Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH KOMBINASI BASIS PEG 4000 DAN PEG 400

TERHADAP SIFAT FISIK DAN KECEPATAN PELEPASAN OBAT


SUPPOSITORIA KETOROLAC TROMETHAMINE

Sugiyono, Suwarno
Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim Semarang

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi PEG 4000


dan PEG 400 sebagai basis suppositoria larut air, terhadap sifat fisik dan
pelepasan Ketorolac tromethamine.
Suppositoria dibuat dalam 5 formula dengan berbagai perbandingan PEG
4000 dan PEG 400 yaitu 80:20 (FI); 75:25 (FII); 70:30 (FIII); 65:35 (FIV); 60:40
(FV). Berat Suppositoria dibuat 3 gram dengan kandungan 15 mg Ketorolac
tromethamine. Suppositoria yang dihasilkan diuji sifat fisik meliputi titik lebur,
waktu lebur, kekerasan dan uji disolusi dalam medium dapar fosfat pH 7,4
sebanyak 500 mL pada suhu 37 0,5C. Data sifat fisik dan disolusi diuji
menggunakan korelasi regresi.
Hasil uji sifat fisik suppositoria menunjukkan bahwa semakin besar kadar
PEG 400 semakin menurunkan titik lebur dan waktu lebur, tetapi tidak
berpengaruh pada kekerasan suppositoria. Hasil uji disolusi berupa DE 45 (%)
menunjukkan bahwa semakin besar kadar PEG 400 semakin menaikkan harga
DE45 (%).

KataKunci : Suppositoria, Ketorolac, tromethamine, PEG 4000 dan PEG 400.

1. PENDAHULUAN pencernaan maka sediaan


Ketorolac tromethamine (KT) suppositoria merupakan pilihan yang
dan termasuk golongan non-steroidal tepat.
anti-inflammatory drug (NSAID) Secara biofarmasetik,
merupakan analgesik poten dengan suppositoria merupakan bentuk
efek anti-inflamasi sedang, sediaan obat bentuk padat terbuat
digunakan untuk pereda nyeri setelah dari pembawa lipofil atau hidrofil,
bedah dan memperlihatkan memiliki bentuk dan kekerasan yang
efektivitas sebanding morfin atau memudahkan pemasukkannya ke
meperidin dosis umum, Masa kerja dalam rektum. Zat aktif akan
panjang, sangat selektif menghambat dilepaskan secara difusi pada suhu
enzym COX-1 sehingga tidak terjadi tubuh atau dengan pelarutan ke
sintesis prostaglandin (Aggarwal dalam cairan rektum (Aiache, 1982).
dkk., 2014). Efek samping KT yang Obat-obat yang
dilaporkan adalah perforasi dan diformulasikan dalam sediaan
peptikum ulkus termasuk pendarahan suppositoria dapat memberikan efek
gastrointestinal pada pasien orang tua lokal maupun sistemik, dimana aksi
(Parfitt, 1999).Untuk mengatasi efek tersebut tergantung dari sifat obat,
samping terutama pada saluran konsentrasi dan kecepatan absorbs

117
(Lieberman dkk., 1996). Pemakaian pada suhu tubuh, melainkan melarut
obat melalui rektal seperti dalam cairan tubuh. Beberapa
suppositoria mempunyai keuntungan kelebihan PEGantara lain: tidak
apabila dibandingkan dengan berbahaya, tidak reaktif, lunak serta
pemakaian oral dan intravena atau dapat meleleh pada cairan tubuh
pemakaian lainnya. Keuntungan (Lachman dkk., 1986)
tersebut: tidak merusak lambung, Agung (2013), telah
tidak menyebabkan mual padapasien melakukan penelitian tentang
yang sulit menelan obat oral atau kombinasi basis PEG 4000 dan PEG
tidak sadarkan diri (Voigt, 1984). 400 terhadap sifat fisik dan
Faktor-faktor yang pelepasan obat pada suppositoria
mempengaruhi pelepasan obat natrium diklofenak. Hasil penelitian
disamping dipengaruhi oleh sifat menunjukkan semakin tinggi
fisik bahan obatnya juga ditentukan konsentrasi PEG 400 dan PEG 4000
oleh formulasi sediaan yang dapat menurunkan titik lebur, waktu
menyangkut kadar zat aktif, basis melarut suppositoria dan
dan cara pembuatan. Obat dari meningkatkan kecepatan pelepasan
sediaan suppositoria harus lepas dari natrium diklofenak ditunjukkan
basis dan larut dalam cairan tubuh dengan semakin besarnya harga DE45
agar dapat memberikan efek (%).
farmakologi. Pelepasan dan pelarutan Kombinasi basis PEG 400
obat dari basis PEG dipengaruhi oleh dan PEG 4000 diharapkan
komposisi basis, KT merupakan obat menghasilkan suppositoria dengan
yang larut air, dapat diformulasikan sifat fisik dan pelepasan obat
dalam bentuk suppositoria Ketorolac tromethamine yang sesuai
menggunakan PEG, dikarenakan dengan persyaratan.
basis larut air(PEG) yang larut dalam
cairan rektal melepaskan obat larut 2. METODE PENELITIAN
air dan larut lemak untuk diabsorpsi. Suppositoria yang dibuat
Basis suppositoria mengandung KT sebanyak 15 mg.
mempunyai peranan penting dalam Berat satusuppositoria adalah 3 gram
kecepatan pelarutan obat, baik untuk dengan kombinasi basis PEG 4000
efek lokal maupun efek sistemik. dan PEG 400 dalam berbagai variasi
PEG merupakan basis suppositoria kadar.
yang larut dalam air, tidak melebur

Tabel I. Formula Suppositoria Ketorolac tromethamine dengan Kombinasi Basis


PEG 4000dan PEG 400
Formula
Bahan (mg)
I II III IV V
Ketorolac tromethamine 15 15 15 15 15

PEG 4000 2388 2239 2090 1940 1791

PEG 400 597 746 895 1045 1194

118
Keterangan : FI = Suppositoria Ketorolac tromethamin dengan perbandingan
PEG 4000dan PEG 400 (80% : 20%)
FII = Suppositoria Ketorolac tromethamin dengan perbandingan
PEG 4000 dan PEG 400 (75% : 25%)
FIII = Suppositoria Ketorolac tromethamin dengan perbandingan
PEG 4000 dan PEG 400 (70% : 30%)
FIV = Suppositoria Ketorolac tromethamin dengan perbandingan
PEG 4000 dan PEG 400 (65% : 35%)
FV = Suppositoria Ketorolac tromethamin dengan perbandingan
PEG 4000 dan PEG 400 (60% : 40%)

Basis PEG 4000 dilelehkan terdapat dalam suppositoria tersebut


dalam cawan porselen di atas mulai meluncur ke bawah.
penangas air, setelah meleleh Pengujian waktu lebur
dimasukkan ke dalam PEG 400 dilakukan pada suhu 37C dengan
sedikit demi sedikit, diaduk sampai cara suppositoria KT dimasukkan ke
homogen, KT ditambahkan ke dalam dalam bagian spiral alat tersebut.
basis sambil diaduk-aduk sampai Batang kaca diatur sampai tepat
homogen. Penuangan massa menyentuh suppositoria. Bagian
suppositoria ke dalam cetakan spiral alat tersebut yang berisi
dilakukan jika massa suppositoria suppositoria Ketorolac tromethamine
sudah agak mengental, untuk dimasukkan ke dalam tabung kaca
menghindari terjadinya pengendapan dan diatur sehingga skala 0 sejajar
obat di bagian bawah cetakan.Massa dengan permukaan air di luar batang
suppositoria yang sudah agak kaca dalam sirkulasi air kemudian
mengental kemudian dituang ke diaktifkan.Waktu lebur dicatat mulai
dalam cetakan yang telah diolesi dari air menyentuh suppositoria
parafin. Penuangan pada cetakan sampai semua fraksi suppositoria
dilakukan pelan-pelan dilewatkan hilang dari spiral.
dinding cetakan supaya tidak Pengujian kekerasan
terdapat ruang kosong pada cetakan, dilakukan dengan cara suppositoria
didiamkan dalam suhu kamar diletakkan dengan ujung keatas di
kemudian dimasukkan ke dalam sebuah ruang yang telah ditentukan
almari pendingin. pada alat. Penguntai diperpanjang ke
Pengujian titik lebur bawah sampai menunjukkan massa
dilakukan dengan cara potongan dasar 600 gram. Ruang pengujian
suppositoria lalu dimasukkan ke ditutup dengan sebuah lempeng kaca
dalam pipa gelas lebih kurang dan suhu dijaga pada 25C.Dalam
sepertiga tinggi pipa. Pipa gelas yang interval waktu setiap satu menit,
berisi potongan suppositoria anak timbangan yang berbentuk
Ketorolac tromethamine tersebut lempengan bercelah masing-masing
dimasukkan ke dalam beker gelas 200 gram diletakkan pada penguntai
yang berisi air yang diletakkan di sampai penempatan beban terakhir.
atas penangas sampai titik lebur Sebagai skala kekerasan digunakan
suppositoria diketahui dengan jumlah total dari massa beban pada
melihat jika pada termometer yang suppositoria sampai mencapai titik

119
patahnya termasuk beban dasar pada pengambilan sampel diganti dengan
penguntai (Voigt, 1984). medium yang baru dengan suhu dan
Uji disolusi menggunakan volume yang sama. Sampel dianalisis
alat tipe dayung.Suppositoria menggunakan spektrofotometer UV
ditimbang dan dimasukkan dalam pada panjang gelombang 322,6 nm.
wadah disolusi. Medium yang
digunakan aquadestilata suhu 37oC 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan kecepatan putar dayung 100 Uji pendahuluan yang
rpm.Uji disolusi dilakukan selama 1 dilakukan yaitu uji sifat fisik
jam dengan pengambilan sampel suppositoria Ketorolac tromethamine
pada menit ke 5; 10; 20; 30; 45 dan yang meliputi titik lebur, waktu lebur
60. Volume pengambilan sampel dan kekerasan, dan hasilnya
sebanyak 5,0 mL. Setiap diringkas dalam Tabel II.

Tabel II. Sifat Fisik Suppositoria Ketorolac tromethamine dengan Kombinasi Basis
PEG 4000 dan PEG 400

FORMULA
I II III IV V
X 50,80 47,40 46,20 45,40 45,20
Titik Lebur (C)
SD 0,837 0,837 1,140 1,140 0,837

Waktu Lebur X 50,96 48,65 46,76 44,78 41,77


(menit) SD 0,536 0,328 0,602 0,461 0,453

Kekerasan (gram) X >2000 >2000 >2000 >2000 >2000


SD - - - - -

Tabel II menunjukkan hasil df: 3) yaitu 0,878. Besarnya nilai r


uji titik lebur suppositoria KT. Hasil yang dihitung dari hasil penelitian
penelitian menunjukkan bahwa titik dan nilai r tabel menunjukkan adanya
lebur suppositoria semakin menurun korelasi yang signifikan antara
dengan semakin banyaknya penambahan PEG 400 dengan
penambahan PEG 400. Titik lebur menurunnya titik lebur suppositoria.
yang paling tinggi adalah 50,8C Pengujian waktu lebur
pada FI dengan penambahan PEG dilakukan untuk mengetahui waktu
400 20% sedangkan titik lebur yang melarut dari suppositoria.Waktu
paling rendah terdapat pada FV yaitu lebur suppositoria adalah waktu yang
pada suhu 45,8 dengan penambahan dibutuhkan oleh suppositoria untuk
PEG 400 sebanyak 40%. larut sampai semua fraksi hilang.
Hasil dari uji titk lebur Tabel II menunjukkan waktu
dianalisis menggunakan regresi lebur suppositoria Ketorolac
linier, diperoleh nilai koefisien tromethamine. Hasil dari uji waktu
korelasi (r) sebesar -0,908. Nilai ini lebur dianalisis secara statistik
lebih besar dari nilai r tabel (P: 0,05; dengan analisis regresi linier dan

120
diperoleh nilai koefisien korelasi (r) patah hingga penempatan terakhir
-0,996. Nilai tersebut lebih besar dari dengan total beban 2000 gram,
nilai r tabel (P : 0,05; df 3) yaitu sehingga dapat ditarik kesimpulan
0,878. Besarnya nilai r yang dihitung bahwa suppositoria dengan basis
dari hasil penelitian dan nilai r tabel campuran PEG 400 dan PEG 4000
menunjukkan adanya korelasi yang dalam berbagai perbandingan
signifikan dan negatif antara menunjukkan suppositoria tersebut
penambahan PEG 400 dengan memiliki massa yang kuat. Faktor
menurunnya waktu lebur yang mempengaruhi kekerasan
suppositoria. suppositoria adalah campuran dari
Uji kekerasan pada basis PEG. Kekerasan PEG semakin
suppositoria berguna untuk meningkat dengan semakin
mengetahui tingkat kekerasan dan meningkatnya berat molekul.
ketahanan dari suppositoria berguna Uji disolusi dilakukan untuk
untuk menahan kerusakan yang mengetahui kemampuan basis
disebabkan pada saat produksi, suppositoria dalam melepaskan zat
pengemasan dan pengangkutan aktifnya, semakin banyak obat lepas
hingga penggunaan oleh pasien dari basis suppositoria maka semakin
(Lachman dkk., 1986). banyak pula obat yang diabsorbsi
Hasil pengujian menyatakan dari basis suppositoria sehingga akan
tidak ada satupun suppositoria yang memberikan efek yang lebih baik.

Gambar 1. Profil disolusi Suppositoria Ketorolac tromethamine menggunakan


basis PEG 4000 dengan penambahan PEG 400

Gambar 1 menunjukkan yang diinginkan suppositoria harus


profil disolusi pada menit ke 5 larut terlebih dahulu, kemudian
sampai menit ke 45.Untuk terjadi pelepasan obat. Pada menit ke
menghasilkan pelarutan zat aktif 5 obat sudah terlepas dari

121
suppositoria dan larut dalam medium menggambarkan peristiwa disolusi
disolusi, sehingga terjadi kenaikan atau proses melarutnya suatu obat
zat terlarut dari menit ke 5 sampai pada waktu tertentu dengan
menit ke 45 yang merupakan proses membandingkan luas daerah di
disolusi. bawah kurva pada waktu tertentu dan
Hasil uji disolusi suppositoria luas bidang pada kurva yang
Ketorolac tromethamine menunjukkan semua zat aktif yang
menggunakan basi PEG 4000 dengan telah terlarut pada saat t dalam %.
penambahan PEG 400 diungkapkan Harga DE45 (%) menunjukkan jumlah
dengan DE45 (%) dapat dilihat pada obat terlarut pada waktu 45 menit.
tabel V. Disssolution Efficiency

Tabel III. Harga DE45 (%)Suppositoria Ketorolac tromethaminedengan Basis


PEG 4000dan PEG 400.

FORMULA
I II III IV V
DE45 X 56,65 60,26 64,19 65,39 69,22
(%) SD 0,654 0,824 1,053 0,977 1,416

Tabel III menunjukkan hasil sehingga harga DE45 (%)


disolusi suppositoria Ketorolac suppositoria semakin tinggi, hal ini
tromethamine.Hasil dianalisis terjadi karena PEG 400 berbentuk
menggunakan regresi linier dan cair dikombinasikan dengan PEG
diperoleh nilai koefisien korelasi (r) 4000 yang berbentuk padat dapat
yaitu 0,990. Harga ini lebih besar menghasilkan suppositoria dengan
dari pada r tabel (P: 0,05; df: 3) konsistensi yang baik sehingga
yaitu 0,878. Besarnya nilai r yang pelepasan obat tidak tergantung pada
dihitung dari hasil penelitian dan titik lebur tetapi pelepasan obat akan
nilai r tabel menunjukkan adanya tergantung pada waktu lebur.
korelasi yang signifikan dan positif
antara penambahan PEG 400 dengan
harga DE45 (%), sehingga dapat 4. KESIMPULAN
dikatakan semakin meningkatnya Semakin meningkat kadar PEG
penambahan PEG 400 akan 400, semakin menurunkan titik lebur,
menaikkan harga DE45 (%). waktu lebur namun tidak
Hubungan antara waktu lebur berpengaruh terhadap kekerasan
dengan harga DE45 (%) merupakan suppositoria serta semakin tinggi
hubungan linier positif sehingga kadar PEG 400, semakin
harga DE45 (%) suppositoria semakin meningkatkan harga DE45 (%)
tinggi. Semakin banyak penambahan suppositoria, peningkatan kadar PEG
PEG 400 pada suppositoria dengan 400 hingga 40% menunjukkan
basis PEG 4000 maka waktu lebur pengaruh harga DE45 (%) antar
suppositoria semakin rendah formula.

122
5. DAFTAR PUSTAKA Khan, K. A., 1975, The Concept of
Dissolution Efficiency, J.
Aiache, J. M., 1982, Galenica2- Pharm, Pharmacol. Vol 27,
Biopharmacie, Second 48-50.
Edition, 412 Diterjemahkan
oleh: Dr. Widji Soeratri, Lachman, L., Lieberman, A. H., And
Airlangga University Press. Kanig, J. L., 1986, Teori
Surabaya. dan Praktek Farmasi
Industri, Diterjemahkan
Aggarwal, A., Saroha K., And oleh Siti Suyatmi, Edisi III,
Nanda, S., 2014, 564-588, Penerbit
Comparative Evaluation of Universitas Indonesia,
semisolid bases for Jakarta.
transdermal use of
Ketorolac Tromethamine, Lieberman, A. H., Riegel, M. M.,
Indian J. Pharm. Biol. Res. and Banker, S. G., 1996,
2(2):1-6 Pharmaceutical Dosage
Forms: Disperse
Agung, A. P., 2013, Pengaruh Systems,second Edition,
Kombinasi Basis PEG 4000 449, Rivised and Expanded,
dan PEG 400 terhadap Sifat Marcel Dekker,inc New
Fisik dan Pelepasan Obat York.
Supositoria Natrium
Diklofenak, Skripsi, Parfit, K., 1999, Martindale The
Fakultas Farmasi complete drug reference,
Universitas Wahid Hasyim, Thirty-second edition, 49-
Semarang. 50, the pharmaceutical
Press, London.
Ansel, H.C., 1989, Introduction to
Pharmaceutical Dosage Voigt, R., 1984, Buku Pelajaran
rd
Forms, 3 Ed, 453-473, Lea Teknologi Farmasi,
and Febiger, Philadelphia. diterjemahkan oleh
Soendani Noerono
Aulton, M. E., 2002, Pharmaceutics Soewandhi, Mathilda B.
The Science of Dosage Widianto, Edisi kelima,
Forms, Second Edition, 281-305, Gadjah Mada
115-119; 158-161, Churchil University Press,
Livingstone, London. Yogyakarta.

123

Anda mungkin juga menyukai