 mg/L
OPSI 3
• Memilih antibiotika
dengan kekuatan 175mg
(350mg bagi 2) yang
diberikan tiap 6 jam.

𝑎𝑣𝑒
𝐹. 𝐷
𝐶𝑠𝑠 =
𝑉𝑑. 𝑘. 𝜏
Css = 175 mg x 0,9 : (0,3 x
MEC = 7 mg/L 65kg) x (ln2 / 5 jam) x 6 jam
MTC = 25 mg/L
OPTIMUM = 10 mg/L Css = 10,80 mg/L
OPSI 4
• Jika hanya tersedia
kapsul dengan kekuatan
350 mg saja, apa yang
harus anda lakukan?

𝑎𝑣𝑒
𝐹. 𝐷
𝐶𝑠𝑠 =
𝑉𝑑. 𝑘. 𝜏
MEC = 7 mg/L
MTC = 25 mg/L
OPTIMUM = 10 mg/L
OPSI 4
• Jika hanya tersedia obat
dengan kekuatan 350 mg
saja, apa yang harus
anda lakukan?

𝑎𝑣𝑒
𝐹. 𝐷
𝐶𝑠𝑠 =
𝑉𝑑. 𝑘. 𝜏
𝜏 = 350 mg x 0,9 : (0,3 x 65kg)
x (ln2 / 5 jam) x 10 mg/L

𝜏 = 11,66 jam
OPSI 4
• Sulit untuk bisa memberikan
obat dengan interval waktu
tersebut. Lebih mudah jika
diberikan tiap 12 jam. Jika di
berikan dengan dosis 350mg
tiap 12 jam maka:

𝑎𝑣𝑒
𝐹. 𝐷
𝐶𝑠𝑠 =
𝑉𝑑. 𝑘. 𝜏
MEC = 7 mg/L
MTC = 25 mg/L
OPTIMUM = 10 mg/L
OPSI 4
• Sulit untuk bisa memberikan
obat dengan interval waktu
tersebut. Lebih mudah jika
diberikan tiap 12 jam. Jika di
berikan dengan dosis 350mg
tiap 12 jam maka:

Css = 350 mg x 0,9 : (0,3 x


65kg) x (ln2 / 5 jam) x 12 jam
MEC = 7 mg/L
MTC = 25 mg/L Css = 9,71 mg/L
OPTIMUM = 10 mg/L
KESIMPULAN
1. Obat oral dapat diberikan
dengan dosis 200 mg tiap
6 jam (4 x 200 mg)
2. Obat oral dapat diberikan
dengan dosis 175 mg
(350mg : 2) yang
diberikan tiap 6 jam (4 x
175 mg)
3. Obat oral dapat diberikan
dengan dosis 350 mg tiap
12 jam (2 x 350 mg)

Anda mungkin juga menyukai