Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

FARMAKOTERAPI II
STROKE ISKEMIK

Disusun oleh:
Yansen Purwanto (158114112)
E. Inge Cindy Luisa (158114115)
Viola Gratia Gisca Maki (158114116)
Elizabeth Vianita Kurniawan (158114117)
Yulia Dwi Cahyani (158114118)
Scholastica Dani Widyasari (158114120)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
1. Data Pasien
Nama : Tn A
Umur : 72 Tahun
RPD : HT
RO : amlodipin
RK :-
Dx : CVA infark

2. Subyektif
Tadi pagi setelah bangun tidur tiba-tiba mengalami kesulitan bicara
Perokok 2 pak per hari
Makan asal
Tidak pernah olahraga

3. Objektif
Pemeriksaan di IGD jam 2 siang
GCS 4x6
TD = 248/150
T= 37,2C
N =119
MAP = 157,3 mmHg
EKG = AF, sinus takikardi
CT scan = infark corona radinata, thalamus

4. Terapi
Nama Obat Dosis 29/5 30/5 31/5 1/6 2/6 3/6 4/6 5/6 6/6

Inj Neulin 3x1 amp V V V V V V V V V


(Citikoline (250
500mg) mg)

Neurotam 3 gr V V V V V V V V V
Inj Sohobion 1 x l amp V V V V V V V V V
(Vit B1 100mg,
Vit B6 100mg,
vit B12
5000mcg)

Ranitidin 150 2x1 V V V V V V V V V


mg

Perdipine 2 x 30 V V
(nicardipine) mg
pump

Aspilet (aspirin 1-0-0 V V V V V V V V


160mg)

Haloperidol 2x tab V

Simvastatin 1x1 V V V V V V V V V

5. Kondisi Klinik
Kondisi 29/5 30/5 31/5 1/6 2/6 3/6 4/6 5/6 6/6
Klinik

GCS 416 416 416 416 426 426 426 426 436

Motorik 5 1 5 4

5 1 5 4
6. Tanda Vital
Parameter 29/5 30/5 31/5 1/6 2/6 3/6 4/6 5/6 6/6

TD 218/ 170/ 170/ 170/ 180/ 170/ 150/ 160/ 160/


(mmHg) 127 120 110 100 120 80 80 90 110

T(C) 36 36 36,5 38,5 38,3 36,2 37 37,8 36,5

N/menit 112 80 96 90 96 92 98 90 80

RR/menit 19 20 20 24 30 22 20 20 22

7. Parameter Laboratorium
Parameter Normal 29/5 31/5 4/6

GDA <200mg/dL 190 195 188

Cr 0,5-1,5mg/dL 0,92

BUN 10-24 mg/dL 13

Na 135-145 mmol/L 138 134,9

K 3,5-5 mmol/L 3,8 3,85

Cl 95-108 mmol/L 101,6 105,0

Leukosit 4000-10000/uL 6100 7500

SGPT 0-37 U/L 25


SGOT 0-35 U/L 18

Albumin 3,5-5 mg/dL 4,46

Asam Urat 3,4-7 mg/dL 6,6

Kolesterol 180 mg/dL

8. Assesment
No Problem Subjektif/Objektif Terapi Analisa
Medical

1 Hipertensi TD: 248/150mmHg Peridipine Efek samping yang dapat


29/5 218/127 (Nicardipine) timbul yakni pusing
30/5 170/120 pump ringan, sakit kepala, muka
31/5 170/110 merah atau bengkak
1/6 170/100 pergelangan kaki/kaki
2/6 180/120 Efek samping yang lebih
3/6 170/80 serius terjadi : pingsan,
4/6 150/80 detak jantung cepat/ tidak
5/6 160/90 teratur/ berdebar.
6/6 160/110 Outcomenya tekanan
darah turun terbukti pada
tanggal 30/5 menjadi
170/120 mmHg.
Pada pasien stroke
iskemik akut, tekanan
darah diturunkan sekitar
15% (sistolik maupun
diastolic) dalam 24 jam
pertama setelah awitan
apabila tekanan darah
sistolik (TDS) >220
mmHg atau tekanan darah
diastolic (TDD) >120
mmHg. Pada pasien
stroke iskemik akut yang
akan diberi terapi
trombolitik (rtPA),
tekanan darah diturunkan
hingga TDS <185 mmHg
dan TDD <110 mmHg
(AHA/ASA, Class I,
Level of evidence B).
Pada pasien stroke
perdarahan intraserebral
akut (AHA/ASA, Class
IIb, Level of evidence C),
apabila TDS >200 mmHg
atau Mean Arterial
Preassure (MAP) >150
mmHg, tekanan darah
diturunkan dengan
menggunakan obat
antihipertensi intravena.

2 - - Simvastatin Ada obat tanpa indikasi.


Tidak ada pemeriksaan
pasien yang menunjukkan
kolesterol tinggi, maka
tidak perlu diberikan
Simvastatin. Karena dari
hasil pemeriksaan
laboratorium tidak
menunjukan bahwa pasien
mengalami
hiperkolesteroemia/
hiperlipidemia.

3 CVA infark - EKG : AF, sinus Aspilet Efek samping yang


takikardi (Aspirin) mungkin terjadi dari
- Post stroke 5 pemakaian obat: Alergi
tahun lalu berupa biduran hingga
sindrom Steven-Johnsons,
serangan asma, sesak
napas, rasa tidak nyaman
pada lambung, perdarahan
spontan dan perdarahan
saluran cerna, gangguan
fungsi hati dan ginjal.
Outcomes yang
diharapkan setelah pasien
mengkonsumsi aspilet
adalah mencegah
keterulangan stroke
dengan menghambat
pembentukan tromboksan
yang berperan dalam
pembekuan darah.
Pemberian Aspirin sudah
tepat diberikan pada hari
ke-2. Dosis Aspirin yang
diberikan sudah sesuai.
Aspirin direkomendasikan
untuk penderita AF risiko
rendah dan beberapa
penderita risiko sedang
dengan pertimbangan
dengan berdasarkan
pilihan penderita, risiko
kemungkinan terjadinya
perdarahan, serta
tersedianya fasilitas
pemantauan antikoagulan
yang baik (AHA/ASA,
Class I, Level of evidence
A).
4. CVA infark - CT scan yang Neulin Efek samping dari
menunjukan (Citicoline) penggunaan citicoline
adanya infrak 3 x 1 amp adalah insomnia, sakit
Corona Radiata 1 amp = 250 kepala, diare, tekanan
Kanan, Thalamus. mg darah tinggi/ rendah,
- GCS dengan mual, penglihatan buram,
score 4X6 sesak. Outcome yang
- Motorik diharapkan adalah
5 1 memperbaiki keadaan
5 1 setelah stroke, ditandai
dengan perbaikan GCS
dan motorik.
Pemberian Citicoline pada
pasien sudah tepat, namun
dosis dan cara pemberian
belum sesuai (lihat plan).

5. Stress Ulcer Ranitidine Efek samping: muntah-


muntah, sakit kepala, sakit
perut, sulit menelan, urin
yang keruh ranitidine
diberikan karena pasien
telah mengkonsumsi
NSAID (aspirin) jangka
panjang dimana aspirin
dapat meningkatkan risiko
tukak lambung. Untuk
mencegah timbulnya
perdarahan lambung pada
stroke, sitoprotektor atau
penghambat reseptor H2
perlu diberikan.
6. Sohobion Vitamin yang diberikan
(Vit B1 100mg, pada pasien tidak
Vit B6 100mg, memiliki efek samping
vit B12 selama pemberian masih
5000mcg) dalam dosis normal.
Dengan pemberian
Sohobion diharapkan
dapat memperbaiki
asupan vitamin pada
pasien stroke sehingga
dapat menjaga kesehatan
fungsi saraf. Oleh karena
itu, pemberian Sohobion
untuk pasien sudah tepat.
Keputusan pemberian
Sohobion didukung juga
oleh jurnal yang berjudul
Stroke: roles of B
vitamins, Homocysteine
and Antioxidants,
pemberian folat dan
vitamin B dapat berguna
dalam pencegahan stroke
dengan menurunkan level
Homocystine Plasma.
Pemberian Sohobion 1x 1
amp sudah sesuai.
7. Gelisah Haloperidol Haloperidol IM 1-10mg
(Anxiety) (2x tab) setiap 6 jam dapat
diberikan apabila pasien
sangat gelisah. Efek
samping penggunaan
haloperidol adalah
distonia, akathsia, kaku
pada otot, dan parkinson.
Terapi tambahan halop
sesuai dengan PERDOSSI
2011 bahwa dapat
diberikan haloperidol
sebagai terapi tambahan.

8. Stroke Neuorotam Pemakaian obat-obatan


Iskhemik neuroprotektor belum
menunjukkan hasil yang
efekif, sehingga sampai
saat ini belum
dianjurkan(AHA/ASA,
Class III, Level of
evidence A). Efek
samping obat ukar tidur,
gelisah, gemetar, agitasi,
lelah, mengantuk, mual,
muntah, diare, gastralgia,
sakit kepala, vertigo,
mulut kering, libido
meningkat, menambah
berat badan dan sebagian
besar reaksi hipersensitif
penyakit kulit. Pada
kebanyakan kasus,
pengurangan dosis cukup
untuk menghilangkan
semua efek samping.
9. Plan
1. Hentikan Simvastatin karena tidak ada pemeriksaan yang menunjukan kolesterol tinggi.
2. Berdasarkan jurnal AHA yang bejudul Clopidogrel and Aspirin versus Aspirin Alone for
Stroke Prevention: A Meta-Analysis, pengobatan untuk pasien dapat dikombinasikan dengan
Clopidogrel karena kombinasi aspirin-clopidogrel terbukti dapat mengurangi resiko stroke
dibandingkan dengan pemberian aspirin tunggal. Jurnal tersbeut kami gunakan sebagai referensi
rekomendasi pengobatan karena keadaan pasien dalam jurnal hampir sama dengan keadaaan
pasien ini dalam hal: umur (>40 tahun), orang Asia, didiagnosis berisiko tinggi terkena TIA,
tidak mengalami perdarahan. Dosis Clopidogrel diberikan 75 mg 1x sehari.
3. Citicolin sampai saat ini masih memberikan manfaat pada stroke akut. Penggunaan citicolin
pada stroke iskemik akut dengan dosis 2x1000 mg intravena 3 hari dan dilanjutkan dengan oral
2x1000 mg selama 3 minggu dilakukan dalam penelitian ICTUS (International Citicholin Trial in
Acute Stroke, ongoing).Rekomendasi lain didapatkan dari jurnal sistematik review berjudul
Citicoline for Acute Ischemic Systemic Stroke: A Systematic Review, and Formal Meta-
analysis of Randomized, Double -Blind, and Placebo-Controlled Trials. Jurnal ini menyebutkan
bahwa pemberian citicoline pada 1103 pasien yang tidak diberikan r-tPa dalam 4 penelitian yang
ikut systematic review menunjukkan perbaikan kondisi pasca serangan stroke setelah 6 minggu
pengobatan citicoline dengan dosis (2000mg/hari) dibandingkan dengan placebo.
4. Berikan tambahan terapi untuk pasien karena suhunya mencapai 38,5 yaitu acetaminophen
dengan dosis 650 mg (> 38,5 oC (AHA/ASA Guideline)1 atau 37,5 oC (ESO Guideline) ).
Tujuan penurunan suhu tubuh pasien agar tidak terjadi edema cerebral yang dapat mempengaruhi
permeabilitas otak menurun cairan serebrospinal masuk ke otak dan metabolisme asidosis laktat
akan mempercepat kematian neuron pada otak.
5. Hentikan penggunaan neurotam. Pemakaian obat-obatan neuroprotektor belum menunjukkan
hasil yang efekif, sehingga sampai saat ini belum dianjurkan (AHA/ASA, Class III, Level of
evidence A).
6. Pertimbangan peningkatan dosis nikardipine setelah fase akut. Dosis yang diberikan
sebelumnya yaitu 2 x 30 mg menunjukkan outcome tekanan darah 160/110 mmHg. Dosis dapat
ditingkatkan menjadi 5 mg/ hr (Medscape, 2017). Target tekanan darah setelah periode akut
adalah < 140/90 mmHg
Meskipun data definitif pada target optimal BP untuk pencegahan stroke rekuren pada pasien
ICH tidak tersedia, para ahli menyarankan target BP yang wajar dari <140/90 mm Hg pasien
yang tidak komplikasi dan <130/80 mmHg pada pasien diabetes atau penyakit ginjal kronis,
aman dan ditoleransi.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4134881/pdf/nihms604555.pdf
Terapi non farmakologi :
1. Hentikan rokok
2. Olahraga ringan secara teratur
3. Mengubah pola makan yang tidak sehat
4. Fisioterapi
5. Pembedahan (Surgical Intervention). Pembedahan yang dilakukan meliputi carotid
endarcerectomy dan pembedahan lain. Tujuan terapi pembedahan adalah mencegah
kekambuhan TIA dengan menghilangkan sumber oklusi. Carotidendarterectomy
diindikasikan untuk pasien dengan stenois lebih dari 70%.
6. Intervensi Endovaskuler. Intervensi Endovaskuler terdiri dari
angioplasty and stenting, mechanical clot distruption
dan clot extraction. Tujuan dari intervensi endovaskuler adalah menghilangkan trombus
dari arteri intrakarnial.

Monitoring :
1. Monitoring tekanan darah < 140/ 90 mmHg
2. Monitoring kadar kolesterol dan lemak (kolesterol total < 200mg/dL)
3. Monitoring ESO
4. Monitoring Gula darah dan temperature (Gula darah sewaktu < 126mg/dL)
5. Monitoring GCS dan motorik pasien
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai