Anda di halaman 1dari 9

FARMAKOTERAPI TERAPAN (SEMESTER GANJIL/GENAP 2020/2021)

STUDI KASUS : GANGGUAN GINJAL AKUT DAN KRONIS

NAMA KELOMPOK :
Anis Nur Salsabila
Muhammad Arifandi
Nani Aridah
Rutbatul Ulya

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2021
KASUS: STUDI KASUS PUD & GERD

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. H
Umur : 44 th
BB : 61 kg
TB : 156 cm
MRS : 16 November 2020

Keluhan utama : BAB warna hitam

Riwayat penyakit sekarang :


BAB berwarna hitam sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Awalnya  pasien merasakan nyeri ulu hati
sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan disertai rasa mual dan muntah sebanyak 3 kali.
Keluhan BAB berwarna hitam sebelumnya tidak ada, namun keluhan nyeri ulu hati sudah dirasakan
berulang sejak 2 tahun terakhir. Keluhan nyeri ulu hati dirasakan berkurang setelah os mengkonsumsi
makanan. Namun selang beberapa waktu keluhan nyeri ulu hati dirasakan lagi. Os mengaku pernah di
endoskopi 6 bulan yang lalu atas indikasi tukak lambung.

Riwayat penyakit dahulu :


Riwayat DM : disangkal
Riwayat hipertensi: disangkal
Riwayat mondok : 3 bulan yang lalu dengan keluhan keluhan nyeri ulu hati
Riwayat Alergi : disangkal
Riwayat dyspepsia : (+) positif

Riwayat penyait keluarga :-

Riwayat sosial ekonomi :


Pasien mempunyai 2 anak. Pasien tinggal bersama anak ke 2 dan suaminya. Pasien bekerja sebagai
karyawan swasta di salah satu pabrik, suaminya  bekerja sebagai karyawan swasta. Berobat di RSUD X
dengan fasilitas BPJS PBI.

PEMERIKSAAN FISIK
KU : sakit sedang
Kesadaran : compos mentis GCS E3V4M5
Tanda vital:
Suhu : 36,7oC
HR : 88 x/menit
RR : 18 x/menit
TD : 130/70 mmHg
Nyeri tekan (+) pada region hipocondriaca dekstra
Pemeriksaan rectal touche : feses bercampir darah berwarna hitam
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
Hemoglobin 12,8 g/dL 14,0 – 18,0
Hematokrit 36,0 % 42,0 – 52,0
Leukosit 8,6 ribu/ul 5,0 – 10,0
Trombosit 197 Juta/ul 150 – 300
Eritrosit 4,37 ribu/ul 4,50 – 5,50
MCV 81,7 Fl 82,0 – 92,0
MCH 26,1 pg 27,0 – 31,0
MCHC 33,4 g/dL 32,0 – 37,0
Eosinofil 0,7 % 0,5 – 5,0
Basofil 0,2 % 0,0 – 1,,0
Granulosit 89,8 % 50,0 – 70,0
Limfosit 6,4 % 25,0 – 40,0
Monosit 37 % 3,0 – 9,0
GDS 122 mg/dL 70 – 150
Cr 0,9 mg/dL 0,8 – 1,1
Ureum 45 mg/dL 10 – 50

DIAGNOSA : Ulkus peptik

PENGOBATAN
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Asam traneksamat 250 mg/12 jam
- Inj. OMZ 1 amp/12 jam
- Inj. Ondansetron 1 amp/12 jam

PERTANYAAN:
1. Lakukan analisis terhadap kasus tersebut!
2. Monitoring apa yang harus dilakukan?
PEMBAHASAN KASUS
A. DATABASE PASIEN
1. Nama Pasien : Ny. H
2. Umur Pasien : 44 Tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. BB/TB : 61 kg/156 cm
5. Riwayat Penyakit : Dyspepsia, 3 bulan lalu keluhan nyeri ulu hati, pernah diindikasi tukak
lambung
6. Riwayat Pengobatan :
7. Riwayat sosial : Pasien mempunyai 2 anak. Pasien tinggal bersama anak ke 2 dan suaminya.
Pasien bekerja sebagai karyawan swasta di salah satu pabrik, suaminya  bekerja sebagai
karyawan swasta. Berobat di RSUD X dengan fasilitas BPJS PBI

B. SUBYEKTIF
1. BAB berwarna hitam sejak 2 hari sebelum MRS
2. Nyeri ulu hati sejak 1 minggu sebelum MRS dan sudah dirasakan berulang sejak 2 tahun
terakhir
3. Mual dan muntah sebanyak 3x
4. Keluhan nyeri ulu hati dirasakan berkurang setelah os mengkonsumsi makanan. Namun selang
beberapa waktu keluhan nyeri ulu hati dirasakan lagi

C. OBYEKTIF
1. KU : sakit sedang
2. Kesadaran : compos mentis GCS E3V4M5
3. Suhu : 36,7oC
4. HR : 88 x/menit
5. RR : 18 x/menit
6. TD : 130/70 mmHg
7. Nyeri tekan (+) pada region hipocondriaca dekstra
8. Pemeriksaan rectal touche : feses bercampir darah berwarna hitam
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
Hemoglobin 12,8 g/dL 14,0 – 18,0
Hematokrit 36,0 % 42,0 – 52,0
Leukosit 8,6 ribu/ul 5,0 – 10,0
Trombosit 197 Juta/ul 150 – 300
Eritrosit 4,37 ribu/ul 4,50 – 5,50
MCV 81,7 Fl 82,0 – 92,0
MCH 26,1 pg 27,0 – 31,0
MCHC 33,4 g/dL 32,0 – 37,0
Eosinofil 0,7 % 0,5 – 5,0
Basofil 0,2 % 0,0 – 1,,0
Granulosit 89,8 % 50,0 – 70,0
Limfosit 6,4 % 25,0 – 40,0
Monosit 37 % 3,0 – 9,0
GDS 122 mg/dL 70 – 150
Cr 0,9 mg/dL 0,8 – 1,1
Ureum 45 mg/dL 10 – 50

D. FIR (Further Information Required)


Pertanyaan Alasan
1. Apakah ada riwayat pengobatan sebelumnya? Untuk mengetahui apakah pasien
mengkonsumsi obat-obatan khususnya NSAID,
karena NSAID dapat memperparah kondisi
pasien
2. Apakah ada riwayat alergi obat? Untuk mengetahui apakah pasien memiliki
riwayat alergi obat khususnya antibiotik karena
akan berpengaruh pada pemilihan terapi
3. Apakah sebelumnya ada mengkonsumsi Untuk mengetahui apakah pasien
minuman atau makanan tertentu?
mengkonsumsi makanan dan minuman yang
dapat memperparah kondisi pasien
4.

E. ASSESMENT
PROBLEM MEDIK TERAPI DRP PLAN
Inj. OMZ 1 amp/12 jam - Terapi dilanjutkan. Sudah
sesuai dengan kondisi pasien
(Dipiro et al, 2017; Kumar et

PUD (Eradikasi H.Pylori) al., 2019 ).


- Ada indikasi Berikan klaritromisin 500
tidak ada obat mg 2 x sehari
- Ada indikasi Berikan amoksisilin 1 g 2 x
tidak ada obat sehari
Mual muntah Inj. Ondansetron 1 amp/12 Terapi tdak Terapi diganti dengan
jam
tepat metoklopramid

BAB darah hitam Inj. Asam traneksamat 250 Tidak sesuai Terapi dilanjutkan dengan
mg/12 jam penambhan dosis
interval dosis .

F. PENJELASAN MASING-MASING PLAN YANG DIRENCANAKAN (BERDASARKAN PUSTAKA) EBM,


MONITORING YANG AKAN DILAKUKAN DAN KONSELING
1. Planning Terapi
- Pasien mengalami infeksi dilihat dari kadar granulosit, monosit dan limfosit yang tinggi
sehingga diindikasikan terinfeksi bakteri. Bakteri yang menyebabkan peptic ulcer disease
biasanya adalah Helicobacter pylori. Pasien ini memang belum ada melakukan kultur
H.pylori sehingga direkomendasikan pada pasien agar dilakukan kultur, jika memang
terbukti, terapi yang diberikan adalah omeprazole, Klaritomisin 500mg 2 x sehari dan
Amoksisilin 1g 2 x sehari (Dipiro et al., 2015).
- Terapi ondansetron tepatnya digunakan untuk terapi mual muntah pasca operasi atau
kemoterapiI (Dipiro et al., 2017; Hesketh et al., 2017). Terapi diganti dengan obat
metoclopamid 4 kali sehari 10 mg per oral (Dipiro et al, 2017) atau secara iv di mulai 5 mg
setiap 1-2 menit sampai 10 mg (Aberg et al, 2009).
- Pasien BAB hitam dikarenakan adanya lesi atau luka pada pada saluran cerna sehingga
menyebabkan pendarahan. Dosis 10mg/kgbb tiap 3-4 kali. Maka 10mg x 61 kg = 610 mg
tiap 3-4 kali / hari (Aberg et al, 2009). Hentikan jika pendarahan sudah terhenti.

2. Monitoring
- Monitoring pendarahan pasien
- Monitoring rasa nyeri pasien
- Monitoring kepatuhan pasien mengkonsumsi obat
- Cek rutin kultur H.pylori

3. Konseling
- Konseling pada pasien agar selalu patuh mengkonsumsi obat khusunya antibiotik.
Penggunaan obat yang rutin dapat mengurangi/menyembuhkan penyakit
- Hindari makanan yang memperburuk kondisi pasien seperti makanan asam, pedas,
berlemak, alkohol.
- Hindari stress
-
G. PUSTAKA
Aberg, J.A., Lacy, C., Amstrong, L., Goldman, M. & Lance, L.L. 2009. Drug Information Handbook
17th Edition, American Pharmacist Association.

Dipiro, J.T, R.L. Talbert, G.C. Yee, G.R. Matzke, B.G Wells & L.M. Posey. 2017. Pharmacotherapy: A
Pathophysiologic Approach, 10th Edition. McGraw-Hill Education, New York.

Hesketh P.J., Mark G.K., Ethan B., Sally Y.B., Rebecca Anne Clark-Snow, Michael A. Danso, Kristopher
Dennis, L. Lee Dupuis, Stacie B. Dusetzina, Cathy Eng, Petra C. Feyer, Karin Jordan, Kimberly
Noonan, Dee Sparacio, Mark R. Somerfield, & Gary H. Lyman. 2017. Antiemetics : American
Society of Clinical Oncology Clinical Practice Guideline Update. Journal of Clinical Oncology. 35 :
3240-3262

Kumar a, Vrish D.A & Mansi V. 2019. Diagnostic Approach and Pharmacological Treatment Regimen
of Peptic Ulcer Disease. Journal Pharmacy and Pharmaceutical Reseach (1): 1-12.

Anda mungkin juga menyukai