Sugiyono, Suwarno
Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim Semarang
ABSTRAK
117
(Lieberman dkk., 1996). Pemakaian pada suhu tubuh, melainkan melarut
obat melalui rektal seperti dalam cairan tubuh. Beberapa
suppositoria mempunyai keuntungan kelebihan PEGantara lain: tidak
apabila dibandingkan dengan berbahaya, tidak reaktif, lunak serta
pemakaian oral dan intravena atau dapat meleleh pada cairan tubuh
pemakaian lainnya. Keuntungan (Lachman dkk., 1986)
tersebut: tidak merusak lambung, Agung (2013), telah
tidak menyebabkan mual padapasien melakukan penelitian tentang
yang sulit menelan obat oral atau kombinasi basis PEG 4000 dan PEG
tidak sadarkan diri (Voigt, 1984). 400 terhadap sifat fisik dan
Faktor-faktor yang pelepasan obat pada suppositoria
mempengaruhi pelepasan obat natrium diklofenak. Hasil penelitian
disamping dipengaruhi oleh sifat menunjukkan semakin tinggi
fisik bahan obatnya juga ditentukan konsentrasi PEG 400 dan PEG 4000
oleh formulasi sediaan yang dapat menurunkan titik lebur, waktu
menyangkut kadar zat aktif, basis melarut suppositoria dan
dan cara pembuatan. Obat dari meningkatkan kecepatan pelepasan
sediaan suppositoria harus lepas dari natrium diklofenak ditunjukkan
basis dan larut dalam cairan tubuh dengan semakin besarnya harga DE45
agar dapat memberikan efek (%).
farmakologi. Pelepasan dan pelarutan Kombinasi basis PEG 400
obat dari basis PEG dipengaruhi oleh dan PEG 4000 diharapkan
komposisi basis, KT merupakan obat menghasilkan suppositoria dengan
yang larut air, dapat diformulasikan sifat fisik dan pelepasan obat
dalam bentuk suppositoria Ketorolac tromethamine yang sesuai
menggunakan PEG, dikarenakan dengan persyaratan.
basis larut air(PEG) yang larut dalam
cairan rektal melepaskan obat larut 2. METODE PENELITIAN
air dan larut lemak untuk diabsorpsi. Suppositoria yang dibuat
Basis suppositoria mengandung KT sebanyak 15 mg.
mempunyai peranan penting dalam Berat satusuppositoria adalah 3 gram
kecepatan pelarutan obat, baik untuk dengan kombinasi basis PEG 4000
efek lokal maupun efek sistemik. dan PEG 400 dalam berbagai variasi
PEG merupakan basis suppositoria kadar.
yang larut dalam air, tidak melebur
118
Keterangan : FI = Suppositoria Ketorolac tromethamin dengan perbandingan
PEG 4000dan PEG 400 (80% : 20%)
FII = Suppositoria Ketorolac tromethamin dengan perbandingan
PEG 4000 dan PEG 400 (75% : 25%)
FIII = Suppositoria Ketorolac tromethamin dengan perbandingan
PEG 4000 dan PEG 400 (70% : 30%)
FIV = Suppositoria Ketorolac tromethamin dengan perbandingan
PEG 4000 dan PEG 400 (65% : 35%)
FV = Suppositoria Ketorolac tromethamin dengan perbandingan
PEG 4000 dan PEG 400 (60% : 40%)
119
patahnya termasuk beban dasar pada pengambilan sampel diganti dengan
penguntai (Voigt, 1984). medium yang baru dengan suhu dan
Uji disolusi menggunakan volume yang sama. Sampel dianalisis
alat tipe dayung.Suppositoria menggunakan spektrofotometer UV
ditimbang dan dimasukkan dalam pada panjang gelombang 322,6 nm.
wadah disolusi. Medium yang
digunakan aquadestilata suhu 37oC 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan kecepatan putar dayung 100 Uji pendahuluan yang
rpm.Uji disolusi dilakukan selama 1 dilakukan yaitu uji sifat fisik
jam dengan pengambilan sampel suppositoria Ketorolac tromethamine
pada menit ke 5; 10; 20; 30; 45 dan yang meliputi titik lebur, waktu lebur
60. Volume pengambilan sampel dan kekerasan, dan hasilnya
sebanyak 5,0 mL. Setiap diringkas dalam Tabel II.
Tabel II. Sifat Fisik Suppositoria Ketorolac tromethamine dengan Kombinasi Basis
PEG 4000 dan PEG 400
FORMULA
I II III IV V
X 50,80 47,40 46,20 45,40 45,20
Titik Lebur (C)
SD 0,837 0,837 1,140 1,140 0,837
120
diperoleh nilai koefisien korelasi (r) patah hingga penempatan terakhir
-0,996. Nilai tersebut lebih besar dari dengan total beban 2000 gram,
nilai r tabel (P : 0,05; df 3) yaitu sehingga dapat ditarik kesimpulan
0,878. Besarnya nilai r yang dihitung bahwa suppositoria dengan basis
dari hasil penelitian dan nilai r tabel campuran PEG 400 dan PEG 4000
menunjukkan adanya korelasi yang dalam berbagai perbandingan
signifikan dan negatif antara menunjukkan suppositoria tersebut
penambahan PEG 400 dengan memiliki massa yang kuat. Faktor
menurunnya waktu lebur yang mempengaruhi kekerasan
suppositoria. suppositoria adalah campuran dari
Uji kekerasan pada basis PEG. Kekerasan PEG semakin
suppositoria berguna untuk meningkat dengan semakin
mengetahui tingkat kekerasan dan meningkatnya berat molekul.
ketahanan dari suppositoria berguna Uji disolusi dilakukan untuk
untuk menahan kerusakan yang mengetahui kemampuan basis
disebabkan pada saat produksi, suppositoria dalam melepaskan zat
pengemasan dan pengangkutan aktifnya, semakin banyak obat lepas
hingga penggunaan oleh pasien dari basis suppositoria maka semakin
(Lachman dkk., 1986). banyak pula obat yang diabsorbsi
Hasil pengujian menyatakan dari basis suppositoria sehingga akan
tidak ada satupun suppositoria yang memberikan efek yang lebih baik.
121
suppositoria dan larut dalam medium menggambarkan peristiwa disolusi
disolusi, sehingga terjadi kenaikan atau proses melarutnya suatu obat
zat terlarut dari menit ke 5 sampai pada waktu tertentu dengan
menit ke 45 yang merupakan proses membandingkan luas daerah di
disolusi. bawah kurva pada waktu tertentu dan
Hasil uji disolusi suppositoria luas bidang pada kurva yang
Ketorolac tromethamine menunjukkan semua zat aktif yang
menggunakan basi PEG 4000 dengan telah terlarut pada saat t dalam %.
penambahan PEG 400 diungkapkan Harga DE45 (%) menunjukkan jumlah
dengan DE45 (%) dapat dilihat pada obat terlarut pada waktu 45 menit.
tabel V. Disssolution Efficiency
FORMULA
I II III IV V
DE45 X 56,65 60,26 64,19 65,39 69,22
(%) SD 0,654 0,824 1,053 0,977 1,416
122
5. DAFTAR PUSTAKA Khan, K. A., 1975, The Concept of
Dissolution Efficiency, J.
Aiache, J. M., 1982, Galenica2- Pharm, Pharmacol. Vol 27,
Biopharmacie, Second 48-50.
Edition, 412 Diterjemahkan
oleh: Dr. Widji Soeratri, Lachman, L., Lieberman, A. H., And
Airlangga University Press. Kanig, J. L., 1986, Teori
Surabaya. dan Praktek Farmasi
Industri, Diterjemahkan
Aggarwal, A., Saroha K., And oleh Siti Suyatmi, Edisi III,
Nanda, S., 2014, 564-588, Penerbit
Comparative Evaluation of Universitas Indonesia,
semisolid bases for Jakarta.
transdermal use of
Ketorolac Tromethamine, Lieberman, A. H., Riegel, M. M.,
Indian J. Pharm. Biol. Res. and Banker, S. G., 1996,
2(2):1-6 Pharmaceutical Dosage
Forms: Disperse
Agung, A. P., 2013, Pengaruh Systems,second Edition,
Kombinasi Basis PEG 4000 449, Rivised and Expanded,
dan PEG 400 terhadap Sifat Marcel Dekker,inc New
Fisik dan Pelepasan Obat York.
Supositoria Natrium
Diklofenak, Skripsi, Parfit, K., 1999, Martindale The
Fakultas Farmasi complete drug reference,
Universitas Wahid Hasyim, Thirty-second edition, 49-
Semarang. 50, the pharmaceutical
Press, London.
Ansel, H.C., 1989, Introduction to
Pharmaceutical Dosage Voigt, R., 1984, Buku Pelajaran
rd
Forms, 3 Ed, 453-473, Lea Teknologi Farmasi,
and Febiger, Philadelphia. diterjemahkan oleh
Soendani Noerono
Aulton, M. E., 2002, Pharmaceutics Soewandhi, Mathilda B.
The Science of Dosage Widianto, Edisi kelima,
Forms, Second Edition, 281-305, Gadjah Mada
115-119; 158-161, Churchil University Press,
Livingstone, London. Yogyakarta.
123